Anda di halaman 1dari 12

Ringkasan pembelajaran

DEPRESIASI, PENURUNAN, DAN DEPLESI

Depresiasi

Penurunan

Deplesi

Revaluasi

Faktor yg terlibat Mengakui penurunan


Membangun basis
Pengakuan
Metode dpresiasi Ilustrasi penurunan
Menghapus biaya sumbermasalah
daya
Komponen depresiasi
pemulihan penurunan
Mengestimasi pembalikan
Masalah khusus
unit penghasil kasMelikuidasi deviden
aset yang akan dihapus

DEPRESIASI METODE ALOKASI BIAYA


Depresiasi adalah merupakan sarana dari alokasi biaya. Depresiasi adalah proses akuntansi
dari alokasi biaya dari aset berwujudyang akan dibebankan secara sistematis dan
rasionaluntuk periode itu diharapkan dapat memberikan manfaat dari penggunaan aset.
Faktor-faktor yang terlibat dalam proses depresiasi
Sebelum menetapkan pola biaya terhadap pendapatan, perusahaan harus menjawab tiga
pertanyaan dasar:
1. Dasar penyusutan apa yang digunakan untuk aset?
Dasar penetapan untuk depresiasi merupakan fungsi dari dua faktor:
Biaya asli
Nilai sisa: jumlah estimasi yang akan diterima perusahaan ketika menjual aset atau
menghapus dari layanan.
Ilustrasi:

Biaya asli

$10.000

Dikurangi: nilai sisa $ 1000

Dasar penyusutan

$ 9.000

2. Apaarti masa manfaat aset?


Perusahaan memensiunkan asetnya karena dua alasan:
Faktor fisik : keausan, kerusakan, yang membuat aset tersebut sulit untuk bekerja
maksimal. Faktor fisik inilah yang menentukan batas umur manfaat suatu aset.
Faktor ekonomi : keusangan
3. Apakah metode pembagian biaya yang terbaik untuk aset?
metode penyusutan yang digunakan harus sistematis dan rasional, harus mencerminkan
suatu pola dimana keuntungan ekonomi di masa depan atas aset diharapkan untuk
digunakan oleh perusahaan.
Perusahaan dapat menggunakan beberapa metode depresiasi, sebagai berikut:
1. Metode aktivitas (unit penggunaan atau produksi).
Disebut juga beban variable atau pendekatan unit produksi ,menganggap penyusutan
adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas, bukan dari perjalanan waktu.
Perhitungan metode aktivitas:
(Biaya dikurangi nilai sisa) x jumlah jam tahun ini
Total estimasi jam
Kelemahan terbesar dari metode ini yaitu metode ini kurang tepat untuk situasi
dimana depresiasi lebih merupakan fungsi waktu daripada aktivitas.
2. Metode garis lurus.
Metode garis lurus lebih menganggap depresiasi sebagai fungsi waktu daripada
fungsi kegunaan.
Perhitungan metode garis lurus:
Biaya dikurangi nilai sisa
Estimasi umur manfaat
Satu masalah yang sering muncul dalam menggunakan metode garis lurus adalah
distorsi dalam analisis tarif pengembalian (income/asset).
3. Metode beban berkurang(dipercepat):
Metode Beban Berkurang ditetapkan untuk biaya depresiasi yang lebih tinggi di awal
tahun dan biaya yang lebih rendah di periode berikutnya.Karena metode ini
mempersilahkan untuk pembebanan di awal tahun yang lebih tinggi daripada pada
metode garis lurus, sehingga sering disebut metode depresiasi yang dipercepat.
a. Jumlah angka tahun.
Metode ini hasil dari pengurangan beban depresiasi yang didasari pengurangan
porsi dari biaya yang bisa didepresiasi (Biaya sebenarnya dikurang nilai sisa).
b. Metode saldo menurun.

