QUANTUM PHYSICS

FISIKA KUANTUM

OLEH KELOMPOK 8 :
FISIKA DIK A 2011

YOSI FARAH
YULI PURNAMA
YUNITA W.S. SIPAYUNG
YUSRA JULIA MAHA

4113121078
4113121079
4113121080
4113121081

MATERI :

DEFENISI TEORI KUANTUM

HAL-HAL YANG DIBAHAS OLEH FISIKA KUANTUM
PERBEDAAN ANTARA FISIKA KLASIK DAN FISIKA KUANTUM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

1. Defenition of Quantum Theory

The quantum theory is the result of long and succesful efforts of physicist to account
correctly for an extremely wide range of experimental results, which the previously existing
classical theory could not even begin to explain. It is not generally realized, however, that the
quantum theory represents a radical change, not only in the content of scientific knowledge,
but also in the fundamental conceptual framework in terms of which such knowledge can be
expressed. The true extent of this change of conceptual framework has perhaps been obscured
by the contrast between the relatively pictorial and easily imagined terms in which classical
theory has always been expressed, with the very abstract and mathematical form in which
quantum theory obtained its original development. So strong is this contrast that an
appreciable number of physicists were led to the conclusion that the quantum properties of
matter imply a renunciation of the possibility of their being understood in the customary
imaginative sense, and that instead, there remains only self-consistent mathematical
formalism which can , in some mysterious way, predict correctly the numerical results of
actual experiments
Nevertheless, with the further development of the physical interpretation of theory
(primarily as a result of the work of Niels Bohr) , it finally became possible to express the
results of the quantum theory in terms of comparatively qualitative and imaginative concepts,
which are, however, of totally different nature from those appearing in the classical theory. To
provide such a formulation of the quantum theory at a relatively elementary level is the
central aim of this book.
The precise nature of the new quantum-theoretical concepts will be developed
throughout the book, principally in Chapter 6,7,8,22, and 23, but the most important
conceptual changes can be briefly summarized here. First, the classical concept of a
continuous and precisely defined trajectory is fundamentally altered by the introduction of the
description of motion in terms of a series of indivisable transitions. Second, the rigid
determinism of classical theory is replaced by the concept of causality as an approximate and
statistical trend. Third, the classical assumption that elementary particles have an intrinsic
nature which can never change is replaced by the assumption that they can act either like
waves or like particles, depending on how they are treated by the surrounding environment.
The application of these three new concepts results in the breakdown of an assumption which
lies behind much of our customary language and way of thingking namely, that the world
can correctly be analyzed into distinct parts, each having a separate existence , but working
together according to axact causal laws to form the whole. Instead , quantum concepts imply

that the world acts more like a single indivisible unit, in which even the intrinsic nature of
each part (wave or particle) depends to some degree on its relationship to its surroundings. It
is only at the microscopics (or quantum) level, however, that the indivisible unity of the
various parts of the world produces significant effects, so that at the macroscopic ( or
classical) level, e parts act, to a very high degree of approximation , as if they did have a
completely separate existence.
It has been the authors purpose throughout this book to present the main ideas of the
quantum theory in non-mathematical terms. Experience shows, however, that some
mathematics is needed in order to express these ideas in a more precisely defined form, and
to indicate how typical problems in the quantum theory can be solved. The general plan
adopted in this book has therefore been to supplement a basicaly qualitative and physical
presentation of fundamental principles with a broad range of specific application that are
worked out in considerable mathematical detail.

2.

Quantum physics explains about :

-

The limits of Classical Physics

Wave packets and the uncertainty relations
The schrodinger wave equation
Eigenfunctions and Eigenvalues
One-Dimensional potentials
The general structure of wave mechanics
Operator methods in quantum mechanics
N-particle systems
The Schrodinger equation in three dimensions
Angular momentum
The radial equation
The hydrogen atom
Interaction of electrons with electromagnetic field
Operators, matrices, and spin
The addition of angular momentum
Time independent perturbation theory
The real hydrogen atom
The helium atom
The structure of atoms
Molecules
Molecular structure
The radiation of atom
Selected topics in radiative transitions
Collision theory
The absorption of radiation in matter

