2.1.
membedakan satu objek dengan objek lain dalam satu populasi, maka variabel harus
mempunyai nilai yang bervariasi.[3]
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa
variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.[4]
2.2.
[5]
yang lebih tinggi daripada perempuan. Perbedaan skor tersebut hanya untuk pemberian tanda
semata.
b. Variabel Ordinal : yaitu variabel yang peneraan skornya dimaksudkan untuk mengurutkan
berdasarkan nilai yang dimiliki objek dalam variabel yang diukur. Oleh karenanya sebuah
objek yang mempunyai skor lebih tinggi dari yang lain dapat dikatakan memiliki nilai yang
lebih daripada objek lain dalam variabel yang diukur. Siswa yang memperoleh nilai 95 dalam
tes prestasi belajar lebih pandai dar pada siswa yang memperoleh nilai 80. Termasuk dalam
variabel yang mempunyai skala ordinal adalah kecerdasan, prestasi belajar, kreativitas,
kemampuan penyesuaian diri dan sebagainya.
c. Variabel interval : yaitu variabel yang mempunyai skala dengan interval yang sama. Oleh
karena mempunyai interval yang sama maka data-data dengan skala interval dapat
dijumlahkan. Misalnya, data variabel suhu. Sebuah benda dengan suhu 60oC bila
ditambahkan 40oC maka akan menjadi benda dengan suhu 100oC. Hal itu dapat dilakukan
karena suhu merupakan variabel dengan skala interval.[6]
d. Variabel Rasio : yaitu variabel yang mempunyai skala tingkat tertinggi. Atau sama dengan
skala interval, hanya dia mempunyai angka Nol mutlak. Di dalam skala ini jarang digunakan
pada penelitian di bidang ilmu-ilmu sosial. Tetapi paling banyak terjadi dalam penelitian di
bidang ilmu-ilmu eksak. Nol mutlak artinya tidak punya sama sekali, kalau panjang besi
diukur dari Nol, artinya dimulai dari titik awal dari besi, karena titik dianggap tidak punya
panjang.[7]
(4) Berdasarkan alat ukur pengumpulan datanya
Menurut alat ukur pengumpulan datanya variabel dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Variabel faktual : yaitu variabel yang alat ukurnya tidak perlu dibakukan karena kesalahan
data bukan merupakan kesalahan alat ukurnya. Misalnya bila responden tidak jujur mengisi
data tentang variabel usia maka kesalahan tidak terletak pada alat ukurnya. Termasuk dalam
variabel faktual adalah agama, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, asal daerah, dan
asal sekolah.
b. Variabel konsep : yaitu, variabel yang alat ukur pengumpulan datanya harus terlebih dahulu
dibakukan sebelum digunakan untuk pengumpulan data. Hal itu disebabkan karena ada
kemungkinan kesalahan data disebabkan oleh alat ukur yang salah konsep. Misalnya, data
motivasi belajar dapat menjadi salah karena butir-butir pertanyaan atau pernyataan tidak
mengukur apa yang semestinya diukur (tidak valid) atau tidak memberikan hasil konsisten
[6]
[7]
(tidak reliabel). Termasuk variabel konsep yaitu prestasi belajar, minat belajar, dan sikap
tehadap mata pelajaran matematika.[8]
2.3.
(1) Variabel Independen (variabel bebas), variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus
atau masukan, di lakukan oleh seseorang dalam lingkungannya yang dapat mempengaruhi
perilaku hasil. Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu
faktor faktor yang di ukur, dimanipulasi, atau oleh peneliti untuk menentukan hubungan
antara fenomena yang di observasi atau diamati. Jika seseorang peneliti mengkaji hubungan
antara dua variabel, misalnya variabel untuk belajar (A) dan prestasi belajarnya yang di capai
oleh pembelajar (B), maka pertanyaan atau masalah yang akan di ajukan bagaimanakah
prestasi belajar yang di capai apabila waktu yang di pakai untuk belajar lebih banyak atau
sedikit?. Berdasarkan rumus penelitian tersebut di atas, banyak atau sedkitnya waktu belajar
yang di pakai oleh pembelajar diidentifikasi sebagai variabel terikat.variabel bebas ini
merupakan suatu kondisi yang mendahului, yaitu suatu keadaan yang di perlukan sebelum
hasil yang diinginkan terjadi.
(2) Variabel Dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi
oleh variabel bebas. Makna variabel tergantung dalam penelitian ini di mana variabel tersebut
tergantung oleh satu atau pun banyak variabel yang ada. Contohnya prestasi hasil belajar
variabel tergantungnya adalah metode mengajar, atau bisa juga tingkat kecerdasan. Di
samping itu, sesungguhnya masih banyak lagi variabel yang dapat mempengaruhi prestasi
(3)
hasil belajar.
Extraneous Variable, dimana variabel ini merupakan variabel tambahan yang kadangkadang perlu ditinjau ulang untuk menjelaskan dan memhami sesuatu hubungan antara
variabel yang sudah ada. Kadang-kadang variabel extraneous ini ditambahkan oleh peneliti
sebagai teks faktor untuk membantu suatu analisis antara dua faktor lain (independent
variable dan dependent variable). Sebagai contoh, dalam analisis hubungan jumlah nelayan
dengan jumlah ikan yang ditangkap. Maka kebenaran hubungan ini dapat diuji terhadap
variabel extraneous seperti iklim, modernisasi alat penangkapan yang digunakan nelayan, dan
sebagainya.
(4) Veriabel komponen, adalah variabel yang merupakan sub bagian atau komponen dari variabel
yang dimaksud dalam penelitian. Biasanya uraian penjelasan variabel komponen tersebut
menyangkut variabel independen. Misalnya, banyak sedikitnya perceraian di kalangan petani
[8]
di daerah tertentu pada setiap musim panen, bukan disebabkan karena faktor panen itu
seperti : panen jenis hasil bumi tertentu atau ketepatan waktu panen, dan seterusnya.
(5) Intervening Variable, variabel ini merupakan variabel yang perlu memperoleh perhatian,
sebab dalam variabel ini ada unsur-unsur yang ikut campur tangan dalam hubungannya
dengan variabel yang sedang diteliti. Adanya variabel Intervening akan dapat diduga bila
dalam hubungan antara variabel yang sedang diteliti tidak memperlihatkan pola yang sama
pada kesempatan atau lokasi yang berlainan. Misalnya, kerajinan murid dengan prestasi hasil
belajarnya, sedang variabel Interveningnya antara lain kesehatan, keadaan rumah tangga
siswa, beban keluarga siswa.
Kerajinan murid Kesehatan prestasi belajarnya.
(6) Antecendent Variable (Variabel Pendahulu), merupakan variabel yang mempunyai
kedudukan sebagai variabel yang mendahului terjadinya variabel independen. Variabel ini
merupakan variabel yang mengakibatkan perubahan pada variabel independen. Jika variabel
ini dihilangkan, hubungan antara variabel independen dan dependen tidak hilang atau
(7)
berubah.
Suppresor Variable (Variabel penekan), dalam hal ini kadang-kadang hubungan antara
variabel yang sedang diteliti ternyata tidak ada, atau hubungannya lemah bukan karena
memang demikian adanya tetapi disebabkan karena sesuatu variabel yang melamahkan
hubungan tersebut. Variabel yang demikian itu dalam penelitian disebut variabel supresor.
Variabel ini penting dalam suatu tindakan analisis untuk menguji suatu hipotesis. Sehingga
hipotesis itu bisa ditolak atas dasar hubungan variabel yang lemah, sedang bilamana variabel
supresor itu diketemukan maka hubungan yang dicari tersebut ternyata cukup kuat.
Misalnya, dalam penelitian pembuktian bahwasannya IQ seseorang tidak tergantung
pada keturunan atau ras. Berbagai penelitian membuktikan ternyata hasilnya terjadi
sebaliknya. Yang menekan hubungan yang tidak ada sehingga menjadi ada hubungan tak lain
adalah faktor ekonomi dari pihak responden berbagai ras keturunan yang berkaitan dengan
mempunyai hubungan yang positif, namun setelah dimasukkan variabel ketiga (variabel
pengganggu) hubungan kedua variabel tersebut menjadi negatif.[11]
2.4.
f.
[14]
[15]
[16]
[17]