Laporan Akhir Geolistrik
Laporan Akhir Geolistrik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Wenner
Dapat menggunakan alat metode geolistrik 1D (resistivity meter Naniura)
Mengerti cara pengolahan data sounding resistivitas dengan menggunakan
curve matching
Dapat mempresentasikan hasil penafsiran dan resistivitas di lapangan
Memahami pengukuran mapping 2D dengan menggunakan konfigurasi
Wenner
Dapat melakukan pengolahan data geolistrik 2D menggunakan metode
Wenner alpha
1.2. Alat
1. Resistivitymeter Nainura NR022, Nainura NRD 80 Hf.
Berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan yang muncul akibat
injeksi arus dan kemudian dicari resistivitas semunya.
2. Kertas biloks
Untuk membuat kurva data lapangan dengan skala logaritmik
3. Alat tulis
Membantu proses pembuatan kurva.
4. Kurva Marching
Sebagai acuan saat melakukan inversi pencocokan kurva.
5. Kabel dan elektroda
Untuk proses akuisisi, sebagai alat penginjeksi arus ( elektroda arus )
dan menghitung beda potensial ( elektroda potensial ).
6. Multi channel switch box
Untuk membantu mengaktifkan dan menonaktifkan elektroda, sesuai
kebutuhan akuisisi.
7. IP2win ( software )
Untuk pengolahan data inversi 1 dimensi sounding geolistrik.
8. Res2Dinv ( software )
Untuk pengolahan data inversi 2 dimensi mapping geolistrik
9. Laptop / Komputer
Membantu proses pengolahan data.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep dasar metode geolistrik
Dalam geofisika eksplorasi terdapat beberapa metode geofisika yang dapat
dimanfaatkan untuk mempelajari sifat-sifat fisika dan struktur kerak bumi yang
bertujuajn untuk mencari sumber daya alam. Salah satu metode geofisika tersbut
diantaranya metode geolistrik. Umumnya, metoda ini baik untuk eksplorasi
dangkal, sekitar 150 m.
Metoda geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya
di permukaan bumi. Parameter yang diukur dalam pengukuran geolistrik,
diantaranya: potensial, arus, dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara
alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa metoda
geolistrik, yaitu: resistivitas (tahanan jenis), Induced Polarization (IP), Self
Potensial (SP), magnetotelluric, dan lain-lain.
Dalam metoda geolistrik resistivitas, arus listrik diinjeksikan ke dalam
bumi melalui dua elektroda arus, beda potensial yang terjadi diukur melalui dua
elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap
jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan
jenis masing-masing lapisan bawah titik ukur.
Pengukuran Geolistrik dengan menggunakan metode resistivitas bertujuan
untuk menetapkan distribusi potensial listrik pada permukaan tanah. Hal tersebut
secara tidak langsung juga merupakan penentuan resisitivitas lapisan tanah.
Dalam metode geolistrik resistivitas arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi
melalui dua elektroda arus , beda potensial yang terjadi diukur melalui dua
elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap
jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan
jenis masing masing lapisan dibawah titik ukur. Metoda geolistrik digunakan
untuk eksplorasi mineral, reservoar air, geothermal, gas biogenik, kedalaman
batuan dasar, dan lain-lain.
2.1.1 Perumusan dasar geolistrik Resistivitas
1. Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan hubungan antara nilai tahanan yang sebanding
Dengan nilai potensial dan berbanding terbalik dengan nilai arus, dimana nilai
tahanan memiliki satuan Ohm, nilai potensial memiliki satuan volt dan arus
memiliki satuan ampere.
R=
Dengan :
= tahanan (Ohm)
V
I
= arus (Ampere)
sebagai :
Dengan
A
V
L
I
atau
A
V
L
1
= =konstan
AV
L
(2.5)
Dengan :
: Panjang bahan
: Konduktivitas (siemens/meter)
V1
V2
Gambar 1.2
L : Arus listrik searah
Harga tahanan jenis batuan ditentukan oleh masing masing tahanan jenis
unsur pembentuk batuan. Hantaran listrik pada batuan yang ada didekat
permukaan tanah , sebagian besar ditentukan oleh distribusi elektrolit yang ada
dalam pori pori batuan tersebut. Selain dari jenis batuan dan jumlah masing
masing unsure pembentuk batuan , tahanan jenis ditentukan juga oleh factor
factor :
1. Kesarangan (Porositas)
2. Hantaran jenis / tahanan jenis cairan yang ada dalam pori pori batuan
3. Temperatur
4. Permeabilitas atau kesanggupan suatu bahan yang mempunyai pori pori
untuk mengalirkan cairan.
