Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PENGUKURAN PADA BENDA PADAT


Disusun oleh :
1. Catur Ramadhayanti

0651-12-272

Tanggal Praktikum :
31 oktober 2012
Asisten Dosen :
1. Rissa Ratimanjari, S.Si
2. Yuliana, S.Si

LABORATORIUM FISIKA
PROGAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAMUNIVERSITAS PAKUAN
2012

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1.
1.2.

BAB II

Tujuan Percobaan ...................................................................................


Dasar Teory ...............................................................................................
1.2.1. Gaya gesek ..........................................................................
1.2.2. Hubungan gaya gesek dengan hukum newton II ................

ALAT & BAHAN


2.1 Alat ...........................................................................................................
2.2 Bahan ........................................................................................................

BAB III METODE PERCOBAAN .................................................................................


BAB IV DATA PENGAMATAN & PERHITUNGAN
4.1 Data Pengamatan..........................................................................................
a. Cara Statis ..............................................................................................
b. Cara Dinamis ..........................................................................................
4.2 Data Perhitungan ..........................................................................................
BAB V

PEMBAHASAN ................................................................................................

BAB VI KESIMPULAN ..................................................................................................


DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................
LAMPIRAN :
1. Tugas Akhir ..........................................................................................
2. Data Pengamatan .................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Tujuan Percobaan
Dengan dilakukannya percobaan ini, maka mahasiswa dapat mencari koefisien gesekan
statis dan kinetis, percepatan dan kecepatan benda yang bergerak meluncur pada bidang
miring.

1.2.

Dasar Teori
1.2.1.
Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan
dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat
misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan
cairan serta gas adalah gaya Stokes. Di mana suku pertama adalah gaya gesek yang
dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga adalah
gaya gesek pada benda dalam fluida.
Gaya gesek dapat merugikan dan juga bermanfaat. Panas pada poros yang
berputar, engsel pintu dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh
gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena
gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara
ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil dapat bergerak.
Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang
saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada
masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan
menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi
demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan

gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus)
pada permukaan daun (misalnya setetes air di atas daun keladi).
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak
lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik
sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda
yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek
menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan
atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda
padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak
relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur
ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan s,
dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum
benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum
gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f =
s Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol
hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum
yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan
yang setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih
besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan
terjadi, gaya gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika
benda, sehingga digunakan gaya gesek kinetis.
Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu
sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan
dengan k dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material
yang sama.

Yang memperngaruhi gaya gesek adalah sebagai berikut :

1.

Koefisien gesekan ( ) adalah tingkat kekasaran permukaan yang bergesekan.


Makin kasar kontak bidang permukaan yang bergesekan makin besar gesekan yang

ditimbulkan.
2. Jika bidang kasar sekali , maka = 1.
3. Jika bidang halus sekali , maka = 0.
Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari bidang akibat gaya aksi dari benda. Makin
besar gaya normalnya makin besar gesekannya.
Cara merumuskan gaya normal adalah dengan memakai persamaan hukum I Newton,
yaitu ;

1.2.2.

benda datar yang ditarik gaya mendatar.

N = w = m.g
Benda di atas bidang datar ditarik gaya membentuk sudut

Benda di atas bidang miring membentuk sudut.

Hubungan antara Gaya Gesek dengan Hukum Newton 2.


Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaaan diam

atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan
kecepatan kostan kecuali ada gaya eksternal yang berkerja pada benda itu.
Kecenderungan yang digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman.
Pada Hukum pertama dan kedua Newton dapat dianggap sebagai definisi gaya.
Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya, artinya, dipercepat. Arah gaya adalah percepatan yang disebabkan jika
gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besaran gaya adalah
hasil kali massa benda dan besaran percepatan yang dihasilkan gaya.
Sedangkan Massa adalah sifat instrinsik sebuah benda yang mengukur resistansinya
terhadap percepatan.
F = m.a
Kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa
dan kinematika percepatan, kecepatan dan perpindahan. Hal ini bermanfaat karena

memungkinkan menggambarkan aneka gejala fisika yang luas dengan menggunakan


sedikit hukum gaya yang relative mudah.

