Anda di halaman 1dari 6

Prinsip Kerja PLTGU

Posted on January 17, 2013 by alief rakhman

Sejarah Turbin Gas pada PLTGU


Siklus dasar turbin gas disebut siklus Brayton, yang pertama kali diajukan pada tahun 1870
oleh George Brayton seorang insinyur dari Boston. Sekarang siklus Brayton digunakan hanya
pada turbin gas, yang merupakan cikal bakal dari PLTGU dengan

proses kompresi dan

ekspansi terjadi pada alat permesinan yang berputar. John Barber telah mempatenkan dasar
turbin gas pada tahun 1791. Dua penggunaan utama mesin turbin gas adalah pendorong
pesawat terbang dan pembangkit tenaga listrik.
Turbin gas digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang berdiri sendiri (simple cycle)
atau bergandengan dengan turbin uap (combined cycle) pada sisi suhu tingginya. Turbin uap
(combined cycle) memanfaatkan gas buang turbin gas sebagai sumber panasnya. Turbin uap
dianggap sebagai mesin pembakaran luar (external combustion), dimana pembakaran terjadi
diluar mesin. Energi termal dipindah ke uap sebagai panas.

Turbin gas pertama kali berhasil dioperasikan pada pameran nasional Swiss (Swiss National
Exhibition) tahun 1939 di Zurich. Turbin gas yang dibangun antara tahun 1940-an hingga
tahun 1950-an efisiensinya hanya sekitar 17 persen; hal ini disebabkan oleh rendahnya
efisiensi kompresor dan turbin dan suhu masuk turbin yang rendah karena keterbatasan
teknologi metalurgi pada saat itu. Turbin gas terpadu dengan turbin uap (combined cycle)
yang pertama kali dipasang pada tahun 1949 di Oklahoma oleh General Electric
menghasilkan daya 3,5 MW.

Sebelum ini, pembangkit daya ukuran besar berbahan bakar batu bara ataupun bertenaga
nuklir telah mendominasi pembangkitan tenaga listrik. Tetapi sekarang, turbin gas berbahan
baker gas alam yang telah mendominasinya karena kemampuan start (black start) yang
cepat, efisiensi yang tinggi, biaya awal yang lebih rendah, waktu pemasangan yang lebih
cepat, karakter gas buang yang lebih baik dan berlimpahnya persediaan gas alam. Biaya
pembangunan pembangkit tenaga turbin gas kira-kira setengah kali biaya pembangunan
pembangkit tenaga turbin uap berbahan bakar fosil yang merupakan pembangkit tenaga

utama hingga awal tahun 1980-an. Lebih dari separoh dari seluruh pembangkit daya yang
akan dipasang dimasa akan datang diperkirakan akan merupakan pembangkit daya turbin
gas ataupun dikombinasikan dengan turbin uap (combined cycle).

Di awal tahun 1990-an, General Electric telah memasarkan turbin gas dengan ciri
perbandingan tekanan (pressure ratio) 13,5 menghasilkan daya net 135,7 MW dengan
efisiensi termal 33 persen pada operasi sendiri (simple cycle operation). Turbin gas terbaru
yang dibuat General Electric bersuhu masuk 1425 OC (2600 OF) menghasilkan daya hingga
282 MW dengan efisiensi termal mencapai 39.5 persen pada operasi sendiri (simple cycle
operation).
Bahan bakar minyak ringan seperti minyak diesel, minyak tanah, minyak mesin jet, dan
bahan bakar gas yang bersih (seperti gas alam) paling cocok untuk turbin gas. Bagaimanapun
, bahan bakar tersebut diatas akan menjadi lebih mahal dan pasti akan habis. Oleh karena itu,
pemikiran kemasa depan harus dilakukan untuk menggunakan bahan bakar alternatif lain.

Gb 1 Turbin Gas Siklus terbuka


Biasanya turbin gas beroperasi pada siklus terbuka. Udara yang segar mengalir ke kompresor,
suhu dan tekanannya dinaikkan. Udara bertekanan terus mengalir ke ruang pembakaran,
dimana bahan bakar dibakar pada tekanan tetap.

Gas panas yang dihasilkan masuk ke turbin, kemudian berekpansi ke tekanan udara luar
melalui berbaris sudu nosel. Ekspansi ini menyebabkan sudu turbin berputar, yang kemudian
memutar

poros

rotor

berkumparan

magnet,

sehingga

menghasilkan

teganan

listrik

dikumparan stator generator. Gas buang (exhaust gases) yang meninggalkan turbin siklus
terbuka tidak digunakan kembali.