Metode ini menggunakan tingkat depresiasi (dalam persentasi) yang merupakan


perkalian dari metode garis lurus.
Komponen depresiasi
Seperti yang disebutkan di Bab 10, perusahaan diharuskan untuk menggunakan komponen
depresiasi.IFRS mengharuskan setiap bagian dari item dalam property, plant, dan equipment
yang memberikan pengaruh yang signifikan kepada asset untuk didepresiasikan secara
terpisah.
Masalah depresiasi khusus
1. Bagaimana seharusnya perusahaan menghitung depresiasi untuk periode sebagian?
Dalam menghitung beban penyusutan untuk periode sebagian, perusahaan harus
menentukan beban penyusutan untuk tahun penuh dan kemudian membagi rata beban
depresiasi ini ke dalam dua periode yang bersangkutan. Proses ini harus dilanjutkan
selama umur aset yang berguna.
2. Apakah depresiasi menyediakan untuk penggantian asset?
Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi mengenai depresiasi adalah bahwa
depresiasi menyediakan dana untuk penggantian properti, pabrik dan peralatan.
Depresiasi mengurangi laba bersih sama seperti beban-beban lainnya. Sebenarnya
depresiasi itu berbeda, depresiasi tidak mempengaruhi arus kas periode yang berjalan.
3. Bagaimana seharusnya perusahaan menangani revisi tarif depresiasi?
- Ketika membeli aset pabrik, perusahaan dengan hati-hati menentukan tarif
penyusutan berdasarkan pengalaman masa lalu dengan aset sejenis dan informasi
-

terkait lainnya.
Kerusakan fisik tak terduga atau usang tidak terduga dapat mengurangi masa manfaat

ekonomis aset.
Meningkatkan pemeliharaan prosedur, revisi prosedur operasi, atau perkembangan
serupa dapat memperpanjang umur aset di luar periode yang diharapkan.

PENURUNAN NILAI
Akuntansi standar yang umum atas nilai terendah atau nilai realisasi bersih untuk persediaan
tidak digunakan pada properti, pabrik, dan peralatan.
Pengakuan penurunan
Sebagaimana telah didiskusikan di depan,krisis kredit bermula pada akhir 2008 telah
mempengaruhi banyak institusi finansial dan non-finansial.Sebagai dampak dari kemerosotan

global, banyak perusahaan mempertimbangkan untuk menghapus asset tetapnya.Penghapusan


ini disebut Impairment.

Pembalikan kerugian penurunan


-

Setelah mencatat kerugian penurunan, jumlah yang dapat diperoleh kembali menjadi

dasar impairment aset.


Pemulihan kembali dari kerugian penurunan dilaporkan pada bagian Other Income and
Expense dalam Laporan laba rugi.

Unit penghasil kas


Pada beberapa kasus, tidak mungkin untuk menaksir aset tunggal yang mengalami
impairment karena aset tunggal menghasilkan cash flows hanya jika digabung dengan asset
lain.
Impairment Aset yang akandijual
-

Aset yang diperoleh untuk dilepas seperti persediaan, perusahaan seharusnya

melaporkannya pada lower-of-cost atau net-realizable value.


Perusahaan seharusnya melaporkan kerugian atau keuntungan yang berkaitan dengan
impairment aset sebagai bagian dari laba operasi dalam Other Income and Expense.

DEPLESI
Sumber daya mineral, biaya disebut aset yang terbuang, termasuk minyak tanah, mineral, dan
timberlands.
Tidak seperti pabrik dan peralatan, sumber daya mineral dikonsumsi secara fisik selama masa
penggunaan dan tidak mempertahankan karakter fisiknya.
Pertanyaan yang harus dijawab adalah:
1. Bagaimana perusahaan membangun konsep biayauntuk penghapusan?
2. Pola alokasi apa yang seharusnya digunakan oleh perusahaan?

Membangun basis deplesi


Perhitungan dasar deplesi meliputiakuntansi yang tepat untuk tiga jenis pengeluaran:
1. Biaya pra-eksplorasi.
2. Biaya eksplorasi dan evaluasi
3. Biaya pengembangan
Menghapus biaya sumber daya
Biasanya, perusahaan menghitung deplesi pada metode unit yang diproduksi (pendekatan
aktivitas).Deplesi merupakan fungsi dari jumlah unit yang diambil selama periode tersebut.
Perhitungan biaya deplesi per unit:
Total biaya nilai sisa
Total estimasi unit yang tersedia
Memperkirakan cadangan yang dipulihkan
-

Sama seperti akuntansi untuk perubahan estimasi.


Merevisi tingkat penipisan secara prospektif
Membagi biaya yang tersisa dengan estimasi baru dari cadangan dipulihkan.

Melikuidasi deviden
-

Perusahaan sering memiliki sebagai satu-satunya aset utama properti dari mana ia

bermaksud untuk mengekstrak sumber daya mineral.


