NYAMUK
Dr. Firman Budi S
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2014/2015
Daftar Isi
Kata Pengantar
Bagian I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Metode
Bagian II Isi
2.1 Pengenalan nyamuk
2.1.1 Jenis-jenis nyamuk
2.1.2 Ciri-ciri nyamuk
2.1.3 Habitat nyamuk
2.1.4 Siklus hidup nyamuk
2.1.5 Identifikasi Nyamuk
2.1.6 Bionomi
2.2 Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk
2.3 Cara membasmi nyamuk
2.3.1 Cara memberantas jentik nyamuk
Bagian III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Daftar Pustaka
Bagian I Pendahuluan
Bagian II ISI
2.1 Pengenalan nyamuk
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengenalan Nyamuk
Ada lebih dari 2500 spesies nyamuk di seluruh dunia. Semua nyamuk
memerlukan air untuk melengkapi siklus hidupnya. Jenis air di mana
larva nyamuk ditemukan dapat menjadi bantuan untuk identifikasi
spesiesnya. Nyamuk dewasa meletakan telurnya pada tempat yang
sesuai dengan habitat larvanya. Mereka bertelur di tempat seperti lubang
pohon yang secara berkala menahan air, genangan air pasang di rawarawa garam, genangan limbah buangan, irigasi padang rumput,
genangan air hujan. Setiap spesies memiliki persyaratan lingkungan
yang unik untuk pemeliharaan siklus hidupnya.
Kebiasaan cara makan nyamuk cukup unik karena hanya betina dewasa
yang menghisap darah manusia dan hewan. Nyamuk jantan tidak
menghisap darah tetapi menghisap madu tanaman. Nyamuk betina
memerlukan darah yang cukup untuk bertelur. Jauh atau dekatnya jarak
terbang nyamuk tergantung dari spesiesnya. Sebagian besar spesies
domestik terbang cukup dekat dengan titik asal. Ada beberapa spesies
yang dapat terbang jauh dari tempat perkembangbiakannya. Jarak
terbang betina biasanya lebih jauh daripada jantan. Kekuatan dan arah
angin berpengaruh dalam penyebaran atau migrasi nyamuk. Kebanyakan
nyamuk tetap dalam satu atau dua kilometer dari sumber makan mereka.
Ada nyamuk bisa terbang jarak jauh, lebih 30 kilometer dari tempat
mereka menjadi dewasa. Nyamuk tidak dapat terbang cepat, hanya
sekitar 4 kilometer per jam.
Umur nyamuk dewasa biasanya tergantung pada beberapa faktor seperti
suhu, kelembapan, jenis kelamin nyamuk dan habitat. Kebanyakan
jantan berumur pendek yaitu sekitar seminggu dan betina tinggal sekitar
satu bulan tergantung pada faktor di atas.
Berbagai petunjuk memungkinkan nyamuk untuk menghisap darah
manusia atau hewan. Mereka dapat mendeteksi karbon dioksida yang
dihembuskan oleh tuan rumah mereka walaupun berada jauh. Nyamuk
juga merasakan bahan kimia tubuh, seperti asam laktat dalam keringat.
Beberapa orang lebih menarik perhatian nyamuk dibandingkan yang
lain. Seseorang tidur diruangan yang dipenuhi nyamuk mungkin bangun
dengan puluhan gigitan nyamuk, sementara orang tidur di samping
mereka tidak ada.
Demikian pula, orang bereaksi berbeda terhadap gigitan nyamuk,
beberapa menunjukkan tanda yang sangat sedikit digigit, sementara yang
lain menunjukkan kemerahan besar, bengkak dan gatal. Ini adalah reaksi
alergi terhadap air liur nyamuk Setiap orang mempunyai reaksi berbeda
bagi gigitannyamuk. Nyamuk terbang lebih dekat dengan target yang
gelap. Setelah menemukan mangsa nyamuk menyuntikkan air liur ke
luka.
