Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENDAHULUAN
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang
matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.1
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung
preparat estrogen dan progesteron.1
Pengaruh pada korpus luteum yang menghambat ovulasi telah
diketahui pada awal abad ke 20. Semenjak saat itu perkembangan kontrasepsi
hormonal berlangsung terus. Tahun 1960 pil kombinasi estrogen-progesteron
mulai digunakan. Tahun 1963 pil sekuensial diperkenalkan. Sejak tahun 1965
sampai sekarang banyak diadakan penyesuaian dosis atau penggunaan
progesteron saja, sehingga muncul pil mini, dan lain-lain. Perkembangan ini
pada umumnya bertujuan mencari suatu kontrasepsi hormonal yang daya guna
tinggi, efek sampingan minimal, dan keluhan pasien yang sekecil-kecilnya.1
Lebih dari 13 juta wanita di Amerika Serikat menggunakan salah satu
di antara sejumlah preparat kontrasepsi hormonal yang tersedia untuk
mengendalikan kehamilan. Meskipun kontrasepsi hormonal menggambarkan
kejadian dramatis ditinggalkannya berbagai metode kontrasepsi tradisional
yang dipakai sebelumnya, preparat tersebut juga menciptakan suatu dilema
terapeutik yang unik.2
Ada beberapa macam kontrasepsi hormonal yang saat ini dapat
dipergunakan dan menjadi pilihan untuk wanita. Kontrasepsi hormonal ini
juga dapat diterima dan dilaksanakan oleh pasangan dalam program keluarga
berencana di seluruh dunia.3
B.
FISIOLOGI HAID
Oogenesis dan Siklus Menstruasi
Oogenesis
Perkembangan gamet pada wanita berkembang dari fase oogonium
sampai fase oosit primer (folikel primordial), berlangsung jauh sebelum lahir.
Oogenesis terjadi jauh lebih cepat dari spermatogenesis. Fase fetal pada
oogenesis menjadi sempurna ada minggu pertama gestasi, oosit-oosit ini tetap
menjadi laten sampai pubertas. Pada wanita yang sudah matur, ovum yang
dapat difertilisasi berkembang pada folikel graafian yang terjadi setiap 28
hari.4
Siklus Menstruasi
Setelah terjadi maturasi seksual, seorang wanita akan mensekresikan
beberapa hormon dalam siklus 28 hari ini. Gonadoliberin (=Gn-RH) dan
dopamin (PIH) disekresikan oleh hipotalamus. FSH, LH dan Prolaktin
dihasilan oleh hipofisis anterior. Progesteron, estrogen dan inhibin
disekresikan oleh ovarium. Gn-RH mengatur gradian sekresi dari FSH dan
LH, yang dimana hormon-hormon tersebut akan regulasi sekresi estradiol dan
progesterone. Fungsi seks wanita dikendalikan oleh pelepasan periodik
hormon-hormon, yang mana tujuannya adalah untuk menghasilkan telur yang
dapat difertilisasi pada setiap ovarium setiap bulannya dan menciptakan
suasana yang cocok untuk penerimaan sperma (fertilisasi) dan implantasi telur
yang telah difertilisasi. Aktivitas siklus ditunjukkan dengan adanya menstruasi
bulanan.4
Siklus menstruasi bertahan sekitar 21-35 hari. Setengah siklus adalah
fase luteal/fase sekresi yang biasanya sekitar 14 hari dan setengah siklus
lainnya adalah fase folikular/fase proliferative yang bertahan sekitar 7-21 hari.
Ovulasi memisahkan kedua fase tersebut.4
Hari 1: Permulaan menstruasi (bertahan sekitar 2-6 hari)4
Hari 1-14: Fase Folikular yang dimulai sejak hari pertama menstruasi.
Endometrium menebal untuk persiapan implantasi ovum yang telah dibuahi
saat fase luteal, dan sekitar 20 folikel ovarian yang matang dibawah pengaruh
2
FSH. Salah satu dari folikel tersebut akan menjadi folikel yang dominan, yang
akan menghasilkan peningkatan kuantitas estrogen. 4
Hari 14: Ovulasi, jumlah estrogen yang dihasilkan oleh folikel yang
meningkat secara cepat diantara hari ke 12 dan 13. Peningkatan sekresi LH
merupakan respon meningginya level estrogen yang mengarah
untuk
meningkat 0,5oC sekitar 1-2 hari kemudian dan akan tetap meningkat hingga
akhir siklus. Peningkatan temperatur ini secara umum menandakan telah
terjadinya ovulasi. Selama ovulasi, mukus serviks kurang kental dan ostium
serviks sedikit membuka agar sperma dapat masuk.4
Hari 14-28. Fase luteal dicirikan oleh adanya perkembangan corpus
luteum yang mensekresikan progesterone; Peningkatan sekresi mukoid dari
kelenjar uterine juga terjadi. Endometrium paling responsif terhadap
progesterone sekitar hari ke 22 dari siklus, dimana terjadinya dapat terjadi
implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Jika tidak terjadi implantasi,
estrogen dan progesterone akan menginhibisi sekresi Gn-RH, sehingga terjadi
degenerasi dari corpus luteum. Penurunan konsentrasi estrogen dan
progesterone di plasma darah akan membuat vasokonstriksi pembuluh darah
endometrial dan iskemik. Hal ini membuat terjadi deskuamasi dinding uterus
dan terjadi perdarahan (menstruasi).4
C.
Mual, muntah, oedem, rasa berat pada tungkai bawah, dapat jadi
gemuk.
2.
Hormon Progesteron
Fungsi
progesteron
ialah
menyiapkan
endometrium
untuk
Tidak
Langsung:Lekas
marah,
depresi,
apati,
lekascapek,
metrorrhagia,hipermenorrhoea.
D.
Pil kombinasi
Kontrasepsi oral yang kini paling sering dipakai terdiri atas
kombinasi
estrogen
dengan
preparat
progesterone
(=gestagen,
terdapat
dua
hormon
berbeda,
tidak
mengakibatkan
Kontraindikasi
Kontraindikasi mutlak pemakaian pil kombinasi ialah
terdapatnya riwayat tromboflebitis atau tromboflebitis, kelainan
Mekanisme Kerja
Preparat steroidal gabungan estrogen-progestin memiliki
khasiat kontrasepsi yang multipel. Salah satu efek yang penting
adalah mencegah ovulasi yang hampir dipastikan akan terjadi lewat
supresi faktor-faktor pelepasan hipotalamus, yang selanjutnya
menimbulkan sekresi hormon FSH dan LH yang tidak tepat oleh
kelenjar hipofise. Efek kontrasepsi lainnya yang diinduksi oleh
preparat
steroid
kombinasi
adalah
perubahan
maturasi
Efek samping
Pil kombinasi estrogen plus progestin yang diminum 3
minggu dari setiap 4 minggu, merupakan bentuk kontrasepsi
reversibel paling efektif yang tersedia. Angka kegagalan 0,32 per
100 tahun wanita atau lebih rendah pernah tercatat (Vassey dkk,
1982).2,5,7
Efek menguntungkan lainnya yang pernah dilaporkan
adalah berkurangnya jumlah darah menstruasi, menurunnya
insiden dismenore, kista ovari fungsional serta salpingitis, dan
lebih sedikitnya keluhan premenstruasi, berkurangnya insiden
kanker endometrium dan ovarium, penurunan frekuensi berbagai
penyakit payudara yang benigna serta mungkin pula kanker
payudara dan lebih sedikitnya insiden artritis rematoid.1,5,6
Efek samping yang merugikan dapat dibagi dalam 2
golongan, yaitu efek samping yang ringan dan efek samping yang
berat. Efek samping ringan dapat berupa pertambahan berat badan,
perdarahan diluar daur haid, mual, depresi, alopesia, melasma,
kandidiasis, amenorea pascapil, retensi cairan, dan keluhan
gastrointestinal. Efek samping ini akan hilang dan berkurang
Bentuk Pemberian
Pemberian kontrasepsi dapat berbentuk tablet dan berupa depo
injeksi. Kontrasepsi oral biasanya dikemas dalam satu kotak yang
berisi 21 atau 22 tablet, dan sebagian kecil ada yang berisi 28 tablet
dengan 6 atau 7 tablet terakhir berupa plasebo sehingga tidak perlu lagi
istirshat 6 atau 7 hari. Minipil digunakan tanpa masa istirahat yang
terdiri dari 35 tablet.Sediaan depo injeksi dapat berupa injeksi
mikrokristalin (depoprovera) atau cairan minyak dari asam lemak
steroid ester (noristerad).Sediaan esterogen gestagen dibagi menjadi
kombnasi onofasik, bertingkat, dan sekuensial bifasik.Sediaan yang
mengandung gestagen saja seperti minipil, depo injeksi, AKDR yang
mengandung progesteron dan implant. Sediaan yang mengandung
esterogen saja hanya terbatas pada penggunaan pasca koitus atau
postkoital pil (postcoital pil).1,3,5
10
pasti. Agar tidak begitu membebani tubuh dan juga agar tidak
memberikan terlalu banyak efek samping, hampir semua pil
kontrasepsi yang ada saat ini mengandung estrogen dan gestagen dosis
rendah, yang dahulu dianggap tidak mungkin.
Agar gestagen dosis tinggi tidak digunakan, mulai dicari cara
untuk mengurangi dosis gestagen suatu kontrasepsi oral, misalnya
dengan cara membuat sediaan kombinasi bertingkat ( sediaan dua
tingkat atau modifikasi tiga tingkat)
Sediaan sekuensial (bifasik)1,3,5
Pembuatan sediaan bifasik berdasarkan pemikiran bahwa siklus
haid seorang wanita normal adalah bifasik berupa fase folikuler dan
fase sekresi (fase estrogen dan fase progesteron).Jadi, pemberian
sediaan sekeunsial mirip siklus haid yang normal, karena biar
bagaimanapun pemberian progesteron pada awal siklus haid seperti
pada pemberian pil kombinasi monofasik adalah tidak fisiologik.
Pada sediaan kombinasi monofasik, estrogen dan progesteron
secara bersamaan menekan sekresi gonadotropin sehingga tidak
diperlukan dosis tinggi, sedangkan pada sediaan sekuensial esterogen
sendiri saja yang menekan sekresi gonadotropin, sehingga dengan
sendirinya diperlukan dosis estrogen yang tinggi.Kemungkinan terjadi
kehamilan pada penggunaan sediaan sekuensial lebih besar bila
dibandingkan penggunaan pil kombinasi monfasik.Karena pada
sediaan sekuensial fase pertamanya hanya mengandung progesteron,
tidak dijumpai adanya penekanan terhadap lendir serviks dan
endometrium, sedangkan pada sediaan kombinasi monofasik sejak
awal telah terjadi penekanan terhadap produksi lendir serviks oleh
esterogen dan progesteron. Lagipula untuk mendapatkan efek
kontrasepsi yang baik dosis estrogen dalam sediaan sekuensial
13
b. Pil sekuensial
Diberikan estrogen selama 14-15 hari pertama, selanjutnya
kombinasi estrogen dan progesteron selama 7 hari lalu 7 hari
tidakmakan pil. Pada akhir minggu ke-4 akan terjadi withdrawal
bleeding5
Khasiatnya untuk menghambat ovulasi. Cara pemakaian, efek
samping dan kontraindikasi sama dengan pil kombinasi.
Keuntungan :
Kekurangan:
c. Pil Mini
14
Kontraindikasi
estrogen
atau
3.
Perokok
4.
Hipertensi
5.
Menyusui
6.
Pasien diabetes.
Kontraindikasi
1. Sebelumnya pernah hamil ektopik
2. Kista ovarium
3. Kanker payudara
4. Penyakit hati aktif, penyakit arterial, obat seperti valproate,
spironolaktone, dan meprobamate.