2.1.2 Potensial dalam medium homogen
Jika suatu arus mengalir dalam medium yang homogen isotropik dan dA
,maka :
I
V
A
L
(2.6)
Mengingat
V
E
L
dan
I
J
A
J E
(2.7)
E V
(2.8)
J V
(2.9)
Jika muatan tersebut berada pada suhu ruangan dengan volume tertutup dengan
luas permukaan A, maka kondisi tersebut dapat ditulis :
J .dA 0
A
(2.10)
Menurut teorema Gauss yang menyatakan bahwa divergensi integral volume dari
suatu arus dalam suatu luasan akan sama dengan total muatan yang dilingkupi
oleh luasan tersebut, dan dinyatakan dengan :
.JdV 0
v
(2.11)
Sehingga
.V 2V 0
Jika
2V 0
(2.12)
( AL )
berbeda beda,
a k
semu dirumuskan dengan :
V
I
1 1
r1 r2
2
1 1
r3 r4
Harga tahanan semu bergantung pada faktor geometri atau dengan kata
lain bergantung pada susunan elektroda yang digunakan.
Dalam pendugaan tahanan jenis digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Di bawah permukaan tanah terdiri dari lapisan-lapisan dengan ketebalan
tertentu.
2. Bidang batas antar lapisan adalah horizontal.
3. Setiap lapisan dianggap homogen isotropis.
Yang dimaksud dengan homogen adalah nilai tahanan jenisnya sama dan
isotropis adalah tahanan jenisnya akan menyebar ke segala arah dengan harga
yang sama.
2.1.4 Susunan (Konfigurasi) elektroda dalam pengukuran tahanan jenis
Ada beberapa macam susunan (konfigurasi) elektroda dalam pengukuran
tahanan jenis, antara lain :
1. Konfigurasi Schlumberger
Dalam susunan elektroda Schlumberger ini, jarak antara dua elektroda arus
A dan B dibuat lebih besar daripada jarak elektroda potensialnya M dan N.
Umumnya pada susunan ini elektroda elektroda diletakkan satu garis lurus
seperti yang ditunjukan oleh gambar dibawah ini :
Sumber
1 1
r
1 r2
2
1 1
r
3 r4
AM BN r1 r4 b a / 2
AN BM r2 r1 b a / 2
sehingga :
b2 a
K
a 4
a,s
Jadi,
2. Konfigurasi wenner
b 2 a V
a
4 I
(apparent specific
rumus:
AM . AN
MN
K 2 .MN
Nilai tahanan jenis semu dinyatakan berdasarkan hubungan berikut ini:
a K
V
V
2 .MN .
2 .a.R
I
I
Keterangan :
a
L = 3a
3. Konfigurasi dipole-dipole
I
k n( n 1)( n 2)a
Untuk konfigurasi ini:
4. Konfigurasi pole-dipole
V
a
I
5. Konfigurasi pole-pole
V
Mapping
Pengukuran dilakukan dimana elektroda arus dan elektroda potensial
dipindahkan tanpa merubah konfigurasi keempat elektroda tersebut. Hasil
pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui variasi resistivitas secara lateral
(horizontal).
b.
Sounding
Posisi elektroda berubah-ubah terhadap suatu titik acuan. Tujuannya untuk
mengetahui variasi resistivitas sebagai fungsi kedalaman pada suatu titik
pengukuran
2.1.6 Sifat Listrik Batuan
Berdasarkan proses konduksi di dalam batuan, jenis batuan digolongkan
menjadi tiga macam, yaitu:
a.
Konduksi dielektrik
Terjadi jika batuan bersifat dielektrik terhadap aliran listrik (terjadi
polarisasi muatan saat bahan dialiri arus listrik).
b.