BAB II
ALAT & BAHAN

2.1 Alat
1) Papan Seluncur
2) Mistar Ukur
3) Stopwatch
2.2 Bahan
1) 3 Balok yang berbeda

BAB III
METODE PERCOBAAN

1. Diletakkan balok di atas bidang luncur pada tempat yang sudah diberi tanda. Ukur panjang
lintasan yang akan dilalui oleh benda (St).
2. Diangkat bidang luncur perlahan-lahan hingga balok pada kondisi akan meluncur. Diukur
posisi vertikal (y) dan horizontal (x) balok.
3. Diangkat bidang luncur sedikit ke atas lagi hingga balok meluncur. Dengan menggunakan
stopwatch diukur waktu yang diperlukan balok selama meluncur sepanjang lintasan tadi.
4. Diulang percobaan nomor 1 sampai 3 lima kali, kemudian hitung koefisien gesek statis (s),
percepatan (a), koefisien gesek kinetis (k), dan kecepatan benda pada saat mencapai ujung
bawah bidang luncur (Vt).
5. Dilakukan percobaan diatan dengan menggunakan benda lain.

BAB IV
DATA PENGAMATAN & PERHITUNGAN

4.1 Data Pengamatan


Berdasarkan data percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan tanggal 27
Oktober 2012, maka dapat dilaporkan hasil sebagai berikut.

N
o
1
2
3
x

Keadaan ruangan

P (cm)Hg

T (oC)

C (%)

Sebelum percobaan

75,5 (cm)Hg

27 oC

68%

Sesudah percobaan

75,5 (cm)Hg

27oC

65 %

Balok A
Massa : 93,7 gram
y(cm
x(cm)
r (cm)
)
51,47
45
25
8
54,12
48
25
0
52,35
46
25
5
46,33
52,65
25
3
1

a(cm/s2
)

t(s)

sin

cos

v(cm/s)

01,1
7
01,1
7

0,48
6
0,46
2
0,47
8
0,47
5

0,87
4
0,88
6
0,87
8
0,87
5

0,55
6
0,52
1
0,54
4
0,54
0

0,38
5
0,35
3
0,30
7
0,34
8

170,94
0
170,94
0
202,02
0
181,3

165,422

v(cm/s)

a(cm/s2
)

246,914

31,8

0,99
1,11

146,103
146,103
204,061

32,30
9
30,57
4
31,72
7
31,53
6

N
o
1
2
3
x
x

Balok B
Massa : 90,2 gram
x(cm y(cm
r (cm)
)
)
52,84
46,4 25,3
9
52,35
46
25
5
62,24
57
25
1
55,81
49,8 25,1
5

t(s)
0,90
0,85
1,62
1,12
3

sin

cos

0,47
9
0,47
8
0,40
2
0,45
3

0,87
7
0,87
8
0,91
5
0,89

0,546 0,25
8
0,22
0,544
2
0,35
0,439
4
0,27
0,509
8

222,22
2
233,29
4
123,45
6
192,99
0

276,817
76,208
199,979

31,72
7
26,33
6
29,95
4

Balok C
Massa : 151,9 gram
N
o

x(cm)

y(cm)

64

25,2

47,7

25

52,5

25

54,77
3

25,06
7

r (cm)
68,78
2
53,85
4
58,14
9
60,26
1

t(s)
2,07
0,85
1,12
1,34
6

sin

cos

0,36
6
0,46
4
0,43
0

0,93
0
0,88
5
0,90
2
0,90
6

0,39
3
0,52
4
0,47
7
0,46
5

0,34
2
0,20
5
0,25
7
0,26
8

0,42

v(cm/s)

a(cm/s2
)

