LAPORAN FOTO
PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN POTRET
PENGELOLAAN SDA DI PROVINSI BANTEN
Daftar Isi
Pengantar
12
16
Rapat Koordinasi
Pemilihan Strategi Pola
Untuk Dua Wilayah Sungai
di Provinsi Banten
18
23
24
26
Proses Perjalanan
Imbal Jasa Lingkungan di DAS Cidanau
32
38
51
Sekilas WS Ciliman-Cibungur
WS Cibaliung-Cisawarna dalam Foto
59
Lampiran
65
Diella Dachlan
Ir.M.Napitupulu, Dipl. HE
Darismanto, ME
Ir. SR Lengkong
Ir. Amir Radjab, Dil, HE
Ir.Raymond Kemur, MSc
Ir. Pandi MS Hutabarat, MSc
Ir. Bambang Riswardi, M.Eng.
Ir. Minanto, MSc.
Diella Dachlan
Frantz Hendra
Burhan
Foto:
Deden Iman
Diella Dachlan
Ng Swan Ti
Dok.CDTA
Provinsi Maluku
1. WS Ambon-Seram (nasional)
2. WS Kepulauan Yamdena-Wetar (nasional)
3. WS Buru (provinsi)
4. WS Kepulauan Kei-Aru (provinsi)
Provinsi Banten
1. WS Ciujung Cidurian Cidanau (nasional)
2. WS Ciliman Cibungur (provinsi)
3. WS Cibaliung Cisawarna (provinsi)
10
11
Searah jarum jam: Nico Darismanto, Konsultan CDTA-7849, Rinto Yuwono, ST MM, Kepala Balai PSDA
WS Ciliman Cisawarna, Ir.Tyas Utami Amalia, MM, Sekretaris Dinas SDAP Provinsi Banten dan
Isvan Taufik, ST, MT, Kepala Sub-bagian Program Dinas SDA
12
13
Selama kurang lebih dua tahun, CDTA-7849 telah melaksanakan 29 kali pelatihan dan lokakarya dengan 814 jumlah
peserta. Perincian pelatihan dan lokakarya adalah sebagai berikut:
No Deskripsi
Peserta
26
Training Workshop Basin Planning Principles, Banda Aceh 12-13 Sept 2012
27
52
Training Workshop on Reform, Law, Coordination and Empowerment, Banda Aceh 20-21 Nov
2012
54
Training Workshop on Reform, Law, Coordination and Empowerment, Manado - Jan 2013
50
31
33
Ditunda
21
10
21
11
20
12
25
13
Strengthening of North Sulawesi Prov. Water Council, Manado 5-6 Dec 2013
22
14
24
15
22
16
21
17
22
18
Training Workshop on Reform, Law, Coordination and Empowerment, Ambon 11-12 March
2014
49
19
55
20
Workshop on Hydrology Curriculum and Syllabus Development, Jakarta 20-21 March 2014
16
21
Training Workshop on Reform, Law, Coordination and Empowerment, Serang 16-17 April 2014 55
22
36
23
23
24
21
25
21
26
13
27
Training on Conservation / Erotion, Sedimentation and Andragogy, Bekasi 15-19 Sept 2014
16
28
Training Hydrology III, (Water Availability , Reservoir Operation), Bekasi 29 Sept - 3 Oct 2014
15
10
29
Training on RIBASIM Modelling (Water balance and Water Allocation), Bekasi October 2014
13
30
*akan dijadwalkan
Total Participants * =
814
15
Keterangan foto: Bendung Pamarayan, Kab.Serang (kanan atas dan bawah) Lokakarya Peraturan Perundang-undangan
dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), April 2014 , Kota Serang
Materi Lokakarya dan Pelatihan
Pada lokakarya Peraturan Perundang-undangan dan
Kebijakan Pengelolaan SDA, materi yang dibahas yaitu
sebagai berikut;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
16
17
Rapat Koordinasi
Pemilihan Strategi Pola
Untuk Dua Wilayah Sungai di Provinsi Banten
18
Rancangan Pola Perencanaan Wilayah Sungai CilimanCibungur dan Cibaliung-Cisawarna sudah selesai sejak
tahun 2012 yang lalu. Rancangan ini sudah melalui proses
konsultasi dengan berbagai pihak melalui Pertemuan
Konsultasi Masyarakat (PKM) 1 dan 2, namun penetapan
Pola-nya belum dilakukan dan kita harapkan untuk segera
ditetapkan oleh Gubernur kata Deni Mardiyanto, ST, MT
(21/10), Kepala Seksi Pengembangan Irigasi, Dinas Sumber
Daya Air dan Permukiman Provinsi Banten yang menjadi
penyelenggara acara.