Konduksi elektrolitik
Terjadi jika batuan bersifat porus dan pori-pori tersebut terisi cairan-cairan
elektrolit. Pada kondisi ini arus dibawa oleh ion-ion elektrolit.
c.
Konduksi elektronik
Terjadi jika batuan mem[unyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik
dibawa oleh elektron bebas.
Berdasarkan harga resisitivitasnya, batuan igolongkan menjadi tiga, yaitu:
-6
< 1 Ohm-meter.
1. Vertical Sounding
Vertical sounding digunakan untuk mengetahui distribusi harga resistivitas
pada suatu titik target sounding di baw\ah permukaan. Cara ini dinamakan vertical
sounding 1D karena resolusi yang dihasilkan hanya bersifat vertical. Konfigurasi
yang digunakan dalam pengukuran sounding ini dapat menggunakan konfigurasi
Schlumberger dan konfigurasi Wenner.
Konfigurasi Schlumberger bertujuan untuk mencatat gradient potensial
atau intensitas medan listrik dengan menggunakan pasangan elektroda potensial
yang berjarak relative dekat dibandingkan dengan jarak elektroda arus. Dalam
susunan ini empat elektroda kollinier atau dengan kata lain bahwa keempat
elektroda terletak dalam satu garis lurus. Susunan elektroda dari konfigurasi ini
dapat disajikan seperi gambar berikut :
I
V
C1
P1
P2
r2
r1
C2
r4
r3
Besar tahanan jenis tergantung pada susunan elektroda, faktor ketergantungan ini
disebut sebagai faktor geomeris(K). Faktor geometris ini merupakan parameter
yang sangat penting dalam pendugaan geolistrik baik untuk pendugaan vertikal
maupun horizontal, sebab harga K akan tetap untuk posisi C1 C2 dan P1 P2
yang tetap. Jadi, besarnya K tergantung pada kedudukan relatif antara elektrodaelektrodanya. Perhitungan tahanan jenis secara umum adalah
a k
V
I
C1
C2
V
P1
P2
n=1
n=2
n=3
M
a
N
a
B
a
V
I
a K
a
dengan K = 2
C1
1m
C1
1m
P1
2m
C1
1m
C2
P2
2m
P1
4m
C2
P2
2m
C2
P2
4m
4m
a
C1
P1
P2
C2
Gambar di atas merupakan skema akuisisi data secara mapping (dalam hal
ini digunakan konfigurasi Weener). Untuk grup pertama (n = 1), spasi dibuat
bernilai a. Setelah pengukuran pertama dilakukan, elektrode selanjutnya digeser
ke kanan sejauh a (C1 pindah ke P1, P1 pindah ke P2, dan P2 ke C2) sampai jarak
maksimum yang diinginkan. Adapun keuntungan dan keterbatasan metoda
Weener :
1. Sangat sensitive terhadap perubahan lateral setempat
2. Jarak elektroda arus dengan potensial relatif lebih dekat sehingga daya
tembus alat lebih dangkal dan sama besar untuk setiap grup (n).
3. Setiap pengukuran semua elektroda dipindahkan sehingga memerlukan
tenaga kerja yang lebih banyak.
3. Resistivity 2D
Cara ini merupakan gabungan antara mepping dengan sounding. Dimana
pengukuran sounding dilakukan pada setiap titik lintasan secara lateral atau
lintasan mapping dilakukan setiap kedalaman. Konfigurasi elektroda yang
digunakan diantaranya adalah konfigurasi Weener, Dipole-Dipole, Schlumberger
dan Pole-Dipole.
na
apparenth). Resistivity
: 12/24 V, minimal 6 AH
: 2000 mA
: 1 mA
Sistem Pembacaan
: digital
: 9 V baterai kering
Fasilitas
: 10 Mohm
: 0.1 mV 500 V
Ketelitian (accuracy)
: 0.1 mV
Kompensator kasar
: 10 x putar
Kompensator halus
: 1 x putar
Sistem pembacaan
: digital
AA)
Fasilitas pembacaan
memory)
Massa alat
: 10 kg
memori alat. Alat ini terdiri dari 1 switch box, 28 elektroda, bentangan kabel
maksimal 945 m (gambar 1.2). Di Asia Tenggara alat Supersting Res dan IP meter
R8 Multichannel ini hanya ada di Unpad dan Pusat Survey Geologi (PSG).