96,619

46,676

235,29
4
178,56
9
170,16
0

276,81
7
159,43
8
160,97
7

x
4.2 Data Perhitungan
1.
Balok A
Cara Perhitungan r

r 1= x 2+ y 2

r 2 = x 2+ y 2

r 1= ( 45)2+(25)2

r 2=( 48)2+(25)2

r 1= 2650

r 2= 2929

r 1=51,478

cm

r 2=54,120

r 3 = x 2+ y 2
r 3= ( 46)2 +(25)2
r 3= 2741
cm

r 3=52,355

cm

Cara Perhitungan sin

sin 1 =

y1
r1

sin 1 =

25
51,478

sin 3 =

25
52,355

sin 1 =0,486
Cara Perhitungan cos

sin 2=

y2
r2

sin 2=

sin 2=0,462

sin 3 =

y2
r2

25
54,120

sin 3 =0,478

23,85
4
30,71
7
28,29
7
27,62
3

cos 1=

x1
r1

cos 1=

45
51,478

cos 3=

46
54,120

cos 2=

cos 1=0,874

x2
r2

cos 3=

cos 2=

x2
r2

48
54,120

cos 2=0,886

cos 3=0,878

Cara Perhitungan s

s 1=

sin 1
cos 1

s 1=

0,486
0,874

s 3=

0,478
0,878

s 2=

a1=

2. st
t2

a1=

2.(100)
01,172

a1=146,103

sin 2
cos 2

0,462
0,886

s 2=0,521

s 3=0,544

a2=
a2=
cm/s2

Cara Perhitungan k
g = 980 cm/s2

s 3=

s 2=

s 1=0,556
Penghitungan

sin 2
cos 2

2. st
t2

2.(100)
01,172

a2=146,103

cm/s2

a3 =

2. st
t2

a3 =

2.(100)
0,992

a3 =204,061

cm/s2

g .sin
g . cos
( 1)
( 1)a

k 1=
k 1=

( 980 . 0,486 )146,103


( 980. 0,874)

k 3=

( 980 . 0,478 )204,061


( 980 .0,878)
k 1=

k 3=

g .sin
g . cos
( 2)
( 2)a

k 2=

330,177
856,52

g .sin
g . cos
( 2)
( 2)a

k 3=
k 2=

( 980 . 0,462 )146,103


( 980. 0,886)

k 2=

306,657
868,28

264,379
860,44
k 1=0,385

k 3= 0,307
Cara Perhitungan v
V1 = a.t
V1 = 146,10 . 01,17 = 170,937 cm/s
V2 = a.t
V2 = 146,103 . 01,17 = 170,937 cm/s
V3 = a.t
V3 = 204,061. 0,99 = 202,020 cm/s
Cara Perhitungan
1 = inv sin
= shift sin
1 = 32,309
2 = inv sin
= shift sin
2 = 30,574
2 = inv sin
= shift sin
2 = 31,727

k 2=0,353

Cara Perhitungan

Untuk X

x =

45+ 48+46
3

Untuk s

x =

cm

= 46,333

0,556+ 0,521+ 0,544


3

= 0,540

Untuk Y

x =

25+25+25
3

Untuk k

x =

= 25 cm

0,385+0,353+0,307
3

0,348
Untuk r

Untuk v

x =

51,478+ 54,120+ 52,355


3

x =

170,937+170,937+202,020
3

= 52,651 cm

Untuk t

Untuk a

x =

01,17+01,17+ 0,99
3

x =

146,103+ 146,103+ 204,061


3

= 1,11 s

Untuk sin

x =

0,486+0,462+0,478
3

0,874+0,886+ 0,878
3

Cara Perhitungan x
Untuk x

=165,422 cm/s2
Untuk

= 0,475

31,536
Untuk cos

x =

=181,298 cm/s

= 0,875

x =

32,309+ 30,574+31,727
3

x ( x )=

( x xi)2

1,776889+2,778889+0,110889
3 ( 2)

N ( N1)

(46,33345)2 +(46,33348)2+(46,33345)2
x ( x )=
3(31)
x ( x )=
x ( x )=

4,666667
6

x ( x )= 0,777777833

= 0,881 cm

Untuk y

x ( y )=

(xxi)2
N ( N 1)

(2525)2 +(2525)2 +(2525)2


x ( y )=
3(31)
x ( y ) = 0

= 0 cm

Untuk r

x ( r )=

x ( r )=
x ( r )=
x ( r )=

( xxi)2

1,375929+2,157961+0, 087616
3 (2)

N ( N 1)
(52,65151,478)2 +(52,65154,120)2+(52,65152,355)2
3(31)

3 , 6 21506
6

x ( r )= 0, 603584 33
Untuk t

= 0,776 cm

x (t )=

( x xi)2

0,00036+0,00036+ 0,0114
3 ( 2)

N ( N1)

(1,111,17)2 +(1,111,17)2 +(1,110,99)2


x (t )=
3(31)
x (t )=
x (t )=

0,01212
6

x (t )= 0,00202
Untuk

= 0,0449 s

sin

x ( sin )=

x ( sin )=
x ( sin )=
x ( sin )=

( x xi)2

0,000121+0,000169+0, 000009
3 (2)

N ( N1)
(0,4750,486)2 +(0,4750,462)2 +( 0,4750,478)2
3(31)

0,000299
6

x ( sin )= 0,00 004983333333


Untuk

= 0,00705

cos

x ( cos )=

x ( cos )=
x ( cos )=

( xxi)2

0,000001+0,000121+0, 000009
3 (2)

