Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
suatu
sistem
pengolahan
data
terintegritas
yang
saling
c. Teleinformasi ini merupakan fungsi utama SCADA yang terdiri dari telesinyal,
telemeter, dan telekontrol.
d. Telesinyal adalah suatu proses pcngiriman sinyal jarak jauh yang menyatakan
status suatu peralatan melalui media komunikasi data.
e. Telemeter adalah suatu proses pcngiriman besaran ukur jarak jauh melalui media
komunikasi data.
f. Telekontrol adalah suatu proses pengendalian jarak jauh melalui media
komunikasi data.
1.5 Manfaat SCADA
a. Memudahkan operator untuk memantau keseluruhan jaringan tanpa harus melihat
langsung ke lapangan.
b. Memudahkan pemeliharaan, terutama yang memerlukan pemadaman.
c. Mempercepat pemulihan gangguan.
1.6 Bagian-bagian Penting Dalam Sistem SCADA
Suatu sistem SCADA umumnya terdiri dari sejumlah :
a. Remote Terminal Unit (RTU)
Remote Terminal Unit (RTU) atau Outstation Terminal Unit (OTU) atau Unit Terminal
Jarak Jauh adalah suatu peralatan remote station berbasis processor yang berfungsi
menerima, mengolah, dan meneruskan informasi dari master station ke sistem yang diatur
dan sebaliknya, juga kemampuan load shedding yang dilengkapi data base, nama
penyulang, identifikasi, dan beban.
b.
MTU merupakan inti dari sistem SCADA, berlokasi di pusat pengaturan. MTU
mengenali setiap data-data yang dikomunikasikan dari masing-masing RTU. Data-data
tersebut kemudian diproses, disimpan dan dikirim ke stasiun-stasiun yang membutuhkan
data-data tersebut.
c. Jaringan Telekomunikasi Data antara RTU dan Master Station
Pada umumnya jarak antara RTU dengan MTU cukup jauh sehingga diperlukan media
komunikasi antara keduanya. Di sistem SCADA APD WS2JB, media komunikasi yang
digunakan adalah melalui radio dan telepon analog,
1.7 Macam-macam Jaringan Komunikasi SCADA (SPLN 109-3-1996 POLA
SCADA3)
1. Wired/Jaringan Kabel
Adalah jaringan yang menggunkan kabel sebagai media transmisi atau
komunikasinya.
Pemilihan penggunaan jenis media penghubung ini berdasarkan :
1. Jarak hubung antar titik yang dapat dijangkau oleh kabel Fibre Optik tanpa
menyebabkan
kehilangan
data
bisa
mencapai
ratusan
dari
gangguan
interferensi
EMI
sehingga
elektro-magnet
menghilangkan
Adalah jaringan dengan media transfer data tanpa kabel atau menggunkan udara
sebagai media transmisi atau komunikasinya. Wireless ini sama halnya seperti
fungsi ethernet tanpa kabel dimana user berhubungan dengan server melalui
modem.
Pemilihan penggunaan jenis media penghubung ini berdasarkan :
a. Jarak hubung antar titik yang tidak dapat terjangkau lagi atau tidak
memungkinkan media kabel untuk digunakan sebagai penghubung
antar titik tersebut.
b. Jangkauan hubung antar titiknya bisa sangat jauh dengan biaya yang
lebih
murah
dibandingkan
penggunaan
kabel
sebagai
media
Bila antara titik sumber dan titik bebannya hanya terdapat satu saluran (line), tidak ada
alternatif saluran lainnya. Bentuk Jaringan ini merupakan bentuk dasar, paling sederhana
dan paling banyak digunakan. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secara radial
dari suatu titik yang merupakan sumber dari jaringan itu,dan dicabang-cabang ke titiktitik beban yang dilayani.
Catu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabanganpencabangan tersebut, maka arus beban yang mengalir sepanjang saluran menjadi tidak
sama besar. Oleh karena kerapatan arus (beban) pada setiap titik sepanjang saluran tidak
sama besar, maka luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya
tidak harus sama. Maksudnya, saluran utama (dekat sumber) yang menanggung arus
beban besar, ukuran penampangnya relatip besar, dan saluran cabang-cabangnya makin
ke ujung dengan arus beban yang lebih kecil, ukurannya lebih kecil pula. Spesifikasi dari
jaringan bentuk radial ini adalah:
o Kelebihan:
Bentuknya sederhana.
Ekonomis
o Kelemahan
Kualitas pelayanan dayanya relatip jelek, karena rugi tegangan dan rugi
daya yang terjadi pada saluran relatip besar
Keandalan rendah
Kontinyuitas pelayanan daya tidak terjamin, sebab antara titik sumber dan
titik beban hanya ada satu alternatif saluran sehingga bila saluran tersebut
mengalami gangguan, maka seluruh rangkaian sesudah titik gangguan akan
mengalami "black out" secara total.
