Anda di halaman 1dari 17

Hasil

Tikus RUPP memperlihatkan peningkatan MAP dibandingkan dengan tikus NP (1275


banding 912 mmHg; p<0,001; n= 7 10; gambar 1). Pemberian PPAR- agonis rosglitazon
pada tikus RUPP secara signifikan menurunkan hipertensi karena RUPP (1033 banding 1275
mmHg; <0,001; n=7 -10; gambar 1). Pemberian rosgllitazon bersama HO-1 inhibitor SnPP
menghilangkan efek penurunan MAP sebelumnya oleh PPAR- agonis (1244 banding 1033
mmHg;p<0,01; n=7-8; gambar 1). Pemberian SnPP pada tikus RUPP tidak mengubah MAP
dibandingkan dengan kelompok kontrol tikus RUPP (1293 banding 1275 mmHg; p=0,0; n=67; gambar 1), juga tidak ada perbedaan hasil yang diamati antara tikus NP dan tikus yang
dimodifikasi.
Semua kelompok subjek dengan prosedur RUPP mengalami penurunan berat maternal
(2386 banding 2875; p<0,001; n=12; gambar S1) serta menurunkan jumlah kotoran BAB (51
banding 140,3; p<0,001; n=8-12; p<0,001; Gambar S2). Berat kotoran (Gambar S3) maupun
plasenta (Gambar S4) juga mengalami penurunan pada tikus RUPP disbanding tikus NP.
Mungkin tidak mengejutkan karena pembedahan pada tikus RUPP, pemberian rozglitazon tidak
mengubah jumlah kotoran, berat kotoran maupun berat plasmenta.
Arteri mesenterika dari tikus RUPP memperlihatkan gangguan vasorelaksasi sebagai
respon pemberian bradikinin dibandingkan tikus NP (Rmax: 483% banding 723%; p<0,001;
log EC50 : -7,6750,03 banding -7,790,03% mol/L; p<0,05; n=8 -10; gambar 2).
Bagaimananpun juga tidak ada perbedaan yang diamati dari respon vaskuler pembuluh darah
terhadap terhadap vasodilator endotel independen, sodium nitroprusid, antara tikus RUPP dan
tikus NP, hal ini menunjukan bahwa disfungsi vascular merupakan endotel dependent (gambar
5S). Pemberian rosglitazon memperbaiki disfungsi endotel ketika dibandingkan dengan
kelompok control tikus RUPP (Rmax: 653% banding 483%; p<0,01; n=8-10; gambar 2).
Pemberian SnPP bersama dengan rosglitazon mencegah efek vasculoprotective ketika hanya
diberikan rosglitazon (Rmax: 483% banding 653%; p<0,01; n=8-10; gambar 2). Respon
vasorelaxan pada pembuluh darah mesenterika (respon terhadap bradikinin) pada kelompok
control tikus RUPP dan kelompok yang diberikan SnPP tidak ada perbedaan yang signifikan
(Rmax: 483% banding 473%; p tidak signifikan; n=8-10).
Tikus RUPP memperlihatkan peningkatan rasio mikroalbumin:creatinine yagn signifikan
jika dibandingkan dengan tikus NP (6312 banding 193mg/mmol kreatinin ; p<0,001; n=11-15;

gambar 3). Pemberian rosglitazon menurunkan MCR dibandingkan dengan kelompok control
tikus RUPP (246 banding 6312mg/mmol kreatinin ; p<0,01; n=9-11; gambar 3). Pemberian
SnPP bersama dengan rosglitazon tidak membalikan efek mengntungkan seperti pada pemberian
rosglitazon saja (183 banding 163mg/mmol kreatinin ; p<0,54; n=9; gambar 3). Pemberian
SnPP tidak memberikan efek yang signifikan terhadap MCR jika dibandingkan dengan
kelompok control tikus RUPP (3511 banding 6312mg/mmol kreatinin ; p<0,10; n=8-11;
gambar 3). Rikus RUPP menunjukan peningkatan rasio protein:kreatinin dibandingkan tikus NP
(5810 banding 172mg/mmol kreatinin ; p<0,001; n=11-15; gambar S6). Pemberian rosglitazon
menurunkan rasio protein:kreatinin secara signifikan dibandingkan kelompok control tikus
RUPP (163 banding 5810mg/mmol kreatinin ; p<0,01; n=9-11; gambar S6). Pemberian SnPP
bersama rosglitazon tidak membalikan efek menguntungkan pada pemberian tunggal rosglitazon
(307 banding 246mg/mmol kreatinin ; p<0,60; n=9; gambar S6). Dan pada kelompok
percobaan pemberian SnPP, rasio protein:kreatinin tidak berbeda signifikan dengan kelopok tikus
RUPP (5810 banding 277mg/mmol kreatinin ; p<0,07; n=6-11; gambar S6).
Tidak terdapat perbedaan signifikan agregasi platelet karena ADP pada whole blood tikus
RUPP dibandingkan tikus NP (5714 banding 439 daerah dibawah kurva ; p=0,41; n=7-9;
gambar 4). Namun, agregasi platelet yang diinduksi ADP dihilangkan dari darah pada tikus
RUPP dengan pemberian rosglitazon dibandingkan dengan kelopok control tikus RUPP (0,70,7
banding 57,114,4 daerah dibawah kurva ; p<0,001; n=9-10; gambar 4). Pemberian SnPP
bersama rosglitazon membalikan reduksi agregasi platelet yang dimediasi PPAR- agonis
(39,64,3 banding 0,70,7 daerah dibawah kurva ; p<0,001; n=9-10; gambar 4). Pemberian
tunggal SnPP tidak memberikan efek signifikan pada agregasi platelet yang diinduksi ADP
dibandingkan kelompok control tikus RUPP (31,84,7 banding 57,114,4 daerah dibawah
kurva ; p<0,11; n=7; gambar 4).
Tikus RUPP mempunyai level plasma sFlt-1 lebih tinggi (4133555 banding 1466650
pg/mL; p<0,01; n=7; gambar S7), dan mRNA placental sFlt-1 (gambar S8) serta level protein
(gambar S9A dan S9B) dibandingkan tikus NP. Pemberian rosglitazon tidak secara signifikan
menurunkan level plasma (363315 banding 4133555 pg/mL; p=0,25; n=7-9; gambar S7) dan
mRNA placental sFlt-1 (gambar S8) serta level protein (gambar S9A dan S9B). pemberian SnPP
dan rosglitazon tidak secara signifikan mengubah level plasma sFlt-1 dibandingkan pemberian
tunggal rosgllitazon (3490132 banding 3541250 pg/mL; p=0,85; n=8; gambar S7). Pemberian

tunggal SnPP pada tikus RUPP secara tidak signifikan mengubah level plasma sFlt-1
dibandingkan dengan kelompok control tikus RUPP (3049663 banding 4133555 pg/mL;
p=0,23; n=7-9; gambar S7).
Tikus RUPPsecara signifikan menurunkan level plasma VEGF dibandingkan dengan
tikus NP (2819 banding 36824 pg/mL; p<0,01; n=9; gambar S10). Namun pemberian
rosglitazon tidak secara signifikan mengubah level VEGF dibandingkan tikus RUPP (28011
banding 2819 pg/mL; p=0,94; n=8-9; gambar S10). Pemberian SnPP bersama rosglitazon tidak
secara signifikan mengubah level VEGF dibandingkan pemberian tungga rosglitazon (29326
banding 28011 pg/mL; p=0,65; gambar S10). Namun pemberian tungga SnPP menurunkan
level VEGF pada tikus RUPP dibandingkan kelompok control tikus RUPP (2199 banding
2819 pg/mL; p<0,001; n=6; gambar S10).
Tikus RUPP secara signifikan memiliki level sirkulasi plasma HO-1 lebih rendah
dibandingkan tikus NP (11526 banding 21327 pg/mL; p<0,05; n=9; gambar 5). Pemberian
rosglitazon secara signifikan meningkatkan level plasma HO-1 dibandingkan kelompok control
tikus RUPP (655189 banding 11526 pg/mL; p<0,01; n=9; gambar 5). Pemberian SnPP dan
rosglitazon secara signifikan menurunkan level plasma HO-1 dibandingkan pemberian tunggal
rosglitazon (24022 banding 655189 pg/mL; p<0,05; n=8-9; gambar 5). Pemberian tunggal
SnPP tidak secara signifikan menurunkan level plasma HO-1 dibandingakn dengan kelompok
control tikus RUPP (14116 banding 11526 pg/mL; p=0,48; n=6-9; gambar 5).
Tidak terdapat perbedaan pada histologi plasenta (gambar S11A dan S11B, vaskularitas plasenta
(diukur dengan stain CD-31; gambar S12A dan S12B) atau ploriferasi plasenta (diukur dengan
stain Ki-67; gambar S13A dan S13B) antara plasenta tikus NP dan RUPP. Pemberian rosglitazon
tidak mengubah parameter tersebut.

LAMPIRAN
Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Gambar S1

Gambar S2

Gambar S3

Gambar S4

Gambar S5

Gambar S6

Gambar S7

Gambar S8

Gambar S9A

Gambar S9B

Gambar S9C

Gambar S10

Gambar S11A

Gambar S11B

Gambar S11C

Gambar S12A

Gambar S12B

Gambar S12C

Gambar S13A

Gambar S13B

Gambar S13C

Gambar S13D

Anda mungkin juga menyukai