Gusria Winingsih
A8
102012397
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
gusriawiningsih94@gmail.com
Pendahuluan
Skizofrenia adalah suatu gangguan dengan etiologi tak diketahui, ditandai oleh gejala
psikotik yang secara berarti mengganggu fungsi dan menyangkut gangguan dalam perasaan,
berpikir, dan perilaku. Gangguan ini kronik dan umumnya memiliki fase prodromal, fase
aktif dengan delusi, halusinasi, atau keduanya, dan suatu fase residual di mana gangguan itu
mungkin dalam keadaan remisi. Skizofrenia adalah penyakit yang insidennya meningkat bila
ada riwayat keluarga. Penyakit ini ditandai dengan halusinasi, waham, inkhorensi, perilaku
yang sangat kacau disebut gejala positif. Kekurangan motivasi dan emosi juga sering terjadi
disebut gejala negatif. Skizofrenia banyak ditemukan pada UGD karena hebatnya gejala,
ketidakmampuan pasien untuk merawat dirinya sendiri, tiada daya tilik diri, dan keruntuhan
sosial yang lambat laun terjadi, serta menjauhnya pasien dari lingkungannya. Hampir 1%
penduduk di dunia menderita skizofrenia selama hidup mereka. Diagnosis terhadap
skizofrenia mengalami perubahan-perubahan, ada bebrapa cara untuk menegakkan diagnosis.
Pedoman untuk menegakkan diagnostik adalah DSM-IV (Diagnostik and statistical manual)
dan PPDGJ-III/ICD-X. Dalam kasus skizofrenia diperlukan penegakkan diagnosis yang tepat
dan cepat serta pemberian terapi, baik berupa obat-obatan (terapi biologis), psikoterapi, dan
psikososial.
Skenario kasus
Seorang pemuda berusia 25 tahun dibawa ke puskesmas oleh orangtuanya karena
malam tidak bisa tidur, bicara melantur, mengatakan bahwa dirinya adalah nabi terakhir yang
diyakini setelah ia mendengar suara bisikan ditelinganya saat ia sedang memancing di kolam
dekat rumahnya.
Anamnesis
Pada pasien yang mengalami gangguan jiwa/ mental, cara yang tepat untuk mendapat
informasi mengenai status medisnya dapat dilakukan dengan wawancara psikatrik. 1 Pasien
1 | Page
yang mengalami gangguan jiwa dapat datang ke klinik bersama orang lain (alloanamnesis)
atau datang sendiri (autoanamnesis). Oleh karena itu, informasi dapat juga di dapat dari
saudara atau rekan pasien. Hal-hal yang dapat ditanyakan dapat berupa :
Identitas penderita
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum: meliputi tingkat kesadaran ( seperti : compos mentis dan lainnya),
ada tidaknya deficit konsentrasi, tingkat kelemahan (keadaan penyakit) dan (status
gizi) ada tidaknya perubahan berat badan, gelisah/ tenang.1
2. Pemeriksaan tanda vital adalah pemeriksaan umum yang dilakukan oleh dokter untuk
menilai kondisi pasien sama baik atau buruk. Antara pemeriksaan yang dilakukan
ialah memeriksa suhu tubuh,nadi,tekanan darah dan frekuensi nafas pasien.1
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Tidak ada hasil laboratorium spesifik yang ditemukan pada skizofrenia. Pemeriksaan
berikut harus dilakukan pada semua pasien, dari awal penyakit sampai seterusnya: 2
o
o
o
o
Brain Imaging
o CT scan
2 | Page
o MRI
Diagnosa Kerja
Skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum
diketahui) dan perjalanan penyakit (tidak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang
luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan
sosial budaya. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karateristik
dari pikiran dan presepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) or tumpul
(blunted). Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya
tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.3
Pedoman Diagnostik :
Harus ada sedikitnya satu dari gejala ini yang amat jelas:
a. - Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama namun
kualitasnya berbeda.
- Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke
dalam pikirannya atau pikirannya diambil keluar oleh suatu dari luar dirinya.
- Throught broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain
mengetahuinya.3
b. - delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh sesuatu kekuatan
tertentu dari luar
- delusion of influence = waham tentang dipengaruhi oleh suatu kekuatan dari luar
- delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap
sesuatu kekuatan tertentu dari luar
3 | Page
Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien
Mendiskusi perihal pasien diantara mereka sendiri
Jenis suara yang berasal dari salah satu bagian tubuh
d. Waham-waham menetap lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar
dan suatu yang mustahil
Atau paling sedikit dua jenis gejala di bawah ini harus selalu ada:
e. halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja, apabila disertai baik oleh waham
yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan efektif yang
jelas, ataupun disertai oleh ide-ide yang berlebihan yang menetap, atau apabila terjadi
setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan secara terus menerus.
f. arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berakibat inkoherensi
atau berbicara yang tidak relevan atau neologis.
g. perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah, posisi tubuh tertentu, atau
fleksibelitas cerea, negativisme, mutisme dan strupor.
h. gejala-gejala negatif. Seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang dan respon
emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya mengakibatkan penarikan diri
pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial, tetapi harus jelas semua hal tidak
disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika.3
Adanya gejala khas diatas telah berlangsung kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak
berlaku untuk fase nonpsikotik prodormal)
Harus ada suatu perubahan yang konsisten yang bermakna dalam mutu dari beberapa
aspek prilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tidak bertujuan,
tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial.
Klasifikasi Skizofrenia
Semua pasien skizofren sebaiknya digolongkan ke dalam salah satu subtipe yang
ditegakkan berdasarakan manifestasi perilaku yang menonjol.
1. Skizofrenia paranoid
Tipe ini yang paling sering, gejalanya sangat konsisten, sering paranoid, pasien dapat
atau tidak bertindak sesuai dengan wahamnya. Pasien ini sering tidak kooperatif dan sulit
untuk mengadakan kerjasama, dan mungkin agresif, marah, atau ketakutan dan paling
sering pasien memperlihatkan inkoherensi/disorganisasi. Waham dan halusinasi menonjol
4 | Page
sedangkan afek dan pembicaraan hampir tidak terpengaruh. Beberapa contoh gejala
paranoid yang paling sering di temukan yaitu:
Waham kejar, rujukan, kebesaran, waham dikendalikan, dipengaruhi dan cemburu.
Halusinasi akustik berupa ancaman, perintah atau menghina.3
2. Skizofrenia disorganisasi
Gejala-gejalanya:
Afek tumpul, ketolol-tololan atau tidak serasi
Sering inkoheren
Waham tidak sistematis
Perilaku disoranisasi seperti menyeringai3
3. Skizofrenia katatonik
Beberapa bentuk katatonik:
Stupor katatonik atau mutisme yaitu pasien tidak merespon terhadap lingkungan
atau orang. Pasien menyadari hal-hal yang sedang berlangsung disekitarnya.
Negativisme katatonik yaitu pasien melawan semua perintah-perintah atau usahausaha untuk menggerakkan fisiknya.
Rigiditas katatonik yaitu pasien secara fisik sangat kaku.
Postur katatonik yaitu pasien mempertahankan postur yang tidak biasa.
Kegembiraan katatonik yaitu pasien sangat aktif dan gembira yang mungkin dapat
membahayakan jiwanya karena kelelahan.3
4. Skizofrenia tak terinci
Pasien mempunyai halusinasi, waham, dan gejala-gejala psikosis aktif yang sangat
menonjol (misalnya: kebingungan, inkoheren) atau memenuhi criteria skizofrenia tetapi
tidak dapat di golongkan pada tipe paranoid, katatonik, hebefrenik, residual dan depresi
pasca skizofrenia.
5. Skizofrenia residual
Pasien dalam keadaan remisi dari keadaan akut tetapi masih memperlihatkan gejalagejala residual (penarikan diri secara social, efek datar atau tak serasi, perilaku esentrik,
asosiasi melonggar, atau pikiran tidak logis).
6. Depresi pasca skizofrenia
Suatu episode depresif yang mungkin berlangsung lama dan timbul sesudah suatu
penyakit skizofrenia. Beberapa gejala skizofrenia masih ada dan menetap tetapi tidak
mendominasi gambaran klinisnya. Gejala yang menetap dapat berupa gejala positif atau
negative. Pedoman diasnotiknya:
5 | Page
Gangguan Waham
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah.
Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien.
Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan,
kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya. Waham merupakan
suatu cara untuk memberikan gambaran dari berbagai problem sendiri atau tekanan-tekanan
yang ada dalam kepribadian penderita. perilaku waham meliputi:
1. Waham kebesaran, meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulang kali tetapi tidak dengan kenyataan. Contoh : Saya ini didepartemen kesehatan loh
atau saya punya tambang emas.3
2. Waham
curiga,
meyakini
bahwa
ada
seseorang
atau
kelompok
berusaha
merugikan/mencederai dirinya, di ucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai. Contoh : saya
6 | Page
tahu.. seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan
kesuksesan saya.
3. Waham agama, memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, di ucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh : kalau saya mau masuk surge,
saya harus menggunakan pikiran putih setiap hari.
4. Waham somatic, meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/ terserang penyakit,
di ucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh : saya sakit kanker setelah
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien terus
mengatakan bahwa ia terserang kanker.
5. Waham nihilistis, meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/ meninggal, di ucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh : ini kana lam kubur ya, semua
yang ada disini adalah roh-roh.
Psikotik Akut
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai
kenyataan yang terjadi, misalnya terjadi halusinasi,waham atau perilaku kacau
Dikatakan akut jika onset terjadinya kurang dari 1 bulan.
Manifestasi klinik :
Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya. 4
Etiologi
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita skizofrenia yaitu:
1) Faktor biologis: kemaknaan penemuan-penemuan di bawah ini belum diketahui pasti,
bagaimanapun, ini menunjukkan adanya dasar biologik dan heterogenitas skizofrenia.
Ditemukan beberapa gangguan organik seperti pelebaran ventrikel III dan lateral yang
stabil dan kadang-kadang sudah terlihat sebelum awitan penyakit.
7 | Page
Atropi bilateral lobus temporal medial dan lebih spesifik yaiti girus parahipokampus,
hipokampus dan amigdala
Disorientasi spasial sel pyramid hipokampus
Penurunan volume korteks prefrontal dorsolateral
Komplikasi persalinan (premature, berat badan lahir rendah, lahir pada masa epidemic
influenza) lebih besar kecenderungan pada yang lahir pada akhir musim dingin atau
awal musim panas dan terdapat gangguan neurologi minor.3,4
2) Biokomia
Dapat berupa gangguan neurotransmitter (penyampai pesan secara kimiawi) dimana
terjadi ketidakseimbangan produksi neurotransmitter dopamine, apabila kadar
dopamine berlebihan atau kurang, penderita dapat mengalami gejala positif atau
negatif.4
Hipotesis yang paling banyak yaitu adanya gangguan neurotransmitter sentral yaitu
terjadinya peningkatan aktivitas dopamine sentral.
3) Genetika
Mempunyai komponen yang diturunkan secara bermakna, kompleks dan poligen
Skozofrenia adalah gangguan yang bersifat keluarga, semakin dekat hubungan
kekerabatan semakin tinggi risiko
Kembar monozigot mempunyai risiko 4-6 kali lebih sering dibandingkan dengan
kembar dizigot.
4) Faktor psikologis
Pola asuh yang dialami penderita, cara penderita menyelesaikan/menghadapi masalah,
respon penderita terhadap suatu keadaan yang akan membentuk kapasitas mental
penderita. Apabila mekanisme pertahanan mental penderita tidak matang atau lemah
akan memudahkan timbul skizofrenia.