N (N 1)
(0,8750,874 )2 +( 0,8750,886)2 +(0,8750,878)2
3(31)

x ( cos )=

0,000131
6

x ( cos )= 0,00002183333333
Untuk

x ( s )=

x ( s )=
x ( s )=
x ( s )=

(xxi)2

0,000256+0,000361+0, 000016
3 (2)

N (N1)
(0,5400,556)2 +(0,5400,521)2 +( 0,5400,544)2
3(31)

0,000633
6

x ( s )= 0,0001055
Untuk

= 0,0102

x ( k )=

x ( k )=
x ( k )=
x ( k )=

( xxi)2
N ( N1)

(0,3480,385)2 +(0,3480,353)2 +(0,3480,307)2


3(31)
0,001396+0,000025+ 0,001681
3 (2)
0,003075
6

x ( k ) = 0,0005125
Untuk

= 0,00467

x ( v )=

( xxi)2
N ( N1)

= 0,0226

x ( v )=
x ( v )=
x ( v )=

(181,3170,940)2 +(181,3170,940)2 +(181,3202,020)2


3(31)

107,3296+107,3296+429,3184
3 ( 2)
643,9776
6

x ( v )= 107,3296
Untuk

x ( a )=

x ( a )=
x ( a )=
x ( a )=

( xxi)2

373,223761+373,223761+1492,9723
3 ( 2)

N ( N1)

(165,422146,103)2 +(165,422146,103)2+(165,42220 4 , 061)2


3(31)

2239,419843
6

x ( a )= 373,2366405
Untuk

= 10,36 cm/s

= 19,319 cm/s2

x ( )=

( x xi)2

0,597529+0,925444+ 0,036481
3 (2)

N ( N1)

(31,63632,309)2 +( 31,63630,574)2 +( 31,63631,727)2


x ( )=
3(31)
x ( )=
x ( )=

1,559454
6

x ( )= 0,259909

= 0,509

2. Balok B
Cara Perhitungan r

r 1= x 2+ y 2

r 2 = x 2+ y 2

r 3 = x 2+ y 2
r 1= ( 46,4)2 +(25,3)2

r 2= ( 46)2+(25)2

r 1= 2793,05

r 2= 2741

r 1=

r 3= 23874

r 2=52,355

52,849 cm

r 3= ( 57)2 +(25)2

cm

r 3=62,241

cm
Cara Perhitungan sin

sin 1 =

y1
r1

sin 1 =

25,3
52,849

sin 3 =

25
62,241

sin 1 =0,479

sin 2=

y2
r2

sin 2=

sin 3 =

y2
r2

cos 3=

x2
r2

25
52,355

sin 2=0,478

sin 3 =0,402

Cara Perhitungan cos

cos 1=

x1
r1

cos 2=

x2
r2

cos 1=

46,4
52,849

cos 3=

57
62,241

cos 2=

cos 1=0,877

46
52,355

cos 2=0,878

cos 3=0,915
Cara Perhitungan s

s 1=

sin 1
cos 1

s 3=

sin 2
cos 2

s 1=

0,479
0,877

s 3=

0,402
0,915

s 2=

s 2=

s 1=0,546
Penghitungan

sin 2
cos 2

0,478
0,878

s 2=0,544

s 3=0,439

a1=

2. st
t2

a1=

2.(100)
0,902

a3 =

2.(100)
1,622

a1=246,914

a2=

2. st
t2
a2=

cm/s2

cm/s2
Cara Perhitungan k
g = 980 cm/s2

a3 =

2. st
t2

2.(100)
0,852

a2=276,817

cm/s2

a3 =76,208

g .sin
g . cos
( 1)
( 1)a

k 1=

g .sin
g . cos
( 2)
( 2)a

k 2=

k 1=

( 980 . 0,479 )246,914


(980 .0,877)

k 3=

( 980 . 0,402 )76,208


(980 .0,915)
k 1=

k 3=

222,506
859,46

g .sin
g . cos
( 2)
( 2)a

k 3=

k 2=

( 980 . 0,478 )276,817


(980 .0,878)

k 2=

191,623
860,44

317,752
896,7
k 1=0, 258

k 2=0,222

Cara Perhitungan v
V1 = a.t
V1 = 246,914 . 0,90 = 222,222 cm/s
V2 = a.t
V2 = 276,817 . 0,85= 233,294 cm/s
V3 = a.t
V3 = 76,208. 1,123 = 123,456 cm/s
Cara Perhitungan
1 = inv sin
= shift sin
1 = 31,8
2 = inv sin
= shift sin
2 = 31,727
2 = inv sin
= shift sin
2 = 26,336