Jika perusahaan tidak mengharapkan untuk membeli properti tambahan, mungkin secara
bertahap mendistribusikan kepada pemegang saham investasi modal mereka dengan
membayar dividen yang di likuidasi.

Presentasi Laporan Keuangan


1. Kebijakan akuntansi untuk biaya eksplorasi dan evaluasi, termasuk pengakuan E & E
aset

2. Jumlah aset, kewajiban, pendapatan dan biaya, dan arus kas operasi yang timbul dari
eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral.
PENYUSUTAN
Penyusutan didefinisikan sebagai proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva
berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan
mendapat manfaat dari penggunaaan aktiva tersebut.
Faktor-faktor yang terlibat
1. Nilai dasar penyusutan aktiva.
Dasar yang ditetapkan untuk penyusutan merupakan fungsi dari dua faktor yaitu biaya
awal dan nilai sisa. Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang akan diterima pada saat itu
dijual atau ditarik dari penggunaannya. Nilai sisa merupakan jumlah dimana aktiva
harus diturunkan nilainya atau disusutkan selama masa manfaatnya.
2. Estimasi umur pelayanan atau jasa.
Umur pelayanan suatu aktiva dan umur fisiknya seringkali tidak sama. Sebuah mesin
secara fisik mungkin dapat memproduksi sejumlah produk tertentu selama beberapa
tahun melebihi umur pelayanannya, tetapi mesin tersebut tidak digunakan selama
seluruh tahun ini karena biaya pembuatan produk dalam tahun-tahun terakhir
mungkin terlalu tinggi.
Aktiva ditarik dari penggunaan karena ada dua alasan :
Faktor-faktor fisik
Faktor-faktor ekonomi:
ketidaklayakan, terjadi apabila suatu aktiva tidak berguna lagi bagi perusahaan tertentu
karena permintaan akan produk perusahaan itu telah meningkat.
penggantian, penggantian satu aktiva dengan aktiva lainnya yang lebih efisien dan
ekonomis.
keusangan, tempat pembuangan untuk situasi yang tidak melibatkan ketidaklayakan dan
penggantian.
Metode Penyusutan
1. Metode aktivitas (unit pengunaan atau produksi).
Misalnya :
Mesin dengan harga perolehan Rp 600.000,00 nilai sisa Rp 40.000,00. Mesin ini ditaksir
selama umur penggunaan akan menghasilkan 56.000 unit produk. Depresiasi per unit produk
dihitung sebagai berikut :
Depresiasi per unit
=
HP NS
n
=
Rp 600.000,00 Rp 40.000,00
56.000,00
=
Rp 10,00
Apabila dalam tahun penggunaan pertama, mesin tersebut menghasilkan 18.000 unit produk,
maka beban depresiasi untuk tahun ini sebesar 18.000 x Rp 10,00 = Rp 180.000,00.
Metode aktivitas juga disebut pendekatan beban variable, mengasumsikan bahwa penyusutan
adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu. Umur
aktiva ini dinyatakan dalam istilah keluaran yang disediakan atau masukan seperti jumlah jam
kerja.

1. Metode garis lurus.


Metode ini mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan dari fungsi
penggunaan. Metode ini telah digunakan secara luas dalam praktek karena kemudahannya.
Prosedur garis-lurus secara konseptual seringkali juga merupakan prosedur penyusutan yang
paling sesuai.
Contoh soal, misalnya : mesin dengan harga perolehan Rp 600.000,00, taksiran nilai sisa
( residu ) sebesar Rp 40.000,00 dan umurnya ditaksir selama 4 tahun.
Depresiasi tiap tahun dihitung sebagai berikut :
Depresiasi
=
HP NS
n
= Rp 600.000,00 Rp 40.000,00
4
=
Rp 140.000,00
Keterangan :
HP
=
Harga Perolahan (cost)
NS
=
Nilai Sisa ( residu )
n
=
Taksiran umur kegunaan

Jika disusun dalam bentuk tabel, maka perhitungan depresiasi dan akumulasi depresiasi dari
mesin dimuka adalah sebagai berikut :
Tabel Depresiasi Metode Garis Lurus

Metode beban menurun (metode penyusutan dipercepat).

Metode ini menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan
beban yang lebih rendah pada periode mendatang.
1.
Jumlah angka tahun, menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan
pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan (biaya awal dikurangi nilai sisa).