Proses pemilihan strategi ini akan menghasilkan
rekomendasi bersama yang akan kita ajukan ke Gubernur
untuk kemudian menetapkan Pola melalui Peraturan
Gubernur kata Deni, yang berharap agar proses
penetapannya dapat selesai dalam waktu maksimum satu
bulan.
19
21
WILAYAH SUNGAI
DI PROVINSI BANTEN
22
23
Keterangan foto: Hulu Sungai Cidanau di Kawasan Cagar Alam Rawa Danau, Kab.Serang
24
25
Keterangan foto: Menjelajahi kawasan Rawa Danau yang merupakan daerah hulu
Sungai Cidanau, (Bawah) Jalan masuk menuju kawasan di Desa Citasuk, Kec
.Padarincang, Kab. Serang.
Dari tempat parkir di Kampung Sukamaju, Desa
Citasuk, Kecamatan/Kabupaten Padarincang
pengunjung harus berjalan kaki sekitar 2 kilometer
melewati persawahan menuju lokasi penjemputan
perahu untuk menjelajahi kawasan.
Kawasan seluas 3,500 hektar ini (hasil pengukuran
terakhir tahun 2011) adalah satu-satunya rawa
pegunungan yang ada di Pulau Jawa. Hampir seluruh
kawasan rawa ini terdiri dari air dengan kedalaman
bervariasi, sehingga untuk menjelajahi kawasan
ini perlu menggunakan perahu. Perahu jukung
berukuran 3,5 meter dengan lebar 1,5 meter itu
idealnya hanya mengangkut empat penumpang saja.
27
28
29
Penampakan Satwa
Hari itu kami sedang beruntung bertemu satwa penghuni
cagar alam. Kami bertemu ular sawah yang sedang
menunggu kodok, mangsanya. Mendekati tempat
penjemputan perahu, kami dikejutkan oleh dua ekor babi
hutan kecil yang menerjang keluar dari semak-semak dan
lari dengan kecepatan yang sangat tinggi. Monyet ekor
panjang (Macaca fascicularis) paling sering terlihat selama
perjalanan ini.
Selain itu, yang cukup sering menampakkan diri adalah
berbagai jenis burung, antara lain Belibis, Pucuk Ular,
Rangkong Badak dan Elang. Sedangkan keberuntungan
lainnya adalah menyaksikan 3 ekor ular berwarna hitam
dan kuning dalam kesempatan terpisah yang sedang
bergelung di dahan pohon ketika kami lewat persis di
bawahnya. Menurut Zaenal, buaya juga masih ada di Rawa
Danau ini. Namun lokasi mereka ada di sisi lain kawasan ini
dan relatif sulit ditempuh dengan kondisi perahu dengan
penumpangnya yang kurang memadai untuk berburu
buaya.
Sumber Air
Menurut data Cagar Alam Rawa Danau, kawasan ini
merupakan lokasi bermuaranya beberapa sungai, antara
lain sungai Cimanuk (Cikalumpang), Cibugur, Cisawara,
Cisaat, Cida ngiang, Citeureup dan Cipadarincang. Sungaisungai tersebut bersumber dari Gunung Karang, Gunung
Parakasak dan Gunung Mandalawangi.