k 3= 0,354

Cara Perhitungan

Untuk X

x =

46,4+ 46+57
3

Untuk s
= 49,8 cm

= 0,509
Untuk Y

x =

25 ,3+25+ 25
3

x =

0,546+ 0,5 44+0, 439


3

x =

0,258+ 0,222+0,3 54
3

x =

31,8+31,727+26,336
3

Untuk k
= 25,1 cm

= 0,278
Untuk r

Untuk v

x =

52,849+5 2,355+6 2, 241


3

x =

222,222+233,294 +123,456
3

= 55,815 cm

=192,990 cm/s

Untuk t

Untuk a

x =

0 , 90+0 , 85+1,62
3

x =

246,914+276,817+76,208
3

= 1,123 s

=199,979 cm/s2

Untuk sin

x =

0,4 79+0,4 78+ 0,4 02


3

Untuk
= 0,453

= 29,954
Untuk cos

x =

0,87 7+0,8 7 8+0, 915


3

Cara Perhitungan x

= 0,89

Untuk x

x ( x )=

( x xi)2

11,56+14,44 +51,84
3 (2)

N ( N1)

(49 , 846,4)2 +(49 , 846)2+( 49 ,857)2


x ( x )=
3(31)
x ( x )=
x ( x )=

77,84
6

x ( x )= 12,97333333

= 3,061 cm

Untuk y

(xxi)2

x ( y )=
x ( x )=

0,04 +0,01+0,01
3(2)
0,06
6

x ( y )=

N ( N 1)

(25 ,125 ,3)2 +(25 , 125)2 +(25 , 125)2


x ( y )=
3(31)

x ( y )= 0,01

= 0,1 cm

Untuk r

x ( r )=

( xxi)2

8,797156+ 11,9716+ 41,193476


3 (2)

N ( N 1)

(55,8 155 2, 849)2 +(55,81552 , 355)2 +(55,8156 2, 241)2


x ( r )=
3(31)
x ( r )=

x ( r )=

6 2,062232
6

x ( r )= 10,34370533

= 3,216 cm

Untuk t

x (t )=

( x xi)2

0,0 49729+0,0 74529+0, 247009


3 ( 2)

N ( N1)

(1, 1230,90)2 +(1, 1230,85)2 +(1, 1231,62)2


x (t )=
3(31)
x (t )=
x (t )=

0, 371267
6

x (t )= 0, 061877833
Untuk

= 0,248 s

sin

x ( sin )=

x ( sin )=
x ( sin )=
x ( sin )=

( x xi)2

0,000 676+0,000 625+0, 00 2601


3 ( 2)

N ( N1)

(0,4 530,4 79)2 +(0,4 530,4 78)2 +(0,4 530,4 02)2


3(31)

0,00 3902
6

x ( sin )= 0,000 650 3333333


Untuk

cos

x ( cos )=

( xxi)2
N (N 1)

= 0,0255

x ( cos )=
x ( cos )=
x ( cos )=

(0,8 90,877)2 +(0,8 90,8 7 8)2 +(0,8 90, 915)2


3(31)

0,000 169+0,000 144+ 0,000 625


3 ( 2)
0,000928
6

x ( cos )= 0,000156 3333333


Untuk

x ( s )=

x ( s )=
x ( s )=
x ( s )=

(xxi)2

0,001369+ 0,001225+ 0, 00 49
3 ( 2)

N (N1)
(0,5 0 90,54 6)2 +(0,5 0 90,544)2+(0,5 0 90, 439)2
3(31)

0,007494
6

x ( s )= 0,001249

Untuk

= 0,0125

= 0,0353

x (k )=

x ( k )=
x ( k )=
x ( k )=

( xxi)2
N ( N1)
(0,2780, 258)2 +(0,2780, 222)2 +(0,2780, 354)2
3( 31)
0,00 04+ 0,003136+0, 00 5776
3( 2)
0,00 9312
6

x ( k ) = 0,001552
Untuk

x ( v )=

x ( v )=
x ( v )=
x ( v )=

( xxi)2

854,509824+1624,412416+ 4834,977156
3 (2)

N ( N1)
(1 92,990222,222)2 +(192,990233,294)2 +(192,990123,456)2
3(31)

