EKONOMI KOPERASI
KOPERASI INDONESIA DAN
PERKEMBANGAN EKONOMI
INDONESIA
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI MANAGEMENT
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang karena atas segala
karunia dan nikmat yang diberikan, penulis dapat menyusun tulisan ekonomi koperasi ini sampai
selesai.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mempelajari dan menambah pengalaman tentang
ekonomi koperasi yang berkembang di masa saat ini dan sampai ada kaitannya dengan
perkembangan ekonomi indonesia sekarang ini.
Penulis menyadari sepenuhnya,bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh ari sempurna,segala hal yang penulis tuangkan ini adalah hasil terbaik dari pemikiran
penulis kepada pembaca.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini,penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih
kepada beberapa pihak berikut ini :
1. Allah S.W.T yang telah memberikan sehat,akal dan pikiran sehingga dapat menyelesaikan
karya tulis ini.
2. Bapak Nurhadi,selaku dosen pembimbing Ekonomi Koperasi.
3. Orang tua yang telah memberikan suport untuk segera menyelesaikan karya tulis ini.
Yusi Yusnia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan..................................................................................................... 2
BAB II.......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Koperasi.................................................................................................. 3
2.2 Prinsip-Prinsip Koperasi............................................................................................ 3
2.3 Bentuk dan Jenis Koperasi Di Indonesia.........................................................................4
A.
B.
C.
D.
E.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi di Indonesia terbentuk berdasarkan pemikiran Budi Utomo pada tahun 1908
yang mengatakan bahwa rakyat yang lemah ekonominya tidak akan bia membentuk negara yang
kuat, maka organisasi gerakan nasional menganjurkan pembentukan koperasi di kalangan rakyat
atau membentuk sendiri koperasi-koperasi. Budi Utomo dan Serikat Dagang Islam (kemudian
menjadi Serikat Islam) membentuk koperasi-koperasi rumah tangga atau toko koperasi (koperasi
Konsumen) yang disebut toko andeel. Tetapi karena pengetahuan dan pengalaman dalam
mengelola koperasi konsumen masih sangat kurang maka koperasi-koperasi tersebut tidak
bertahan lama.
Pada tahun 1945, dengan lahirnya kemerdekaan Republik Indonesia, semangat koperasi
bangkit kembali. Ada dua penggaruh yang tampak me,membara dalam menggerakkan koperasi,
yaitu semangat mendirikan koperasi secara besar-besaran untuk mencari keuntungan tanpa
mengindahkan dasar-dasar koperasi yang benar, dan pengaruh jiwa kumiai yang menghendaki
terbentuknya koperasi distribusi.
Pada tanggal 11-14 Juli 1947, orang-orang yang menghendaki tumbuh dan
berkembangnya koperasi-koperasi dengan dasar-dasar yang murni kemudian menyelenggarakan
Konggres Koperasi Indonesia I di Tasikmalaya. Dalam Konggres Koperasi Indonesia I ini
dibentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang di kemudian hari menjadi
Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN). Keputusan-keputusan lain yang diambil adalah
menetapkan tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi dan mengukuhkan gotong-royong sebagai azas
koperasi.
Moh. Hatta dinobatkan sebagai bapak koperasi Indonesia dalam Konggres Besar
Koperasi seluruh Indonesia II di Bandung tahun 1953 karena mempunyai peranan yang
cukup besar dalam menggerakkan dan mengembangkan koperasi di Indonesia.
Undang-undang tentang pengkoperasian yang berlaku sampai saat ini adalah UU No. 25
Tahun 1992. Sebelumnya sempat dikeluarkan beberapa undang-undang terlebih dahulu,
diantaranya UU No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian dan UU No. 12 Tahun
1967 yang kemudian dicabut pada tahun 1992 karena dianggap sudah tidak relevan.
Pertumbuhan ekonomi tersebut harus kita lihat secara jelimengingat adanya paradok yang
membarengi. Pertumbuhan ekonomi yang baiktidak berkorelasi positif terhadap kesejahteraan
1
rakyat. Menurut Berita Resmi Statistik BPS (2012) jumlah penduduk miskin diIndonesia pada
September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36%) dan padaMaret 2011 berjumlah 30,02 juta
(12,49%). Tiga tahun sebelumnya yakni tahun2009, jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak
33.713.000 orang, lebih tinggidari target yang diinginkan pemerintah pada level 32.380.000
orang. Masalah pengangguran dan kemiskinan akan menimbulkan dampak negatifbagi
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dampak negatif tersebutmisalnya kian tinggi dan
beragamnya tindakan kriminal, makin banyaknya jumlahanak jalanan, pengemis, pengamen,
perdagangan anak,trafficking , konflik sosialdan sebagainya. Masalah tersebut saat ini bahkan
sudah menjadi penyakitsosial dan menyebar ke segala penjuru negeri, bagaikan virus yang
sulitdiberantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkan korban-korban yang tidak
terhitung. Oleh karena itu, persoalan ini tentu harus segeradipecahkan
Pembaca dapat mengerti secara jelas dan detail tentang koperasi indonesia.