Untuk melokalisir gangguan, pada bentuk radial ini biasanya diperlengkapi dengan
peralatan pengaman berupa fuse, sectionaliser, recloser, atau alat pemutus beban
lainnya, tetapi fungsinya hanya membatasi daerah yang mengalami pemadaman total,
yaitu daerah saluran sesudah/dibelakang titik gangguan, selama gangguan belum
teratasi. Jadi, misalkan gangguan terjadi di titik F, maka daerah beban K, L dan M
akan mengalami pemadaman total.
2.2 Jaringan Spindel
Sistem Spindel seperti pada Gambar 3.6. adalah suatu pola kombinasi jaringan
dari pola Radial dan Ring. Spindel terdiri dari beberapa penyulang (feeder) yang
tegangannya diberikan dari Gardu Induk dan tegangan tersebut berakhir pada sebuah
Gardu Hubung (GH).
Pada sebuah spindel biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif dan sebuah
penyulang cadangan (express) yang akan dihubungkan melalui gardu hubung. Pola
Spindel biasanya digunakan pada jaringan tegangan menengah (JTM) yang menggunakan
kabel tanah/saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM).
Namun pada pengoperasiannya, sistem Spindel berfungsi sebagai sistem Radial.
Di dalam sebuah penyulang aktif terdiri dari gardu distribusi yang berfungsi untuk
mendistribusikan tegangan kepada konsumen baik konsumen tegangan rendah (TR) atau
tegangan menengah (TM).
Selain bentuk-bentuk dasar dari jaringan distribusi yang telah ada, maka
dikembangkan pula bentuk-bentuk modifikasi, yang bertujuan meningkatkan keandalan
dan kualitas sistem. Salah satu bentuk modifikasi yang populer adalah bentuk spindle,
yang biasanya terdiri atas maksimum 6 penyulang dalam keadaan dibebani, dan satu
penyulang dalam keadaan kerja tanpa beban. Saluran 6 penyulang yang beroperasi dalam
keadaan berbeban dinamakan "working feeder" atau saluran kerja, dan satu saluran yang
dioperasikan tanpa beban dinamakan "express feeder". Fungsi "express feeder" dalam hal
ini selain sebagai cadangan pada saat terjadi gangguan pada salah satu "working feeder",
juga berfungsi untuk memperkecil terjadinya drop tegangan pada sistem distribusi
bersangkutan pada keadaan operasi normal. Dalam keadaan normal memang "express
feeder" ini sengaja dioperasikan tanpa beban. Perlu diingat di sini, bahwa bentuk-bentuk
jaringan beserta modifikasinya seperti yang telah diuraikan di muka, terutama
dikembangkan pada sistem jaringan arus bolak-balik (AC).
Keandalan baik
o Kekurangan
Keandalan baik
Dapat meminimalisir daerah ganguan dengan baik
Kontiyuitas penyaluran tenaga lebih baik
o Kekurangan
Gambar 2.4.2 Jaringan Distribusi NET Dengan Tiga Penyulang Gardu Hubung
Spesifikasi Jaringan Distribusi Jaring-Jaring (NET) ini adalah:
o Kelebihan:
o Kelemahan:
Perawatan sulit
Dengan spesifikasi tersebut, bentuk ini hanya layak (feasible) untuk melayani
daerah beban yang benar-benar memerlukan tingkat keandalan dan kontinyuitas yang
tinggi, antara lain: instalasi militer, pusat sarana komunikasi dan perhubungan, rumah
sakit, dan sebagainya. Karena bentuk ini merupakan jaringan yang menghubungkan
beberapa sumber, maka bentuk jaringan NET atau jaring-jaring disebut juga jaringan
"interkoneksi".
Keandalan baik
o Kekurangan
Catatan: Tegangan nominal di sini dapat pula diartikan kerugian tegangan yang terjadi
pada saluran relatif kecil sekali.
c) Perluasan dan Penyebaran daerah beban yang dilayani seimbang. Khususnya untuk
sistem tegangan AC 3 fasa, faktor keseimbangan/ kesimetrisan beban pada masingmasing fasa perlu diperhatikan. Bagaimana pengaruh pembebanan yang tidak
simetris pada suatu sistem distribusi, akan dibicarakan lebih lanjut dalam bagian
lain.
d) Fleksibel dalam pengembangan dan perluaan daerah beban. Perencanaan sistem
distribusi yang baik, tidak hanya bertitik tolak pada kebutuhan beban sesaat, tetapi
perlu diperhatikan pula secara teliti mengenai pengembangan beban yang harus
dilayani, bukan saja dalam hal penambahah kapasitas dayanya, tetapi juga dalam hal
perluasan daerah beban yang harus dilayani.
e) Kondisi dan Situasi Lingkungan. Faktor ini merupakan pertimbangan dalam
perencanaan untuk menentukan tipetipe atau macam system distribusi mana yang
sesuai
untuk
lingkungan
bersangkutan,
misalnya
tentang
konduktornya,