11294,36673
6

x ( v )= 1882,394455
Untuk

= 0,0393

= 43,386 cm/s

x ( a )=

( xxi)2

2202,894225+ 5904,078244+15319,26044
3 (2)

N ( N1)

(199,979246,914)2 +(199,979276,817)2+(199,97976 ,208)2


x ( a )=
3(31)
x ( a )=
x ( a )=

23 426,23291
6

x ( a )= 3 904,372152
Untuk

= 62,484 cm/s2

x ( )=

( x xi)2
N ( N1)

(29,95431,8)2 +(29,9543 1,727)2 +(29,95426,336)2


x ( )=
3(31)

x ( )=
x ( )=

3,407716+3,143529+13,089924
3 (2)
1 9,641169
6

x ( )= 3,273528167

= 1,809

3. Balok C
Cara Perhitungan r

r 1= x 2+ y 2

r 2 = x 2+ y 2

r 1=( 64)2+(25,2)2

r 2=( 47,7)2+(25)2

r 1= 4731,04

r 2= 2900,29

r 1=

68,782 cm

r 3 = x 2+ y 2
r 3= ( 52,5)2 +(25)2
r 3= 3381,25

r 2=53,854

cm

r 3=58,149

cm

Cara Perhitungan sin

sin 1 =

y1
r1

sin 1 =

25,2
68,782

sin 3 =

25
58,149

sin 1 =0,366

sin 2=

y2
r2

sin 2=

sin 2=0,464

sin 3 =

y2
r2

25
53,854

sin 3 =0,430

Cara Perhitungan cos

cos 1=

x1
r1

cos 2=

x2
r2

cos 3=

x2
r2

cos 1=

64
68,782

cos 3=

52,5
58,149

cos 2=

cos 1=0,930

47,7
53,854

cos 2=0,885

cos 3=0,902

Cara Perhitungan s

s 1=

sin 1
cos 1

s 1=

0,366
0,930

s 3=

0,430
0,902

s 2=

s 3=0,477

2. st
2
t

a1=

2.(100)
2,072

a3 =

2.(100)
1,122

a2=

2. st
2
t
a2=

cm/s2

cm/s2
Cara Perhitungan k
g = 980 cm/s2

sin 2
cos 2

0,464
0,885

s 2=0,524

a1=

a1=46,676

s 3=

s 2=

s 1=0,393

Penghitungan

sin 2
cos 2

a3 =

2. st
2
t

2.(100)
0,852

a2=276,817

cm/s2

a3 =194,31

g .sin
g . cos
( 1)
( 1)a

k 1=

g .sin
g . cos
( 2)
( 2)a

k 2=

k 1=

( 980 . 0,366 )46,676


(980 . 0,930)

k 3=

( 980 . 0,430 )194,31


(980 .0,902)
k 1=

k 3=

g .sin
g . cos
( 2)
( 2)a

k 3=

k 2=

312,004
911,4

k 2=

( 980 . 0,464 )276,817


(980 . 0,885)

177,903
867,3

227,09
883,96
k 1=0, 342

k 2=0,205

Cara Perhitungan v
V1 = a.t
V1 = 46,676 . 2,07 = 96,619 cm/s
V2 = a.t
V2 = 276,817 . 0,85= 235,294 cm/s
V3 = a.t
V3 = 159,438 . 1,12 = 178,569 cm/s
Cara Perhitungan
1 = inv sin
= shift sin
1 = 23,854
2 = inv sin
= shift sin
2 = 31,717
2 = inv sin
= shift sin
2 = 28,297

k 3= 0,257

Cara Perhitungan

Untuk X

x =

Untuk s

64+ 4 7,7+52,5
3

= 54,773 cm

= 0,465
Untuk Y

x =

25 ,2+25+ 25
3

= 25,067 cm

Untuk r

Untuk v

x =

6 8 ,782+5 3,854+ 58,149


3

x =

96,619+235,294+178,569
3

= 60,261 cm

=170,160 cm/s

Untuk t

Untuk a

x =

2, 07+ 0 , 85+ 1,12


3

x =

46, 676+276,817+159,438
3

= 1,346 s

=160,977 cm/s2

Untuk sin

Untuk

x =

0,366+ 0,4 64+ 0,4 30


3

x =

23,854+3 0,717+28,297
3

= 0,42

= 27,623

Untuk cos

0, 930+ 0,8 85+0, 9 002


3

Cara Perhitungan x
Untuk x

0,393+ 0,524 +0, 477


3

x =

0,342+0, 205+0, 257


3

Untuk k

= 0,268

x =

x =

= 0,906

x ( x )=

( x xi)2

85,137529+50,027329+6,620329
3 (2)