Pembaca dapat mengetahui apa dampak koperasi terhadapo perekonomian
Pembaca dapat mengethui seberapa pengaruhnya koperasi terhadap ekonomi indonesia
Pembaca dapat mengetahui perkembangan koperasi terhadap perekonomian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang anggotanya
terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan
anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana
setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.
Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut sisa hasil usaha atau SHU biasanya dihitung
berdasarkan andil. Koperasi juga merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal.
Koperasi harus betul-betul mengabdi kepada kepentingan perikemanusiaan semata-mata dan
bukan kepada kebendaan. Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, dan
kesadaran para anggotanya. Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial. Koperasi
adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai
dengan keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota. organisasi bisnis yang dimiliki
dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama.
2)
3)
4)
5)
untuk kepentingan anggota, baik selaku konsumen maupun produsen. Koperasi ini
dapat dianggap pula sebagai koperasi jasa.
Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen atau
pemakai barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini adalah
menyelenggarakan fungsi penyedia barang-barang keperluan sehari-hari untuk
kepentingan anggota dan masyarakat selaku konsumen.
Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan
memiliki usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan
fungsi penyedia bahan/sarana produksi, pemrosesan dan pemasaran barang yang
dihasilkan anggota selaku produsen.
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan para pemasok barang
hasil produksi. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
pemasaran/distribusi barang yang dihasilkan/diproduksi oleh anggota.
Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa
tertentu untuk kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan, audit,
pendidikan dan pelatihan, dan sebagainya.
Koperasi Primer
Koperasi Pusat
Koperasi Gabungan
Koperasi Induk
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi (rasa
harga diri). Setia kawan telah ada dalam masyarakat Indonesia dan tampak keluar sebagai
gotong-royong. Akan tetapi landasan setia kawan saja hanya dapat memelihara persekutuan
dalam masyarakat yang statis, dan karenanya tidak dapat mendorong kemajuan. Kesadaran
berpribadi, keinsyafan akan harga diri dan percaya pada diri sendiri adalah mutlak untuk
menunaikan derajat kehidupan dan kemakmuran. Dalam koperasi harus tergabung kedua
landasan mental tadi sebagai dua unsur yang dorong mendorong, hidup menghidupi, dan awas
mengawasi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Permodalan dari dalam koperasi menjukkan sumber-sumber modal yang berasal dari
kemampuan atau kekuatan koperasi dalam membentuk modal, yaitu dari hasil kegiatan usaha
yang telah dijalankannya. Semakin berhasil koperasi memperoleh laba yang besar, maka koperasi
akan dapat membentuk modal yang besar pula. Ada 2 jenis permodalan dari dalam koperasi yaitu:
Permodalan Intern adalah permodalan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh
koperasi selama menjalankan usahanya, baik dalam bentuk dana cadangan maupun jumlah SHU
itu sendiri. Cadangan diperoleh dari alokasi dengan persentase tertentu yang telah disepakati
untuk pembaginan SHU tahun berjalan. SHU yang diperoleh koperasi dapat digunakan sebagai
modal, baik SHU yang belum dibagi atau SHU yang tidak dibagi (dengan kesepakatan anggota).
Pengurus dapat saja meminta persetujuan anggota untuk tidak membagi SHU yang menjadi hak
anggota. Dengan menahan SHU semantara yang menjadi hak anggota dan hak-hak pihak lainnya
untuk dipergunakan sebagai tambahan modal usaha sampai koperasi memiliki dana untuk
membagikan atau mengembalikannya.
Permodalan Intensif merupakan permodalan yang berasal dari dana-dana penyusutan atau
penghapusan aktiva tetap. Akumulasi dana penyusutan aktiva tetap yang belum dipergunakan
untuk membeli aktiva yang akan digantikan, untuk sementara dapat digunakan koperasi sebagai
modal usaha. Sampai saatnya akan digunakan untuk membeli aktiva yang akan diganti, maka dana
yang digunakan tadi harus dikembalikan pada peruntukannya yaitu untuk mebeli penggantian
aktiva tetap. Jadi permodalan intensif merupakan pemanfaatan dana yang ada dalam koperasi
untuk sementara waktu belum digunakan.
tidak lagi peduli dengan koperasinya. Semakin tinggi investasi social yang ada, maka semakin
efektif dan efisien pula koperasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.keunggulan khusus,
antara lain:
1. Keunggulan khusus yang ditawarkan koperasi jasa haruslah keunggulan khusus yang
tidak ditemukan dalam lembaga lain, hanya dapat diwujudkan oleh individu-individu itu
jika mereka menjadi anggota koperasi dan ini berarti pada saat mereka menjadi pemilik,
dalam waktu yang sama mereka menjadi pengguna jasa. Seseorang pelaku (subject)
ekonomi memasuki suatu hubungan dengan sebuah koperasi, maka ia dapat memperoleh
manfaat sebagai kreditur, pemilik, pembeli, supplier, pelanggan atau karyawan.