2.

1.

2.
1.

1.

1.

2.

Metode saldo menurun, metode ini menggunakan tarif penyusutan berupa beberapa
kelipatan dari metode garis lurus.
Metode penyusutan khusus
Metode kelompok dan gabungan / komposit. Pendekatan gabungan digunakan
apabila aktiva bersifat heterogen dan memiliki umur manfaat yang berbeda. Tarif penyusutan
gabungan ini ditentukan dengan membagi penyusutan per tahun dengan total biaya aktiva.
Jika tidak terdapat perubahan dalam akun aktiva, maka kelompok aktiva akan disusutkan
hingga ke nilai sisa atau nilai residu.
Metode campuran atau kombinasi. Prinsip akuntansi yang diterima umum
hanya mensyaratkan bahwa metode itu menghasilkan pengalokasian biaya aktiva selama
umur aktiva dengan cara yang sistematis dan rasional.
Pemilihan Metode.
Banyak yang percaya bahwa metode yang paling baik menandingkan pendapatan dengan
beban harus digunakan. Karena sulit untuk mempertahankan satu pendekatan sebagai lebih
berguna dari lainnya atas dasar konseptual, maka pemilihan metode penyusutan seringkali
didasarkan atas pertimbangan praktis. Banyak perusahaan menggunakan metode garis lurus
untuk tujuan pembukuan dan menerapkan metode penyusutan dipercepat untuk tujuan pajak.
Masalah Penyusutan Khusus
Penyusutan dan Periode Parsial atau Sebagian.
Dalam menghitung beban penyusutan untuk periode parsial, perlu ditentukan beban
penyusutan untuk satu tahun penuh dan kemudian merata-ratakan beban penyusutan tersebut
diantara dua periode yang terlibat. Proses ini harus terus berlangsung selama masa manfaat
aktiva.
Penyusutan dan Penggantian Aktiva Tetap. Penyusutan sama dengan beban lain yang
mengurangi laba bersih. Perbedaannya adalah penyusutan tidak melibatkan arus kas keluar
periode berjalan. Dana untuk penggantian aktiva berasal dari pendapatan (yang dihasilkan
melalui penggunaan aktiva), tanpa pendapatan tidak ada laba yang diwujudkan dan tidak ada
arus kas masuk yang dihasilkan.
Revisi Tarif Penyusutan. Ketika aktiva tetap dibeli, tarif penyusutan ditentukan
dengan hati-hati berdasarkan pengalaman masa lalu dengan aktiva sejenis dan informasi
lainnya yang berkaitan. Akan tetapi provisi untuk penyusutan hanya merupakan estimasi dan
mungkin perlu untuk merevisinya selama umur aktiva. Perubahan estimasi harus ditangani
dalam periode berjalan dan periode mendatang. Tidak ada perubahan yang harus dibuat atas
haasil-hasil yang dilaporkan sebelumnya. Saldo awal tidak disesuaikan dan tidak ada upaya
untuk mengejar periode sebelumnya.

PENURUNAN NILAI
Standar akuntansi umum mengenai nilai terendah antara biaya atau harga pasar untuk
persediaan tidak dapat diaplikasikan pada properti, pabrik dan peralatan. Bahkan ketika
properti, pabrik, dan peralatan telah mengalami keusangan sebagian akuntan merasa enggan
mengurangi jumlah tercatat aktiva tersebut.
1.
Mengakui penurunan.
Dalam standar ini, penurunan nilai terjadi apabila jumlah tercatat aktiva tidak dapat
dipulihkan dan oleh karena itu perlu dihapuskan. Berbagai kejadian dan perubahan situasi
mungkin akan mengarah pada suatu penurunan nilai.
1.
Mengukur penurunan.

Jika pengujian tentang kemampuan pemulihan menunjukkan bahwa penurunan nilai telah
terjadi maka suatu kerugian dihitung. Kerugian penurunan nilai adalah jumlah di mana
jumlah tercatat aktiva melebihi nilai wajarnya.
1.
Restorasi kerugian.
Setelah kerugian penurunan dicatat maka penurunan nilai tercatat aktiva yang ditahan untuk
digunakan akan menjadi dasar biaya yang baru. Akibatnya dasar biaya baru ini tidak berubah
kecuali untuk penyusutan di periode masa depan atau penurunan nilai tambahan.
1.
Aktiva yang akan dilepaskan.
Aktiva yang diturunkan dilaporkan pada yang terendah antara biaya atau nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjualnya (nilai realisasi bersih). Karena aktiva dimaksudkan untuk
dilepaskan dalam periode waktu yang singkat, maka nilai realisasi bersih akan digunakan
dalam rangka menyediakan ukuran yang lebih baik atas daar yang sama dengan aktiva
lainnya yang tidak menurun.

