MODUL PRAKTIKUM
PENGOLAHAN DATA SEISMIK
2D DARAT
Jilid 1, 13 April 2014
Page | 1
CATATAN
Modul ini hanya untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan kemampuan di
kalangan sendiri (Geofisika/Fisika/Bidang Studi yang relevan di Universitas Hasanuddin,
Makassar). DILARANG KERAS menjual, mengkopi, mencetak, ataupun mendistribusikan
kepada pihak/oknum yang memiliki niat komersil.
LABORATORIUM GEOFISIKA
PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jalan Perintis Kemerdekaan KM.10, Kampus UNHAS Tamalanrea
Makassar 90245, Sulawesi Selatan
Page | 2
Bismillahirohmanirohim .....
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dengan Rahmat
dan Hidayah Nya sehingga modul praktikum ini dapat terselesaikan. Kami sangat
menyadari bahwa dalam pelaksanaan pembuatan modul praktikum ini adalah berkat
dukungan, motivasi, serta bantuan dari berbagai pihak.
Modul praktikum Pengolahan Data Seismik 2D Darat ini menggunakan Perangkat Lunak
ProMAX R5000.2. Dalam modul ini berisikan langkah langkah pengerjaan dalam proses
Pengolahan Data Seismik 2D Darat untuk tahap dasar. Dengan demikian, diharapkan
pembaca telah paham terlebih dahulu konsep konsep untuk setiap proses dalam Seismic
Data Processing, atau pembaca juga dapat mempelajari sendiri dari referensi lain yang
berkaitan dengannya.
Kami sangat menyadari bahwa modul ini masih jauh dari tahap sempurna dan oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kami bisa lebih baik lagi di
masa yang akan datang. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat dan dimanfaatkan
untuk pengembangan wawasan dan skill keilmuan tentang proses pengolahan data seismik
dengan menggunakan perangkat lunak ProMAX R5000.2.
Amiin ......
Penyusun
Page | 3
DAFTAR ISI
PERTEMUAN PERTAMA
Pendahuluan
PERTEMUAN KEDUA
Read Data
Geometry Assignment
Trace Editing
Elevation Static Correction
Refraction Static Correction
PERTEMUAN KETIGA
Brute Stack
Velocity Analysis
Residual Statics
PERTEMUAN KEEMPAT
DMO Stack
Migration
Page | 4
Pertemuan Pertama
PENDAHULUAN
Page | 5
Page | 6
Page | 7
Field Data
2. Trace Editing
4. Brute Stack
5. Velocity Analysis
6. Residual Statics
7. Dip Move Out
8. Post Stack Signal Enhancement
9. Migration
Velocity Modeling
Page | 8
garis
dikategorikan
menjadi
dua,
yakni
koheren
dan
inkoheren. Noise koheren memiliki pola keteraturan dari trace ke trace sementara noise
inkoheren / acak / random terdiri dari noise-noise yang tidak memiliki pola teratur.
Random noise biasanya mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dan fasanya tidak sama
sedangkan pada noise koheren frekuensi dan fasanya sama dengan sinyal seismik.
Page | 9
Page | 10
Page | 11
proses
memotong
atau
menghilangkan sebagian suatu trace seismik yang mengandung noise merusak data.
Konfigurasi Bentangan Kabel
Dalam perekaman data seismik ada beberapa macam bentangan, di antaranya adalah:
Off End Spread
Pada jenis ini posisi titik tembak atau shot point (SP) berada pada salah satu ujung (kiri dan
kanan) dari bentangan. Pada bentangan ini SP ditempatkan di tengah antara dua
bentangan.
Mata Kuliah: Seismik Eksplorasi (GEOFISIKA Universitas Hasanuddin)
Page | 12
Ditinjau dari arah gerak perekaman, maka geometri penembakan dapat dibedakan dalam
dua jenis gerakan pushing cable (SP seolah olah mendorong kabel) dan pulling kabel (SP
seolah olah menarik kabel).
-
Dari hubungan antara posisi relatif receiver terhadap titik tembak (shot point) dalam suatu
bentangan geophone, maka geometri penembakan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
Direct Shot dan Reverse Shot.
-
Geometri Raypath
Page | 13
Page | 14
Terdekat
(Near
Offset),
geophone/receiver
adalah
terdekat.
jarak
antara
Penentuan
sumber
offset
seismik
terdekat
dengan
berdasarkan
Page | 15
Page | 16
Page | 17
Page | 18
Pertemuan Kedua
Read Data,
Geometry Assignment,
Trace Editting,
Elevation Statics Correction,
Refraction Statics Correction
Page | 19