Jenis-jenis nyamuk di bawah ini adalah sebagian kecil nyamuk yang ada
disekitar
kita;
1. Nyamuk Aedes aegypti, nyamuk ini adalah jenis nyamuk
yang dapat menyebarkan virus berbahaya dengue yang menyebabkan
penyakit demam berdarah. Selain pembawa virus dengue, nyamuk
Aedes aegypti juga dapat menyebarkan virus demam kuning dan
chikungunya
Morfologi
1.Aedes aegypti
Ae. aegypti merupakan spesies nyamuk yang hidup dan
ditemukan di negara-negara yang terletak antara 350 Lintang Utara
dan 350 Lintang Selatan pada temperatur udara paling rendah sekitar
100 C. Pada musim panas, spesies ini kadang-kadang ditemukan di
daerah yang terletak sampai sekitar 450 Lintang Selatan. Selain itu
ketahanan spesies ini juga tergantung pada ketinggian daerah yang
bersangkutan dari permukaan laut. Biasanya spesies ini tidak
ditemukan di daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 meter diatas
permukaan laut. Dengan ciri highly anthropophilic dan kebiasaan hidup
di dekat manusia. Ae. Aegypti dewasa menyukai tempat gelap yang
tersembunyi di dalam rumah sebagai tempat beristirahatnya, nyamuk
ini merupakan vektor efisien bagi arbovirus. Ae.Aegypti juga
mempunyai kebiasaan mencari makan (menggigit manusia untuk
dihisap darahnya) sepanjang hari terutama antara jam 08.00-13.00
dan antara jam 15.00-17.00. Sebagai nyamuk domestik di daerah
urban, nyamuk ini merupakan vektor utama (95%) bagi penyebaran
penyakit DBD. Jarak terbangspontan nyamuk betina jenis ini terbatas
sekitar 30-50 meter per hari. Jarak terbang jauh biasanya terjadi
secara pasif melalui semua jenis kendaraan termasuk kereta api, kapal
laut dan pesawat udara. Nyamuk Ae. aegypti hidup dan berkembang
biak pada tempat tempat penampungan air bersih yang tidak
langsung berhubungan dengan tanah seperti bak mandi, tempayan,
kaleng bekas, tempat minum burung dan lain sebagainya.Umur
nyamuk Ae. aegypti berkisar 2 minggu sampai 3 bulan atau rata rata
1,5 bulan tergantung dari suhu, kelembaban sekitarnya. Kepadatan
nyamuk akan meningkat pada waktu musim hujan dimana terdapat
genangan air bersih yang dapat menjadi tempat untuk berkembang.
Selain nyamuk Ae. aegypti, penyakit demam berdarah juga
dapat ditularkan oleh nyamuk Ae. albopictus.Tetapi peranan nyamuk
ini dalam menyebarkan penyakit demam berdarah kurang jika
dibandingkan nyamuk Ae. aegypti. Ae. aegypti suka beristirahat di
tempat yang gelap, lembab, dan tersembunyi di dalam rumah atau
bangunan termasuk di kamar tidur, kamar mandi, kamar kecil maupun
dapur. Di dalam ruangan, nyamuk suka beristirahat pada benda
benda yang tergantung seperti pakaian, kelambu, gordyn di kamar
yang gelap dan lembab. Pada umumnya Ae. aegypti lebih menyukai
tempat perindukan berupa air bersih tetapi dari hasil studi oleh
beberapa peneliti menguatkan bahwa telur nyamuk lebih banyak pada
ovitrap dengan rendaman jerami dari pada dengan air bersih biasa.
Penelitian Karen A Polson menyebutkan adanya perbedaan jumlah
telur pada ovitrap menggunakan 10% air rendaman jerami dengan
ovitrap yang menggunakan air biasa. Jumlah telur yang dihasilakan
lebih banyak pada 10% air rendaman jerami dari pada menggunakan
air biasa.
2. Nyamuk Anopheles Quadrimaculatus, adalah nyamuk berbahaya
yang dapat menyebarkan parasit penyebab Malaria. Jenis nyamuk ini
senang keluar baik pada siang maupun malam hari, hanya nyamuk
betinalah yang diketahui dapat menyebarkan penyakit mematikan
Malaria.
