Anda di halaman 1dari 13

PERKECAMBAHAN BENIH

( Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan )

Oleh
Ferdy Ardiansyah
1314151022

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkecambahan merupakan proses yang kompleks berupa perombakan


kembali pertumbuhan aktif dari embriyo untuk melanjutkan pertumbuhan dan
perkembangan sampai terbentuk anakan yang mampu berdiri sendiri.

Sumber utama bagi benih yang ditanam agar dapat hidup adalah radiasi
matahari. Bagian dari radiasi matahari yang dapat dilihat adalah cahaya.
Cahaya sangat diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan hijau untuk mensintesis
makanannya. Namun intensitan cahaya yang diperlukan oleh tiap-tiap
tumbuhan berbeda-beda.

Perkecambahan benih juga dipengaruhi oleh air. Volume air yang ada di
dalam tanah memengaruhi proses perkecambahan dari suatu benih. Jika benih
yang dikecambahkan kekurangan air, maka benih tidak akan tumbuh. Volume
air yang dibutuhkan benih adalah voume maksimum.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :


1. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengecambahkan
suatu benih.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor yang memengaruhi pertumbuhan
benih.
3. Agar mahasiswa mampu melakukan pengamatan perkecambahan suatu
benih.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hudup merupakan hasil interaksi antara


faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal faktor internal dan faktor
eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
adalah gen, nutrisi, hormon, dan lingkungan. Gen adalah faktor pembawa sifat
menurun yang terdapat di dalam sel makhluk hidup. Gen berpengaruh pada setiap
struktur makhluk hidup dan juga perkembangannya, walaupun gen bukan satusatunya faktor yang memengaruhinya. Artinya, sifat-sifat yang tampak pada
makhluk hidup seperti bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna mata warna bulu pada
hewan, warna bunga, penambahan ukuran, dan sebagainya dipengaruhi oleh gen
yang dimilikinya. Masing-masing jenis (spesies), bahkan masing-masing individu
memiliki gen untuk sifat tertentu. Tumbuhan/tanaman yang memiliki gen tumbuh
yang baik, misalnya cepat tumbuh dan berbuah lebat serta didukung lingkungan
yang sesuai, maka akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik
pula. Sebaliknya, jika suatu tanaman tidak memiliki yang unggul seperti cepat
tumbuh, cepat berubuah, dan berbuah lebat, meskipun ditanam pada kondisi
lingkungan yang sesuai, maka pertumbuhan dan perkembangannya kurang baik.
Demikian pula pada hewan ternak yang memiliki gen unggul, misalnya
pertumbuhan cepat dan dengan memberikan makanan yang cukup maka akan
menunjukan pertumbuhan dan perkembangan yang baik pula. Sebaliknya, jika
hewan ternak tersebut tidak memiliki gen unggul dengan pertumbuhan yang cepat,
meskipun didukung dengan pemberian makanan yang cukup maka pertumbuhan
dan perkembangannya tidak sebaik bila hewan tersebut memiliki gen unggul
(Sutopo, 2002).
Nutrisi/makanan berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Fungsi nutrisi diantaranya adalah sebagai bahan pembangun
tubuh makhluk hidup. Sampai batas usia tertentu manusia akan mengalami

pertumbuhan, yaitu bertambah tinggi dan besar. Hal ini dapat terjadi karena setiap
hari manusia makan makanan yang cukup bergizi. Demikian pula pada hewan,
pada batas periode tertentu juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan
karena hewan tersebut makan setiap hari. Nutrisi bagi sebagian besar hewan dan
manusia dapat berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein
merupakan bahan pembangun sel-sel tubuh. Oleh karena itu, dalam masa
pertumbuhan harus mendapatkan protein yang cukup. Seperti makhluk hidup lain,
tumbuhan juga membutuhkan nutrisi. Nutrisi bagi tumbuhan khususnya tumbuhan
hujau adalah air, zat-zat hara yang terlarut di dalamnya. Air dan zat-zat hara yang
merupakan bahan baku bagi tumbuhan hijau akan diubah menjadi zat makanan
melalui proses fotosintesis. Air dan zat-zat hara itu merupakan faktor eksternal
yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanpa air dan zatzat hara, tumbuhan hijau tidak akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Tumbuhan atau tanaman akan tumbuh dan berkembng dengan baik apabila air dan
zat-zat hara yang dibutuhkan tersedia dengan cukup. Jika kekurangan air dan zatzat hara akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi
tidak sempurna. Kekurangan salah satu unsur pokok yang dibutuhkan oleh
tanaman akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.
Pemupukan yang diberikan terhadap tanaman pada dasarnya adalah memberikan
unsur-unsur hara yang berperan sebagai nutrisi bagi tanaman (Elzando,1993).
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup terutama tumbuhan sangat
diengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan merupakan faktor eksternal.
Faktor lingkungan berpera memengaruhi pertumbuhan dan perkembanga terutama
adalah suhu, udara, cahaya, dan kelembaban. Tumbuhan/tanaman membutuhkan
suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Setiap spesies
tumbuhan umumnya memiliki suhu optimum yang berbeda-beda. Pada suhu
optimum, suatu spesies tumbuhan memengauhi semua kegiatan tumbuhan yang
berkaitan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan. Cahaya mutlak dibutuhkan tumbuhan
hijau untuk proses fotosintesis. Namun demikian, cahaya merupakan faktor yang
menghambat pertumbuhan tumbuhan. Karena cahaya akan menyebabkan zat
tumbuh menjadi zat yang menghambat pertumbuhan. Keadaan ini dapat

dibuktikan dengan meletakkan 2 kecambah di tempat yang berbeda. Satu


kecambah diletakkan di tempat yang gelap (tidak ada cahaya) dan yang lain di
tempat yang terang (ada cahaya). Dalam jangka waktu yang sama, kecambah yang
diletakkan di tempat yang gelap akan lebih cepat tumbuh (lebih panjang) dari
pada kecambah yang diletakkan di tempat terang (Hardjowiegono, 2006).

III. METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah, bak kecambah.
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah, benih, pasir, tanah.

B. Cara Kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut.
1. Skarifikasi benih yang akan dikecambahkan dengan cara merendam biji
dengan air panas selama 24 jam
2. Mengisi bak salah satu bak kecambah dengan tanah dan yang lain dengan
pasir
3. Meletakkan benih yang telah diskarifikasi di media tanam
4. Mengmati perkecambahan selama 4 minggu.

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.


Tabel 1. Pengamatan benih media tanah
No

Hari

Jumlah yang berkecambah

Ke 5

Ke 8

Ke 10

10

Ke 13

14

Ke 14

18

Ke 16

21

Tabel 2. Pengamatan benih media pasir


No
Hari
Jumlah yang berkecambah
1

Ke 7

Ke 10

Ke 12

12

Ke 14

16

Ke 16

19

B. Pembahasan

Dalam percobaan ini benih yang dikecambahkan adalah johar (Cassia


siamea) yang berjumlah 100 benih yang dibagi menjadi 50 benih di media
tanam tanah dan 50 benih di media tanam pasir.

Sebelum benih yang akan dikecambahkan di letakkan pada media tanam,


benih sebelumnya dilakukan skarifikasi dengan cara direndam pada air panas
selama 24 jam. Setelah itu benih diletakkan pada media tanam yang telah di
siapkan.

Dari pengamatan yang telah dilakukan, pada media tanah, hari pertaman
sampai hari kelima benih dengan belum berkecambah, pada hari ke delapan
benih mulai berkecambah yaitu 3 benih yang berkecambah. Pada hari ke 10
benih yang berkecambah adalah 10, hari ke 13 benih yang berkecambah 14.
Pada hari ke 14 benih yang berkecambah adalah 18 dan hari ke 16 benih yang
berkecambah adalah 21.

Pada media tanam pasir, perkecamabahan hari ke 7, benih yang berkecambah


adalah 5, pada hari ke 10 benih yang berkecambah adalah 7. Pada hari ke 12
jumlah yang berkecambah adalah 12, pada hari ke 14 jumlah benh yang
berkecambah adalah 16, dan pada hari ke 16, jumlha benih yang berkecambah
adalah 19.

Pada pengamatan yang telah dilakukan, faktor yang paling memengaruhi


pertumbuhan kecambah adalah air, karena pada perkecambahan yang telah
dilakukan, intensitas air yang diberikan kurang optimum. Akibatnya jumlah
benih yang berkecambah sedikit. Hal ini sesuai dengan pendapat Elzando
(1993), bahwa protein merupakan bahan pembangun sel-sel tubuh. Oleh
karena itu, dalam masa pertumbuhan harus mendapatkan protein yang cukup.
Seperti makhluk hidup lain, tumbuhan juga membutuhkan nutrisi. Nutrisi
bagi tumbuhan khususnya tumbuhan hujau adalah air, zat-zat hara yang
terlarut di dalamnya. Air dan zat-zat hara yang merupakan bahan baku bagi
tumbuhan hijau akan diubah menjadi zat makanan melalui proses fotosintesis.
Air dan zat-zat hara itu merupakan faktor eksternal yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanpa air dan zat-zat hara,
tumbuhan hijau tidak akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Tumbuhan atau tanaman akan tumbuh dan berkembng dengan baik apabila
air dan zat-zat hara yang dibutuhkan tersedia dengan cukup. Jika kekurangan
air dan zat-zat hara akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman menjadi tidak sempurna.

V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dalam percobaan ini adalah


1. Sebelum benih yang akan dikecambahkan di letakkan pada media tanam,
benih sebelumnya dilakukan skarifikasi dengan cara direndam pada air
panas selama 24 jam. Setelah itu benih diletakkan pada media tanam yang
telah di siapkan.
2. Faktor yang paling memengaruhi pertumbuhan kecambah adalah air.
3. Benih yang dikecambahkan berjumlah 100 benih yang dibagi menjadi 50
benih di media tanam tanah dan 50 benih di media tanam pasir.

DAFTAR PUSTAKA

Elzando, Sausanius. 1993. Dasar-Dasar Perkecambahan Benih. Jakarta:


Erlangga.
Hardjowigeno. 2006. Pertumbuhan dan Perkembangan. Bandung : Grafindo.
Sutopo, 2002. Faktor-Faktor Pertubuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.

LAMPIRAN

Gambar 1. Kecambah hari ke 6

Gambar 2. Kecambah hari ke 14

Anda mungkin juga menyukai