Anda di halaman 1dari 4

2/12/2015

25th November 2011

makalahhukumkepailitan|BambangPrayitno

makalah hukum kepailitan

1. Kasus PT. INTERCHEM PLASAGRO JAYA dan PT. AKR CORPORINDO, Tbk, Melawan
PT.IGLAS(Persero)
PT. IGLAS (Persero) merupakan Perusahaan BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik
karena semua modalnya adalah milik Pemerintah. PT IGLAS memiliki hutang pada PT. INTERCHEM
PLASAGROJAYAataspembelianchemical.SelainituPT.IGLASjugamemilikihutanglainkepadaPT.
AKR CORPORINDO. Kemudian karena ketidakmampuan financial untuk menyelesaikan kewajiban
membayar hutanghutangnya kepada PT. INTERCHEM PLASAGRO JAYA dan PT. AKR
CORPORINDO, lantas kedua perusahaan tersebut mengajukan permohonan kepailitan ke Pengadilan
Niaga Pada Perngadilan Negeri Surabaya. Dalam putusannya Nomor 01/Pailit/2009/PN. Niaga.Sby. ,
Pengadilan Niaga Surabaya menyatakan menolak permohonan kepailitan yang diajukan oleh PT.
INTERCHEM PLASAGRO JAYA dan PT. AKR CORPORINDO, kemudian kedua perusahaan tersebut
mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan dalam putusannya nomor 397K/Pdt.Sus/2009, Mahkamah
Agung menyatakan bahwa permohonan kasasi dari PT. INTERCHEM PLASAGRO JAYA dan dan PT.
AKR CORPORINDO dikabulkan dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
SurabayaNomor01/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby,sehinggaPT.IGLASdinyatakanpailit.Atasputusankasasi
tersebut,laluPT.IGLASmengajukanPermohonanPeninjauanKembalikeMahkamahAgungdandalam
Putusannya Nomor 111 PK/Pdt.Sus/2009 menyatakan bahwa permohonan Peninjauan Kembali
dikabulkan.
Menurut Penulis dari uraian yang telah kami paparkan diatas sangat menarik, untuk menganalisis
putusankepailitantersebut.KarenaadanyaperbedaanpadapertimbanganhukumantaraputusanPengadilan
NiagaSurabaya,PutusanKasasiMahkamahAgung,danPutusanPeninjauanKembali.
Sehingga menurut kami adanya perbedaan putusan tersebut mulai dari tingkat pertama, kemudian
kasasi, dan peninjauan kembali perlu dicermati dan dianalisa apakah Putusan pada Pengadilan Niaga
Surabaya,PutusanKasasiMahkamahAgung,danPutusanPeninjauankembalitelahsesuaidenganaturan
yuridisnormatifUndangUndang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
PembayaranUtang?

2. Analisis Putusan Kepailitan Nomor 01/Pailit/2009/PN. Niaga.Sby., 397 K/Pdt.Sus/2009 (Kasasi)


dan111PK/Pdt.Sus/2009(PeninjauanKembali)
Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia. Agar kepentingan manusia
terlindungi,hukumharusdilaksanakan.Pelaksanaanhukumdapatberlangsungsecaranormal,damai,tetapi
dapatterjadijugakarenapelanggaranhukum.Dalamhalinihukumyangtelahdilanggarharusditegakkan.
Melaluipenegakkanhukuminilahhukumitumenjadikenyataan.Dalammenegakkanhukumadatigausur
yang selalu harus diperhatikan, yaitu : kepastian hukum (Rechtssicherheit), kemanfaatan
http://prayitnobambang.blogspot.com/2011/11/makalahhukumkepailitan.html