3. The different between classical physic with quantum physics are :

Classical physics is dominated by two fundamental concepts. The first is the concept of
a particle, a discrete entity with definite position and momentum which moves in accordance
with Newton's laws of motion. The second is the concept of an electromagnetic wave, an
extended physical entity with a presence at every point in space that is provided by electric
and magnetic fields which change in accordance with Maxwell's laws of electromagnetism.
The classical world picture is neat and tidy: the laws of particle motion account for the
material world around us and the laws of electromagnetic fields account for the light waves
which illuminate this world. In classical mechanics for example this is the phase space (the
variables are then position and momentum), which is a real vector space.
For a classical, point-particle moving in one dimension, this space is two dimensional,
one dimension for position, one dimension for momentum. This classical picture began to
crumble in 1900 when Max Planck published a theory of black-body radiation; i.e. a theory
of thermal radiation in equilibrium with a perfectly absorbing radiation.
The quantum mechanical state space differs from that of classical mechanics. One reason
for this can be found in the ability of quantum systems to exist in coherent superpositions of
states with complex amplitudes, other differences relate to the description of multi-particle
systems. This suggests that for the quantum mechanical state space may be a complex vector
space.

TERJEMAHAN
1. Defenisi Teori Kuantum
Teori kuantum adalah hasil dari upaya panjang fisikawan untuk menjelaskan dengan
benar dalam jangkauan yang sangat luas dari hasil eksperimen, dimana teori klasik yang ada
sebelumnya tidak bisa menjelaskan. Hal ini umumnya tidak disadari, bagaimanapun teori
kuantum merupakan perubahan radikal, tidak hanya diisi oleh pengetahuan ilmiah, tetapi juga
dalam kerangka konseptual mendasar dalam hal pengetahuan tersebut dapat dinyatakan.
Tingkat sebenarnya dari perubahan kerangka konseptual ini mungkin telah dikaburkan oleh
perbedaan antara istilah gambaran dan imajinasi yang relatif mudah sebagaimana yang

dinyatakan dalam teori klasik, dengan bentuk yang sangat abstrak dan bentuk matematika
sebagaimana yang dinyatakan dalam teori kuantum, sehingga diperoleh pengembangan
aslinya. Begitu kuatnya perbedaan ini, membawa pada kesimpulan bahwa sifat kuantum dari
materi tersirat merupakan penolakan dari kemungkinan yang mereka pahami dalam arti
imajinatif adat dan alih-alih bahwa masih ada konsistensi diri dalam matematika formal,
dalam beberapa cara yang misterius, memprediksi dengan benar hasil numerik dari percobaan
yang sebenarnya.
Namun demikian, dengan pengembangan lebih lanjut dari penafsiran fisika teori
(terutama sebagai akibat karya Niels Bohr), akhirnya menjadi mungkin untuk
mengekspresikan hasil dari teori kuantum dalam hal konsep relatif kualitatif dan imajinatif,
yang mana alam sama sekali berbeda dengan yang muncul dalam teori klasik. Untuk
memberikan seperti perumusan teori kuantum pada tingkat yang relatif dasar adalah tujuan
utama dari buku ini.
Sifat yang tepat dari konsep teori kuantum baru akan dikembangkan di seluruh buku ini,
terutama di Bab 6,7,8,22, dan 23, tetapi perubahan konseptual yang paling penting dapat
diringkas secara singkat di sini. Pertama, konsep klasik dengan lintasan kontinyu dan tepat
didefinisikan secara fundamental diubah oleh pengenalan deskripsi gerak dalam hal
serangkaian transisi secara terpisah. Kedua, determinan pasti teori klasik diganti dengan
konsep kausalitas sebagai tren perkiraan dan statistik. Ketiga, asumsi klasik yang partikel
elementernya memiliki "intrinsik" alam yang tidak akan pernah dapat mengubah digantikan
oleh asumsi bahwa mereka hubungan dengan lingkungan sekitarnya. Hanya pada tingkat
microscopics (atau kuantum), bagaimanapun, bahwa kesatuan tak terpisahkan dari berbagai
belahan dunia menghasilkan efek yang signifikan, sehingga pada tingkat makroskopik (atau
klasik) , tindakan bagian, untuk pendekatan tingkat sangat tinggi , seolah-olah mereka
memang memiliki eksistensi yang benar-benar terpisah.
Tujuan penulis di keseluruhan buku ini untuk menyajikan ide-ide utama dari teori
kuantum dalam bentuk non-matematika . Pengalaman menunjukkan, bagaimanapun, bahwa
matematika diperlukan dalam rangka untuk mengekspresikan ide-ide dalam bentuk yang
lebih tepat untuk didefinisikan, dan untuk menunjukkan bagaimana masalah-masalah khas
dalam teori kuantum dapat diselesaikan. Rencana umum dipakai dalam buku ini lebih untuk
melengkapi presentasi pada dasarnya kualitatif dan fisik prinsip-prinsip dasar dengan
berbagai aplikasi spesifik yang bekerja secara rinci matematika yang lengkap.

