Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

Penggunaan pengobatan komplementer atau pengobatan aletrnatif semakin


meningkat tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Menurut data dari Survey
Sosial

Eknomi

pengobatan

Nasional

sendiri

tahun

2004

penduduk

meningkat 72,44%

dimana

Indonesia
32,87%

yang

melakukan

menggunakan

obat

tradisional. Sementara diluar negeri saat ini penggunaan pengobatan alternative


semakin

popular.

Dari

data

didapatkan

bahwa

di

Amerika,

pasien

yang

menggunakan pengobatan alternative lebih banyak dibanding dengan yang dating


ke dokter umum. Sedangkan di Eropa penggunaannya bervariasi dari 23 % di
Denmark dan 49 % di Perancis. Di Taiwan 90 % pasien mendapat terapi
konvensional dikombinasikan dengan pengobatan tradisional china dan Australia
sekitar 48,5% masyarakatnya menggunakan terapi alternative.
Perkembangan pengobatan kedokteran saat ini semakin mengarah pada
pengobatan modern. Berbagai jenis operasi dan penggunaan obat-obatan produksi
pabrik semakin meluas. Tentunya perkembangan tersebut terjadi demi semakin
membaiknya hasil yang diharapkan. Banyak pasien yang tertolong dengan adanya
pengobatan tersebut. Meskipun demikian, tentunya terdapat pula efek samping
yang ditimbulkan. Hal ini membuat masyarakat berfikir ulang dalam memilih jenis
pengobatan.

Tidak

jarang

masyarakat

memilih

pengobatan

alternative/komplementer yang dianggap memiliki efek samping yang kecil dan


lebih terjangkau oleh masyarakat.
Salah satu pengobatan komplementer/alternative yang banyak dilakukan oleh
masyarakat adalah terapi ozon. Terapi ini memanfaatkan ozon untuk melepaskan
energi proton yang dapat membantu memperbaiki sistem sirkulasi darah. Karena
terapi ini menggunakan aozon yang mempunyai sifat sebagai oksidatif yang tinggi
maka terapi ini juga mempunyai efek samping. Dalam melakukan terapi ini kita juga
harus dalam kondisi yang memang diperbolehkan untuk melakukan terapi ozon.
Dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai definisi terapi ozon, jenisnya,
manfaat, efek samping, dan kondisi-kondisi yang tidak diperbolehkan untuk
melakukan terapi ozon.
Mahasiswa mampu memahami :

BAB II
TINJAUAN TEORI

Ozon (O3) adalah komponen udara segar yang terjadi secara alami, sebagai
hasil reaksi antara sinar ultraviolet dari matahari dengan lapisan atas atmosfir
bumi, dan membentuk lapisan pelindung yang menyelimuti bumi. Molekul Ozon
mengandung tiga atom oksigen, sedang molekul oksigen (O2) hanya tediri dari dua
atom. (Stanfordcenter : 2012)
Ozon setelah masuk ke tubuh melalui darah akan terpecah menjadi O2 dan O
atau atom tunggal. Oksigen bermanfaat bagi kelangsungan hidup sel, sedangkan
satu atom tunggal Oksigen adalah oxydizer berenergi tinggi yang dapat membakar
sampah, toksin, polusi dan mikroorganisme dalam tubuh. Proses oksidasi tidak
terjadi pada selsel tubuh normal dan sehat, karena sel sehat punya antioksidan
yang

melindungi

dari

efek

oksidasi

tersebut

Sebaliknya,

Oksigen

justru

mengoptimalkan fungsi organ-organ tubuh. (Stanfordcenter : 2012)


Ozone Therapy adalah suatu upaya medis yang berkelanjutan sebagai terapi
pencegahan dan perbaikan/ penyembuhan penyakit dengan menggunakan oksigen
(O2) dan ozon (O3) yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah, atau di luar
tubuh. Tujuan terapi ini untuk mengoptimalkan fungsi organ organ tubuh. (Nn :
2008)
Terapi Ozon

merupakan teknik perawatan yang menggunakan ozon untuk

melepaskan energi proton yang dapat membantu memperbaiki sistem sirkulasi


darah. (Christina Andhika Setyanti : 2012)
Metode dari terapi ini dilakukan dengan dua cara :
Metode ini dilakukan pengambilan darah sebanyak 50 s.d 100 cc. untuk dimasukkan
ke dalam tabung medical ozone. Setelah itu maka darah tersebut dimasukkan
kembali ke dalam tubuh.
Cara kedua ini darah yang diambil hanya sedikit 10 cc saja, namun bedanya
dilakukan berkali kali dan berkelanjutan selama 60 s.d 90 menit. (Nn : 2013)

