PENDAHULUAN
instalasi
radiologi,
dan
instalasi
farmasi.
Instalasi
farmasi
merupakan salah satu revenue center utama mengingat lebih dari 90% pelayanan
kesehatan di rumah sakit menggunakan perbekalan farmasi (obat-obatan, bahan
kimia, bahan radiologi, bahan alat kesehatan, alat kedokteran, dan gas
medik) bahkan 50% dari seluruh pemasukan rumah sakit berasal dari pengelolaan
perbekalan farmasi. Di samping luasnya peran instalasi farmasi dalam kelancaran
pelayanan kesehatan, juga merupakan instalasi yang memberikan sumber
pemasukan terbesar di rumah sakit (Yusmainita, 2005).
Melalui standar pelayanan farmasi rumah sakit ini diharapkan mampu
mendorong rumah sakit senantiasa meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan.
BAB II
PELAYANAN KEFARMASIAN
atas
seluruh
perencanaan,
pekerjaan
pengadaan,
kesehatan/sediaan
produksi;
farmasi, dispending
penyimpanan
obat
berdasarkan
mencakup
perbekalan
resep
bagi
pekerjaan
kefarmasian
pengelolaan
obat,
tradisional.
5.
6.
7.
8.
9.
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
kesehatan
Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien/keluarga
Memberi konseling kepada pasien atau keluarga
Melakukan pencampuran obat suntik
Melakukan penyiapan nutrisi parenteral
Melakukan penanganan obat kanker
Melakukan penentuan kadar obat dalam darah
Melakukan pencatatan dan pelaporan pada setiap kegiatan
peralatan
harus
memenuhi
ketentuan
dan
perundang-undangan
baik
Instalasi
Farmasi
Kabupaten
atau
Kota
memiliki
alat
negeri
Penerapan HTA
Penyusunan daftar atau standar alat kesehatan yang
dibutuhkan pada fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
tingkatannya
8
Pengembangan
industri
alat
kesehatan
agar
dapat
HTA
d. Jaminan keamanan, mutu, dan manfaat
Perlu disusun standar mutu produk alat kesehatan
Perlunya sistem regulasi yg efektif terhadap alat
kesehatan
Perlunya sistem pengawasan yang kuat
Peningkatan kualitas dan kuantitas
laboratorium
ketersediaan obat
Lelang harga obat melalui e-catalog merupakan kerjasama
antara Kementerian Kesehatan dan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
E-logistic
Tujuan
- Untuk
meningkatkan
efektifitas
pemantauan
informasi
dan
komunikasi
dalam
obat
Dikembangkan dengan memanfaatkan jaringan online
yang terkait dan merupakan bagian dari Siknas
SDM Kefarmasian
Praktik kefarmasian dilakukan oleh apoteker dan dapat
dibantu oleh TTK (AA / D3 Farmasi)
Jika jumlah
apoteker
sudah
memadai
namun
pengelolaan)
Akses terhadap penyedia barang terjamin
Pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh apoteker sesuai
standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas
b. Klinik Pratama
10
kewenangan
Pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh apoteker sesuai
11
BAB III
PENUTUP
12
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
13
14