2. Fisika Kuantum menjelaskan tentang :

Batas-batas Fisika Klasik

Gelombang paket dan hubungan ketidakpastian
Persamaan gelombang Schrodinger
Fungsi eigen dan Nilai Eigen
Satu-Dimensi potensi
Struktur umum dari gelombang mekanik
Operator metode dalam mekanika kuantum
N-partikel sistem
The Schrodinger persamaan dalam tiga dimensi
Momentum sudut
Persamaan radial
The atom hidrogen
Interaksi elektron dengan medan elektromagnetik
Operator, matriks, dan spin
Penambahan momentum sudut
Waktu Teori independen perturbasi
Atom hidrogen yang nyata
Atom Hellium
Struktur atom
Molekul
Struktur Molekul
Radiasi atom
Transisi radiasi
Tabrakan Teori
Penyerapan radiasi

3. Perbedaan antara Fisika klasik dengan Fisika Kuantum

Fisika Klasik didominasi oleh dua konsep dasar. Pertama adalah konsep partikel,
entitas diskrit dengan posisi tertentu dan momentum yang bergerak sesuai dengan hukum
Newton tentang gerak. Kedua adalah konsep gelombang elektromagnetik, suatu entitas fisik
yang lebih luas dengan kehadiran setiap titik dalam ruang yang diberikan oleh medan listrik
dan magnetic yang berubah sesuai dengan hukum elektromagnetik Maxwell.

Gambaran dunia klasik rapi dan teratur: hukum gerak partikel menjelaskan atas dunia
material di sekitar kita dan hukum medan elektromagnetik menjelaskan atas gelombang
cahaya yang menerangi dunia ini.Dalam mekanika klasik misalnya ini adalah bentuk ruang
(variabelnya adalah posisi dan momentum), yang merupakan ruang vektor yang nyata.
Untuk klasik, titik-partikel bergerak di satu dimensi, ruang ini adalah dua dimensi,
satu dimensi untuk posisi, satu dimensi untuk momentum. Gambaran klasik mulai runtuh
pada tahun 1900 ketika Max Planck menerbitkan teori radiasi benda hitam, yaitu teori radiasi
termal dalam kesetimbangan dengan menyerap radiasi dengan sempurna.
Salah satu alasan untuk ini dapat ditemukan dalam kemampuan sistem kuantum untuk
berada di ruang superposisi yang logis dengan amplitude yang kompleks, perbedaan lainnya
berhubungan dengan deskripsi sistem multi-partikel.Hal ini menunjukkan, bahwa untuk
ruang lingkup mekanika kuantum memungkinkan untuk menjadi sebuah ruang vektor yang
kompleks.
DAFTAR PUSTAKA

Dikutip dari teksbook Quantum Theory tahun 1951 oleh David Bohm (Palmer
Physical Laboratory) Princeton University

Dikutip dari ebook Quantum Mechanics tahun 2002 oleh Martin Plenio (second
Term edition) Imperial College
Dari web : http://www.Isr.Ph.ic.uk/plenio/lecture.pdf.
diakses : 12 Februari 2013 , 10.15 am
Dikutip dari ebook

Introduction to Quantum Mechanics tahun 2002 oleh D.J.

Sandiford, F.Mandala, A.C. Phillips (Departement of Physics and Astronomy)

University of Manchester
Dari web : http://www.freebookcenter.net
Diakses : 12 Februari 2013, 10.30 am