Polyatomic Oxygen Ozon Apheresis Therapy merupakan metode ozone therapy


yang menggunakan prosedur dialysis (resirkulasi darah). Darah pasien ditarik
melalui satu lengan, diproses dengan ozon dan difilter di luar tubuh, kemudian
disirkulasikan kembali melalui lengan yang lain. Proses ini berlangsung terus
menerus selama satu jam. Saat terapi akan terlihat perubahan warna darah yang
semula gelap berubah menjadi merah terang karena diperkaya dengan oksigen.
Polyatomic Oxygen Ozone Apheresis Therapy ini mampu secara sistematis
mencapai semua organ dan mengoptimalkan fungsi fungsi dari organ tubuh
tersebut. Setiap sesi pengolahan darah mampu mengolah 2,4 hingga 3 liter darah.
Ini berarti dosis optimal ozon yang efektif dapat dicapai. Untuk gangguan sirkulasi
darah, umumnya dibutuhkan 5 10 kali terapi, untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
Tujuan

terapi

apheresis

adalah

untuk

melancarkan

sirkulasi

darah,

mengencerkan darah yang pekat, sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah,
kolesterol, gula darah dan asam urat. Apheresis juga baik untuk mencegah
terjadinya serangan jantung dan stroke. (Nn: 2008)
Indikasi Terapi :
Metode Terapi :
Polyatomic Oxygen Ozon Apheresis Therapy dilakukan selama satu jam dengan cara
mensirkulasikan darah dengan ozon sebanyak 2,4 hingga 3 liter darah.Terapi
dilakukan sekali dalam seminggu dan dosis terapeutik dicapai pada 5 10 kali
terapi.
Suatu proses terapi dimana digunakan cairan infus yang dibubble/ dicampur
dengan oksigen dan ozon, dan dimasukan ke dalam darah melalui infuse.
Tujuan terapi saline adalah untuk menurunkan tekanan darah, baik untuk
terapi pada orang tua dan anak, serta pasien penderita stroke karena perdarahan
(hemoragic stroke).
Indikasi Terapi :
Metode Terapi :
Ozonated saline Infussion dilakukan selama 30 menit setiap satu atau dua hari
sekali.
Bagging adalah suatu metode ozonisasi untuk menyembuhkan luka-luka pada
kaki akibat diabetes. Bila luka pada kaki tersebut masih basah, bernanah, dan
banyak jaringan nekrotik (jaringan mati), maka dilakukan nekrotomi/ debridement

luka terlebih dahulu, kemudian dilakukan bagging basah. Tetapi apabila luka dalam
keadaan kering, maka dilakukan bagging kering.
Proses bagging basah itu sendiri adalah kaki yang luka dibungkus dengan
plastik yang terisi air sampai batas atas luka (luka terendam), kemudian ozone
dialirkan kedalam air tersebut. Untuk bagging kering, luka hanya dilembabkan
dengan air sebelum dimulai dengan ozone.
Suatu proses terapi eksternal, yang

berguna

untuk

mempercepat

penyembuhan luka, dimana luka pada kulit atau jaringan dibungkus dengan plastik
khusus, yang kemudian dimasukkan ozon ke dalam plastik tersebut sehingga luka
langsung terpapar dengan ozon.
Tujuan terapi bagging adalah untuk menangani kasuskasus luka pada kaki
akibat komplikasi diabetes mellitus, gangguan pembuluh darah di kaki dan luka
luka infeksi lainnya
Indikasi terapi:
Metode Terapi :
Kulit yang akan dibagging dengan bagging basah dibungkus dengan plastik
yang terisi air sampai batas atas luka (luka terendam), kemudian ozone dialirkan
kedalam air tersebut. Untuk bagging kering, luka hanya dilembabkan dengan air
sebelum dimulai dengan ozone. Proses bagging itu berlangsung selama 30 menit,
dengan frekuensi terapi satu hingga dua hari sekali selama sepuluh kali terapi.
Ozon dimasukkan ke dalam liang vagina dengan menggunakan disposable
catheter (selang yang langsung dibuang setelah dipakai).
Tujuan terapi vaginal insufflation adalah untuk kasus-kasus infeksi pada alat
genital (kelamin) bagian luar maupun liang vagina bagian dalam. Terapi ini baik pula
untuk menangani problem infertility pada wanita usia subur.
Indikasi terapi:
Peradangan saluran reproduksi wanita yang disebabkan oleh virus, jamur, dan
bakteri
Terapi infertilitas untuk membantu pasangan usia subur yang menginginkan
keturunan.
Metode terapi :
Terapi dilakukan dua hari sekali selama 12 session dengan lama terapi 15 20
menit.
Rectal Insufflation adalah terapi insuflasi dengan campuran oksigen ozon,
pertama kali diaplikasikan pada tahun 1935 oleh Profesor Payr dan 1936 oleh

Aubourg, MD. Terapi ini dilakukan dengan cara memasukkan campuran ozon
oksigen yang telah disediakan di dalam ozone bag, kemudian dimasukkan melalui
anus dengan menggunakan disposable kateter.
Telah terbukti bahwa terapi ini dapat membantu proses penyembuhan pada
inflamasi atau peradangan saluran cerna bawah, bahkan terapi ini turut membantu
dalam menjaga keseimbangan flora normal saluran cerna yang sering terganggu
akibat adanya kuman kuman pathogen yang bersifat merusak. Ozon dimasukkan
ke dalam liang dubur dengan menggunakan disposable catheter (selang yang
langsung dibuang setelah dipakai).
Tujuan terapi rectal insufflation adalah untuk menangani kasus-kasus infeksi
pada saluran pencernaan bagian bawah dan juga digunakan sebagai terapi
kombinasi dengan terapi ozon yang lain, terutama terapi yang ditujukan untuk
menangani penyakit- penyakit sistemik (penyakit yang mempengaruhi organ- organ
di dalam tubuh secara keseluruhan). Rectal Insufflation juga baik untuk menangani
infeksi maupun gangguan sistemik pada anak.
Indikasi Terapi:
Efek lokal: Peradangan saluran pencernaan bawah (colitis, proctitis, fistulae).
Efek sistemik:
Metode Terapi :
Terapi dilakukan dua hari sekali, lama terapi 15 20 menit. Total lama terapi sesuai
indikasi
Ozon dimasukkan ke dalam liang telinga dengan menggunakan selang kecil
khusus yang hanya sekali pakai (disposable ear tube).
Tujuan terapi ini adalah untuk menangani kasus-kasus infeksi telinga bagian
dalam.
Membilas vagina dengan air ozon yang disemprotkan ke dalam liang vagina.
Tujuan terapi ini adalah untuk mencegah serta menangani infeksi pada saluran
genital (kelamin), menjaga hygiene vagina, mencegah keputihan dan bau yang
diakibatkan karena keputihan.
Indikasi terapi :
Metode terapi :
Erectile Dysfunction atau Disfungsi Ereksi (DE) dapat didefinisikan sebagai
ketidakmampuan secara total untuk mencapai ereksi atau ketidakmampuan untuk
mempertahankan

ereksi.

Perbedaan

definisi

ini

sering

menyulitkan

dalam

memperkirakan kasus ereksi secara statistik. Menurut National Ambulatory Medical


Care Survey (NAMCS), pada tahun 1985, setiap 1000 pria di USA, terdapat 7,7
kunjungan dengan masalah DE. Pada tahun 1999, angka kunjungan meningkat
menjadi 22,3. Hal ini ditandai pula dengan banyaknya obat obatan dan alat alat
bantu yang dipakai untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.
Vitality Therapy (Terapi Vitalitas) dengan menggunakan ozone therapy dapat
membantu dalam menangani kasus kasus DE. Dengan system vacuum ozone,
darah ditarik menuju penis dengan suatu alat noninvasive (tidak masuk ke dalam
tubuh), dimana efek samping jarang sekali terjadi pada penggunaan alat ini.
Indikasi Terapi :
Metode Terapi :
Vacum ozone diaplikasikan selama 15 menit dengan frekwensi terapi tiga kali
dalam seminggu. Total terapi sesuai indikasi.
Manfaat Ozonated Olive Oil dalam dunia medis berdasarkan atas efek
desinfektan (pembersih kuman) dari minyak zaitun yang telah diproses dengan
ozon. Sifat desinfektan ini telah terbukti ratusan kali lebih efektif dalam preparat
minyak daripada cairan.
Indikasi :
Metode Terapi :
Payudara yang sehat, padat dan kencang adalah dambaan kaum wanita. Selain
faktor estetik, payudara juga merupakan faktor fungsional wanita karena pengaruh
hormonal serta fungsi laktasi atau menyusui yang dimiliki oleh wanita. Hal inilah
yang menyebabkan pentingnya menjaga kesehatan payudara sekaligus mencegah
secara dini kanker payudara yang menempati urutan kedua sebagai penyebab
kematian wanita terbanyak. Breast Treatment dengan Firming Treatment membantu
para wanita untuk menjaga kesehatan payudara wanita baik secara estetik maupun
fungsional.
Indikasi:
Metode Terapi :
Terapi payudara dilakukan secara berkala, tiga kali dalam seminggu selama sepuluh
kali terapi dengan dikombinasi dengan latihan untuk membantu otot dan jaringan
ikat payudara yang mengendur.
Cupping atau Low Pressure Ozone gas Irrigation memiliki efek terapi dan
rekonstruktif dalam memperbaiki tekstur permukaan kulit. Terapi ini terbukti

bermanfaat selain untuk peradangan kulit juga untuk mempebaiki tekstur kulit yang
bermasalah karena faktor usia (kerutan atau wrinkle) maupun karena tumpukan
lemak yang sangat mengganggu (selulit). Efek tekanan negative (vacuum) yang
menyebabkan proses regenerasi dan pemulihan dari jaringan luka yang terpapar
ozon. Efek tekanan ini pula berguna mengencangkan kulit sehingga bermanfaat
untuk memperbaiki kerut pada kulit dan selulit.
Indikasi terapi :
Metode Terapi :
Permukaan kulit yang bermasalah diterapi dengan Ozon Suction Cup selama 20 30
menit.
Head Cap Treatment adalah suatu metode terapi yang menggunakan ozon
dengan tujuan menjaga kulit kepala yang sehat dan bersih. Kulit kepala yang sehat
dan bersih menjamin pertumbuhan rambut yang sehat dan kuat sehingga Head Cap
Treatment dapat digunakan sebagai usaha preventif terhadap berbagai masalah
rambut.
Indikasi Terapi :
Metode Terapi :
Kulit kepala yang akan diterapi dibungkus dengan cap kepala yang dialiri dengan
ozon selama 20 menit. Perawatan kulit kepala dengan terapi ini dilakukan setiap
dua hari sekali sebanyak 10 sesi terapi.
Penampilan yang baik serta kesehatan tubuh yang prima berpengaruh pada
kualitas hidup manusia. Selain mengganggu penampilan, lemak yang tertimbun di
bagian bagian tubuh tertentu juga berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Efek
ozone therapy pada pembakaran lemak didapatkan melalui berbagai mekanisme
yang berbeda. Ozon bereaksi terhadap ikatan rangkap pada lemak sehingga
mengakibatkan pecahnya ikatan lemak tersebut. Di lain pihak, ozon juga membantu
dalam mengencangkan kulit yang kendur karena berkurangnya berat badan melalui
mekanisme penarikan akibat tekanan negatif (vacuum) pada kulit.
Liposuction dengan ozone-oxygen mixture ini membantu dalam menangani
masalah yang berhubungan dengan berat badan dan timbunan lemak tanpa harus
melalui proses operasi. Dengan melakukan kombinasi injeksi ozon dan cupping
(Ozone vacuum), dilakukan koreksi terhadap tekstur kulit yang bermasalah karena
timbunan lemak, sekaligus dilakukan pengencangan agar kulit tidak menjadi
kendur.

Indikasi Terapi :
Metode terapi :
Bagian kulit yang akan diterapi, dioleskan terlebih dahulu dengan Ozonated Olive
Oil, lalu dilakukan massage unutk mengencangkan bagian yang akan diterapi
dengan Cupping (Low Pressure Ozone) selama 3 5 menit. Setelah itu, dilakukan
injeksi ozone di bagian kulit yang bermasalah. Pada akhir terapi, dilakukan massage
ulang dengan Ozonated Olive Oil dan Cupping (Low Pressure Ozone). Terapi
dilakukan setiap dua hari sekali selama 7 kali terapi dan dianjurkan untuk
melakukan terapi kombinasi

dengan Ozonated Saline Infussion dan Rectal

Insufflation untuk meningkatkan efektifitas terapi. (Stanfordcenter : 2012)


Untuk semua tujuan terapi ozon, efektivitasnya tergantung pada frekuensi
terapi, kekuatan dari konsentrat yang digunakan, jumlah campuran Oksigen dan
Ozon yang diberikan, dan metoda aplikasi yang dipilih. Yang ingin dicapai adalah
secara aman dan nyaman membanjiri tubuh sang pasien dengan Oksigen secara
perlahan, seiring dengan berjalannya proses detoksifikasi. (Stanfordcenter : 2012)
Tiga unsur penting yang terkandung dalam satu proses terapi ozon adalah :
Dalam

menangani

gangguan

jantung

dan

sirkulasi

darah,

Ozone

Therapy

bermanfaat sebagai berikut:


Pada penderita diabetes mellitus, ozone therapy bermanfaat untuk menurunkan
kadar gula dalam darah, meningkatkan fungsi pankreas secara maksimal dalam
produksi insulin, melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan sistem antioksidan,
meningkatkan sistem imun, dan memaksimalkan oksigenasi ke seluruh jaringan.
Aplikasi ozon therapy juga dapat menyembuhkan ulkus pada diabetic foot
(luka/borok pada kaki) yang mengakibatkan harus dilakukan amputasi pada jari
atau bahkan kaki penderita. Dengan pemberian ozone therapy, baik secara
langsung pada luka, maupun ke dalam darah melalui Ozonated Saline Infussion dan
Apheresis (Polyatomic Oxygen Ozon Apheresis Therapy), tindakan amputasi dapat
dihindari hingga 40% dari kasus diabetic foot .
Pada penderita Stroke, ozone therapy bermanfaat untuk memberikan oksigen medis
ke seluruh tubuh, melancarkan sirkulasi darah ke otak, membuka dan mencegah
penyempitan saluran darah ke otak, mencegah kerusakan sel-sel otak lebih lanjut
karena kekurangan oksigen, merehabilitasi pasien pasca serangan stroke agar
fungsi organ tubuh yang terganggu dapat pulih kembali. Selain itu, ozone therapy