1/4

2/12/2015

makalahhukumkepailitan|BambangPrayitno

(Zweckmassigkeit),dankeadilan(Gerechtigkeit).
Dalam keadilan, masyarakat sangat berkepentingan bahwa dalam pelaksanaan atau penegakkan
hukumkeadilandiperhatikan.Dalampelaksanaanataupenegakanhukumharusadil.Hukumtidakidentik
dengan keadilan. Hukum itu bersifat menyamaratakan. Barangsiapa mencuri harus dihukum, tanpa
membedabedakan siapa yang mencuri. sebaliknya keadilan bersifat subyektif, individualistis dan tidak
menyamaratakan: adil bagi si Suto belum tentu dirasakan adil bagi si Noyo (Sudikno Mertokusumo,
2003:160161).
AristotelesdalambukukelimaEtikaNikomakeamenjelaskanyangsesuaidenganundangundang
danyangsamaituadilImmanuelKantdanparapengikutnyamengembaliknamaknatindakanyangadil
pada suatu undangundang (tatanan/order), yaitu undangundang akal budi, pada asas rasio, pada maxim.
Herbamasberbicaratentangprinsipdiskursus,yaitutentangprosedurpenetapannormanormayangdapat
dikembalikanpadarasiokomunikatif.JohnRawlsjugamencobamenetapkanmaknakeadilan.Bertolakdari
konstruksi sipikiran tentang posisi asali Rawls menekankan tuntutan ketidak berpihakan sebagai prinsip
keadilan(AnthonF.Susanto,2010:284).
Demikian halnya dengan putusan kepailitan tersebut harus mencerminkan unsur keadilan dan
kepastian hukum bagi para pencari keadilan. Putusan Kepailitan pada Pengadilan Niaga Surabaya dan
PeninjauanKembalisudahsesuaidenganUndangUndangNomor37Tahun2004TentangKepailitandan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang karena PT IGLAS dalam Pertimbangan Putusan Peninjauan
KembaliMahkamahAgungRIadalahsebagaiberikutsebagaiberikut:
Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali PT. IGLAS adalah BUMN yang modalnya 100% milik
Negara, kemudian yang awal berdirinya tanggal 4 Agustus 1980 dan memperoleh status Badan
Hukumpadatanggal28Januari19981seluruhmodalnyaadalahmilikNegaradanbarupadatahun
2002ikutpenyertaanmodaldariBNIkarenaadanyakegagalankreditdariPT.IGLAS
BahwaberdasarkanketentuanPasal7HurufCUndangUndangNo7Tahun1992yangtelahdiubah
dengan UndangUndang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, ditentukan bahwa apabila telah
berlangsung5tahundanBankbelumberhasilmenarikpenyertaanmodaltersebut,makapenyertaan
modaltersebutwajibdihapusbukukan,akibatnyamodaldariPT.IGLASyangterdiridari63,82%
dan Menteri BUMN 36,18% (dari eks modal BNI) adalah milik negara (100%) oleh karenanya
sekaranginikeseluruhanmodalPT.IGLASadalahmiliknyaNegara
AkibatnyamakadenganmengacupadaPasal2ayat5UndangUndangNo.37Tahun2004,maka
PermohonanPailithanyadapatdiajukanolehMenteriKeuangan
Bahwa permohonan pailit dalam perkara a quo adalah diajukan oleh PT. INTERCHEM
PLAGSAGRO JAYA dan tidak diajukan oleh Menteri Keuangan, karenanya tidak memenuhi
ketentuanPasal2ayat5UndangUndangNo.37Tahun2004.
SedangkanatasPutusanKasasiMahkamahAgungyangmengabulkanpermohonankasasisehingga
PT. IGLAS dinyatakan Pailit adalah salah menerapkan hukum karena seharusnya PT. IGLAS yang
merupakanPerusahaanBUMNyangbergerakdibidangkepentinganpubliktidakdapatdipailitkan,kecuali
http://prayitnobambang.blogspot.com/2011/11/makalahhukumkepailitan.html

2/4

2/12/2015

makalahhukumkepailitan|BambangPrayitno

permohonan tersebut diajukan oleh Menteri Keuangan, hal tersebut berdasarkan Pasal 2 ayat (5) bahwa :
"Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun, atau Badan
Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik permohonan pernyataan pailit hanya
dapatdiajukanolehMenteriKeuangan.
DengandemikiansudahsangatjelasbahwaPT.IGLASsendiriyangmerupakanBUMNtidakdapat
dipailitkanolehPT.INTERCHEMPLASAGROJAYAdandanPT.AKRCORPORINDO,karenayang
dapat mengajukan kepailitan hanya Menteri Keuangan. Oleh Karena itu PT. INTERCHEM PLASAGRO
JAYA dan PT. AKR CORPORINDO yang tidak mendapat kuasa dari Menteri Keuangan untuk
mengajukan permohonan kepailitan maka kedua Perusahaan tersebut tidak berhak mengajukan kepailitan
atasasetyangdimilikiPT.IGLAS.
Selain itu PT. IGLAS yang meupakan BUMN jika dipailitkan malah akan meruntuhkan
kepercayaanluarnegeriterutamakonsurnenyangmemesanprodukPT.IGLAS,kepadaNegaraIndonesia
danapabilaPTIGLASpailitmakaakanlebihmerugikanpublikkarenaakantimbulpengangguranbesar,
menyangkut1.000(seribu)karyawandannegaraakankehilangansumberpajak.
Sehingga Putusan Pengadilan Niaga Surabaya yang menolak permohonan pailit atas PT. IGLAS
dan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI yang mengabulkan permohonan Peninjauan
KembaliPT.IGLASadalahsudahbenardalammenerapkanhukumnyadalamhalinisudahsesuaidengan
ketentuan UndangUndang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
PembayaranUtang.

http://prayitnobambang.blogspot.com/2011/11/makalahhukumkepailitan.html

3/4

2/12/2015

makalahhukumkepailitan|BambangPrayitno

DAFTARPUSTAKA
SudiknoMertokusumo.2003.MengenaliHukum:SuatuPengantar.Yogyakarta:Liberty
Anthon F. Susanto. 2010. Ilmu Hukum Non Sistematik: Fondasi Filsafat Pengembangan Ilmu
HukumIndonesia.Yogyakarta:GentaPublishing
www.mahkamahagung.com,diakses2Juni2011
UndangUndangNomor37Tahun2004TentangKepailitandanPenundaanKewajibanPembayaran
Utang
Diposkan 25th November 2011 oleh Bambang Prayitno

Tambahkan komentar

MasukkankomentarAnda...

Berikomentarsebagai:

Publikasikan

GoogleAccount

Pratinjau

http://prayitnobambang.blogspot.com/2011/11/makalahhukumkepailitan.html

4/4

Anda mungkin juga menyukai