Beberapa kelebihan pengukuran resistivity 2D/3D dan IP 2D/3D dengan
menggunakan alat geolistrik Supersting Res dan IP Meter Multichannel, yaitu:
a 1 f
2 d1
a
Dimana :
d1
a
sedangkan untuk AB/2 kecil akan menuju resistivitas lapisan teratas. Jika
dilukiskan terhadap AB/2 d1 dengan membuat parameter lapisan tetap
akan
pencocokan kurva (curve matching / the auxiliary point method) yang bisa
dilakuakn secara manual ataupun komputerisasi. Secara manual bisa dilakukan
dengan menggunakan kurva matching dan kertas bilog, secara komputerisasi
dapat dilakukan dengan menggunakan program Resint, Resis, Resix, Resty, dan
lain-lain.
Dalam pengukuran dengan mengggunakan metoda geolistrik resistivity,
hasil pengukurannya masih merupakan tahanan jenis semu. Tahanan jenis terukur
diplot sebagai fungsi jarak elektroda memiliki bentuk yang sama dengan lengkung
teoritik jika diplot dalam skala yang sama. Lengkung ini dapat dibandingkan
langsung dengan lengkung teoritik dengan cara superposisi dengan sumbu tegak
dan datar, dengan menjaga agar kedua lengkung tersebut tetap sejajar. Kurva
lapangan ini menggmabarkan susunan batuan yang ada di bawah permukaan.
Dalam melakukan interpretasi kurva lapangan dilakukan dengan
mencocokannya terhadap kurva induk dua lapis (teoritik). Untuk interpretasi
kurva lapangan yang terdiri dari beberapa lapisan dapat digunakan kurva induk
dua lapis dan diperlukan kurva bantu. Kurva bantu diturunkan secara reduksi
dimana anggapan bahwa lapisan-lapisan bumi yang homogen dan isotropis diganti
a
dengan suatu lapisan fiktif dengan ketebalan d dan harga tahanan jenisnya
1 2 3
ini dapat dihubungkan dengan perubahan resistivitynya
1 2 3
lapisan yang resistivitasnya berubah menurut:
1 2 3
lapisan resistivitasnya berubah menurut:
4. Kurva bantu tipe Q : tipe kurva bantu ini kebalikan dari kurva tipe A,
bentuknya monoton turun dan dapat dihubungkan dngan perubahan
1 2 3
keadaan resistivitasnya dimana:
KURVA BANTU
Tipe - H
Tipe - K
AB/2
AB/2
Tipe - A
Tipe - Q
a
AB/2
AB/2
Res2Dinv
Res2dinv adalah program komputer yang secara automatis menentukan
model resistivity 2 dimensi (2-D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey
geolistrik (Griffithsand Barker 1993). Model 2-D menggunakan program inversi
dengan teknik optimasi least-square non linier dan subroutine dari pemodelan
maju digunakan untuk menghitung nilai resistivitas semu dengan teknik finite
difference dan finite element.
Data hasil survei geolistrik disave dengan ekstensi *.dat dengan data
dalam file tersebut tersusun dalam order sebagai berikut :
Line 1 Nama dari garis survei
Line 2 Spasi elektroda terpendek
Line 3 Tipe pengukuran (Wenner = 1, Pole-Pole =2, Dipole-dipole=3, Poledipole = 4, Schlumberger = 7)
BAB III
PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengukuran Sounding Konfigurasi Schlumberger
Tabel 1. Hasil Akuisisi Data Geolistrik Konfigurasi Schlumberger
MN/
I (mA)
V (mV)
1
13
2
13
5
12
5
11
0
12
9
12
8
17
8
17
7
20
9
20
2
24
5
24
6
21
4
21
0
24
0
24
0
17
2
17
0
21
2
21
6
19
7
20
274.7
8
22
2
22
30
5
494.5
7
20
7
20
40
2
AB/2
1
1.5
2.5
4
6
8
10
12
15
0.5
10
2.36
6.28
18.84
49.46
112.26
200.18
313.22
451.38
705.72
117.7
20
25
5
188.4
25
8180 8180
2505 2505
621
621
179.