Mekanisme Kerja
Para peneliti belum mengetahui benar mengenai mekanisme kerjanya,
tetapi mungkin sekali pencegahan kehamilan terjadi oleh gabungan
beberapa efek, termasuk motilitas tuba, pengaruh terhadap korpus
luteum,
endometrium,
lendir
serviks,
dan
juga
pencegahan
15
Keuntungan
Pil mini efek minimal pada metabolisme karbohidrat dan koagulasi,
dan tidak menyebabkan eksaserbasi hipertensi. Dapat ideal bagi
beberapa
wanita
yang
memiliki
faktor
resiko
komplikasi
dengan
instilah morning-after
pill. Kuchara
(1971)
16
cara
tertentu.
Nusea
dan
vomiting
merupakan efek
Suntikan progestin
o Depomedroxyprogesteron
acetate
(DMPA).
Preparat
DEPOPROVERA
o Norethisterone enanthate (NETO / NEE/Net-En). Preparat:
NORISTERAT
17
Kehamilan
Karsinoma payudara
Penyakit hati
Kelainan tromboemboli
Diabetes Melitus
Nulipara
Kehamilan
Karsinoma payudara
Penyakit hati
Kelainan tromboemboli
Diabetes Melitus
Nulipara
18
DMPA : 2,3
Menghambat ovulasi
NEE/Net-EN :
Mekanisme kerja Net-En serupa dengan DMPA, tetapi ada perbedaan
sedikit, Net-En tidak begitu kuat menghambat hipofisis dan
hipotalamus, tetapi cukup hanya dengan mengganggu keseimbangan
FSH dan LH.
Keuntungan
Keuntungan pada preparat suntikan medroksiprogesteron asetat
(Depo-Provera) adalah keefektifan dengan preparat kotrasepsinya yang
19
anovulasi
yang
berlangsung
lama
sesudah
20
Wanita yang sudah punya anak dan tidak ingin hamil dalam waktu 5
tahun atau tidak ingin anak lagi tetapi tidak mau mengalami proses
implantasi.
Kontraindikasi8
Diabetes melitus
Mekanisme Kerja
1. Menekan ovulasi
2. Membuat lendir serviks menjadi kental
21
panggul,
Norplant
hilang,
nyeri
payudara,
ikterus,
22
23
melepaskan
memiliki
batang
yang
dibungkus
dengan
silinder
Menyukai metode praktis (tidak perlu metode barrier atau menelan pil
setiap hari).
Kontra Indikasi
Dugaan hamil
Kembalinya
adalah keuntungan dari AKDR, selain itu AKDR efektif sampai 3 tahun.
Angka kegagalan pengguan Mirena 0,1 % dmana lebih rendah
dibandingkan CuT 380 A.1,5
24
Progestin
Excluton
0,5 mg Lynestrenol
Cerazette
75 ug Desogestrel
Progestin
Depo Provera
Estrogen + Progestin
Cyclofem
Progestin
Implanon
68 mg Etonogestrel
Indoplant
75 mg Levonorgestrel
Norplant
36 mg Levonorgestrel
AKDR
Inert, dibuat dari plastik (Lipppes Loop) atau baja anti karat (The Chinese Ring)
Mengandung tembaga, CuT 380 A, CuT 200 C, Multiload ( ML Cu 250 dan 375 )
dan Nova T.
25
KELAS
CONTOH OBAT
Etinilestradiol
Lynoral 0,05 mg
PROGESTERON
KELAS
Allylestrenol
Noretisteron
Medroksi Progesteron Asetat
Dydrogesterone
CONTOH OBAT
Alylestrenol 5 mg
Gravynon 5 mg
Norelut 5 5 mg
Primolut N 5mg
MPA 5 mg
Dydrogesterone 10 mg
Duphaston 10 mg
DAFTAR PUSTAKA
26
Omnia
Samra,
MD.
2011.
Contraception.
(Online).
27