Secara
geologi,
pulau
Jawa
merupakan suatu kompleks tektonik dan
vulkanisme yang bekerja padanya akibat dari
adanya gaya endogen yang mendorongnya
yang menghasilkan deformasi pada litologi
yang
dikenai
gaya
tersebut
yaitu
menghasilkan deformasi berupa pensesaran,
perlipatan dan juga aktivitas vulkanisme
dengan kondisi regime stress yang beragam.
Tektonisme pada Pulau Jawa diketahui
memiliki pola-pola tersendiri. Terdapat 3
pola struktur geologi Pulau Jawa; arah Timur
Laut Barat Daya yang disebut pola Meratus,
arah Utara Selatan atau pola Sunda dan
arah Timur Barat atau pola Jawa. Paper ini
bertujuan untuk mengetahui pola struktur
geologi pada Sungai Banyumeneng, Desa
Banyumeneng, Mranggen, Demak agar dapat
mengkorelasikannya terhadap pola struktur
geologi di Pulau Jawa yang merupakan
secercah sejarah tektonik bagaimana Pulau
Jawa ini terbentuk oleh tektonisme. Hal-hal
tersebut ditunjukkan oleh kenampakan
struktur geologi yang terdapat pada lokasi
penelitian yang dapat diketahui arah gaya
tegasan utama untuk mengetahui proses
pembentukannya. Daerah penelitian tersebut
berlokasi di daerah Sungai Banyumeneng,
Desa Mranggen, Demak. Dimana daerah
tersebut
memiliki
letak
geografis
1070327.89 S dan 1102915.20 E
dengan ketinggian kurang lebih sekitar 47
meter diatas permukaan laut.
GEOLOGI REGIONAL
Berdasarkan morfologi tektonik
(litologi dan pola struktur), maka wilayah
Jawa bagian timur dapat dibagi menjadi
beberapa zona fisografis (van Bemmelen,
1949) yakni : Zona Pegunungan Selatan,
Zona Solo atau Depresi Solo, Zona
Kendeng, Depresi Randublatung, dan
Zona Rembang. Zona Kendeng meliputi
deretan
pegunungan
dengan
arah
Formasi Kabuh
Formasi ini tersusun oleh batupasir
dengan material non vulkanik antara lain
kuarsa, berstruktur silang siur dengan
sisipan
konglomerat,
mengandung
moluska air tawar dan fosil-fosil
vertebrata.
Formasi Notopuro
Formasi ini terdiri atas batuan tuf
berselingan dengan batupasir tufaan,
breksi lahar dan konglomerat vulkanik.
Endapan undak Bengawan Solo
Endapan ini terdiri dari konglomerat
polimik dengan fragmen napal dan
andesit disamping endapan batupasir yang
mengandung fosil-fosil vertebrata.
Secara umum struktur struktur
yang ada di Zona Kendeng berupa :
Lipatan asimetri bahkan beberapa ada
yang berupa lipatan overturned. Lipatan
lipatan di daerah ini ada yang memiliki
pola enechelon fold dan ada yang berupa
lipatan lipatan menunjam. Zona
Kendeng sering pula disebut dengan nama
Antiklinorium Kendeng atau Kendeng
Ridge karena tersusun oleh kompleks
antiklin berarah barat timur. Sesar Naik
Kenampakan
di
lapangan
menunjukkan adanya sesar geser sehingga
dapat menunjukkan bahwa pada lokasi
pengamatan kali ini di Sungai Banyumeneng
menunjukkan bahwa litologi penyusunnya
telah
mengalami
deformasi
hingga
memasuki fase ketiga dimana berupa fase
pergeseran blok-blok dasar cekungan. Hal
ini juga dipengaruhi factor dari lokasi
penelitian yang berada di Formasi Kerek
yang merupakan formasi yang terbentuk
paling dasar setelah Formasi Pucangan pada
dasar cekungan zona Kendeng, sehingga
karena umurnya yang lebih tua, akan lebih
banyak mengalami beberapa kali deformasi
dan dapat mengalami seluruh tahapan
deformasi dari Zona Kendeng hingga masuk
pada fase ketiga. Oleh karena itu, formasi ini
menjadi formasi yang mengalami proses
tektonik yang intensif sehingga pada
kenampakannya, Formasi Kerek dapat di
temukan sebagai perlapisan batuan sedimen
yang tegak ataupun dengan perlapisan
batuan sedimen dengan sudut yang curam.
Dapat diinterpretasikan bahwa di
lokasi pengamatan kali ini di Sungai
Banyumeneng, sesar yang terbentuk
disebabkan karena adanya deformasi yang
mengakibatkan
perlapisan
tersebut
memotong lapisan yang telah terlipat lalu
tersesarkan
sehingga
menghasilkan
kemiringan perlapisan yang curam. Akibat
deformasi yang intensif di zona Kendeng ini
maka
seiringnya
bertambahnya
kecenderungan batuan untuk mengalami
deformasi brittle akibat telah mengalami
banyak deformasi sebelumnya maka akan
besar kemungkinannya untuk menghasilkan
kekar. Oleh karena itu, di lokasi pengamatan
ditemukan banyak kekar-kekar yang
terbentuk seiring dengan deformasi brittleductile.
PENUTUP
Struktur geologi yang ada pada lokasi
penelitian yaitu di Sungai Banyumeneng,
Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak
LAMPIRAN
Strike
Dip
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
210
290
240
235
245
130
285
110
262
350
268
15
40
24
24
10
25
40
55
65
85
56
81
40
44
63
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
258
226
275
225
115
250
75
194
300
192
270
35
240
300
133
45
350
290
35
284
20
300
66
286
97
65
200
295
105
262
135
210
180
325
140
340
320
145
225
315
265
339
52
62
48
54
56
44
70
58
51
50
50
75
40
67
70
81
44
40
75
46
48
45
84
36
51
75
41
65
35
65
30
59
49
51
30
60
45
30
20
35
46
71
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
218
280
143
253
278
183
314
44
176
78
72
335
66
336
10
260
278
13
40
265
17
278
261
18
291
34
335
70
300
50
335
45
314
44
355
250
312
61
355
65
157
52
30
60
11
34
40
56
85
40
48
29
40
21
39
64
54
82
46
90
25
55
46
60
38
31
65
56
61
60
74
52
76
56
85
64
50
48
58
18
52
55
97
98
99
100
68
28
55
180
51
45
45
45