179.
66.8
66.1
44.8
43.7
24.4
24.1
18.6
18.5
51.1
50.6
26.4
26.8
16.6
16
7.1
777.1
10
10
74
50
1.9
1.9
74
2.9
2.8
88
88
588.7
15
15
3
13
4
13
6.2
6.1
3.5
3.6
549.
60
5
867.
75
100
942
125
Perhitungan nilai semu
V
=k
I
Keterangan :
: resistivitas semu
k
: Faktor konfigurasi
V
: Beda potensial
I
Rho
1
142.99
2
rata
142.99 142.99852
9
131.09
9
132.19 131.64582
5
91.403
7
91.403 91.403438
4
50.158
4
49.598 49.878372
6
37.123
6
36.455
5
36.393
2
36.197
36.660304
35.851 36.153727
9
35.945 36.169452
2
34.982
29.059
1
Rho
1
27.856
6
25.12
7
34.506
3 34.744136
28.721
2
2
27.456
28.890111
Rho ratarata
9 27.656755
24.995
20.091
6 25.057822
19.365
9
17.382
6 19.728744
17.137
7
14.335
9 17.260285
14.335
8
21.534
8 14.335777
20.791
5
19.714
9 21.163176
19.714
3
23.857
3 19.714318
23.320
8
24.242
6
6
25.12
23.58923
24.681324
6.28
12.56
18.84
25.12
1
733
2
724
1
71
2
70
0
402
0
400
4
64
4
64
0
207
0
206
7
57
4
57
0
107
0
107
6
60
2
60
31.4
668
668
4
56
3
56
37.68
700
700
7
69
7
69
43.96
500
515
9
64
9
64
50.24
500
510
2
67
0
67
56.52
422
421
4
66
6
66
10
10
62.8
11
12.5
78.5
12
15
94.2
13
17.5
109.9
14
20
125.6
15
25
16
394.
68
68
257.
7
257.
9
71
4
71
203
203
1
68
2
68
7
59
7
59
8
62
4
62
2
52
2
54
9
51
4
51
1
51
3
53
5
61
0
61
6
47
8
46
3
47
9
47
4
76
6
76
398
144.
146
9
126.
125.
157
80.2
82.2
30
188.4
65.7
65.8
17
35
219.8
56.3
58.8
18
40
251.2
62.1
62.1
19
45
282.6
41.3
40.2
20
50
314
38.3
38.5
21
60
376.8
51.5
51.4
: resistivitas semu
k
: Faktor konfigurasi
V
: Beda potensial
I
: Kuat arus listrik
Tabel 4. Hasil perhitungan nilai rho semu
Rho rata-
Rho
1
rata
64.5840909
64.5276196
1
78.0124223
8
78.0256856
6
67.8503496
8
67.7782998
44.6670198
5
44.6994361
3
44.6832280
7
36.9932980
5
36.9932980
1
36.9932980
6
37.7339055
6
37.7339055
6
37.7339055
8
34.2367601
35.3740625
34.80541131
37.9029585
37.5864941
3
35.7436942
64.47114846
78.038949
67.70625
2
37.2700296
7
35.7592803
6
36.2763425
35.72810811
36.2385380
3
36.2574402
7
Rho rata-
1
28.3969057
2
28.3680477
rata
28.3824767
7
27.8349345
26.6296153
5
27.8349345
27.0124579
6
27.8349345
26.8210366
8
25.5238585
1
25.3825080
5
25.4531832
2
23.8022684
4
23.7231617
3
24.2228571
Rho
4
24.0286213
6
25.3238961
24.1651462
23.7627151
24.1940016
24.3853584
7
24.2069899
9
25.2419417
2
25.2829189
24.6752219
5
24.2228571
3
24.4490395
9
25.3717299
4
25.3970588
7
25.3843943
6
25.5331578
2
25.4835789
9
25.5083684
: resistivitas semu
k
: Faktor konfigurasi
V
: Beda potensial
I
Tabel 5. Hasil Akuisisi Data Geolistrik Konfigurasi Wenner Alpha dan Hasil
Perhitungan Nilai rho semu
Switch Box
No
a(m
)
Aru
Volt
s
I1
28
27
26
25
V
1
2
7
2
6
2
5
2
4
Arus
I (mA)
V (mV)
Rho rata -
Rho
rata
V2
I2
26
25
25
24
24
23
23
22
54.48658
039
58.66250
596
56.93547
478
59.85439
864
24
23
22
21
20
10
19
11
18
12
17
13
16
14
15
15
14
16
13
17
12
18
11
19
10 9
3
2
2
2
1
2
0
1
9
1
8
1
7
1
6
1
5
1
4
1
3
1
2
1
1
1
0
22
21
21
20
20
19
19
18
18
17
17
16
467
16
15
31.4 390
637
51.286667
15
14
31.4 355
322
28.463437
14
13
31.4 246
444
56.673171
13
12
31.4 271
74.7
8.6552768
12
11
31.4 230
373
50.963565
11
10
31.4 247
386
49.070445
10
31.4 248
386
48.923226
31.4 206
284
43.274078
31.4 230
206
28.055217
57.776
56.8364
58.61893
603
109.8561
942
52.08134
912
54.78959
438
19.40875
472
57.30621
705
51.28666
667
28.46343
662
56.67317
073
8.655276
753
50.96356
522
49.07044
534
48.92322
581
43.27407
767
28.05521
739
20
9 8
31.4 281
406
45.367972
21
8 7
31.4 316
533
52.962658
22
7 6
31.4 202
327
50.861782
23
6 5
31.4 341
516
47.51437
24
5 4
31.4 384
542
44.319792
25
4 3
31.4 302
424
44.084768
24
22
23
21
22
20
21
19
20
18
19
17
18
16
17
15
26 10 28
27 10 27
28 10 26
29 10 25
30 10 24
31 10 23
32 10 22
33 10 21
2
6
2
5
2
4
2
3
2
2
2
1
2
0
1
9
45.36797
153
52.96265
823
50.86178
218
47.51436
95
44.31979
167
44.08476
821
47.83848
481
49.78813
48
48.01089
759
46.15944
7
46.87386
879
49.84284
585
44.17785
688
45.93603
307
34 10 20
16
14
15
13
14
12
62.8 333
261
49.127327
13
11
62.8 219
63.4
18.180457
12
10
62.8 307
198
40.584756
11
62.8 288
197
42.913333
10
62.8 327
246
47.244037
62.8 177
131
46.479096
62.8 252
165
41.168889
43 10 11 9
62.8 223
144
40.496143
44 10 10 8
62.8 318
220
43.446541
45 10
9 7
62.8 383
21.9
3.5909138
46 10
8 6
62.8 304
207
42.761842
47 10
7 5
62.8 174
127
45.836782
22
19
35 10 19
36 10 18
37 10 17
38 10 16
39 10 15
40 10 14
41 10 13
42 10 12
8
1
7
1
6
1
5
1
4
1
3
1
2
1
1
1
0
48 15 28 2
46.16744
347
41.37935
357
49.12732
733
18.18045
662
40.58475
57
42.91333
333
47.24403
67
46.47909
605
41.16888
889
40.49614
35
43.44654
088
3.590913
838
42.76184
211
45.83678
161
5
49 15 27
50 15 26
51 15 25
52 15 24
53 15 23
54 15 22
55 15 21
56 15 20
57 15 19
58 15 18
59 15 17
60 15 16
61 15 15
62 15 14
2
4
2
3
2
2
2
1
2
0
1
9
1
8
1
7
1
6
1
5
1
4
1
3
1
2
1
1
868
21
18
20
17
19
16
18
15
17
14
16
13
15
12
14
11
13
10
12
94.2 356
159
42.098933
11
94.2 306
130
40.142745
10
94.2 229
23.3
9.5845415
94.2 287
145
47.428223
94.2 371
126
32.017844
48.73902
517
50.94799
608
46.13609
094
44.05085
817
43.64639
201
43.23127
011
47.17643
033
48.46279
188
44.99155
235
42.09893
258
40.14274
51
9.584541
485
47.42822
3
32.01784
367
63 15 13
94.2 260
193
69.744231
64 15 12 9
94.2 265
115
41.021434
65 15 11 8
94.2 218
102
43.902385
66 15 10 7
94.2 256
119
43.788281
20
16
19
15
18
14
17
13
16
12
15
11
14
10
13
12
11
10