N ( N1)

(54,77364)2 +(54,77347,7)2+(54,77352,5)2
x ( x )=
3(31)
x ( x )=
x ( x )=

141,785187
6

x ( x )= 2 3 , 6308645

= 4,861 cm

Untuk y

(xxi)2

x ( y )=

0,0 17689+0,004489+0,004489
3(2)

x ( x )=

0,0026667
6

x ( y )=

N ( N 1)

(25 , 06725 , 2)2 +(25,06725)2 +(25,06725)2


x ( y )=
3(31)

x ( y )= 0,0044445

= 0,0667 cm

Untuk r

x ( r )=

x ( r )=
x ( r )=
x ( r )=

( xxi)2

72,607441+ 41,049649+ 4 , 460544


3 (2)

N ( N 1)
(60,26168,782)2 +(60,26153,854)2 +(60,26158,149)2
3(31)

118,117634
6

x ( r )= 1 9,68627233

= 4,436 cm

Untuk t

x (t )=

x (t )=
x (t )=
x (t )=

( x xi)2

0,524176+0,246061+0, 051076
3 ( 2)

N ( N1)

(1, 3462,07)2 +(1,3460,85)2+(1,3461,12)2


3(31)

0, 821268
6

x (t )= 0, 136878
Untuk

= 0,3699 s

sin

x ( sin )=

x ( sin )=
x ( sin )=
x ( sin )=

( x xi)2

0,002916+0,0 01936+ 0,00 01


3 (2)

N ( N1)

(0,4 20, 366)2 +(0,420,4 64 )2+(0,420,4 30)2


3(31)

0,00 4952
6

x ( sin )= 0,000 825 3333333


Untuk

= 0,0287

cos

x ( cos )=

( xxi)2
N (N 1)

(0, 9060,930)2 +(0,9060,8 85)2+(0,9060,9 02)2


x ( cos )=
3(31)

x ( cos )=
x ( cos )=

0,000 576+0,000 441+ 0, 000016


3( 2)
0,00 1033
6

x ( cos )= 0,0001721666667
Untuk

x ( s )=

x ( s )=
x ( s )=
x ( s )=

(xxi)2

0,005184 +0,00 3481+0, 00 0144


3 ( 2)

N (N1)
(0, 4650, 393)2 +(0,4650,5 2 4)2 +(0,4650,4 77)2
3(31)

0,00 8809
6

x ( s )= 0,00 1468166667
Untuk

= 0,0131

= 0,0383

x ( k )=

( xxi)2

0,00 5476+0,003 969+0, 00 0121


3 (2)

N ( N1)

(0,26 80, 342)2 +(0, 26 80,2 05)2 +(0,26 80, 257)2


x ( k )=
3(31)
x (k )=
x ( k )=

0,00 9566
6

x ( k ) = 0,001594333333

= 0,0399

Untuk

x ( v )=

( xxi)2

5408,278681+ 4242,437956+70,711281
3 (2)

N ( N1)

(170,16096,619)2 +(170,16023 5 , 294)2 +(170,160178,569)2


x ( v )=
3(31)
x ( v )=
x ( v )=

9721,427918
6

x ( v )= 1620,237986
Untuk

= 40,252 cm/s

x ( a )=

( xxi)2

13064,7186+13418,9056+2,368521
3 ( 2)

N ( N1)

(160,97746, 676)2 +(160,977276,817)2 +(160,977159,438)2


x ( a )=
3 (31)
x ( a )=
x ( a )=

26485,99272
6

x ( a )= 4414,33212
Untuk

= 66,440 cm/s2

x ( )=

x ( )=

( x xi)2
N ( N1)