5) Faktor lingkungan/psikososial
Stress yang berlebihan dari lingkungan dapat jadi pemicu timbulnya skizofrenia
6) Cedera kepala
Cedera kepala traumatis, seperti jatuh atau kecelakaan lalu lintas yang berkelanjutan/
sering, dapat membuat orang lebih mungkin mengembangkan skizofrenia. Penelitian juga
menunjukkan bahwa cedera kepala saat kanak-kanak dapat mengarah pada perkembangan
skizofrenia pada orang yang sudah rentan terhadap itu.
Epidemiologi
8 | Page
Obat APG I berguna terutama untuk mengontrol gejala positif sedangkan untuk
gejala negative tidak bermanfaat. Obat APG II bermanfaat baik untuk gejala positif
maupun negative. Standart emas adalah APG II.6
Klozapin dipakai pada kasus resisten. Pada umumnya obat potensi tinggi maupun
rendah sama efektifnya, tapi salah satunya mungkin lebih manjur pada kasus individual.
Gunakan klorpromazin sebagai rujukan untuk potensi relative. Haloperidol dipakai untuk
penangan cepat (1-10mg peroral atau IM selama 30-60 menit); dosis harian dapat setinggi
100 mg.
Psikososial
Terapi kelompok: focus pada dukungan dan pengembangan keterampilan sosial
(aktivitas sehari- hari). Kelompok khususnya berguna mengurangi isolasi sosial dan
menambah uji realita. Terapi keluarga: dapat secara berarti mengurangi angka relaps
10 | P a g e
untuk anggota keluarga skizofrenik. Interaksi keluarga berekspresi emosi tinggi dapat
dikurangi dengan terapi keluarga.5
Terapi seni: Terapi seni dirancang untuk mempromosikan ekspresi kreatif. Bekerja
dengan terapis seni dalam sebuah kelompok kecil atau individu dapat memungkinkan
Anda untuk mengekspresikan pengalaman Anda dengan skizofrenia. Beberapa orang
menemukan bahwa mengekspresikan hal-hal dalam cara non-verbal melalui seni dapat
memberikan pengalaman baru skizofrenia dan membantu mereka mengembangkan caracara baru berhubungan dengan orang lain. Terapi seni telah ditunjukkan untuk
mengurangi gejala negatif dari skizofrenia pada beberapa orang.
Komplikasi
Skizofrenia meningkatkan risiko terjadinya hal berikut, antara lain:6
-
Prognosis
A) Prognosis ke arah baik berkaitan dengan:
Onset lambat
Onset akut
Menikah
Gejala positif
Pencegahan
Tidak ada cara yang dikenal untuk mencegah terjadinya skizofrenia. Mengurangi
stress dapat juga mengurangi risiko terkenanya skizofrenia.Timbulnya gejala dapat dicegah
dengan minum obat secara teratur.7
Kesimpulan
Skizofrenia merupakan suatu sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan
penyakit yang luas serta sejumlah akibat yang cukup mengganggu. Perlunya pengobatan pada
pasien skizofrenia agar dapat mengurangi angka resiko, seperti bunuh diri, depresi, penyakit
medis lainnya. Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman akan penyakit ini sangat
penting dalam membantu diagnosis dan penatalaksanaannya.
Daftar Pustaka
1. Harold I Kaplan, Benjamin J.S. Buku saku psikiatri klinik. Jakarta: Binapura
Aksara;2008.h.85-101.
2. Nurmiati A.
Skizofrenia pada buku ajar psikiatri. Jakarta:Badan Penerbit FK
UI;2010.h.170-196.
3. Rusdi Maslim. Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III. Jakarta:2003.h.46-52.
4. Kaplan H I, Sadock B ..Ilmu kedokteran jiwa darurat.Jakarta : Widya medika;
2008.h.401-13.
5. Yustinus Semiun. Proses diagnosis. Dlm:kesehatan mental. Edisi 5. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius: 2010. hal. 28-34.
12 | P a g e
13 | P a g e