1.
1.
a.
b.
c.

d.
1.

III. DEPLESI
Sumber daya alam yang serinkali disebut aktiva yang dapat habis mencakup minyak, mineral,
dan kayu. Aktiva ini dikarakteristikkan dengan dua fitur utama : (1) pengambilan sepenuhnya
aktiva itu dan (2) penggantian aktiva ini hanya dapat dilakukan oleh tindakan alam.
Menentukan dasar
Penetapan dasar deplesi. Perhitungan dasar deplesi melibatkan empat faktor :
Biaya akuisisi, adalah harga yang dibayarkan guna memperoleh hak properti untuk mencari
dan menentukan sumber daya alam yang belum ditemukan atau harga yang harus dibayar
untuk sumber daya yang telah ditemukan .
Biaya eksplorasi, seringkali diperlukan untuk menemukan sumber daya alam.
Biaya pengembangan, dibagi menjadi dua (1) peralatan berwujud, termasuk semua
transportasi dan peralatan berat lainnya yang diperlukan untuk menambang sumber daya serta
menyiapkannya untuk produksi atau pengiriman. Karena aktiva ini dapat dipindahkan dari
satu lokasi pengeboran atau penambangan ke lokasi lainnya maka biaya peralatan berwujud
biasanya tidak diperhitungkan dalam dasar deplesi. dan (2) biaya pengembangan tidak
berwujud, dianggap sebagai bagian dasar deplesi. Biaya ini adalah untuk pos-pos seperti
biaya pengeboran, terowongan, gua, dan sumur yang tidak memiliki karakteristik berwujud
tetapi diperlukan dalam menambang sumber daya alam.
Biaya restorasi, biaya ini harus ditambahkan ke dasar dplesi untuk tujuan perhitungan biaya
deplesi per unit. Kemudian setiap niali sisa yang diterima atas properti itu dikurangi dari
dasar deplesi.
Penghapusan biaya sumber daya
Menentukan bagaimana biaya sumber daya alam harus dialokasikan ke periode akuntansi.
Biasanya deplesi dihitung dengan metode unit produksi (pendekatan aktivitas), yang berarti
bahwa deplesi merupakan fungsi dari jumlah unit yang ditarik selama periode berjalan.
Tingkat deplesi yang ditetapkan dihitung dengan cara berikut :
Total biaya nilai sisa
= Biaya deplesi per unit
Total estimasi unit yg tersedia
Masalah khusus
Mengestimasi cadangan yang dapat dipulihkan.

Seringkali estimasi cadangan yang dapat dipulihkan harus diubah baik karena informasi baru
telah tersedia maupun karena proses produksi telah menjadi lebih canggih. Masalah ini sama
dengan akuntansi untuk perubahan estimasi umur manfaat pabrik dan peralatan.
1.
Nilai penemuan.
Nilai penemuan merupakan istilah lebih luas yang berkaitan dengan keseluruhan daerah
sumber daya alam. Seperti ditunjukkan sebelumnya akuntan tidak mengakui nilai penemuan.
Akan tetapi, jika nilai penemuan akan dicatat maka suatu akun aktiva akan didebet dan akun
apresiasi yang belum direalisasi akan di kredit.
1.
Aspek pajak dari sumber daya alam.
Peraturan pajak telah lama menetapkan pengurangan yang lebih besar dari biaya atau
persentase pajak deplesi terhadap pendapatan minyak, gas, dan kebanyakan mineral.
Persentase deplesi atau statuter memungkinkan pengahapusan sekitar 5% hingga 22%
(tergantung pada sumber daya alam) dari pendapatan kotor yang diterima.
1.
Dividen likuidasi
Masalah akuntansi yang utama adalah membedakan antara dividen yang merupakan
pengembalian modal dan yang bukan. Perusahaan yang menerbitkan dividen likuidasi harus
mendebet agio saham untuk bagian yang berhubungan dengan investasi awal dan bukan ke
laba ditahan, karena dividen tersebut merupakan pengembalian sebagian dari kontribusi awal
investor.
Beberapa perbedaan antara deplesi dan depresiasi adalah sebagai berikut :

Deplesi merupakan pengakuan terhadap pengurangan kuantitatif yang terjadi dalam


sumber-sumber alam, sedangkan depresiasi merupakan pengakuan terhadap pengurangan
service ( manfaat ekonomi ) yang terjadi dalam aktiva tetap.