(2 7,62323,854)2 +(27,6233 0 , 717)2+(27,6232 8,297)2


3(31)

x ( )=
x ( )=

14,205361+ 9,572836+0,454276
3 (2)
24,232473
6

x ( )= 4,0387455

= 2,0097

BAB V
PEMBAHASAN
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda
yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun
gas. Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing
permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau
tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan
yang kasar.
Permukaan bidang yang kasar akan membuat gesekan semakin besar sehingga kecepatan
laju balok sedikit lambat atau lebih cepat balok yang permukaannya licin atau halus, pada saat
mendorong benda secara terus-menerus maka akan muncul fs (arah gaya gesek) yang membesar
sampai benda itu tepat bergerak, setelah benda bergerak, gaya gesek menurun sampai mencapai
nilai yang tepat, keadaan itu dikenal dengan gaya gesek kinetis. Maka gesekan kinetis akan besar
ketika sedut kemiringan itu rendah, sedang semakin tinggi gaya gesek semakin kecil.
Maka percepatannya akan berbeda antara balok yang beratnya ringan dengan yang lebih
berat. Sebab massa juga mempengaruhi kecepatan dan gaya. Seperti pada Hukum Newton 2
F = m. a
Dari rumus tersebut dapat dibuktikan bahwa massa dan percepatan berbanding lurus.
Pada sudut kemiringan bidangnya lebih besar benda yang lebih berat dikarenakan terjadi
tekanan pada bidang miring dengan berat benda yang menyebabkan hambatan, sedangkan benda
yang lebih ringan akan mengalami tekanan pada bidang lebih kecil, yang menghasilkan sudut
kemiringan lebih kecil pula.
Kecepatannya lebih cepat yang ringan, karena berat balok mempengaruhi tekanan balok ke
bidang kasar, sehingga gesekan semakin besar, bisa dihubungkan dengan W = m x g. jadi ada
gravitasi yang mempengaruhi gesekan dan mempengaruhi terhadap kecepatan.
Kecepatan pada Balok A, massa = 114,6 gram

Kecepatan pada Balok B, massa 123,1 gram

Kecepatan pada Balok C, massa 123,1 gram

BAB VI
KESIMPULAN
Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan
bergerak.
Massa pada balok mempengaruhi kecepatan meluncur balok tersebut diatas bidang miring
Sudut kemiringan bidang mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh balok saat meluncur
Perhitungan hasil percobaan dilakukan dengan bantuan fungsi SD pada kalkulator

LAMPIRAN
Tugas Akhir

1.
2.

Apa yang dapat anda simpulkan hubungan antara kekasaran balok (koefisien gesek statis)
dengan sudut kemiringan bidang luncur.
Jika dua balok yang beratnya berbeda tetapi kekasarannya sama, apa yang dapat anda
simpulkan mengenai:
a.
b.
c.

Sudut kemiringan bidangnya


Percepatan (pada yang sama)
Kecepatan pada jarak tempuh dan waktu yang sama. Perkuat pendapat
anda dengan rumus-rumus yang berlaku pada teori.

Jawab
1.

Permukaan bidang yang kasar akan membuat gesekan semakin besar sehingga kecepatan laju
balok sedikit lambat atau lebih cepat balok yang permukaannya licin atau halus, pada saat
mendorong benda secara terus-menerus maka akan muncul fs (arah gaya gesek) yang membesar
sampai benda itu tepat bergerak, setelah benda bergerak, gaya gesek menurun sampai mencapai
nilai yang tepat, keadaan itu dikenal dengan gaya gesek kinetis. Maka gesekan kinetis akan besar
ketika sedut kemiringan itu rendah, sedang semakin tinggi gaya gesek semakin kecil
a.Sudut kemiringan bidangnya lebih besar benda yang lebih berat dikarenakan terjadi tekanan pada

2.

bidang miring dengan berat benda yang menyebabkan hambatan, sedangkan benda yang lebih
ringan akan mengalami tekanan pada bidang lebih kecil, yang menghasilkan sudut kemiringan
b.

lebih kecil pula.


Maka percepatannya akan berbeda antara balok yang beratnya ringan dengan yang lebih

c.

berat. Sebab massa juga mempengaruhi kecepatan dan gaya. Seperti pada Hukum Newton 2
F = m. a
Dari rumus tersebut dapat dibuktikan bahwa massa dan percepatan berbanding lurus.
Kecepatannya lebih cepat yang ringan, karena berat balok mempengaruhi tekanan balok ke
bidang kasar, sehingga gesekan semakin besar, bisa dihubungkan dengan W = m x g. jadi ada

gravitasi yang mempengaruhi gesekan dan mempengaruhi terhadap kecepatan.


Kecepatan pada Balok A, massa = 114,6 gram

Kecepatan pada Balok B, massa 123,1 gram

Kecepatan pada Balok C, massa 123,1 gram

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan),Jakarta : Penerbit
Erlangga
Tipler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta
Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar . Universitas Pakuan. Bogor

Anda mungkin juga menyukai