Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SEMINAR PERPAJAKAN
KELOMPOK 6:
ARI BUDIYONO (04)
BAYU PRABOWO (06)
DONY KATRA LUBIS (11)
SEPTI WAHYUNINGTYAS (25)
USTI NUGRAENI (28)
I. PENDAHULUAN
E-Faktur Pajak merupakan faktur pajak sebagai bukti pungutan PPN yang
dibuat oleh PKP. Secara elektronik yang tata caranya diatur dalam peraturan
Direktur Jenderal Pajak. Bentuk e-faktur pajak berupa dokumen elektronik
yang dapat dicetak dalam bentuk kerta satau dalam bentuk file pdf.
Selanjutnya DJP membangun channeling e-faktur pajak dalam beberapa
tahap, yaitu: (1) tahap pertama berupa client application. PKP membuat
faktur pajak melalui aplikasi yang diberikan DJP dan di install di PC milik PKP,
dimana datanya akan disinkronkan ke sistem yang ada di DJP, (2) tahap
kedua berupa website application. PKP membuat faktur pajak dengan masuk
ke website DJP dan mengisi faktur pajak di website tersebut, (3) tahap ketiga
berupa host to host system. PKP membuat faktur pajak melalui
sistem/aplikasi yang dimiliki PKP, kemudian data tersebut dikirimkan ke
sistem DJP dengan menggunakan protocol atau messaging standard yang
disepakati bersama.
E-FAKTUR
E-FAKTUR
E-FAKTUR
E-FAKTUR
Atas Faktur Pajak yang cacat, atau rusak, atau salah dalam pengisian, atau
penulisan, atau yang hilang, PKP yang menerbitkan Faktur Pajak tersebut dapat
membuat Faktur Pajak Pengganti.
Tata cara penerbitan faktur pajak standar, seperti berikut.
1. Kode transaksi.
2. Kode status 0 normal, 1 penggantian.
3. Kode cabang.
4. Tahun penerbitan 07 untuk tahun 2007 atau 08 untuk 2008.
5. Nomor urut 8 digit.
6. Penandatanganan.
Kode transaksi dua digit pertama, seperti berikut.
1. 01 -penyerahan kepada selain pemungut PPN atau kepada sesama PKP.
2. 02 -penyerahan kepada pemungut bendaharawan atau kepada KPPN
(Kantor Pelayanan Pembendarahan Nasional).
3. 03 -penyerahan kepada pemungut PPN lainnya atau kontraktor Kontrak
Karya atau Kantor Bagi Hasil bidang Minyak Gas Bumi.
4. 04 -penyerahan yang menggunakan DPP nilai lain kepada selain pemungut
PPN. Misalnya atas pemakaian sendiri/pemberian cuma-cuma
5. 05 -penyerahan yang PM-nya di deemedkepada selain pemungut PPN
yang menggunakan pedomanpengkreditan pajak masukan.
6. 06 -penyerahan lainnya kepada selain pemungut PPN yang menggunakan
tarifkhusus misalnya dibidang pertambangan, Bulog/Dolog.
7. 07 -penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut kepada selain pemungut
PPN; (salah satu fasilitas PPN yang PM-nya dapat dikreditkan).
8. 08 -penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN kepada selain
pemungut PPN. (fasilitas PPN yang PPN-nya tidak dapat dikreditkan
9. 09 -penyerahan aktiva Pasal 16 D kepada selain pemungut PPN.
Mengenai kode cabang adalah sebagai berikut.
1. Bagi PKP tertentu (PKP yang dipusatkan secara jabatan di KPP modern
yang belum penerbitan FP standar): (a) ditentukan sendiri KP.000, Kcab
mulai 001; (b) dapat ditambah dan atau dihentikan penggunaannya; (c)
tidak boleh diubah peruntukkannya dan yang sudah dihenti-kan
penggunaannya, tidak boleh digunakan lagi.
2. Selain PKP tertentu, kode cabang di isi angka [000].
3. Bagi PKP biasa, kode cabang diisi angka [000] berarti dia tidak punya
cabang
Mengenai pengisian nomor urut adalah sebagai berikut.
1. Penulisan sesuai banyaknya digit.
2. Urut tanpa membedakan kode transaksi , kode status, dan mata uang
yang digunakan.
3. Dimulai dari 1 tiap awal tahun takwim (termasuk bagi PKP tertentu di KP
dan Kcab-nya) kecuali bagi PKP yang baru dikukuhkan.
4. Apabila sebelum awal tahun takwim berikutnya nomor urut telah habis,
PKP dapat mulai dari 1 (termasuk bagi PKP tertentu di KP dan Kcab-nya)
dan memberitahukan ke KPP pada awal tahun takwim berikutnya, nomor
urut dimulai dari 1 kembali.
Mengenai ketentuan penandatanganan, sebagai berikut.
1. PKP memberitahukan pejabat yang ditunjuk (dapat lebih dari 1) dan
contoh tanda tangannya paling lambat sebelum menandatangani.
2. PKP memberitahukan bila ada perubahan.
E-FAKTUR
3. PKP orang pribadi yang tidak memiliki struktur organisasi yang faktur
pajaknya ditandatangani oleh kuasa, wajib memberitahu-kan dan surat
kuasa.
4. Pejabat yang ditunjuk termasuk pejabat di cabang yang menandatangani
fakur pajak yang diterbitkan secara online.
e-Faktur dibuat dengan menggunakan mata uang Rupiah, dan untuk
penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP yang menggunakan mata uang selain
Rupiah maka harus terlebih dahulu dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah
dengan menggunakan kurs yang berlaku menurut Keputusan Menteri Keuangan
pada saat pembuatan e-Faktur.
Atas e-Faktur yang salah dalam pengisian atau salah dalam penulisan,
sehingga tidak memuat keterangan yang lengkap, jelas dan benar, Pengusaha
Kena Pajak yang membuat e-Faktur tersebut dapat membuat e-Faktur pengganti
melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan
Direktorat Jenderal Pajak.
Dalam hal terdapat pembatalan transaksi penyerahan BKP dan/atau
penyerahan JKP yang e-Fakturnya telah dibuat, PKP yang membuat e-Faktur
harus melakukan pembatalan e-Faktur melalui aplikasi atau sistem elektronik
yang ditentukan dan/atau disediakan Direktorat Jenderal Pajak. Pembatalan eFaktur harus didukung dengan bukti atau dokumen yang membuktikan telah
terjadi pembatalan transaksi (pembatalan kontrak atau dokumen lain. Dalam hal
PKP Penjual yang melakukan pembatalan faktur, PKP penjual harus memiliki
bukti dari PKP pembeli yang menyatakan bahwa transaksi dibatalkan
Tata cara pembatalan FP standar, seperti berikut.
1. Pembatalan harus didukung oleh bukti atau dokumen.
2. PKP penjual harus memiliki bukti dari PKP pembeli yang menyatakan
bahwa transaksi dibatalkan.
3. PKP penjual harus mengirimkan surat pemberitahuan dan dari FP standar
yang dibatalkan ke KPP penjual dan KPP pembeli.
4. Dalam hal PKP penjual belum melaporkan FP standar yang di-batalkan di
dalam SPT Masa PPN maka PKP harus tetap melapor-kan dengan
mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP. PPN, atau PPN dan PPnBM.
5. Dalam hal PKP penjual telah melaporkan FP standar tersebut dalam SPT
Masa PPN sebagai FP keluaran maka PKP penjual harus melakukan
pembetulan SPT Masa PPN.
6. Dalam hal PKP pembeli telah melaporkan FP standar yang dibatalkan
tersebut dalam SPT Masa PPN sebagai FP masukan maka PKP pembeli
harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN yang bersangkutan.
Ketentuan-ketentuan penting adalah sebagai berikut.
1. Penerbitan FP standar pengganti atau pembatalan FP standar hanya dapat
dilakukan paling lambat 2 tahun sejak diterbitkan sepanjang belum
dilakukan pemeriksaan dan belum dibebankan sebagai biaya.
2. Sebagai konsekwensi, PKP penjual harus melakukan pembetulan terhadap
SPT Masa PPN di mana FP standar yang diganti atau dibatalkan tersebut
dilaporkan.
3. Pembeli BKP dan/atau penerima JKP yang telah melakukan pengkreditan
pajak masukan atas PPN pada FP standar yang diganti atau dibatalkan
oleh PKP penjual harus melakukan pem-betulan SPT Masa PPN di mana FP
standar yang diganti atau dibatalkan tersebut dilaporkan, sepanjang
belum melakukan pemeriksaan dan belum dibebani sebagai biaya.
6
E-FAKTUR
E-FAKTUR
Dalam hal terjadi keadaan tertentu yang menyebabkan PKP tidak dapat
membuat e-Faktur, PKP diperkenankan untuk membuat Faktur Pajak berbentuk
kertas (hardcopy). Keadaan tertentu yang menyebabkan PKP tidak dapat
membuat e-Faktur ini adalah keadaan yang disebabkan oleh peperangan,
kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran, dan sebab lainnya di
luar kuasa PKP, yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Setelah keadaan
tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak telah berakhir, data Faktur
Pajak berbentuk kertas (hardcopy) yang dibuat dalam keadaan tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diunggah (upload) ke Direktorat Jenderal
Pajak oleh PKP melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau
disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk mendapatkan persetujuan dari
Direktorat Jenderal Pajak.
Bentuk e-Faktur adalah berupa dokumen elektronik Faktur Pajak, yang
merupakan hasil keluaran (output) dari aplikasi atau sistem elektronik yang
ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak, dan e-Faktur tidak
diwajibkan untuk dicetak dalam bentuk kertas (hardcopy). Di bawah ini
merupakan contoh tampilan PDF/cetakan kertas e-Faktur:
E-FAKTUR
Apabila e-Faktur dicetak di atas kertas yang disediakan secara khusus oleh
Pengusaha Kena Pajak, misalnya kertas yang telah dicetak logo perusahaan,
alamat, atau informasi lainnya, maka e-Faktur yang dicetak di atas kertas
tersebut tetap berfungsi sebagai Faktur Pajak.
E-Faktur wajib dilaporkan oleh PKP ke Direktorat Jenderal Pajak dengan cara
diunggah (upload) ke Direktorat Jenderal Pajak dan memperoleh persetujuan dari
Direktorat Jenderal Pajak. Pelaporan e-Faktur ini dilakukan dengan menggunakan
aplikasi atau sistem elektronik yang telah ditentukan dan/atau disediakan
Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat Jenderal Pajak memberikan persetujuan
9
E-FAKTUR
untuk setiap e-Faktur yang telah diunggah (upload) sepanjang Nomor Seri Faktur
Pajak yang digunakan untuk penomoran e-Faktur tersebut adalah Nomor Seri
Faktur Pajak yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada PKP yang
membuat e-Faktur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e-Faktur yang tidak
memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak bukan merupakan Faktur
Pajak.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-136/PJ/2014
tentang Penetapan Pengusaha Kena Pajak yang Diwajibkan Membuat Faktur
Pajak Berbentuk Elektronik ada 3 gelombang penerapan e-Faktur bagi WP PKP,
yaitu:
1 PKP wajib e-Faktur sejak 1 Juli 2014 ada 45 WP PKP yang ditetapkan melalui
KEP-136/PJ/2014, yaitu sebagai berikut:
No
NPWP
NAMA
01.300.992.3-093.000 PT Sucofindo
10
01.000.120.4-052.000 PT Monier
11
12
13
14
02.593.932.3-052.000 PT Patra SK
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
10
E-FAKTUR
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
E-FAKTUR
12
E-FAKTUR
13
E-FAKTUR
14
E-FAKTUR
E-FAKTUR
16
E-FAKTUR
E-FAKTUR
juga berisi konten revisi untuk mencerminkan kemajuan teknologi sejak versi
sebelumnya.
Pemberitahuan lain yang terkait:
700 The VAT Guide
700/21 Keeping VAT records
700/62 Self-billing
725 The single market
Apa itu faktur elektronik?
Faktur elektronik adalah transmisi dan/atau menyimpan faktur, dalam format
elektronik tanpa pengiriman dokumen kertas. Format elektronik dapat
terstruktur dalam Format seperti XML atau format yang tidak terstruktur seperti
PDF.
Apa manfaat dari faktur elektronik?
Faktur elektronik menawarkan banyak keuntungan dibandingkan faktur kertas
tradisional. Transmisi dokumen elektronik secara cepat dalam lingkungan yang
aman bermanfaat untuk:
Data terstruktur untuk audit
meningkatkan ketertelusuran pesanan
penurunan ketergantungan pada kertas mengurangi penyimpanan dan
penanganan biaya
Akses cepat / pengambilan
peningkatan arus kas
keamanan / penanganan sengketa mudah
Daftar ini tidak lengkap tetapi tidak menunjukkan beberapa manfaat
utama.
Hukum PPN di Inggris tidak memaksa untuk menggunakan faktur elektronik.
Terserah wajib pajak apakah akan mengeluarkan faktur kertas atau faktur PPN
elektronik.
Dapatkah menggunakan kedua kertas dan PPN elektronik faktur pada
saat yang sama?
Jika Wajib pajak adalah ingni menggunakan kedua faktur baik elektronik dan
kertas untuk persediaan yang sama, atau dengan mitra dagang yang sama,
Wajib pajak akan menjalankan apa yang dikenal sebagai sistem ganda. Wajib
pajak hanya dapat melakukan ini jika Wajib pajak menjalankan uji coba terkontrol
sistem faktur elektronik. Setelah sidang selesai Wajib pajak harus berhenti
menjalankan sistem ganda. Faktur elektronik kemudian menjadi dokumen hukum
untuk tujuan PPN.
Jika Wajib pajak memiliki kebutuhan bisnis yang spesifik untuk menjalankan
sistem gwajib pajak, Wajib pajak harus menghubungi Helpline PPN yang akan
melihat rincian yang Wajib pajak berikan dan memutuskan apakah pengecualian
dapat dibuat dalam kasus Wajib pajak.
Apakah harus melapor apabila berniat untuk menerbitkan faktur
elektronik?
Tidak Asalkan Wajib pajak yakin bahwa sistem wajib pajak untuk penerbitan,
penerimaan dan / atau menyimpan faktur elektronik sesuai dengan persyaratan
kami.
18
E-FAKTUR
Jika Wajib pajak memiliki pertanyaan tentang metode faktur elektronik Wajib
pajak memilih maka Wajib pajak harus menghubungi Helpline PPN. Rincian dapat
ditemukan di www.hmrc.gov.uk.
Informasi apa harus ada pada faktur elektronik
Faktur elektronik harus berisi informasi yang sama seperti faktur kertas.
Informasi umum pada faktur PPN dapat ditemukan dalam bagian 16 dari
Pemberitahuan - Panduan PPN 700. Ayat 3.2 di bawah ini mencantumkan
persyaratan faktur minimum.
Informasi
Keterangan
Nomor identifikasi
Sejumlah nomor berurutan berdasarkan
pada satu atau lebih seri yang unik
mengidentifikasi dokumen.
Tanggal pasokan ini
adalah 'titik pajak' dan didasarkan pada
tanggal barang yang diberikan, layanan
selesai, atau pembayaran diterima jika
pembayaran terjadi sebelum pasokan
fisik dibuat atau faktur dikeluarkan.
Tanggal isu dokumen Tagihan
Tanggal pengiriman atau tanggal faktur
dibuat tersedia untuk penerima.
Nama, alamat dan nomor registrasi dari Untuk
impor
persediaan
nomor
pemasok
pendaftaran harus didahului dengan
huruf 'GB'.
Nama dan alamat dari orang kepada untuk
impor
persediaan,
nomor
siapa barang atau jasa yang disediakan
registrasi PPN pelanggwajib pajakn
negara pengenal harus ditunjukkan
Penjelasan
yang
cukup
untuk Untuk penyediaan barang diijinkan untuk
mengidentifikasi barang atau jasa yang menggunakan
kode
untuk
diberikan; dan untuk setiap deskripsi mengidentifikasi produk; kode tersebut
sebagai berikut:
dapat mudah di cek
misalnya lewat
katalog.
Jumlah barang atau layanan
Tarif PPN
Jumlah yang harus dibayarkan, tidak
termasuk PPN, dinyatakan dalam mata
uang apapun
Diskon
Jumlah total PPN dinyatakan dalam Ringkasan PPN terutang pada faktur
sterling Ringkasan PPN terutang pada dengan tingkat PPN atau pembebasan
faktur
dengan
tingkat
PPN
atau
pembebasan.
Kapan bisa menggunakan faktur elektronik?
Wajib pajak dapat menggunakan faktur elektronik apabila keaslian asal,
integritas data faktur, dan keterbacaan konten faktur dapat dipastikan, dan
penerima faktur setuju untuk menerima faktur elektronik.
'Keaslian asal' berarti jaminan identitas pemasok atau penerbit faktur
'Integritas konten' berarti bahwa kandungan isi faktur tidak diubah
'Keterbacaan' dari faktur berarti bahwa faktur dapat dengan mudah dibaca
19
E-FAKTUR
20
E-FAKTUR
3. Key Outcomes
Sistem E-Faktur Pajak memungkinkan lebih cepat dan lebih nyaman dalam
pembukuan, persiapan, penyimpanan, dan pengajuan E-Faktur Pajak, sehingga
mengurangi biaya kepatuhan secara signifikan. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Korea Institute of Public Finance pada tahun 2011, sistem mampu
mengurangi sekitar 900 miliar biaya kepatuhan.
21
E-FAKTUR
Pada bulan April 2012, telah dilakukan survei di situs E-Faktur Pajak. Dari
63.000 orang yang disurvei, 74% dari responden berpikir Sistem E-Faktur Pajak
nyaman, dan 75% mengatakan perlu untuk membuat E-Faktur Pajak wajib untuk
semua usaha perseorangan.
Sebagai perbandingan, di Korea Selatan faktur pajak elektronik telah
diimplementasikan sejak tanggal 1 Januari 2001 dan pada tahun 2011 seluruh
wajib pajak badan di Korea Selatan diwajibkan menggunakan faktur pajak
elektronik. Menurut penelitian, penerapan faktur pajak elektronik di Korea
Selatan mampu mengurangi sekitar 900 miliar biaya kepatuhan. Berdasarkan
survey, 74% dari responden berpikir Sistem E-Faktur Pajak nyaman, dan 75%
mengatakan perlu untuk membuat E-Faktur Pajak wajib untuk semua usaha
perseorangan.
22
E-FAKTUR