30
Keterangan foto: Aneka satwa yang ditemui ketika menjelajahi kawasan Rawa Danau yang merupakan daerah hulu Sungai
Cidanau. Selain primata dan burung yang banyak dijumpai, reptil seperti ular juga kadang ditemui. Di sisi lain akwasan
ini pernah ditemukan buaya
Tips mengunjungi kawasan Rawa Danau:
1.
2.
3.
Idealnya menggunakan baju yang nyaman dikenakan, menyerap keringat dan membawa baju ganti.
Menggunakan sepatu bot untuk melindungi kaki
dari serangan pacet dan lintah, juga jika ingin turun
menjelajahi kawasan kering yang berada dalam
cagar alam. Membawa topi karena cuaca yang terik.
4.
Membawa cukup perbekalan makanan dan minuman, karena tidak ada tempat membeli makanan di
kawasan ini serta membawa kembali sampah keluar
dari kawasan.
31
Proses Perjalanan
35
Sungai Ciujung
dalam foto
36
37
38
40
41
Keterangan foto:
(Atas) Aliran Sngai Ciujung yang dibendung di
Bendungan Pamarayan
(Tengah) Ada beberapa bendung kecil di Sungai
Ciujung seperti Bendung Karet di Kabupaten
Serang .
(Bawah) Salah satu lokasi sumber air bersih yang
digunakan warga untuk mengambil air.
Sumber air berasal dari Sungai Cidurian di
Desa Teras, Kec.Carenang, Kab.Serang
42
Keterangan foto: (Kiri atas dan bawah) PT Indah Kiat Cipta dan tempat
pengambilan air dari Sungai Ciujung.
(Kanan atas) Keluarga ini memasok bebek dan ayam ke restauran di
seputar Kota Serang dan Cilegon.
(Kanan bawah) Sampah menumpuk di sisi Sungai Ciujung
(Kanan bawah) warga sekitar menyedot air sungai untuk mengairi lahan
tanamannya.
Lokasi: Desa Keragilan, Kab. Serang., Prov.Banten
44
45
47
Keterangan foto:
(Atas dan kanan atas) Jembatan akar di
perkampungan Baduy Luar di Desa
Kanekes, Kec. Leuwi Damar, Kab.Lebak
(Kanan tengah dan bawah) Sungai Ciujung
di daerah hulu di Desa Nayagati, Kec.
Cakuem, Kab. Lebak
(Kiri) Warga menggunakan sungai untuk
kehidupan sehari-hari (Kec.Pontang),
dan juga mengambil pasir untuk
dijual sebagai mata pencaharian (Kab.
Serang).
48
49
Sungai Cibanten
dalam foto
50
51
Keterangan foto:
(Atas dan kanan) Hulu Sungai Cibanten di
Kampung Serut, Desa Sindangheula, Kec. Pabuaran,
Kab. Serang
Sungai Cibanten, merupakan lokasi untuk
pembangunan Bendungan Sindang Heula di
Desa Sindang Heula, Kecamatan Pabuaran,
Kabupaten Serang
(Kiri) Mat Sani (60) adalah salah satu pengrajin di
Kampung Serut. Kampung ini dikenal sebagai sentra
pembuatan sapu ijuk. Dalam sehari, Mat Sani dapat
membuat 50 buah sapu, dijual kepada pengumpul
dengan harga Rp 3.000.
52
53
Keterangan foto:
(Atas dan kanan) Hulu Sungai Cibanten yang melewati
Kota Serang. Sampah dan limbah rumah tangga
terlihat di aliran sungai, hampir serupa dengan permasalahan sungai di Indonesia pada umumnya.
(Kiri) Keluarga Muhaji tinggal di bawah kolong jembatan
Sungai Cibanten di Kampung Kaujon, Kelurahan
Serang. Setiap hari keluarga ini memancing ikan
untuk tambahan lauk (kanan bawah).
54
55
Keterangan foto:
(Kanan atas dan tengah) Muara Sungai Cibanten dulunya
merupakan pusat kerajaan lama Banten.