2. Para anggota koperasi dapat mengharapkan promosi khusus atas kepentingan mereka.
3. Permodalan koperasi berasal dari para anggota koperasi yang kemudian akan dibagikan
sebagai sisa hasil usaha ( SHU ) yang sesuai dengan jumlah yang disetor.
Adapun hal-hal yang menjadi kelebihan dari adanya koperasi adalah :
1. Bersifat terbuka dan sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi
anggota dengan dasar sukarela.
2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari
keuntungan.
5. Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja, tetapi juga untuk
masyarakat pada umumnya
6. Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan ekonomi rakyat
7. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha masing-masing anggota
8. Membantu membuka lapangan pekerjaan
9
10
Jika perekonomian nasional tidak memberi tempat untuk berkembangkan koperasi serta usaha
mikro, kecil dan menengah maka upaya untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat akan terhambat. Oleh karena itu, lanjut dia, solusinya adalah
makin ke depan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah makin dikembangkan ke seluruh
tanah air. Sementara itu berdasarkan data Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (UKM) pada 2004 menunjukkan jumlah koperasi tercatat 130.730 unit dan meningkat
menjadi 155.301 unit pada 2008. Sedangkan jumlah volume usaha dari Rp37,65 triliun pada 2004
menjadi Rp62,25 triliun pada 2008.
Data survei BPS juga menunjukkan kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional.
Koperasi disebutkan mampu mencapai angka 24,94 persen dalam penciptaan Nilai Tambah Bruto
(NTB) dan 0,32-0,6 persen dalam penciptaan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
Dengan demikian terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di
Indonesia, yaitu perusahaan Negara (pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku
ekonomi tersebut akan menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi
kerakyatan. Sebuah sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling
bekerja sama dengan baik pula dalam mencapai tujuannya.
Berikut ini secara umum peran koperasi dalam beberapa bidang diantaranya :
1. Peranan Koperasi dalam Bidang Pendidikan
Koperasi dapat dijadikan pembelajaran bagi siswa sekolah. Praktik hidup
bermasyarakat dapat dipelajari di dalam koperasi yang merupakan bagian kecil dari
kehidupan bermasyarakat di negara demokrasi ini.
2. Peranan Koperasi dalam Bidang Sosial
1. Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dalam
membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.
2. Mendrong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis, melindungi
hak dan kewajiban setiap orang.
3. Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai.
3. Peranan Koperasi dalam Bidang Ekonomi
12
dengan baik. Dalam menempuh langkah tersebut, Pemerintah wajib menghormati jati diri,
keswadayaan, otonomi, dan independensi Koperasi tanpa melakukan campur tangan terhadap
urusan internal Koperasi.
3.
4.
5.
6.
7.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meskipun kenyataan terciptanya koperasi yang ideal masih jauh dari cita-cita, namun
semangat untuk menjadikan koperasi sebagai tuan rumah di negerisendiri tentu tidak boleh
padam. Berhubungan dengan konsep pembangunanekonomi Indonesia dan tuntutan UUD 1945,
koperasi masih dan akan selaludipandang sebagai salah satu elemen ekonomi yang penting dan
strategis. Agar mampu mengemban amanah tersebut maka sudah seharusnyadunia perkoperasian
di Indonesia yang dimotori oleh pemerintah dan segenapstakeholder perkoperasian berbenah diri.
Koperasi harus mampu membangunkekuatan baru, memperbaiki kelemahan dan tetap menjadi
badan usaha yangmempunyai tujuan memajukan kesejahteraan masyarakat (mereduksikemiskinan
dan pengangguran). Beberapa solusi yang disampaikan di atasseharusnya perlu
menjadi pertimbangan dan diimplementasikan.
3.2 Saran
Sebaiknya Koperasi di Inodnesia jangan sampai di musnahkan dari perekonomian
indonesia karena banyak sekalidampak dan manfaat dari adanya koperasi ini.Harapannya semoga
dengan adanya koeprasi ini perekonomian masyarakat dapat sejahtera,karena itu tujuan koperasi
16
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
17