juga membantu meningkatkan sistem imun dalam tubuh, mengendalikan kadar


kolesterol dan tekanan darah yang sering menjadi pemicu terjadinya serangan
stroke berulang.
Dalam hal penanganan hepatitis, ozone therapy mempunyai manfaat sebagai
berikut:
Salah satu jenis perawatan yang dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh
sekaligus mendapatkan kulit yang lebih cerah adalah melalui suntik vitamin C.
Vitamin C dengan khasiat antioksidannya dipercaya mampu menangkal radikal
bebas, polusi dari lingkungan sekitar, serta meningkatkan kesehatan kulit.
Namun, saat ingin melakukan terapi ozon, pastikan Anda tidak melakukan
suntik vitamin C beberapa saat sebelumnya. "Penyuntikan vitamin ini akan
menetralisasi fungsi terapi ozon yang dilakukan, sehingga manfaatnya tidak akan
terasa," jelasnya.
Saat sedang menstruasi, sebaiknya Anda tidak melakukan terapi ozon. Sebab
ketika sedang mens, darah Anda akan lebih cair dibanding biasanya. Terapi ozon
hanya akan membuat darah menjadi lebih cair dan mengganggu jalannya
menstruasi.
Pada dasarnya, selama kehamilan kita tidak disarankan untuk melakukan
pengobatan atau terapi inhalasi (pengisapan), atau terapi lain yang membuat Anda
menghirup substansi apa pun ke dalam tubuh. Terapi ozon sendiri cenderung
menyebabkan perubahan degeneratif dalam jaringan tubuh, darah, dan dapat
menimbulkan stres oksidasi dan kerusakan sel. Jika hal itu bisa membahayakan
sang ibu, otomatis bisa mengancam kehidupan sang bayi. Jika hanya dilakukan
sesekali mungkin tak akan menimbulkan masalah, tetapi tidak untuk dilakukan
berulang-ulang.
Sekalipun punya banyak manfaat, namun terapi ini tidak dianjurkan untuk
anak di bawah 17 tahun. Hal ini disebabkan karena hormon anak di bawah 17 tahun
belum stabil. Terapi ini dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan tubuh dan
hormon remaja. (Christina Andhika Setyanti : 2012)
Efek samping dari terapi ozon ini kemungkinan disebabkan oleh sifat ozon
yang merupakan oksidator kuat (powerful oxidator). Ketika diberikan kedalam tubuh
ozon tidak hanya bereaksi dengan bakteri dan radikal bebas, namun bereaksi juga
dengan sel-sel tubuh lain, seperti cytochrome, ubiquinol, butyryl-CoA, ethanol,
dihydrolipoic acid, dan lainnya. Bahkan dalam tingkat sel, O3 dapat bereaksi
dengan jaringan lipid pada membran sel.

Pada umumnya pasien akan mengalami beberapa gejala sampingan (side


effect) akibat dari menjalani terapi ozon berupa sakit di dada, pernafasan pendek,
pusing, dan lain-lain. Karena itu pasien terapi ozon ini seharusnya mengkonsumsi
antioxidant selama periode terapi. Fungsi antioksidant sangat penting karena
sangat dimungkinkan dokter memberikan dosis ozon yang berlebih, sehingga
menciptakan radikal dalam tubuh yang bisa menyebabkan gangguan pada sel
tubuh. Antioxidant akan membuat proses terapi ozon ini tetap terkendali. (Nn :
2012)

BAB III
PENUTUP
Terapi Ozon merupakan teknik perawatan yang menggunakan ozon untuk
melepaskan energi proton yang dapat membantu memperbaiki sistem sirkulasi
darah. Terapi ini bisa dilakukan dengan major authothermotherapy yaitu mengambil
darah 50 s.d 100 cc. untuk dimasukkan ke dalam tabung medical ozone dan minor
authothermotherapy yaitu mengambil darah sedikitnya 10 cc untuk dimasukkan
kedalam medical ozone. Terapi ini dalam membantu mengatasi stroke, kencing
manis/diabetes mellitus, pengobatan komplementer stroke, sebagai anti aging dan
membantu melancarkan sirkulasi darah
Dari penjelasan diatas penulis memiliki beberapa saran diantaranya:

DAFTAR PUSTAKA

Nn.

2008.

Ozone

Theraphy,

(Online),

(http://life-health-info.blogspot.

com/2008/08/ozone-therapy-faq.html, diakses pada 17 Desember 2013)

Nn. 2010. Sejarah Terapi Ozone, (Online), (http://www. ozonehealthy. com/index.php?


option=com_content&view=article&id=13&Itemid=10, diakses pada 17 Desember
Nn.

2013)
2012.

Manfaat

terapi

(Online),

(http://

britainfo.blogspot.com/2012/03/manfaat-terapi-ozon-bagi-kesehatan.html,

diakses

pada 17 Desember 2013)


Nn. 2013. Apa sih pengertian

ozon

untuk

terapi

kesehatan,

ozon,

(Online).

(http://diabets-mellitus.

blogspot.com/2013/08/apa-sih-pengertian-terapi-ozone-dan.html, diakses pada 17


Desember 2013)
Setyanti

Christina

Andhika.

2012.

Terapi

Ozon,

(Online),

(http://

female.kompas.com/read/2012/09/19/0948482, diakses pada 17 Desember 2013)


Stanfordcenter. 2012. Terapi Ozon, (Online), (
layout/37/59, diakes pada 17 Desember 2013)

http://www.stanfordcenter.com/ blog-

Anda mungkin juga menyukai