Anda di halaman 1dari 10

Laporan Survey Topografi & Bathymetri

DAFTAR ISI

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG........................................................................................................... 3

1.2.

TUJUAN SURVEY............................................................................................................. 3

1.3.

RUANG LINGKUNG PEKERJAAN...........................................................................................4

1.4.

LOKASI PEKERJAAN......................................................................................................... 4

BAB 2

METODELOGI PENGUKURAN

2.2.1. Persiapan............................................................................................................... 6
2.2.2. Pemasangan Titik Kontrol......................................................................................7
2.2.3. System Koordinat & Titik Kontrol Pengukuran........................................................7
2.2.4. Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal.................................................................7
2.2.5. Pengukuran Detail Situasi......................................................................................8
2.2.6. Pengukuran Bathymetri......................................................................................... 9
2.2.7. Pengukuran Pengikatan Elevasi Muka Air............................................................12
2.2.8. Pengolahan Data & Penggambaran.....................................................................12
2.2.8. 1

Pengolahan Poligon & Detail Topograf...................................................................... 12

2.2.8. 2

Penggambaran.......................................................................................................... 14

BAB 3
3.1.

PELAKSANAAN & ANALISA PEKERJAAN

16

MOBILISASI & ORIENTASI............................................................................................... 16

3.1.1. Mobilisasi Tim...................................................................................................... 16


3.1.2. Orientasi Lapangan..............................................................................................17
3.2.

IDENTIFIKASI & VERIFIKASI TITIK KONTROL.......................................................................18

3.3.

PENGUKURAN KERANGKA DASAR HORISONTAL & DETAIL SITUASI...........................................19

3.4.

PEMERUMAN & PENGAMATAN PASUT................................................................................21

3.5.

REALISASI VOLUME & WAKTU PELAKSANAAN.....................................................................24

3.6.

TENAGA PELAKSANA..................................................................................................... 24

3.7.

PERALATAN................................................................................................................. 24

3.7.1. Peralatan Kantor.................................................................................................. 24


3.7.2. Peralatan Lapangan.............................................................................................25
3.8.

PENGGAMBARAN.......................................................................................................... 25

3.9.

HASIL

YANG DISERAHKAN............................................................................................... 26

Page 1 of 10

Laporan Survey Topografi & Bathymetri

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pekerjaan ini dilakukan untuk mendukung program pemeliharaan Danau yang
lambat laun mengalami pendangkalan yang mengakibatkan penurunan
kapasitas tampung waduk. Pendangkalan itu sendiri karena sedimentasi
secara terus menerus selama bertahun-tahun.

1.2. Tujuan Survey


Pekerjaan Topograf & Bathymetri ditujukan untuk mendapatkan data berupa
peta yang menggambarkan kondisi ter up to date area pengukuran.
Pekerjaan

pengukuran

Topograf

& bathymetry

bertujuan

untuk

dapat

memberikan masukan berupa bentuk Morfologi permukaan tanah beserta


informasi topograf lainnya seperti: jalan, saluran, bangunan dan lain
sebagainya. Pemetaan ini untuk membuat peta Topograf & bathymetri
dengan skala 1 : 1000.

Page 2 of 10

Laporan Survey Topografi & Bathymetri

1.3. Ruang Lingkung Pekerjaan


Secara umum detail pekerjaan survey topograf yang akan dilaksanakan
adalah seperti berikut:
1. Persiapan, mobilisasi dan orientasi
2. Identifkasi & verifkasi bench mark existing
3. Pembuatan dan pemasangan BM sebanyak 2 buah
4. Pengukuran topograf
5. Pengukuran bathymetri
6. Output :
A.

Peta Topograf & Bathymetri skala 1 : 500

B.

Peta penampang (section)

C.

Foto dokumentasi lokasi dan kegiatan

D.

Deskripsi bench mark

1.4. Lokasi Pekerjaan


Secara Geografs lokasi survey terletak sekitar koordinat 48 M
N=9317546 pada system koordinat UTM.

