PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap hari dalam menjalankan kehidupan, kita selalu berhubungan dengan
fliuda. Baik pada saat kita mandi,minum, mencuci dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan fluida. Tanpa kita sadari, dari berbagai kegiatan yang kita
lakukan, banyak sekali prinsip-prinsip dan sifat-sifat fluida yang ternyata
dapat kita pelajari dan selidiki.
Pada kasus ini kita dapat mempelajari sifat-sifat dan penggunaan Tata
Pipa. Kita dapat melihat instalasi perpipaan air pada rumah yang kita tempati.
Fenomena fluida yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Berntukan
air antara pipa ketika keran air dibuka secara paksa. Pusaran air yang kita lihat
ketika air didalam bak mandi dikeluarkan melalui lubang pembuangannya.
Radiator air atau uap panas untuk memanaskan rumah dan radiator pendingin
pada mobil yang bergantung pada aliran fluida agar dapat memudahkan panas
dingin dengan efektif.
Saat ini, perkembangan industri yang semakin padat yang beriringan
dengan memasuki era globalisasi sangat banyak sekali dilakukan penemuanpenemuan yang dilakukan lewat penelitian oleh para ahli dan engineer dengan
maksud untuk mengetahui nilai-nilai ataupun koefisien dalam lingkup fluida.
Dan apabila itu berhasil dilakukan, hal itu dapat mempermudah manusia
dalam melakukan kegiatan sehari-hari, baik secara individu maupun kelompok
kelompok lainnya.
Di dunia industri, banyak sekali yang menggunakan pipa dalam
pendistribusian dan pembuangan fluida dalam proses produksi maupun
konsumsi, misalnya pada Perusahaan Air Minum (PAM) dan Perusahaan
Tambang Minyak Negara (PERTAMINA). Pipa memiliki berbagai bentuk
penampang dan ukurannya yang sering banyak digunakan oleh umum adalah
pipa yang berbentuk lingkaran dan material pipa yang digunakan diantaranya
Cicrylic, Plastik, logam, dan sebagainya.
Dalam dunia teknik sipil, terutama mahsiswa dari jurusan teknik sipil
harus mempelajari dan dapat mengetahui sifat sifat atau prinsip dari fluida.
Dalam hal ini adalah sifat sifat atau prinsip fluida yang terjadi dalam pipa.
Dalam ilmu hidrodinamika ada berbagai macam aliran, namun pada saat ini
kita hanya akan mempelajari aliran dan hal-hal yang terjadi dialiran dalam
pipa.
Mengingat banyaknya pemanfaatan pipa dalam kehidupan sehari-hari
terutama pada sector industri dan instalasi air, maka serangkaian percobaan
perlu dilakukan untuk meminimalisir kehilangan energy yang terjadi pada
aliran pipa, serta bagaiman cara kita untuk memanajemen penataan pipa agar
lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
3.1.1 Waktu
Hari/tanggal
: _______________
Waktu
: _______________
3.1.2 Tempat
Praktikum TATA PIPA dilaksanakan dilaboratorium Hidraulika
dan Sumber Daya Air, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
a. Hydraulic Bench
b. Fluid friction apparatus
1. Pipa belokan 45
2. Pipa dengan belokan 300
c. Kanebo
d. Velocity meter
e. Alat tulis
f. blanko data
g. Stopwatch
h. Mistar
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah air
tekan (pastiakan tidak ada gelembung udara pada selang tinggi tekan)
f. Mencatat waktu dan tekanan pada manometer untuk volume 10 liter
g. Menambahkan volume aliran yang masuk dengan membuka secara
perlahan katup pengatur debit
h. Mengulangi prosedur f dan g untuk volume 15 dan 20 liter
i. Mengukur suhu air dengan menggunakan alt velocity meter
j. Membersihkan alt bench dan alat Fluid Friction Appartus lalu
melepas selang yang terhubung dari alat bench ke alat Fluid Friction
Appartus ,lalu menyimpan alat Fluid Friction Appartus ke tempat
semula
3.4.1 Pipa Belokan 45
Adapun prosedur percobaan pada pipa beloakan T adalah:
a. Menyiapkan seluruh alat yang akan digunakan
b. Memasang alat Fluid Friction Appartus di ats bench dan
menyambungkan selang antara kedua alt tersebut
c. Membuka keran pipa yang diamati dan menghubungkan selang tinggi
tekan pada pipa belokan 45 dengan posisi yang benar
d. Menghidupkan alat bench dengan cara memutar stop kontak lalu
menekan tombol ON yang berwarna hijau dan membuka katup
pengatur debit agar air dapat mengalir dari bench menuju alat Fluid
Friction Appartus
e. Menormalkan ketinggian air pada masing-masing manometer dengan
membuka
tekan (pastiakan tidak ada gelembung udara pada selang tinggi tekan)
f. Mencatat waktu dan tekanan pada manometer untuk volume 10 liter
g. Menambahkan volume aliran yang masuk dengan membuka secara
perlahan katup pengatur debit
h. Mengulangi prosedur f dan g untuk volume 15 dan 20 liter
i. Mengukur suhu air dengan menggunakan alt velocity meter
j. Membersihkan alt bench dan alat Fluid Friction Appartus lalu
melepas selang yang terhubung dari alat bench ke alat Fluid Friction
Appartus ,lalu menyimpan alat Fluid Friction Appartus ke tempat
semula
BAB IV
ANALISA DATA
Volume
Waktu
(m3)
(s)
No
Pembacaan Manometer
H2
H2
No.1 (m)
Temperatur
()
No.1 (m)
1
2
3
1
2
3
1
2
3
Sumber : Data Hasil Pengamatan
No
Volume
Waktu
(m3)
(s)
Pembacaan Manometer
H2
No.1 (m)
1
2
H2
No.1 (m)
Temperatur
()
3
1
2
3
1
2
3
Sumber : Data Hasil Pengamatan
Untuk volume m3
a. Perhitungan waktu rata rata (
Dik : t1 = s
t2 = s
t3 = s
Dit
= ....... ?