Deplesi digunakan untuk aktiva tetap yang tidak dapat digantilangsung dengan aktiva
yang sama jika sudah habis, sedangkan depresiasi digunakan untuk aktiva tetap yang pada
umumnya dapat diganti jika sudah habis.

Deplesi adalah pengakuan terhadap perubahan langsung dari suatu sumber alam
menjadi barang yang dapat dijual, sedangkan depresiasi adalah alokasi harga perolehan ke
penghasilan periode yang bersangkutan untuk suatu service yang dihasilkan ( kecuali dalam
perusahaan dimana depresiasi dihitung berdasarkan hasil produksi ).
Metode Perhitungan Deplesi
Untuk menghitung deplesi ada 3 hal yang harus dperhatikan yaitu :
a)
Harga perolehan aktiva
Dalam hal sumber-sumber alam, harga perolehannya adalah pengeluaran sejak memperoleh
izin sampai sumber alam itu dapat diambil hasilnya. Jika kumpulan pengeluaran itu terlalu
kecil maka dilakukan penilaian terhadap sumber alam tersebut.
b) Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah selesai dieksploitasi.
c)
Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi.
Deplesi dihitung untuk tiap unit hasil sumber alam ( ton, barrel, dan lain-lain ). Untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas berikut diilustrasikan contoh sebagai berikut :
Tanah yang mengandung hasil tambang dibeli dengan harga Rp 20.000.000,00. Taksiran
isinya sebesar 150.000 ton. Tanah tersebut sesudah dieksploitasi ditaksir bernilai Rp
2.000.000,00. Deplesi per ton dihitung sebagai berikut :
Deplesi = Rp 20.000.000,00 Rp 2.000.000,00 = Rp 120,00 per ton
150.000
Jika pada tahun pertama bisa dieksploitasi sebanyak 40.000 ton, maka deplesi untuk tahun
tersebut = 40.000 x Rp 120,00 = Rp 4.800.000,00

Jurnal yang dibuat untuk mencatat deplesi sebagai berikut :


Deplesi
Rp 4.800.000,00
Akumulasi Deplesi
Rp 4.800.000,00
Revisi Perhitungan Deplesi
Jika pembangunan tambang / sumber alam itu juga terjadi dalam masa eksploitasi, sedangkan
biayanya ditaksir di muka pada waktu akan menghitung bebab deplesi, jika kenyataannya
biaya pembangunan berbeda dengan yang sudah ditaksir maka perhitungan deplesi perlu
direvisi. Begitu juga jika taksiran isi tambangnya berbeda dengan taksiran isi tambang yang
dipakai dalam menghitung deplesi maka perhitungan deplesi perlu direvisi. Koreksi terhadap
deplesi dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut :
a. Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat dikoreksi, begitu juga untuk deplesi yang akan
datang.
b. Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat tidak dikoreksi, tetapi deplesi tahun-tahun
yang akan datang dilakukan dengan data yang terakhir.
Dalam cara pertama koreksi dilakukan seperti halnya dalam aktiva tetap. Pada saat diketahui
adanya perubahan, dihitung lagi deplesi per unit kemudian dilakukan koreksi. Misalnya
deplesi yang lalu terlalu besar, jurnal koreksinya sebagai berikut :
Akumulasi Deplesi
Rp xxx
Laba Tidak Dibagi ( Koreksi Laba Tahun Lalu )
Rp xxx
Dalam cara kedua, deplesi tahun-tahun lalu tidak dikoreksi, tetapi deplesi untuk tahun
berjalan dan tahun-tahun yang akan datang direvisi. Misalnya, dari contoh dimuka, biaya
pembangunan bertambah dengan sebesar Rp 1.800.000,00. Sesudah dieksploitasi dalam
tahun kedua sebanyak 30.000 ton, tambang ditaksir masih mengandung 90.000 ton.
Perhitungan deplesi tahun kedua sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai