Anda di halaman 1dari 21

TULISAN SOFTSKILL

EKONOMI KOPERASI
KOPERASI INDONESIA DAN
PERKEMBANGAN EKONOMI
INDONESIA

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI MANAGEMENT
2014/2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang karena atas segala
karunia dan nikmat yang diberikan, penulis dapat menyusun tulisan ekonomi koperasi ini sampai
selesai.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mempelajari dan menambah pengalaman tentang
ekonomi koperasi yang berkembang di masa saat ini dan sampai ada kaitannya dengan
perkembangan ekonomi indonesia sekarang ini.
Penulis menyadari sepenuhnya,bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh ari sempurna,segala hal yang penulis tuangkan ini adalah hasil terbaik dari pemikiran
penulis kepada pembaca.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini,penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih
kepada beberapa pihak berikut ini :
1. Allah S.W.T yang telah memberikan sehat,akal dan pikiran sehingga dapat menyelesaikan
karya tulis ini.
2. Bapak Nurhadi,selaku dosen pembimbing Ekonomi Koperasi.
3. Orang tua yang telah memberikan suport untuk segera menyelesaikan karya tulis ini.

BekasI 15, Januari 2015

Yusi Yusnia

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan..................................................................................................... 2
BAB II.......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Koperasi.................................................................................................. 3
2.2 Prinsip-Prinsip Koperasi............................................................................................ 3
2.3 Bentuk dan Jenis Koperasi Di Indonesia.........................................................................4
A.

Jenis Koperasi ( PP 60 Tahun 1959)..........................................................................4

B.

Jenis koperasi menurut Teori Klasik terdapat 3 jenis Koperasi.........................................4

C.

Beberapa jenis koperasi menurut ketentuan undang-undang, adalah..................................4

D.

Jenis Koperasi menurut bidang usahanya...................................................................5

E.

BENTUK KOPERASI (PP No. 60 / 1959).................................................................6

F. Bentuk Koperasi yang di sesuaikan dengan wilayah administrasi pemerintahan (sesuai PP no 60


tahun 1959).............................................................................................................. 6
F.

Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder....................................................................6

2.4 Landasan Koperasi................................................................................................... 6


2

2.5 Pengurus Koperasi................................................................................................... 7


2.6 PERMODALAN KOPERASI..................................................................................... 7
2.7 Keunggulan Koperasi................................................................................................ 8
2.8 Kewirauasahaan Koperasi.........................................................................10
2.9 Koperasi dan Perkembangan Ekonomi di Indonesia.........................................................10
2.10 Peranan Koperasi terhadap Perekonomian Indonesia........................11
2.11 Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan koperasi di Indonesia...............................12
2.12 Undang-Undang Koperasi....................................................................................... 13
2.13 Koperasi di negara berkembang................................................................................ 13
2.14 PERMASALAHAN DALAM KOPERASI YANG SERING TERJADI DAN CARA
MENGATASINYA...................................................................................................... 14
BAB III....................................................................................................................... 16
PENUTUP................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 16
3.2 Saran.................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi di Indonesia terbentuk berdasarkan pemikiran Budi Utomo pada tahun 1908
yang mengatakan bahwa rakyat yang lemah ekonominya tidak akan bia membentuk negara yang
kuat, maka organisasi gerakan nasional menganjurkan pembentukan koperasi di kalangan rakyat
atau membentuk sendiri koperasi-koperasi. Budi Utomo dan Serikat Dagang Islam (kemudian
menjadi Serikat Islam) membentuk koperasi-koperasi rumah tangga atau toko koperasi (koperasi
Konsumen) yang disebut toko andeel. Tetapi karena pengetahuan dan pengalaman dalam
mengelola koperasi konsumen masih sangat kurang maka koperasi-koperasi tersebut tidak
bertahan lama.
Pada tahun 1945, dengan lahirnya kemerdekaan Republik Indonesia, semangat koperasi
bangkit kembali. Ada dua penggaruh yang tampak me,membara dalam menggerakkan koperasi,
yaitu semangat mendirikan koperasi secara besar-besaran untuk mencari keuntungan tanpa
mengindahkan dasar-dasar koperasi yang benar, dan pengaruh jiwa kumiai yang menghendaki
terbentuknya koperasi distribusi.
Pada tanggal 11-14 Juli 1947, orang-orang yang menghendaki tumbuh dan
berkembangnya koperasi-koperasi dengan dasar-dasar yang murni kemudian menyelenggarakan
Konggres Koperasi Indonesia I di Tasikmalaya. Dalam Konggres Koperasi Indonesia I ini
dibentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang di kemudian hari menjadi
Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN). Keputusan-keputusan lain yang diambil adalah
menetapkan tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi dan mengukuhkan gotong-royong sebagai azas
koperasi.
Moh. Hatta dinobatkan sebagai bapak koperasi Indonesia dalam Konggres Besar
Koperasi seluruh Indonesia II di Bandung tahun 1953 karena mempunyai peranan yang
cukup besar dalam menggerakkan dan mengembangkan koperasi di Indonesia.
Undang-undang tentang pengkoperasian yang berlaku sampai saat ini adalah UU No. 25
Tahun 1992. Sebelumnya sempat dikeluarkan beberapa undang-undang terlebih dahulu,
diantaranya UU No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian dan UU No. 12 Tahun
1967 yang kemudian dicabut pada tahun 1992 karena dianggap sudah tidak relevan.
Pertumbuhan ekonomi tersebut harus kita lihat secara jelimengingat adanya paradok yang
membarengi. Pertumbuhan ekonomi yang baiktidak berkorelasi positif terhadap kesejahteraan
1

rakyat. Menurut Berita Resmi Statistik BPS (2012) jumlah penduduk miskin diIndonesia pada
September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36%) dan padaMaret 2011 berjumlah 30,02 juta
(12,49%). Tiga tahun sebelumnya yakni tahun2009, jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak
33.713.000 orang, lebih tinggidari target yang diinginkan pemerintah pada level 32.380.000
orang. Masalah pengangguran dan kemiskinan akan menimbulkan dampak negatifbagi
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dampak negatif tersebutmisalnya kian tinggi dan
beragamnya tindakan kriminal, makin banyaknya jumlahanak jalanan, pengemis, pengamen,
perdagangan anak,trafficking , konflik sosialdan sebagainya. Masalah tersebut saat ini bahkan
sudah menjadi penyakitsosial dan menyebar ke segala penjuru negeri, bagaikan virus yang
sulitdiberantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkan korban-korban yang tidak
terhitung. Oleh karena itu, persoalan ini tentu harus segeradipecahkan

1.2 Rumusan Masalah


a.
b.
c.
d.

Apa saja hal-hal yang ada di koperasi?


Ada apa saja dalam perkembangan koperasi terhadap ekonomi indonesia?
Mengapa koperasi berpengaruh terhadap ekonomi indoensia?
Bagaimana perkembangan koperasi terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


a.
b.
c.
d.

Pembaca dapat mengerti secara jelas dan detail tentang koperasi indonesia.
Pembaca dapat mengetahui apa dampak koperasi terhadapo perekonomian
Pembaca dapat mengethui seberapa pengaruhnya koperasi terhadap ekonomi indonesia
Pembaca dapat mengetahui perkembangan koperasi terhadap perekonomian.

1.4 Metode Penulisan


Penulis melakukan analisa dengan beberapa artikel di media internet dan kemudian di
tuangkan dalam tulisan ini.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang anggotanya
terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan
anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana
setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.
Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut sisa hasil usaha atau SHU biasanya dihitung
berdasarkan andil. Koperasi juga merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal.
Koperasi harus betul-betul mengabdi kepada kepentingan perikemanusiaan semata-mata dan
bukan kepada kebendaan. Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, dan
kesadaran para anggotanya. Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial. Koperasi
adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai
dengan keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota. organisasi bisnis yang dimiliki
dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama.

2.2 Prinsip-Prinsip Koperasi


a. Keangotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Maksudnya setiap keanggotaan / anggota secara sukarela memberikan modalnya sendirisendiri untuk di gabungkan sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
kenggotaan bersifat terbuka maksudnya terbuka untuk siapa saja yang mau menjadi anggota
koperasi tersebut
b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
Karena setiap kenggotaan koperasi bebas berpendapat, tetapi yang dimaksud bebas
berpendapat harus memakai aturan yang jelas berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan
ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan demi mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masingmasing anggota.
Maksudnya setiap hasil usaha (SHU) adalah jasa darj masing-masing anggota dan modal
dari masing-masing anggota ,jadi pembagian SHU setiap anggota harus dibayar secara tunai
karena disini setiap anggota adalah investor atas jasa modal,selain investor anggota koperasi
adalah pemilik jasa sebagai pemakai /pelangan. SHU juga merupakan hak dari setiap anggota
koperasi.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.


Pembelian balas jasa di dalam anggota koperasi terbatas oleh besarnya modal yang
tersedia. Apabila modal sedikit pembelian balas jasanya juga sedikit dan begitu juga sebaliknya,
jadi dilihat dari besar-kecilnya modal anggota itu sendiri.
e. Kemandirian.
Maksudnya setiap anggota mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing
atas setiap usaha itu sendiri, selain itu anggota koperasi di tuntut berperan secara aktif dalam
upaya mempertingi kualitas dan bisa mengelola koperasi dan usaha itu sendiri.
f. Pendidikan perkoperasiaan
Maksudnya pendidikan perkoperasiaan memberikan bekal kemampuan bekerja setelah
mereka terjun dalam masyarakat karena manusia disamping sebagai makhluk sosial juga sebagai
makhluk individu, dan melalui usaha-usaha pendidikan perkoperasian dan partisipasi anggota
sangat di hargain dan dianjurkan dalam berkehidupan koperasi, selain itu juga melalui pendidikan
perkoperasiaan setiap orang dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing.
g. Kerjasama antar koperasi.
Maksudnya adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi lainnya
untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
dan dengan adanya kerjasama antar koperasi dapat mewujudkan kesejahteraan koperasi tersebut.

2.3 Bentuk dan Jenis Koperasi Di Indonesia


A. Jenis Koperasi ( PP 60 Tahun 1959)
1) Koperasi Desa
2) Koperasi Pertanian
3) Koperasi Peternakan
4) Koperasi Perikanan
5) Koperasi Kerajinan / Industri
6) Koperasi Simpan Pinjam
7) Koperasi Konsumsi
B. Jenis koperasi menurut Teori Klasik terdapat 3 jenis Koperasi
1) Koperasi Pemakaian
2) Koperasi pengahasil atau Koperasi produksi
3) Koperasi Simpan Pinjam.
C. Beberapa jenis koperasi menurut ketentuan undang-undang, adalah
1) Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat baik
selaku konsumen maupun produsen barang. Usaha koperasi jenis ini adalah
menyelenggarakan fungsi penghimpun dana dan menyediakan pinjaman/modal
4

2)

3)

4)
5)

untuk kepentingan anggota, baik selaku konsumen maupun produsen. Koperasi ini
dapat dianggap pula sebagai koperasi jasa.
Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen atau
pemakai barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini adalah
menyelenggarakan fungsi penyedia barang-barang keperluan sehari-hari untuk
kepentingan anggota dan masyarakat selaku konsumen.
Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan
memiliki usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan
fungsi penyedia bahan/sarana produksi, pemrosesan dan pemasaran barang yang
dihasilkan anggota selaku produsen.
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan para pemasok barang
hasil produksi. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
pemasaran/distribusi barang yang dihasilkan/diproduksi oleh anggota.
Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa
tertentu untuk kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan, audit,
pendidikan dan pelatihan, dan sebagainya.

D. Jenis Koperasi menurut bidang usahanya


1) Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.
Tujuannya agar anggota dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas
yang baik dan harga yang layak.
2) Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam.
adalah koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui
tabungan para anggota secara teratur & terus menerus untuk kemudian
dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah,murah,cepat dan tepat untuk
tujuan roduktif dan kesejahteraan
Tujuan :
1. Agar anggota giat menyimpan sehingga membentuk modal sendiri
2. Membantu keperluan kredit para anggota dengan syarat ringan
3. Mendidik anggota hidup hemat dengan menyisihkan sebagian penghasilan
mereka.
3) Koperasi Produksi
adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan &
penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi
maupun anggota-anggota koperasi.
4) Koperasi Jasa
adalah koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota
atau masyarakat umum.
5) Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Unit Desa (KUD)
Mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1. Perkreditan
2. Penyediaan & penyaluran sarana produksi pertanian & keperluan sehari-hari
3. Pengelolaan serta pemasaran hasil pertanian

E. BENTUK KOPERASI (PP No. 60 / 1959)


1)
2)
3)
4)

Koperasi Primer
Koperasi Pusat
Koperasi Gabungan
Koperasi Induk

F. Bentuk Koperasi yang di sesuaikan dengan wilayah administrasi pemerintahan (sesuai PP


no 60 tahun 1959)
1)
2)
3)
4)

Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa


Di tiap daerah tingkat II ditumbuhkan pusat koperasi
Di tiap daerah tingkat I ditumbuhkan gabungan koperasi
Di ibu kota ditumbuhkan induk koperasi

F. Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder


1) Koperasi Primer : Merupakan koperasi yang anggota-anggotanya trdiri dari orangorang
2) Koperasi Sekunder : Merupakan koperasi yang anggota-anggotanya adlah
orgamisasi koperasi.

2.4 Landasan Koperasi


Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Kelima sila dari Pancasila, yaitu:
Ketuhanan Yang Maha Esa, Perikemanusiaan , Kebangsaan, Kedaulatan Rakyat, dan Keadilan
Sosial harus dijadikan dasar serta dilaksanakan dalam kehidupan koperasi, karena sila-sila
tersebut memang menjadi sifat dan tujuan koperasi dan selamanya merupakan aspirasi anggota
koperasi.
Landasan strukturil koperasi Indonesia adalah UUD 1945 dan landasan geraknya adalah
pasal 33 ayat (1) UUD 1945 beserta penjelasannya. Pasal 33 ayat (1) berbunyi: Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Dari rumusan tersebut pasal
33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah
pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang
diutamakan bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu, perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi (rasa
harga diri). Setia kawan telah ada dalam masyarakat Indonesia dan tampak keluar sebagai
gotong-royong. Akan tetapi landasan setia kawan saja hanya dapat memelihara persekutuan
dalam masyarakat yang statis, dan karenanya tidak dapat mendorong kemajuan. Kesadaran
berpribadi, keinsyafan akan harga diri dan percaya pada diri sendiri adalah mutlak untuk
menunaikan derajat kehidupan dan kemakmuran. Dalam koperasi harus tergabung kedua
landasan mental tadi sebagai dua unsur yang dorong mendorong, hidup menghidupi, dan awas
mengawasi.

2.5 Pengurus Koperasi


Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota.Ada
kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan
anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangankalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin
koperasi yang bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah
mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh
koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota).

Tugas pengurus koperasi :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengelola Koperasi dan usahanya;


Mengajukan rencana-rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan
belanja Koperasi;
Menyelenggarakan Rapat Anggota;
Mengajukan laboran keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
Memelihara daftar buku anggota dan pengurus

2.6 PERMODALAN KOPERASI

Permodalan dari dalam koperasi menjukkan sumber-sumber modal yang berasal dari
kemampuan atau kekuatan koperasi dalam membentuk modal, yaitu dari hasil kegiatan usaha
yang telah dijalankannya. Semakin berhasil koperasi memperoleh laba yang besar, maka koperasi
akan dapat membentuk modal yang besar pula. Ada 2 jenis permodalan dari dalam koperasi yaitu:
Permodalan Intern adalah permodalan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh
koperasi selama menjalankan usahanya, baik dalam bentuk dana cadangan maupun jumlah SHU
itu sendiri. Cadangan diperoleh dari alokasi dengan persentase tertentu yang telah disepakati
untuk pembaginan SHU tahun berjalan. SHU yang diperoleh koperasi dapat digunakan sebagai
modal, baik SHU yang belum dibagi atau SHU yang tidak dibagi (dengan kesepakatan anggota).
Pengurus dapat saja meminta persetujuan anggota untuk tidak membagi SHU yang menjadi hak
anggota. Dengan menahan SHU semantara yang menjadi hak anggota dan hak-hak pihak lainnya
untuk dipergunakan sebagai tambahan modal usaha sampai koperasi memiliki dana untuk
membagikan atau mengembalikannya.
Permodalan Intensif merupakan permodalan yang berasal dari dana-dana penyusutan atau
penghapusan aktiva tetap. Akumulasi dana penyusutan aktiva tetap yang belum dipergunakan
untuk membeli aktiva yang akan digantikan, untuk sementara dapat digunakan koperasi sebagai
modal usaha. Sampai saatnya akan digunakan untuk membeli aktiva yang akan diganti, maka dana
yang digunakan tadi harus dikembalikan pada peruntukannya yaitu untuk mebeli penggantian
aktiva tetap. Jadi permodalan intensif merupakan pemanfaatan dana yang ada dalam koperasi
untuk sementara waktu belum digunakan.

2.7 Keunggulan Koperasi


Koperasi tidak sama dengan organisasi bisnis atau perusahaan-perusahaan lain yang bersifat
profitabilitas. Karena koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib kenhidupan
ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didasarkan seorang
buat semua dan semua buat seorang, meurut definisi Hatta, Bapak koperasi ekonomi Indonesia.
Koperasi sebagai organisasi yang lebih memprioritaskan kegiatan sosial hanya dapat dinilai dari
seberapa besar partisipasi anggotanya di koperasi sebagai model perlindungan dana kembali.
Tiap-tiap anggotanya dalam partisipasinya menjamin bahwa koperasinya telah mampu menutup
biaya tetap yang menjadi beban koperasi.
Itulah keunggulan dari koperasi, koperasi bukanlah sebuah organisasi yang diukur dari profit
yang dihasilkannya. Tetapi lebih dari itu adalah nilai tambah yang didapat dari koperasi. Koperasikoperasi yang berjalan sesuai dengan koridor kperasi tidak perlu takut dengan persaingan. Sebab
kondisi bangkrut yang sesuangguhnya pada koperasi tersebut pada koperasi itu bila anggotanya
8

tidak lagi peduli dengan koperasinya. Semakin tinggi investasi social yang ada, maka semakin
efektif dan efisien pula koperasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.keunggulan khusus,
antara lain:
1. Keunggulan khusus yang ditawarkan koperasi jasa haruslah keunggulan khusus yang
tidak ditemukan dalam lembaga lain, hanya dapat diwujudkan oleh individu-individu itu
jika mereka menjadi anggota koperasi dan ini berarti pada saat mereka menjadi pemilik,
dalam waktu yang sama mereka menjadi pengguna jasa. Seseorang pelaku (subject)
ekonomi memasuki suatu hubungan dengan sebuah koperasi, maka ia dapat memperoleh
manfaat sebagai kreditur, pemilik, pembeli, supplier, pelanggan atau karyawan.
2. Para anggota koperasi dapat mengharapkan promosi khusus atas kepentingan mereka.
3. Permodalan koperasi berasal dari para anggota koperasi yang kemudian akan dibagikan
sebagai sisa hasil usaha ( SHU ) yang sesuai dengan jumlah yang disetor.
Adapun hal-hal yang menjadi kelebihan dari adanya koperasi adalah :
1. Bersifat terbuka dan sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi
anggota dengan dasar sukarela.
2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari
keuntungan.
5. Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja, tetapi juga untuk
masyarakat pada umumnya
6. Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan ekonomi rakyat
7. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha masing-masing anggota
8. Membantu membuka lapangan pekerjaan
9

9. Mendapat kesempatan usaha yang seluas-luasnya dari pemerintah


10. Mendapat bimbingan dari pemerintah dalam rngka mengembangkan koperasi
11. Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota. Misalnya
koperasi pertanian mendirikan pabik pengilingan padi
12. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
13. Mengutamakan kepentingan Anggota.

2.8 Kewirauasahaan Koperasi


Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara
koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risikodan berpegang
teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta
peningkatan kesejahteraan bersama.Dari definisi tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa
kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif
Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari, menemukan,
dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama. Kewirausahaan dalam koperasi
dapat dilakukan oleh anggota, manajer birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan
katalis, yaitu orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi.
Wirausaha koperasi (WUK) adalah orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan
inovatif dan strategis untuk mengembangkan koperasi. Dengan adanya WUK diharapkan
koperasi dapat memperoleh keunggulan komparatif di bandingkan dengan badan usaha lain yang
menjadi pesaingnya.Karakteristik Kewirausahaan koperasi adalah :
1.
2.
3.
4.

Memiliki percaya diri yang kuat


Prestasi dan keuntungan yang cemerlang dan memadai
Memiliki sikap yang jujur, berjiwa kepemimpinan, inovatif dan kreatif
Leadership, suka bergaul dan siap menerima saran dan kritik

10

2.9 Koperasi dan Perkembangan Ekonomi di Indonesia

Pertumbuhan koperasi di Indonesia disebabkan oleh tidak dapat dipecahkannya masalah


kemiskinan atas dasar semangat individualisme. Koperasi lahir sebagai alat untuk memperbaiki
kepincangan-kepincangan dan kelemahan-kelemahan dari perekonomian bentuk kapitalistis.
Koperasi yang lahir pertama di Inggris berusaha mengatasi masalah keperluan konsumsi para
anggotanya dengan cara kebersamaan yang dilandasi atas dasar prinsip-prinsip keadilan yang
selanjutnya menelorkan prinsip-prinsip keadilan yang dikenal dengan Rochdale Principles.
Dalam sejarah, diberbagai Negara telah mencoba untuk membangun system ekonomi koperasi
ini menyusul Negara Inggris sebagai pendahulu, mulai dari Perancis, Jerman dan diikuti oleh
Negara-negara lain. Tidak ketinggalan pula Indonesia mencoba memperbaiki ekonomi dengan
mengembangkan system ekonomi koperasi di bumi Indonesia tercinta ini. Namun seperti yang
kita lihat sekarang system ekonomi yang diterapkan belum cukup menangani kebobrokan
ekonomi Indonesia. Maka dari itu kita perlu menelaah kembali sejarah perkembangan ekonomi
Indonesia untuk sedikit menyadarkan bahwa sesungguhnya system ekonomi koperasi tidak kalah
dengan system ekonomi yang lain dan bahkan lebih baik dari system-system yang ada di
Indonesia saat ini. Pemerintah Republik Indonesia telah menggariskan dengan tegas bahwa dalam
rangka pembangunan nasional, dewasa ini koperasi harus menjadi soko guru dan wadah utama
bagi perekonomian rakyat. Kebijakan tersebut benar benar sesuai dengan isi dan jiwa UUD
1945 pasal 33 ayat 1, yang menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha
bersama, bangun usaha yang sesuai dengan itu adalah Koperasi.Sehubungan dengan itu, peranan
koperasi menjadi sangat penting karena dalam melaksanakan ekonomi yang secara bersama
sama dapat menggalang kekuatan yang lebih besar untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik.
Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta. Pada waktu itu
beliau menjabat sebagai Wakil Presiden. Beliau memang ahli ekonomi. Menurut beliau ekonomi
kerakyatanlah yang bisa mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs.
Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai Hari
Koperasi.
Koperasi merupakan saka guru perekonomian nasional, sehingga dalam kehidupan
perekonomian nasional, sehingga dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia koperasi sangat
penting, koperasi mempunyai peranan yang sangat penting, khususnya bagi para anggotanya.
Menyadari betapa pentingnya peran koperasi dalam meningkatkan taraf perekonomian
masyarakat, mari kita menggalakkan kembali perkoperasian demi kemajuan dan kemakmuran
bangsa ini di masa mendatang.

2.10 Peranan Koperasi terhadap Perekonomian Indonesia


Koperasi serta usaha mikro, kecil dan menengah memiliki peran yang makin penting bagi
perekonomian Indonesia di masa depan, terlepas dari makin globalnya perekonomian dunia.
11

Jika perekonomian nasional tidak memberi tempat untuk berkembangkan koperasi serta usaha
mikro, kecil dan menengah maka upaya untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat akan terhambat. Oleh karena itu, lanjut dia, solusinya adalah
makin ke depan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah makin dikembangkan ke seluruh
tanah air. Sementara itu berdasarkan data Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (UKM) pada 2004 menunjukkan jumlah koperasi tercatat 130.730 unit dan meningkat
menjadi 155.301 unit pada 2008. Sedangkan jumlah volume usaha dari Rp37,65 triliun pada 2004
menjadi Rp62,25 triliun pada 2008.
Data survei BPS juga menunjukkan kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional.
Koperasi disebutkan mampu mencapai angka 24,94 persen dalam penciptaan Nilai Tambah Bruto
(NTB) dan 0,32-0,6 persen dalam penciptaan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
Dengan demikian terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di
Indonesia, yaitu perusahaan Negara (pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku
ekonomi tersebut akan menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi
kerakyatan. Sebuah sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling
bekerja sama dengan baik pula dalam mencapai tujuannya.

Berikut ini secara umum peran koperasi dalam beberapa bidang diantaranya :
1. Peranan Koperasi dalam Bidang Pendidikan
Koperasi dapat dijadikan pembelajaran bagi siswa sekolah. Praktik hidup
bermasyarakat dapat dipelajari di dalam koperasi yang merupakan bagian kecil dari
kehidupan bermasyarakat di negara demokrasi ini.
2. Peranan Koperasi dalam Bidang Sosial
1. Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dalam
membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.
2. Mendrong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis, melindungi
hak dan kewajiban setiap orang.
3. Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai.
3. Peranan Koperasi dalam Bidang Ekonomi
12

1. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sector.


2. Penyedia lapangan kerja yang terbesar.
3. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan
masyarakat.
4.

Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.

5. Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.


Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam
perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi
nasional pada masa mendatang
Dengan demikian sikap saling mendukung di antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan
dalam rangka mewujudkan ekonomi kerakyatan.

2.11 Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan koperasi di


Indonesia
1. Rendahnya tingkat kecerdasan rakyat Indonesia.
2. Kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi.
Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus,pengawas,manajer belum berjiwa
koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.Kurangnya kerjasama di bidang ekonomi dari
masyarakat kota.
3. Kerjasama di bidang sosial (gotong-royong) memang sudah kuat tetapi kerjasama di
bidang usaha dirasakan masih lemah, padahal kerjasama di bidang ekonomi merupakan
faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga koperasi.
4. Kurangnya Modal Kerja.
5. Kinerja anggota yang lemah.
6. Aspek manajemen (pengelolaan) yang kurang baik dan kuran efektif.

2.12 Undang-Undang Koperasi


Undang-undang ini disahkan dan diundangkan di Jakarta tanggal 30 Oktober 2012 dalam
Lembaran Negara no. 212, Tambahan Lembaran Negara no. 5316, merupakan undang-undang
yang mengenai Perkoperasian. Undang-Undang tentang Perkoperasian ini merupakan pengganti
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang memuat pembaharuan
hukum, sehingga mampu mewujudkan Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang sehat, kuat,
mandiri, dan tangguh, serta terpercaya sebagai entitas bisnis, yang mendasarkan kegiatannya pada
nilai dan prinsip Koperasi. Undang-Undang ini menegaskan bahwa pemberian status dan
pengesahan perubahan Anggaran Dasar dan mengenai hal tertentu merupakan wewenang dan
tanggung jawab Menteri. Selain itu, Pemerintah memiliki peran dalam menetapkan kebijakan
serta menempuh langkah yang mendorong Koperasi sehingga dapat tumbuh dan berkembang
13

dengan baik. Dalam menempuh langkah tersebut, Pemerintah wajib menghormati jati diri,
keswadayaan, otonomi, dan independensi Koperasi tanpa melakukan campur tangan terhadap
urusan internal Koperasi.

2.13 Koperasi di negara berkembang


Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun
institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan
negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat
ditonjolkan di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa
sendiri setelah kemerdekaan, berbagai peraturan perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan
dengan maksud mempercepat pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi pengembangan
koperasi serta dukungan/perlindungan yang diperlukan.
Ciri utama perkembangan koperasi di Indonesia adalah dengan pola penitipan kepada
program yaitu :
1. Program pembangunan secara sektoral seperti koperasi pertanian, koperasi desa, KUD
2. Lembaga-lembaga pemerintah dalam koperasi pegawai negeri dan koperasi fungsional
lainnya dan
3. Perusahaan baik milik negara maupun swasta dalam koperasi karyawan. Sebagai akibatnya
prakarsa masyarakat luas kurang berkembang dan kalau ada tidak diberikan tempat
semestinya.

2.14 PERMASALAHAN DALAM KOPERASI YANG SERING


TERJADI DAN CARA MENGATASINYA.
1. Koperasi jarang peminatnya
Koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada pandangan yang berkembang dalam
masyarakat bahwa koperasi adalah usaha bersama yang di identikkan dengan masyarakat
golongan menengah ke bawah. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat
tentang koperasi. Dengan adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang
koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi
merupakan ekonomi rakyat yang dapat menyejahterakan anggotanya. Sehingga mereka
berminat untuk bergabung.
2. Kualitas Sumber Daya yang terbatas
Koperasi sulit berkembang disebabkan oleh banyak faktor, yaitu bisa disebabkan Sumber
Daya Manusia yang kurang. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus
koperasi. Seperti yang sering dijumpai, pengurus koperasi biasanya merupakan tokoh
masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang
menyebabkan ketidakfokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap
jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.Perlu
dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar
mereka dadat berpartisipasi dalam koperasi.Partisipasi merupakan faktor yang penting
14

3.

4.

5.

6.

7.

dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggung


jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat dielakkan lagi, tetapi kita harus mengetahui
bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau
tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan
survive dan dapat berkembang.Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik
trik khusus, trik trik/ langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui
harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit
untuk bermain dalam harga, tapi hal ini dapat dilakukan dengan cara sistem kredit, yang
pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung
perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat
untuk menjadi anggota.
Keterbatasan Modal
Pemerintah perlu memberikan perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan dalam
masalah permodalan. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya
sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah, masyarakat merupakan
pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat
menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.
Partisipasi anggota
Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka mendukung program-program yang ada
di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus melalui keputusan bersama dan
setiap anggota harus mengambil bagian di dalam kegiatan tersebut.
Perhatian pemerintah
Pemerintah harus bisa mengawasi jalannya kegiatan koperasi sehingga bila koperasi
mengalami kesulitan, koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah, misalnya saja
membantu penyaluran dana untuk koperasi.Akan tetapi pemerintah juga jangan terlalu
mencampuri kehidupan koperasi terutama hal-hal yang bersifat menghambat pertumbuhan
koperasi. Pemerintah hendaknya membuat kenijakan-kebijakan yang dapat membantu
perkembangan koperasi.
Manajemen koperasi
Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini sangat
berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi dari
anggota.Apabila semua kegiatan koperasi bisa dijalankan dengan baik dan setiap anggota
mau mengambil bagian di dalam kegiatan koperasi serta perhatian pemerintah dapat
memberikan motifasi yang baik, koperasi pasti dapat berjalan dengan lancar.

15

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meskipun kenyataan terciptanya koperasi yang ideal masih jauh dari cita-cita, namun
semangat untuk menjadikan koperasi sebagai tuan rumah di negerisendiri tentu tidak boleh
padam. Berhubungan dengan konsep pembangunanekonomi Indonesia dan tuntutan UUD 1945,
koperasi masih dan akan selaludipandang sebagai salah satu elemen ekonomi yang penting dan
strategis. Agar mampu mengemban amanah tersebut maka sudah seharusnyadunia perkoperasian
di Indonesia yang dimotori oleh pemerintah dan segenapstakeholder perkoperasian berbenah diri.
Koperasi harus mampu membangunkekuatan baru, memperbaiki kelemahan dan tetap menjadi
badan usaha yangmempunyai tujuan memajukan kesejahteraan masyarakat (mereduksikemiskinan
dan pengangguran). Beberapa solusi yang disampaikan di atasseharusnya perlu
menjadi pertimbangan dan diimplementasikan.
3.2 Saran
Sebaiknya Koperasi di Inodnesia jangan sampai di musnahkan dari perekonomian
indonesia karena banyak sekalidampak dan manfaat dari adanya koperasi ini.Harapannya semoga
dengan adanya koeprasi ini perekonomian masyarakat dapat sejahtera,karena itu tujuan koperasi

16

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Academi.Edu./Koperasi dan kedaulatan ekonomi.


Galuh Wardhani./Prinsip-prinsip koperasi.
Indhigo./Prinsip koperasi.
Wikipedia./Koperasi dan prinsip Koperasi
Claralisa.11/03/2013./Sejarah dan latar belakang koperasi.
AnindyaDitakhoirina.10/02/2011./Keunggulan-keunggulan koperasi.

17

Anda mungkin juga menyukai