Gb 2 Siklus Braiton
Turbin gas siklus terbuka dapat dibentuk menjadi sebagai turbin gas siklus tertutup dengan
menggunakan anggapan udara standar (air-standard assumptions). Proses kompresi dan
ekspansi tetap sama, tetapi proses pembuangan gas panas tekanan tetap ke udara luar
diganti dengan proses pendinginan qout.
Siklus ideal yang fluida kerja jalani dalam siklus tertutup ini adalah siklus Brayton, yang
terdiri dari empat proses dalam dapat balik (internally reversible):

12

Kompresi isentropik (isentropic compression) di kompresor

23

Penambahan panas tekanan tetap (constant pressure heat addition)

34

Expansi isentropik (isentropic expansion) di turbin

41

Pembuangan panas tekanan tetap (constant pressure heat rejection)

Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut:


Pertama, turbin gas berfungsi menghasilkan energi mekanik untuk memutar kompresor dan
rotor generator yang terpasang satu poros, tetapi pada saat start up fungsi ini terlebih dahulu
dijalankan oleh penggerak mula (prime mover).

Penggerak mula ini dapat berupa diesel, motor listrik atau generator turbin gas itu sendiri
yang menjadi motor melalui mekanisme SFC (Static frequency Converter). Setelah kompresor
berputar secara kontinu, maka udara luar terhisap hingga dihasilkan udara bertekanan pada
sisi discharge (tekan) kemudian masuk ke ruang bakar.
Kedua, proses selanjutnya pada ruang bakar, jika start up menggunakan bahan bakar cair
(fuel oil) maka terjadi proses pengkabutan (atomizing) setelah itu terjadi proses pembakaran
dengan penyala awal dari busi, yang kemudian dihasilkan api dan gas panas bertekanan. Gas
panas tersebut dialirkan ke turbin sehingga turbin dapat menghasilkan tenaga mekanik
berupa putaran. Selanjutnya gas panas dibuang ke atmosfir dengan temperatur yang masih
tinggi.
Proses

seperti

tersebut

diatas

merupakan

siklus

turbin

gas,

yang

merupakan

penerapan Siklus Brayton. Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gb 3 Diagram P-v dan T-s


Siklus seperti gambar, terdapat empat langkah:

Langkah 1-2

: Udara luar dihisap dan ditekan di dalam kompresor, menghasilkan

udara bertekanan (langkah kompresi)

Langkah 2-3

: Udara bertekanan dari kompresor dicampur dengan bahan bakar,

terjadi reaksi pembakaran yang menghasilkan gas panas (langkah pemberian panas)

Langkah 3-4

: Gas panas hasil pembakaran dialirkan untuk memutar turbin (langkah

ekspansi)

Langkah 4-1

: Gas panas dari turbin dibuang ke udara luar (langkah pembuangan)

Salah satu kelemahan mesin turbin gas (PLTG) adalah efisiensi termalnya yang rendah.
Rendahnya efisiensi turbin gas disebabkan karena banyaknya pembuangan panas pada gas
buang. Dalam usaha untuk menaikkan efisiensi termal tersebut, maka telah dilakukan

berbagai upaya sehingga menghasilkan mesin siklus kombinasi seperti yang dapat kita
jumpai saat ini.
Siklus Kombinasi (Combined Cycle)
Di bidang industri saat ini, dilakukan usaha untuk meningkatkan efisiensi turbin gas yaitu
dengan cara menggabungan siklus turbin gas dengan siklus proses sehingga diperoleh siklus
gabungan yang biasa disebut dengan istilah Cogeneration. Sedangkan untuk meningkatkan
efisiensi termal turbin gas yang digunakan sebagai unit pembangkit listrik (PLTG), siklus PLTG
digabung dengan siklus PLTU sehingga terbentuk siklus gabungan yang disebut Combined
Cycle atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).
Siklus PLTGU terdiri dari gabungan siklus PLTG dan siklus PLTU. Siklus PLTG menerapkan siklus
Brayton, sedangkan siklus PLTU menerapkan siklus ideal Rankine seperti gambar :

Gb 4 Siklus
Kombinasi

Gb 5 Siklus Brayton, Siklus Rankine dan Siklus kombinasi

Penggabungan siklus turbin gas dengan siklus turbin uap dilakukan melalui
peralatan pemindah panas berupa boiler atau umum disebut Heat Recovery Steam
Generator (HRSG). Siklus kombinasi ini selain meningkatkan efisiensi termal juga
akan mengurangi pencemaran udara.

Dengan menggabungkan siklus tunggal PLTG menjadi unit pembangkit siklus


kombinasi (PLTGU) maka dapat diperoleh beberapa keuntungan, diantaranya
adalah :

Efisiensi termalnya tinggi, sehingga biayaoperasi (Rp/kWh) lebih rendah


dibandingkan dengan pembangkit thermal lainnya.

Biaya pemakaian bahan bakar (konsumsi energi) lebih rendah

Pembangunannya relatif cepat

Kapasitas dayanya bervariasi dari kecil hingga besar

Menggunakan bahan bakar gas yang bersih dan ramah lingkungan

Fleksibilitasnya tinggi

Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya investasi lahan lebih
sedikit.

Pengoperasian
PLTGU
yang
menggunakan
komputerisasi
memudahkan pengoperasian.

Waktu yang dibutuhkan: untuk membangkitkan beban maksimum 1 blok


PLTGU relatif singkat yaitu 150 menit.

Prosedur pemeiliharaan lebih mudah dilaksanakan dengan adanya fasilitas


sistem diagnosa.

Anda mungkin juga menyukai