Nyamuk Anopheles sp dapat berbiak dalam kolam air tawar yang
bersih, air kotor, air payau, maupun air yang tergenang di pinggiran laut.
Nyamuk-nyamuk ini ada yang senang hidup di dalam rumah dan ada
yang aktif di luar rumah. Ada yang aktif terbang pada waktu pagi, siang,
sore, ataupun malam. Nyamuk Anopheles sp sering disebut nyamuk
malaria karena banyak dari spesies nyamuk ini menularkan malaria.
Jenis nyamuk ini juga dilaporkan menularkan penyakit chikungunya.
Spesies Anopheles sp yang berbeda sering menunjukkan tingkah
laku yang berbeda dan kemampuan menularkan penyakit yang berbeda
pula. Oleh sebab itu, jenis nyamuk Anopheles sp yang menularkan
penyakit di satu daerah sering berbeda dengan Anopheles sp yang
menularkan penyakit malaria atau chikungunya di daerah lain.
3. Nyamuk Adedes Albopictus, atau lebih dikenal dengan nyamuk
harimau. Nyamuk jenis ini keluar pada siang hari dan bisa menyebarkan
berbagai penyakit berbahaya, jenis nyamuk ini banyak ditemukan di
Asia.
Nyamuk Aedes albopiktus biasanya aktif di luar rumah dan banyak
terdapat di kebun ( pekarangan rumah) misalnya pada
kaleng-kaleng bekas,botol plastik, ban mobil bekas, tempurung dan
pelepah kelapa,
bambu pagar dan lain nya yang menampung air hujan di halaman rumah.
Morfologi dari nyamuk Aedes Albopictus, secara umum baik dalam
ukuran maupun bentuknya mirip dengan aedesaegypty, tetapi dengan
sedikit perbedaan yang menciri yang dapat dipakai untuk
mengidentifikasi.
Morfologi dari Ae. Albopictus secara umum dalam ukuran maupun
bentuknya mirip dengan Ae. aegypti, tetapi dengan sedikit perbedaan yang
menciri yang dapat dipakai untuk identifikasi.
Ciri-ciri Nyamuk
Arthropoda sebagai penular penyakit ada 2 yaitu: Arthropoda sebagai
vektor penyakit dan Arthropoda sebagai penyebab penyakit.
Arthropoda yang bertindak sebagai vektor penyakit salah satunya yaitu
nyamuk. Ada 3 jenis penularan secara biologic yaitu:
1. Propagative: hama penyakit berkembang biak dengan cara
membagi dirinya tanpa siklus hidup.
2. Cyclo propagative: hama penyakit yang berkembang biak selain
dengan cara membagi diri juga mengalami siklus hidup ( penyakit
malaria )
3. Development: hama penyakit berkembang dengan cara membesar
tanpa membagi-bagi dirinya ( penyakit filariasis )
4. Hereditaria: hama penyakit yang ditularkan kepada penderita lain
dengan melalui telurnya (tungau)
Adapun ciri-ciri dari jentik nyamuk dan nyamuk dewasa diantaranya :
Ciri-ciri jentik Aedes aegypti
1. Bentuk siphon besar dan pendek yang terdapat pada abdomen
terakhir
2 Bentuk comb seperti sisir
3. Pada bagian thoraks terdapat stroot spine
Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.
Siklus Hidup
Nyamuk termasuk serangga yang mengalami metamorfosis sempurna
(holometabola) karena mengalami empat tahap dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan. Tahapan yanag dialami oleh nyamuk
yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Telur nyamuk akan menetas menjadi
larva dalam waktu 1-2 hari pada suhu 20-40C. Kecepatan pertumbuhan
dan perkembangan larva dipengaruhi oleh suhu, tempat, keadaan air dan
kandungan zat makanan yang ada di tempat perindukan. Pada kondisi
optimum, larva berkembang menjadi pupa dalam waktu 4-9 hari dan
pada kondisi ini nyamuk tidak makan tapi tetap membutuhkan oksigen
yang diambilnya melalui tabung pernafasan (breathing trumpet) ,
kemudian pupa menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-3 hari sehingga
waktu yang dibutuhkan dari telur hingga dewasa yaitu 7-14 hari .