Penye:
t 1+t 2+t 3
3
b. Perhitungan debit
Q =
V
t
Q
A
Q
2
.d
4
Re =
v .d
0,316
0,25
f .L
d
v2
2g
f .L .
2d
.v
v2
2g
v2
2g
hsebelum = k .
Maka :
h = k.
v2
2g
k.
v2
2g
Maka :
h = k.
v2
2g
Untuk volume .. m3
t 1+t 2+t 3
3
V
t
Q
A
Q
2
.d
4
v .d
0,316
0,25
f .L
d
v2
2g
f .L .
2d
.v
hsebelum
v
2g
k.
Maka :
2
v
2g
h = k.
v
2g
k.
Maka :
h = k.
-
v
2g
Untuk volume .. m3
t 1+t 2+t 3
3
V
t
Q
A
Q
2
.d
4
v .d
0,316
0,25
f =
f .L
d
v2
2g
f .L .
2d
.v
k.
v
2g
Maka :
v2
2g
h = k.
v2
2g
k.
Maka :
h = k.
v2
2g
t 1+t 2+t 3
3
b. Perhitungan debit
Q =
V
t
Q
A
Q
2
.d
4
v .d
0,316
0,25
f .L
d
v2
2g
f .L .
2d
.v
k.
v2
2g
Maka :
h = k.
untuk v pada hsesudah
v2
2g
hsesudah
k.
v
2g
Maka :
2
v
2g
h = k.
Untuk volume m3
t 1+t 2+t 3
3
V
t
Q
A
Q
2
.d
4
v .d
0,316
0,25
f .L
d
v2
2g
f .L .
2d
.v
v
2g
k.
Maka :
v2
2g
h = k.
k.
v
2g
Maka :
h = k.
v2
2g
Untuk volume m3
a. Perhitungan waktu rata rata (
t 1+t 2+t 3
3
V
t
Q
A
Q
2
.d
4
v .d
Re =
0,316
0,25
f =
f .L
d
hv =
v
2g
f .L .
2d
Pv =
.v
v2
2g
k.
Maka :
2
v
2g
h = k.
v2
2g
k.
Maka :
h = k.
L
(m)
d
(m)
V
(m3)
t
(s)
v2
2g
Pembacaan
manometer
H2O No.
1
H2O No.
2
Suhu
(oC)
Q
(m3/s)
v
(m/s
)
Hhitung (m)
Hukur
sebelum
sesud
d
(m)
V
(m3)
t
(s)
t
(s)
Pembacaan
manometer
H2O No.
1
H2O No.
2
52,93
52,94
Suhu
(oC)
Q
(m3/s)
v
(m/s)
Hhitung (m)
Hukur
sebelum
sesudah
Re
(Kpa)
Hv
(m)
Pv
(N/m2)
0.0700
0.0600
0.0500
0.0400
Head Loss
0.0300
0.0200
0.0100
0.0000
1.25 1.30 1.35 1.40 1.45 1.50 1.55 1.60
Kecepatan (m/s)
Gambar 4.1 Contoh Grafik Hubungan antara kecepatan (v) dan Head Loss
700.00
600.00
500.00
400.00
Pressure Loss
300.00
200.00
100.00
0.00
1.25 1.30 1.35 1.40 1.45 1.50 1.55 1.60
Kecepatan (m/s)
Gambar 4.2 Contoh Grafik Hubungan antara kecepatan (v) dan pressure loss
0.0700
0.0600
0.0500
0.0400
Head Loss
0.0300
0.0200
0.0100
0.0000
0.000.200.400.600.801.001.201.401.601.80
Kecepatan (m/s)
Gambar 4.3 Contoh Grafik hubungan antara kecepatan (v) dan head loss
350.000
300.000
250.000
200.000
Pressure
Loss
150.000
100.000
50.000
0.000
1.300 1.400 1.500 1.600 1.700
Kecepatan (m/s)
Gambar 4.4 Contoh Grafik hubungan antara kecepatan (v) dan pressure loss
4.4 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
A
M
P
I
R
A
N
* PERCOBAAN TATA PIPA *
DOKUMENTASI ALAT
DOKUMENTASI PRAKTIKUM