PENDAHULUAN
tulang
belakang.
Kumpulan
tulang
belakang
ini
tersusun makin ke
berfungsi
sehingga
menonjol
keluar
dan
memasuki
rongga
tulang
belakang
ini
dapat
menyebakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Hernia
Nukleus
Intervertebralis
(PDI)
pulposus
adalah
(HNP)
suatu
atau
potrusi
Diskus
keadaan
dimana
terjadi
(hernia)
nucleus
pulposus
bisa
ke
korpus
nucleus
fibrosus
diskus
intervertebralis
berikut
dengan
back painsub kronik atau kronik yang kemudian disusun oleh nyeri
sepanjang tungkai yang dikenal sebagai khokalgia atau siatika.
2.2 EPIDEMIOLOGI
HNP sering terjadi pada daerah L4-L5 dan L5 S1 kemudian
pada C5-C6 dan paling jarang terjadi pada daerah torakal, sangat
jarang terjadi pada
tapi kejadiannya
2.3 ANATOMI
Columna vertebralis adalah pilar utama tubuh. Merupakan
struktur fleksibel yang dibentuk oleh tulang-tulang tak beraturan,
disebut vertebrae.
Cervicales (7)
Thoracicae (12)
Lumbales (5)
ligamentum
longitudinalis
anterior
dan
ligamentum
longitudinalis posterior.
Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan
yang membentuk punggung yang mudah digerakkan. Terdapat 33
tulang
punggung
pada
manusia,
di
antaranya
bergabung
intervertebra.
Diskus
ini
membentuk
suatu
sendi
agar
menyatu
melawan
resistensi
elastik
nukleus
sebagai
sendi
dan
shock
absorber
agar
kolumna
pulposus,
memungkinkannya
berubah
bentuk
dan
2.4 PATOFISIOLOGI
Penyebab protrusi diskus lumbalis biasanya merupakan suatu
cedera fleksi, dengan proporsi yang layak pada pasien dengan
riwayat trauma negatif. Degenerasi nukleus pulposus, ligamentum
keluar
ligamentum
dari
annulus
fibrous
longitudinale
dan
berada
di
bawah
posterior
tersering
herniasi
bahan
nukleus
pulposus
adalah
menimbulkan
kelainan
serius,
dan
dapat
terjadi
C6,
dan
diskus
C6
ke
C7
mengenai
akar
C7.
berfungsi
sebagai
bantalan
danberperan
menahan
2.
Batuk
lama
dan
berulang
2.6 KLASIFIKASI
1.
Hernia Lumbosacralis
Penyebab terjadinya lumbal menonjol keluar, bisanya oleh
nukleus
pulposus
dan annulus
fibrosus
pada
ligamentum
dapat diam di
longitudinal
tempat atau
2. Hernia Servikalis
Keluhan utama nyeri radikuler pleksus servikobrakhialis.
Penggerakan
kolumma
vertebralis
servikal
menjadi
terbatas,
Hernia Lumbosakralis
Gejala pertama biasanya low back pain yang mula-mula
pinggang
terfikasi
sehingga
kadang-kadang
terdapat
perkembangan
lengkap
syndrom
sendi
2.
3.
Cara Kamp.
Hiperekstensi
pinggang
kemudian
punggung
diputar
nyeri.
Tess Naffziger.
Penekanan pada vena jugularis bilateral.
Tes Lasegue.
Tes Crossed Laseque yang positif dan Tes Gowers dan
Bragard yang positif.
Gejala-gejala
radikuler
lokasisasinya
biasanya
di
bagian
3. Hernia thorakalis
-
Nyeri radikal
Melemahnya
anggota
tubuh
bagian
bawah
dapat
Serangannya
kadang-kadang
mendadak
dengan
paraplegia
penderita
HNP,
yang
terjadi
adalah
nukleusnya
Chronic left L3-L4 extraforaminal disk hernation in a 54-yearold man, suspected on an AP radiograph demonstrating a
calcified shell on the left side of the intervertebral disk space
(white arrow).
2.Computed Tomography
Pada daerah lumbal diperoleh gambaran penekanan pada daerah
anterior epidural dan herniasi jaringan lunak pada daerah lateral
dan posterolateral yang menyebabkan serabut saraf tak terlihat.
Tanda dan gejala HNP berkaitan dengan ukuran dan lokasi bagian
yang menonjol. Protrusi lateral yang terbatas pada satu interspace
memberikan tanda cedera pada satu serabut saraf. Protrusi pada
garis tengah diskus regio lubalis dapat menyebabkan kompresi
pada satu serabut saraf, serabut pada kedua sisi di satu segmen
atau seluruh serabut pada cauda equina. Hal yang khas namun
tidak selalu ada yaitu gejala ruptur diskus intervertebral yang
sebelumnya
berulang
dua
kali
atau
lebih
yang
tidak
selamanya
bernilai
diagnostik.
Mungkin
akan
blok
pada
sub
araknoid.
Blok
sub
arakhnoid
tidak
ini
akan
memperlihatkan
kompresi
kanalis
Axial
T2-weighted
image
shows
protraction
of
left
Sagittal T1- and T2-weighted images and axial T1- and T2-weighted
images show degenerative changes at the L1-2 and L2-3 levels,
facet hypertrophy at the L4-5 level, and disk herniation leading to
extrusion and compressing the left L5 root.
gambaran
radiologik
tidak
jelas,
maka
sebaiknya
2.9 DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan amanesis, gambaran klinis
dan gambaran radiologis. Adanya riwayat mengangkat beban yang
berat dan berualang kali timbulnya low back pain. Gambaran
klinisnya berdasarkan lokasi terjadinya herniasi.
Diagnosa pada hernia intervertebral , kebocoran lumbal dapat
ditemukan
secepat
mungkin.
Pada
kasus
yang
lain,
pasien
Anamnesa
Adanya nyeri di pinggang bagian bawah yang menjalar ke
b.
Pemeriksaan
Motoris
yang sehat.
sifat sementara.
Tes-tes Khusus
1. Tes Laseque (Straight Leg Raising Test = SLRT)
Tungkai penderita diangkat secara perlahan tanpa fleksi di lutut
sampai sudut 90.
2. Gangguan sensibilitas, pada bagian lateral jari ke 5 (S1), atau
bagian medial dari ibu jari kaki (L5).
3. Gangguan motoris, penderita tidak dapat dorsofleksi, terutama
ibu jari kaki (L5), atau plantarfleksi (S1).
Tes dorsofleksi : penderita jalan diatas tumit
Tes plantarfleksi : penderita jalan diatas jari kaki
4. Kadang-kadang terdapat gangguan autonom, yaitu retensi urine,
merupakan indikasi untuk segera operasi.
5. Kadang-kadang terdapat anestesia di perincum, juga merupakan
indikasi untuk operasi.
6. Tes kernique
Tes Refleks
Refleks tendon achilles menurun atau menghilang jika radiks
antara L5
S1 terkena.
spondilosis
dan
spondilitis.
membaik
bila
berolahraga
dan
memberat
bila
berolahraga,
2.11 PENATALAKSANAAN
Perawatan utama untuk diskus hernia adalah diawali dengan
istirahat dengan obat-obatan untuk nyeri dan anti inflamasi, diikuti
dengan terapi fisik. Dengan cara ini, lebih dari 95 % penderita akan
sembuh dan kembali pada aktivitas normalnya. Beberapa persen
dari penderita butuh untuk terus mendapat perawatan lebih lanjut
yang meliputi injeksi steroid atau pembedahan.
a.
Obat
Untuk penderita dengan diskus hernia yang akut yang
D-tubokurarin klorida
Metokurin yodida
Galamin trietyodida
Suksinilkolin klorida
Dekametonium
b. Fisioterapi
Simptomatis
dengan
menggunakan
analgetika,
muscle
relaxan trankuilizer.
Kompres
panas
pada
daerah
nyeri
atau
sakit
untuk
meringankan nyeri.
Fleksi lumbal
Jika
gejala
sembuh,
aktifitas
perlahan-lahan
bertambah
Operasi
Operasi lebih mungkin berhasil bila terdapat tanda-tanda
obyektif
adanya
didiagnosa
gangguan
HNP.
Maka
neurologis.
terapi
Penderita
konservatiplah
yang
yang
telah
harus
tertahan
mengganggu,
atau
maka
defisit
motoriknya
pertimbangan
untuk
sudah
operasi
jelas
dan
atau
tidak
mielogram
itu
dokter
ahli
bedah
saraf
dapat
adalah
pemeriksaan
diskus
dengan
menggunakan
operasi
lainnya
meliputi
mikrodiskectomy,
prosedur
dengan
menggunakan
ray
dan
chemonucleosis.
dalam
keadaan
fleksi
atau
dalam
keadaan
membungkuk.
karena
lordosis
lumbal
tidak
mengganggu
tidur
Analgetika
yang
non
menghilangkan nyeri.
adiktif
perlu
diberikan
untuk
bebas
untuk
bergerak
dan
karena
itu
tidak
Masa
istirahat mutlak
dapat
ditentukan
sesuai
dengan
menggunakan
analgetika,
maka
orang
sakit
serta
benda
nasehat
berat,
untuk
jangan
terutama
sekali-kali
dalam
sikap
Hernia Lumbosacralis
Pada fase akut, pasien tidur diatas kasur yang keras
Hernia Servicalis
Untuk HNP sevicalis, dapat dilakukan traksi leher dengan
2.12 PROGNOSIS
Terapi konservatif yang dilakukan dengan traksi merupakan
suatu perawatan yang praktis dengan kesembuhan maksimal.
Kelemahan fungsi motorik
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
2009.
HerniaNukleusPulposus(HNP)
dikutip
dari
http://kliniksehat.wordpress.com
Chandra, B. 2001. Neurologi Klinik. FK Unair : Surabaya
Purwanto ET. 2003. Hernia Nukleus Pulposus Lumbalis. Perdossi:
Jakarta
Partono
M.
2009.
Mengenal
Nyeri
pinggang
dikutip
dari
http://mukipartono.com
Purnawan Junadi, dkk. 1982. Kapita selekta kedokteran, edisi 2.
Penerebit Media Aesculapius fakultas kedokteran UI : Jakarta
Snell, Richard S. 1997. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran.
EGC : Jakarta
Werner Spalteholz. 2000. Hand atlas of human anatomy, seven
edition in English. JB Lippincott Company