Suhu udara merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan jentik nyamuk Aedes aegypti. Pada umumnya nyamuk
akan meletakkan telurnya pada temperatur sekitar 20 30C. Toleransi
terhadap suhu tergantung pada spesies nyamuk. telur nyamuk tampak
telah mengalami embriosasi lengkap dalam waktu 72 jam dalam
Telur Nyamuk
Telur nyamuk biasanya memanjang dan berukuran sekitar satu
milimeter. Seekor nyamuk dapat menghasilkan 50 ke 300 telur. Nyamuk
menghisap darah untuk menghasilkan telur. Telur dapat menetas dalam
1-3 hari jika diletakkan di air. Telur nyamuk tidak menetas seluruhnya,
tetapi menetas bertahap. Sekitar 80% dari telur menetas selama barisan
pertama dengan penetasan 5% menyusul seterusnya. Banyak spesies
telur yang tetap dorman dalam tanah selama bertahun-tahun sebelum
menetas. Adaptasi ini menjamin kelangsungan hidup nyamuk meskipun
kondisi cuaca yang tidak menguntungkan atau usaha manusia untuk
membasmi mereka.
Larva Nyamuk
Perkembangan stadium larva bertingkatan pula, antara tingkatan yang
satu dengan tingkatan lainnya bentuk dasarnya sama. Sepanjang stadium
larva dikenal empat tingkatan yang tingkatan masing - masing
dinamakan instar. Untuk larva nyamuk instar pertama, kedua, ketiga
Universitas Sumatera Utara
dan keempat bulu - bulu sudah lengkap sehingga untuk identifikasi larva
diambil larva instar keempat. Stadium larva memerlukan waktu kurang
lebih satu minggu. Pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi
Pupa Nyamuk
Pupa adalah stadium akhir dari nyamuk yang berada di dalam air.
Stadium pupa tidak memerlukan makanan dan merupakan stadium
dalam keadaan inaktif. Pada stadium ini terjadi pembentukan sayap
sehingga setelah cukup waktunya nyamuk yang keluar dari pupa dapat
terbang. Meskipun stadium pupa dalam keadaan inaktif, bukan berarti
tidak ada proses kehidupan. Pupa tetap memerlukan oksigen, oksigen
masuk ke dalam tubuh melalui corong nafas. Stadium ini mengambil
waktu 12 hari .
Nyamuk Dewasa
Nyamuk dapat dibedakan antara nyamuk jantan dan betina. Nyamuk
jantan keluar dari pupa terlebih dahulu sebelum nyamuk betina. Setelah
nyamuk jantan keluar, maka jantan tersebut tetap tinggal di dekat sarang.
Kemudian setelah jenis betina keluar, maka jantan kemudian akan
kahwin dengan betina sebelum betina tersebut mencari darah. Betina
yang telah kahwin akan beristirahat untuk sementara waktu (1-2 hari)
kemudian baru mencari darah. Setelah perut dipenuhi oleh darah, betina
akan beristirahat lagi untuk menunggu proses pematangan dan
pertumbuhan telurnya. Selama hidupnya nyamuk betina hanya kahwin
sekali. Nyamuk betina menghisap darah untuk memenuhi kebutuhan zat
bagi telur. Waktu proses perkembangan telurnya berbeda - beda
tergantung pada temperatur dan kelembapan serta spesies nyamuk.
(A)
(D)
(B)
(C)
(E)
(F)
(G)
(H)
(J)
(I)
(J1)
Gambar 2 Morfologi nyamuk dewasa yang diperoleh di Cikaniki dan Bodogol: (a).
Ae. albolineatus, (b). Ae. albolateralis, (c). Ae. albotaeniatus, (d). Ae.(Finlaya) sp.,
(e). Armigeres (Leicesteria ) sp., (f). He. communis, (g). Tr. aranoides, (h).
Tripteroides sp., (i). Tx. kempi dan (j & j1). Uranotaenia bimaculata (tanda panah
menunjukkan bercak hitam).
(a) Larva instar I, tubuhnya sangat kecil, warna transparan, panjang 1-2
mm, duri-duri (spinae) pada dada (thorax) belum begitu jelas dan corong
pernapasan (siphon) belum menghitam.
(b) Larva instar II bertambah besar, ukuran 2,5-3,9 mm, duri dada belum
jelas, dan corong pernapasan sudah berwarna hitam.Larva instar II
mengambil oksigen dari udara, dengan menempatkan corong udara
(siphon) pada permukaan air seolah-olah badan larva berada pada posisi
membentuk sudut dengan suhu permukaan air sekitar 30C, larva instar
II dalam bergerak tidak terlalu aktif.
(c) Larva Instar III lebih besar sedikit dari larva instar II dan lebih aktif
bergerak.
(d) Larva instar IV telah lengkap struktur anatominya dan jelas tubuh
dapat dibagi jelas menjadi bagian kepala (chepal), dada (thorax) dan
perut (abdomen). Larva ini berukuran paling besar 5 mm. Larva ini
tubuhnya langsing dan bergerak sangat lincah, bersifat fototaksis negatif
dan waktu. Temperatur optimal untuk perkembangan larva ini adalah
25C 30C.
daerah persawahan dan daerah pantai yang ada sungai kecil-kecil dan
berbatu-batu.
Puncak kepadatan dipengaruhi oleh musim. Pada musim kemarau
kepadatan meningkat, hal ini disebabkan banyak terbentuk tempat
perindukan berupa genangan air di pinggir sungai dengan aliran lambat
atau tergenang. Perkembang biakan nyamuk cenderung menurun bila
aliran sungai menjadi deras (flushing) yang tidak memungkinkan adanya
genangan di pinggir sungai sebagai tempat perindukan
2.2.1. Malaria
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit jenis.
Plasmodium ditandai demam berkala, menggigil dan berkeringat, yang
ditularkan oleh nyamuk genus Anopheles, juga penyakit ini dapat
mengakibatkan kematian.
Malaria ditularkan ke penderita dengan masuknya sporozoit plasmodium
melalui gigitan nyamuk betina Anopheles yang spesiesnya dapat berbeda
dari satu daerah dengan daerah lainnya. Terdapat lebih dari 15 spesies
nyamuk Anopheles yang dilaporkan merupakan vektor malaria di
Indonesia. Penularan malaria dapat juga terjadi dengan masuknya parasit
bentuk aseksual (tropozoit) melalui transfusi darah, suntikan atau
melalui plasenta (malaria congenital).
Dikenal adanya berbagai cara penularan malaria:
Penularan secara alamiah (natural infection)
Penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang
infektif. Nyamuk menggigit orang sakit malaria maka parasit akan ikut
terhisap bersama darah penderita malaria. Di dalam tubuh nyamuk
parasit akan berkembang dan bertambah banyak, kemudian nyamuk
menggigit orang sehat, maka melalui gigitan tersebut parasit ditularkan
ke orang lain.
Penularan yang tidak alamiah
a. Malaria bawaan (congenital)
Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria.
Disebabkan adanya kelainan pada sawar plasenta sehingga tidak ada
penghalang
infeksi dari ibu kepada bayi yang dikandungnya.
b. Secara mekanik
Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik.
Penularan melalui jarum suntik banyak terjadi pada para pecandu obat
bius yang menggunakan jarum suntik yang tidak steril.
c. Secara oral (melalui mulut)
Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam (P.gallinasium)
burung dara (P.Relection) dan monyet (P.Knowlesi).
2.2.2 Demam Berdarah Denggi
Demam Berdarah Dengaue adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes
albopictus, yang ditandai demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab
yang jelas, lemah, gelisah, nyeri ulu hati, disertai bintik perdarahan di
kulit, kadang mimisan, muntah darah, bahkan dapat mengakibatkan
kematian.
Mekanisme Penularan
Demam berdarah dengue tidak menular melalui kontak manusia dengan
manusia. Virus dengue sebagai penyebab demam berdarah hanya dapat
ditularkan melalui nyamuk.
Oleh karena itu, penyakit ini termasuk kedalam kelompok arthropod
borne diseases. Virus dengue berukuran 35-45 nm.
Virus ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dan
nyamuk.
Terdapat tiga faktor yang memegang peran pada penularan infeksi
dengue, yaitu manusia, virus, dan vektor perantara. Virus dengue masuk
ke dalam tubuh nyamuk pada saat menggigit manusia yang sedang
mengalami viremia, kemudian virus dengue ditularkan kepada manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang
infeksius.
2.2.3. Filarasis
Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria,
yang mengakibatkan gejala akut dan kronis (kaki membesar seperti kaki
gajah) yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Di Indonesia telah
ditemukan sebanyak 27 jenis nyamuk yang disebabkan oleh genus
Culex, Anopheles, Aedes dan Mansonia.
Cacing jantan dan betina hidup di saluran dan kelenjar limfe; bentuknya
halus seperti benang dan berwarna putih susu. Cacing betina
mengeluarkan mikrofilaria yang bersarung. Microfilaria ini hidup di
dalam darah dan terdapat di aliran darah tepi pada waktu-waktu tertentu
saja, jadi mempunyai periodisitas. Pada umumnya, microfilaria W.
bancrofti bersifat periodisitas nokturna, artinya microfilaria hanya
terdapat di dalam darah tepi pada waktu malam. Pada siang hari,
microfilaria terdapat di kapiler alat dalam paru, jantung, ginjal dan
sebagainya (Medical Microbiology And Immunology, 1992).
2.2.4. Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit menular sejenis demam disertai nyeri otot
yang bersifat epidemik dan endemic yang disebabkan oleh Alvavirus
yang ditularkan oleh beberapa jenis nyamuk yaitu Aedes Aegypti, Aedes
albopictus, Culex fatigans dan Mansonia sp. Meskipun penyakit ini
tidak mengakibatkan kematian namun dapat menimbulkan rasa nyeri
yang hebat di persendian tubuh bahkan seperti kelumpuhan dan dapat
berlangsung selama 2 bulan.
MEKANISME TRANSMISI DAN EPIDEMIOLOGI
Demam chikungunya disebabkan oleh CHIK virus (CHIKV), virus ini
termasuk famili Alphavirus. Fakta sejarahmenyatakan bahwa virus
chikungunya terjadi pertama di negara Afrika dan selanjutnya
menyebar ke Asia. Chikungunya telah menyebar ke beberapa daerah
seperti wilayah Afrika dan Asia, termasuk India, Srilanka, Myanmar,
Thailand,Indonesia, dan Malaysia.
Studi secara filogenetik melaporkan bahwa strain viruschikungunya
termasuk dalam tiga genotype berdasarkan kasus di Afrika,
Afrika tengah/timur dan Asia, dan selanjutnya termasuk ke dalam grup
yang diisolasi dari Klang di Malaysia
2.2.5. Encephalitis
Encephalitis.Salah satu jenis penyakit Encephalitis adalah Japenese
Encephalitis (JE). Encephalitis adalah suatu penyakit yang menyerang
susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh
nyamuk genus Culex sp.
Penyakit encephalitis atau radang otak masih
banyak diternukan terutama pada anak-anak.
Penyakit ini dapat disebabkan karena infeksi
dari bakteri, jarnur atau virus. Apabils penyebabnya
adalah bakteri, rnaka pada urnurnnya cairan
otak penderita akan berwarna keruh dan rnengandung
banyak lekosit. Sedangkan kalau disebabkan
oleh virus atau jarnur, rnaka cairan
otak akan tetap jernih dengan jurnlah lekosit
rnasih dalan~ batas normal. Sekarang ini diduga
penyakit encephalitis disebabkan oleh virus
lebih ban yak dibandingkan dengan yang disebabkan
oleh bakteri, karena telah banyak
digunakan obat antibiotika berkhasiat tinggi.
Secara klinis saja, sukar mernbedakan encephalitis
karena bakteri atau virus, karena keduanya
mernpunyai gejala yang sangat mirip.
2.1.6 Bionomi
Bionomi
Bionomik vektor meliputi kesenangan tempat perindukan nyamuk,
kesenangan nyamuk menggigit, kesenangan nyamuk istirahat, lama
hidup dan jarak terbang :
1) Kesenangan tempat perindukan nyamuk.
Tempat perindukan nyamuk biasanya berupa genangan air yang
tertampung disuatu tempat atau bejana. Nyamuk Aedes tidak dapat
berkembangbiak digenangan air yang langsung bersentuhan dengan
tanah. Genangannya yang disukai sebagai tempat perindukan nyamuk ini
berupa genangan air yang tertampung di suatu wadah yang biasanya
disebut kontainer atau tempat penampungan air bukan genangan air di
tanah.Survei yang telah dilakukan di beberapa kota di Indonesia
menunjukkan bahwa tempat perindukan yang paling potensial adalah
TPA yang digunakan sehari hari seperti drum, tempayan, bak mandi,
bak WC, ember dan sejenisnya. Tempat perindukan tambahan adalah
disebut non-TPA, seperti tempat minuman hewan, vasbunga, perangkap
semut dan lain-lainnya, sedangkan TPA alamiah seperti lubang pohon,
lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, kulit kerang, pangkal
pohon pisang, potongan bambu, dan lain-lainnya.
Nyamuk Aedes aegypti lebih tertarik untuk meletakkan telurnya pada
TPA berair yang berwarna gelap, paling menyukai warna hitam, terbuka
lebar, dan terutama yang terletak di tempat-tempat terlindungsinar
matahari langsung.Tempat perindukan nyamuk Aedes yaitu tempat di
mana nyamuk Aedes meletakkan telurnya terdapat di dalam rumah
(indoor) maupun di luar rumah(outdoor). Tempat perindukan yang ada di
dalam rumah yang paling utama adalah tempat-tempat penampungan air:
bak mandi, bak air WC, tandon air minum,tempayan, gentong tanah liat,
gentong plastik, ember, drum, vas tanaman hias,perangkap semut, dan
lain-lain. Sedangkan tempat perindukan yang ada di luar rumah
(halaman): drum, kaleng bekas, botol bekas, ban bekas, pot bekas,
pottanaman hias yang terisi oleh air hujan, tandon air minum, dan lainlain.
2) Kesenangan nyamuk menggigit
Nyamuk Aedes hidup di dalam dan di sekitar rumah sehingga makanan
yang diperoleh semuanya tersedia di situ. Boleh dikatakan bahwa
Wangi minyak lavender tidak disukai oleh nyamuk dan dapat ditemukan
dalam berbagai produk perawatan kulit alami.
Cara membrantas jentik nyamuk
Pasti anda sudah tahu atau pernah mendengar 3M (Menguras, Menutup,
Mengubur), apakah anda sudah melakukan 3M? Atau anda hanya
mengetahuinya saja tetapi belum menjalankannya? Berikut saya akan
membahas sedikit tentang 3M.
3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN
yaitu:
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampunganair seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan potkembang dan tempat air minum
burung.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air sepertilubang bak
kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yangdapat menampung air
hujan.
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang
dapatmenampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastikplastikyang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua,
plastikkresek,dll)
Langkah-langkah perlindungan pribadi
Rumah
Pasang kasa nyamuk pada semua pintu dan
jendela.
Semua pintu mesti tutup sendiri dan dibuka ke
luar.
Lokasi
Sadarilah dan hindarilah keterpaparan pada
waktu dan lokasi kegiatan nyamuk, misalnya rawa
bertanaman yang dangkal dan luas.