Sisa peninggalannya dapat dilihat hingga sekarang.
Antara lain: Komplek Keraton Kaibon yang dibangun pada
tahun 1832. Komplek ini terletak di Kampung Kroya,
Kec.Kasemen, Kota Serang
(Kanan bawah) Sisa-sisa Komplek Keraton Surosowan
yang dibangun pada masa pemerintahan Maulana
Hasanudin (1552-1570), dengan luas sekitar 3 ha.
(sumber Riwayat Kesultanan Banten, 2006)
Keterangan foto:
(Kiri atas dan tengah) Sungai Cibanten bermuara di Teluk
Banten yaitu di Kampung Karang Mulya, Kec.Kesemen,
Kota Serang
(Kiri luar) Kadi, pengrajin perahu di Kampung Tanggul,
desa Banten, Kec.Kesemen, Kota Serang. Kayu perahu
dibawa dari Sumatera, dengan jenis kayu yang disebut
Mantruk. Beliau bisa menyelesaikan satu perahu dalam
waktu tiga bulan dan dijual dengan kisaran harga
Rp 20-30 juta.
56
57
Sekilas
WS Ciliman-Cibungur
WS Cibaliung-Cisawarna
dalam foto
58
59
Keterangan foto:
Beberapa sungai yang termasuk dalam
WS Ciliman-Cibungur
(Tengah) Sungai Cilamer yang sering banjir,
Desa Curug Barang, Kecamatan Cipeucang,
Kabupaten Pandeglang.
(Kanan kedua) Dayat (45),
rumahnya persis di sisi Sungai Cilemer di
Kampung Parakan Telu,
Desa Curug Barang, Kec.Cipeucang,
Kab. Pandeglang
(Kiri dan kanan ketiga) Aliran Sungai Ciliman di
Kampung Tegalpapak, Kec.Pagelaran,
Kab. Pandegalang
(Kanan ke-empat) Situ Cikedal, Kec. Jiput, Kab.Pandeglang
dengan luas genangan 21 hektar
(Kanan bawah) Muara Sungai Ciseukeut di
Kampung dan Desa Ciseukeut,
Kec. Panimbang
60
61
Keterangan foto:
Beberapa sungai yang termasuk dalam
WS Cibaliung-Cisawarna
(Atas dan kanan ) warga Kampung Cibaliung
menggunakan aliran Sungai Cibaliung
untuk kegiatan mandi, cuci dan kakus.
Wajah anak-anak Kampung Cibaliung
Aliran Sungai Cibaliung
(Kiri) Sawah di Kec.Sumur. Daerah ini masuk ke
dalam DAS Cimanggu di WS. CibaliungCisawarna
62
63
LAMPIRAN
64
65
Sungai
Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta
jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara
dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang
pengalirannya oleh garis sempadan.
(Pasal 1, PP 35 Tahun 1991)
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau
atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan
pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
(Pasal 1 UU No 7 tahun 2004)
Wilayah Sungai (WS)
Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan
sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai
dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau
sama dengan 2.000 km2. (Pasal 1 UU No 7 tahun 2004)
Wilayah Sungai
Menetapkan Wilayah Sungai yang terdiri dari satu atau
lebih Daerah Aliran Sungai (DAS) dan/atau pulau-pulau
kecil, yang meliputi
1.
2.
3.
4.
5.
67
Peta WS 3 CI
68
1.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
Cibako
Cigisik
Cibanten
Cirangrang
Ciwaku
Cibunar
Ciujung
Cidurian
Cirumpak
Cipayeun
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Cidanau
Cikalahi
Runteun Girang
Cilegok
Setu Lor
Kopomasjid
Kali Malang
Cigobang
Cicendo
Cigeblak
Cikebeletes
Cibatu
Cinangsi
Cilasak
Cipetey
Caringin
Ciraginggang
Cinangka
Sumur
Bojonegoro
Candi
Cikebel
Cikubang
Cikaudau
2.
3.
4.
5.
69
71
73
Daftar Alamat
74
75
76
77