126 366
67 20 28
68 20 27
69 20 26
70 20 25
71 20 24
72 20 23
73 20 22
74 20 21
75 20 20
76 20 19
2
4
2
3
2
2
2
1
2
0
1
9
1
8
1
7
1
6
1
5
77 20 18 1
124
45.1532 44.3331
42.415738
69.74423
077
41.02143
396
43.90238
532
43.78828
125
48.11799
922
46.18752
137
41.65846
674
44.74313
465
44.11023
923
45.29217
898
46.61286
58
42.82456
664
100.0979
468
44.32091
954
42.41573
4
78 20 17
79 20 16
80 20 15
81 20 14
1
3
1
2
1
1
1
0
82 20 13 9
83 25 28
84 25 27
85 25 26
86 25 25
87 25 24
88 25 23
89 25 22
90 25 21
91 25 20
2
3
2
2
2
1
2
0
1
9
1
8
1
7
1
6
1
5
77
5.148139
126 344
14.1
5.1481395
126 323
111
43.046192
126 307
105
42.916743
126 359
125
43.872535
126 218
67.6
38.947523
18
13
17
12
16
11
15
10
14
13
12
11
10
44.745
535
43.04619
195
42.91674
267
43.87253
482
38.94752
294
44.6142
42.48851
266
45.30153
719
47.52305
389
44.67958
333
45.30898
058
46.36306
122
46.97009
391
43.22183
878
44.46069
781
92 25 19
93 25 18
94 25 17
95 25 16
96 30 28
97 30 27
98 30 26
99 30 25
10
0
10
1
10
2
10
3
10
4
10
5
30 24
30 23
30 22
30 21
30 20
30 19
1
4
1
3
1
2
1
1
2
2
2
1
2
0
1
9
1
8
1
7
1
6
1
5
1
4
1
3
157 337
92.4
43.046884
157 258
62
37.728682
16
10
15
14
13
12
11
10
44.04
41.94923
108
44.20733
484
43.04688
427
37.72868
217
43.7208
43.88038
095
44.50673
706
46.16567
716
44.69523
517
44.54674
595
43.90007
634
43.39868
208
42.37972
024
109.3068
889
38.53991
701
10
6
10
7
10
8
10
9
11
0
11
1
11
2
11
3
11
4
11
5
11
6
11
7
35 28
35 27
35 26
35 25
35 24
35 23
35 22
40 28
40 27
40 26
40 25
45 28
2
1
2
0
1
9
1
8
1
7
1
6
1
5
2
0
1
9
1
8
1
7
1
9
14
31 44.816364 44.5346
13
12
11
10
12
11
10
10
40
42.66069 43.4978
39.6896 39.2639
44.67550
208
42.46971
281
43.53910
638
42.26261
419
42.52149
199
41.44517
086
44.61785
211
40.11609
477
41.25734
933
43.07926
258
41.25211
009
39.47674
69
BAB IV
HASIL DAN INTERPRETASI
4.1.
Hasil
4.2.
dilakukan
pengolahan
data
menggunakan
konfigurasi
m. Pada
penampang kontur diatas setelah dihilangkan data data yang kurang bagus,
terlihat terdapat beberapa daerah yang memiliki nilai resistivitas rendah yang
ditandai
dengan
warna
biru.
Untuk
interpretasi
selanjutnya
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Telford, W. M., Gerard, L.P., Sherrif, R.E., and Keys, D. A.. 1976. Applied
Geophysics. Cambridge University Press, Cambridge, London, New York,
Melbourne.
http://scienceofgeography.blogspot.com/2011/03/metode-interpretasi-nilaitahanan-jenis.html (Diakses pada Selasa, 16 Desember 2014, 18.25 WIB)
http://jurnalmektek.files.wordpress.com/2012/04/6_abdul-mukaddas-so-editmektek-sept_09.pdf (Diakses pada Selasa, 16 Desember 2014, 19.15 WIB)
Santoso, D. 2002. Pengantar Teknik Geofisika.ITB Bandung