Page 3 of 10

E= 690097

Laporan Survey Topografi & Bathymetri

Lokasi
survey

Gambar 1-1 Peta Lokasi

Page 4 of 10

Laporan Survey Topografi & Bathymetri

BAB 2 METODELOGI PENGUKURAN


2.1. Lingkup Pekerjaan
Survai dan Pemetaan yang akan dilaksanakan adalah dengan menggunakan
peralatan yang berbasis teknologi digital. Secara umum pekerjaan survai topograf
ini meliputi :
1)

Mobilisasi & Orientasi lapangan

2)

Pembuatan & pemasangan bench mark

3)

Pengukuran Kerangka Utama/ Poligon dengan Total Station

4)

Pengukuran Section & detail situasi

5)

Pengukuran bathymetri sungai

6)

Pengolahan data dan penggambaran

2.2. Pelaksanaan Survey


2.2.1. Persiapan
Pekerjaan persiapan dimulai dari penyiapan peralatan dan tim pelaksana berikut
pengorganisasian dan job description.
Adapun tahap persiapan terdiri dari :

Persiapan peralatan baik jumlah maupun fungsinya

Mobilisasi tim

Orientasi lapangan

Untuk mengetahui secara lebih detil tentang lokasi pekerjaan,


seperti batas areal survey, obyek obyek yang harus di ukur,
penggunaan lahan dan lain - lain

Akses jalan menuju lokasi.

Informasi tenaga kerja lokal

Fasilitas umum yang terdekat seperti : ATM, Pasar, Listrik dan lain
sebagainya

Kebiasaan atau adat istiadat masyarakat setempat

Page 5 of 10

Laporan Survey Topografi & Bathymetri

2.2.2. Pemasangan Titik Kontrol


Jumlah titik kontrol direncanakan sebanyak 2 buah, jumlah tersebut bisa berubah
tergantung kondisi lokasi atau permintaan dari pihak pemberi kerja. BM tersebut
dipasang ditempat yang aman, mudah untuk dijangkau dan sudah mendapat
persetujuan dari pengawas lapangan. BM tersebut nantinya akan digunakan sebagai
titik ikat dalam pengukuran poligon, bathymetri dan Stacking Out pada saat
pelaksanaan konstruksi.
Adapun spesifkasi bahan BM tersebut adalah :
Beton 20 x 20 x 80 cm dengan yang muncul dipermukaan 20 cm
Nut kuningan diatasnya sebagai pusat BM
ID BM warna hitam dengan cat dasar warna merah

2.2.3. System Koordinat & Titik Kontrol Pengukuran


System

koordinat

peta

mengacu

pada

system

koordinat

existing

yang

direkomendasikan oleh pengawas lapangan yaitu :

2.2.4. Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal


Pengukuran kerangka dasar horisontal / poligon 3 dimensi menggunakan Metode
Poligon Loop dan metode Terikat Sempurna untuk poligon cabang. Dengan metode
ini kualitas polygon bisa lebih terkontrol dan hasilnya cukup untuk pekerjaan
perencanaan dan pembangunan jembatan. Syarat ketelitian linier yang diijinkan
adalah 1 : 1000 atau 10 cm untuk setiap jarak 1 km. Pengukuran poligon tersebut
menggunakan alat Total Station.

Page 6 of 10

Laporan Survey Topografi & Bathymetri

Adapun prinsip pengukuran pengukuran poligon dengan Total Station :

Instrumen dipasang pada titik referensi B

Target belakang ( I ) ditempatkan di titik A (sembarang)

Target depan ( III ) ditempatkan dititik C sesuai dengan arah pengukuran


poligon.

Dilakukan pembacaan dan perekaman data ke titik belakang dalam posisi


B dan LB.

Kemudian teropong diarahkan ke target depan kemudian lakukan


pembacaan dan perekaman data.

Setelah selesai alat dipindah ke titik C dan target ( I ) di titik A dipindah


untuk sebagai target depan.

Titik referensi B sekarang menjadi target ( II ) belakang, kemudian


lakukan pembacaan dan perekaman seperti sebelumnya.

Pada pelaksanaan dilapangan untuk mengefsienkan waktu, pengukuran poligon


dilakukan bersamaan dengan pengukuran detail topograf, dan area transisi.

2.2.5. Pengukuran Detail Situasi


Metode pengukuran detail situasi dilakukan dengan menggunakan metode cross
yang di padu dengan metode Radial. Metode ini dilakukan karena selain lebih cepat,
hasilnya juga bisa mewakili bentuk morfologi areal yang di ukur. Pengukuran detail
topograf dilakukan untuk menangkap informasi titik tinggi dan gambaran
informasi khusus seperti : jalan, sungai, saluran, bangunan dan objek obyek lain di
dalam areal survey, kerapatan titik antara 15 25 m. Untuk area yang tidak bisa
dijangkau dari poligon utama akan dibuat poligon cabang, metode yang digunakan
adalah metode poligon terikat sempurna dimana awal dan akhir pengukuran terikat
dengan kerangka utama.

2.2.6. Pengukuran Bathymetri


A.

Pengukuran Area Transisi

Area Transisi adalah area bathymetri yang sudah tidak

bisa dilakukan dengan

menggunakan echosounder, karena lokasi tersebut dangkal sehingga tranduser

Page 7 of 10

Laporan Survey Topografi & Bathymetri

nyangkut ke dasar laut. Prinsip pengukuran sama dengan pengukuran detail


situasi. Alat yang digunakan adalah Total Station.
B.

Pemeruman

Metode pemeruman menggunakan metode Absolut, metode ini merupakan metode


yang sangat mendasar dalam penentuan posisi dengan GPS (Abidin 2000). Pada
metode ini hanya diperlukan satu receiver saja, tetapi ketelitian yang

diperoleh

sangat tergantung dengan geometri satelit dan tingkat ketelitian data yang
diperoleh, Metode ini digunakan untuk keperluan yang tidak memerlukan ketelitian
posisi yang tinggi.
Untuk mengatasi keterbatasan ketelitian tersebut maka penentuan posisi bisa
menggunakan

Total

station,

dengan

kerjasama

yang

baik

antara

operator

echosounder dan operator total station kita dapat menentukan posisi secara
bersamaan dengan pengukuran kedalaman, dengan demikian akurasi yang diperoleh
akan lebih baik. Prinsip dasar yang digunakan adalah penentuan posisi dengan
metode polar, Total station berdiri di BM atau patok poligon yang sudah didefnisikan,
dengan data jarak dan azimut yang diperoleh kita dapat menentukan posisi kapal,
total station yang digunakan sebaiknya menggunakan type Reflektoless, dengan
type ini total station tidak memerlukan prisma dalam pengukurannya. Echosounder
yang akan digunakan adalah Garmin 420 S Sounder.
Prinsip dasar pengukuran Bathymetri tampak seperti pada gambar dibawah, posisi
tranduser (X,Y) ditentukan dengan menggunakan total station yang terikat dengan
BM atau titik polygon yang sudah fix. Sedangkan elevasi diperoleh dari data
kedalaman (dept) yang diperoleh dari echosounder, kedalaman tersebut dikoreksi
dengan elevasi muka air danau pada saat pengamatan.
Dari diagram di atas hubungan antara posisi kapal (X,Y) dapat ditentukan dari
bidikan Total station yang berdiri di BM atau patok poligon yang sudah fx, prinsip
dasar yang digunakan adalah Metode Polar, sedangkan elevasi (Z) dasar laut dapat
ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
Z (fx) = MA TR DP
Dimana :
Page 8 of 10

Laporan Survey Topografi & Bathymetri

Z (fx) = Elevasi dasar laut


MA

= Elvasi muka Air

TR

= Draft (kedalaman tranduser dari permukaan air)

DP

= Dept (kedalaman yang diperoleh dari echosounder)

Metode Pengukuran Bathymetri menggunakan Metode Cross, dimana jarak antar


cross 20 m, yang nantinya akan di cross cek dengan pengukuran tegak lurus arah
cross jalur utama dengan interval 50 m. Rencana kerja tersebut didesain terlebih
dahulu dengan memperhatikan bentuk areal yang akan diukur.

2.2.7. Pengukuran Pengikatan Elevasi Muka Air


Pengukuran pengikatan muka air bertujuan untuk memindahkan hasil pengukuran
tinggi muka air ke salah satu titik ketinggian di darat. Caranya dengan melakukan
pengukuran beda tinggi antara muka air sesaat dengan Bench Mark terdekat.
Peralatan yang digunakan untuk Pengukuran Pengikatan adalah :
a.

Total Station : South NTS362R satu set

b.

Prima Pool.

c.

Note book.

2.2.8. Pengolahan Data & Penggambaran


2.2.8. 1 Pengolahan Poligon & Detail Topograf
Pengolahan polygon dan detail topograf menggunakan software Autocad Land
Desktop Companion 2009. Data polygon diolah dengan menggunakan metode Least
Square. Keuntungan menggunakan software tersebut adalah hasil adjusment dan
grafsnya bisa langsung terlihat sekaligus. Hasil polygon yang sudah di-just inilah
nantinya akan digunakan sebagai titik ikat perhitungan data detail situasi.
Pengolahan data draft dilakukan setiap hari dilapangan, jika penyebaran data dirasa
kurang akan secepatnya dilakukan penambahan data. Untuk pengolahan data fnal
dan proses kartografi dilakukan di studio (Bandung).
Prinsip dasar penentuan posisi menggunakan metode polar dimana data dasarnya
adalah jarak dan sudut.
Page 9 of 10

Laporan Survey Topografi & Bathymetri

Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai