Anda di halaman 1dari 17

Pemrosesan Analog

No

Isi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Pengalamatan dari Module Analog ........................................................... 2


Konversi sinyal Input Analog ..................................................................... 3
Representasi Nilai Analog ......................................................................... 4
Konversi sinyal Output Analog .................................................................. 5
Pemrosesan Nilai Analog di S7 ................................................................. 6
Nilai analog untuk memonitor Alarm.......................................................... 7
Latihan: Memonitor Sinyal Input Analog .................................................... 8
Menggunakan 20% Offset dengan Sinyal Input Analog ............................ 9
Menggunakan 20% Offset dengan Sinyal Output Analog ....................... 10
Latihan: Membuat Program Pengendali Output Analog .......................... 11
Skala Pada Nilai Analog .......................................................................... 12
Skala Pada Nilai Analog Unipolar............................................................ 13
Skala 20% Offset Nilai Analog Unipolar ................................................. 14
Skala Nilai Analog Bipolar ....................................................................... 15
Memanggil Blok dan Nilai Skala .............................................................. 16
Latihan: Menggunakan Nilai hasil Skala untuk Pengendali ..................... 17

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman

Halaman - 1 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Pengalamatan Modul Analog


Rack 3

Power
IM
Supply (Receive)

640 656 672 688 704 720 736 752


to
to
to
to
to
to
to
to
654 670 686 702 718 734 750 766

Rack 2

Power
IM
Supply (Receive)

512 528 544 560 576 592 608 624


to
to
to
to
to
to
to
to
526 542 558 574 590 606 622 638

Rack 1

Power
IM
Supply (Receive)

384 400 416 432 448 464 480 496


to
to
to
to
to
to
to
to
398 414 430 446 462 478 494 510

Power
IM
Rack 0
Supply (Receive)

256 272 288 304 320 336 352 368


to
to
to
to
to
to
to
to
270 286 302 318 334 350 366 382

Cakupan Alamat analog adalah 256 sampai 766. S7-300/400 tidak


mempunyai suatu register yang ditunjuk, seperti PII atau PIQ untuk
poin-poin digital, yang diperbarui setiap scan. Sebagai gantinya, anda
menjadwalkan kapan data diperbarui hanya dengan menggunakan
alamat analog yang ada di dalam program anda. Alamat pengenal
untuk masukan analog tersebut adalah PIW; PQW untuk keluaran
analog.
Sejak alamat dari nilai analog dimulai dengan 256, titik pertama dari
modul pertama di dalam rak yang pertama akan menjadi PIW256.
Alamat analog yang terakhir adalah 766.
Masing-Masing nilai analog mengambil dua byte data, sehingga
alamat analog yang digunakan program anda harus terdiri dari
bilangan genap untuk menghindari penimpaan data.
Contoh: untuk mengakses data dari titik yang kedua pada modul
pertama di rak 2, alamat masukan analognya adalah PIW514.

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman - 2 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Konversi Sinyal Input Analog


Ketika Modul Input Analog menerima sinyal
tegangan atau arus dari lapangan, Modul tersebut
mengkonversi sinyal tersebut menjadi nilai biner
(A =>D) yang dapat di akses oleh program di CPU
lewat Bus Peripheral.

Nilai setelah Konversi A => D

0010101011010000
PIW352 = +10960

Ketika suatu alat pengukur digunakan keluarannya berupa tegangan


atau arus yakni bukan sinyal digital ( ON atau OFF) maka suatu modul
analog input diperlukan. Modul analog input merasakan sinyal dari
field yang terhubung, dan kondisi-kondisi dari pengukuran menjadi
suatu nilai biner yang dapat dipahami CPU. Ini disebut Konversi
analog ke digital ( A=>D). Nilai yang berupa digital kemudian
digunakan di dalam program untuk perbandingan, kendali dan tugas
lain.
Konversi A=>D menghasilkan suatu agka dari + 32767 sampai 32768. Ini menghadirkan suatu 16-bit word dengan bit yang paling
penting (kiri jauh) digunakan untuk menentukan jika nilai adalah positif
atau negatif. Jika MSB sama dengan 0, nilai adalah positif; jika MSB
sama dengan 1, nilai adalah negatif.
Di dalam cakupan nilai ini, ada sub cakupan untuk melayani
penyediaan karakteristik nilai bidang yang diterukur. Untuk informasi
mengenai semua tabel cakupan pengukuran, Silahkan mengacu pada
Manual Perangkat keras.

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman - 3 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Representasi Nilai Analog


STEP 7 memungkinkan anda melihat atau menggunakan nilai Input atau Ouput Analog
dalam berbagai format angka. Tabel Variabel di bawah ini menunjukkan: PIW 352 dan
PIW 354 (Input Analog) sebagai DEC (Decimal), HEX (Hexadecimal), BIN (Binary); PQW
352 (Output Analog) sebagai DEC, HEX, BIN.

Seperti ditunjukkan tabel dari nilai di atas, nilai-nilai analog dapat diwakili dan
digunakan lebih dari satu format angka. Tabel menunjukkan cakupan dalam
desimal ( bilangan bulat) atau hexadesimal. Dengan penggunaan perkakas
Status S7, anda dapat melihat konversi dari analog " int" dan " hex". Sebagai
tambahan, dengan menunjukkan penyajian biner (" bin"), anda dapat melihat
nilai word yang di digitalisasi.
Modul analog mempunyai spesifikasi daftar X jumlah resolusi. Resolusi ini
sesuai dengan jumlah bit data yang digunakan dari 16-bit biner yang
menghadirkan nilai analog tersebut. Jika resolusi mempunyai lebih sedikit dari
15 bit, data analog dimasukkan rata kiri. Bagian kecil dari Bit yang tidak
digunakan adalah diisi dengan nol.
Bit kanan jauh, MSB, adalah Bit tanda; 0 berarti nilai adalah positif, 1 berarti
nilai adalah negatif.
Tabel ini menunjukkan contoh pola bit untuk resolusi berbeda.

Tipe
Nilai Analog
Nomor Bit
15 14 13
15-bit nilai analog 0
1
0
12-bit nilai analog 0
1
0
8-bit nilai analog
0
1
0

PT. Siemens Indonesia


Training Center

12 11 10 9 8 7
0
0
1 1 1 0
0
0
1 1 1 0
0
0
1 1 1 0

Halaman - 4 -

6
0
0
0

5
1
1
0

4
1
1
0

3
1
1
0

2
0
0
0

1
1
0
0

0
1
0
0

ST-7 PROG2
Bab 4

Konversi Sinyal Output Analog


Ketika Program di CPU
mengirimkan sebuah Nilai ke
Modul Output Analog melalui
bus Peripheral. Modul tersbut
melaksanakan Konversi D=>A.
Hasil dari modul tersebut dapat
berupa tegangan atau arus,
yang digunakan untuk
mengendalikan Alat di lapangan.
Contohnya Bukaan Valve untuk
mengatur aliran.

Jika isyarat kendali ke alat dilapangan bukanlah ON atau OFF, melainkan


sinyal dengan nilai yang bervariasi antara tinggi dan rendah, maka modul
analog output diperlukan. Modul Keluaran analog menerima suatu nilai
numerik dari CPU, dan mengkondisikan nilai tersebut menjadi suatu tegangan
atau arus yang mengendalikan alat lapangan tersebut. Kondisi ini disebut
Konversi digital ke analog ( D->A).
Konversi D->A menghasilkan suatu isyarat bidang sepadan dengan suatu
persentase dari cakupan keluaran yang tersedia untuk modul tersebut.
Jumlah cakupan yang tersedia adalah sama dengan yang digunakan modul
analog input. Suatu nilai di dalam cakupan nominal + 27648 sampai -27648
akan ditulis titik keluaran analog ( PQW) untuk mengendalikan alat eksternal.
Sebagai contoh, jika modul keluaran analog digunakan keluaran + 10V pada
maksimumnya, untuk mengendalikan suatu variabel yang memposisikan klep
menjadi 50%, anda akan program CPU untuk mengirimkan keluaran tersebut
menunjuk 50% dari cakupan yang dapat dipakai (+ 13824). Kemudian Modul
akan mengkonversi jumlah ini untuk isyarat + 5V untuk digunakan membuka
klep tersebut 50%.

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman - 5 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Pemrosesan Nilai Analog di S7

P Bus (Bus Peripheral) membolehkan akses langsung ke


nilai analog sebagai input dari lapangan atau sebagai output
ke lapangan. Bus Peripheral ini dapat diakses dalam format
byte, word dan double word.

Sejak alamat analog tidak berbagi register yang sama dengan modul
isyarat yang digital, alamat analog di S7-300/400 tidaklah diperbarui
kecuali bila dijadwal. Data Masukan diperbarui dengan hanya
membaca alamat masukan tersebut ( PIW) di dalam program anda,
atau menulis ke keluaran dengan penulisan ke PQW. Ketika program
melaksanakan suatu instruksi dengan menggunakan suatu alamat
analog ( sebagai contoh, PIW 352), data dibaca secara langsung dari
bus peripheral, atau P bus.
Masing-Masing nilai analog mengambil dua byte data, sehingga
alamat analog yang digunakan di program anda harus terdiri dari
bilangan genap untuk menghindari penimpaan data.
Contoh:

Untuk membaca suatu nilai dari suatu masukan analog dan


memindahkan nilainya suatu memori word :
STL:
L PIW 354
T MW30

Contoh:

LAD:

Untuk mengirim nilai ke Analog output dari word memori.


STL:
L MW30
T PQW 354

PT. Siemens Indonesia


Training Center

LAD:

Halaman - 6 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Nilai analog untuk Memonitor Alarm

Sekali ketika nilai analog diterima, monitor alarm dapat dicapai dengan
mencocokkannya dengan setpoin dan menggunakan keluaran dari
hasil perbandingan.
Seperti contoh di atas, Valve dikendalikan didasarkan pada level dari
isi yang ada di tangki Jika nilai dari PIW352 transmitter jatuh di bawah
2700 (setpoint level rendah), Valve pengisi yamg ada di atas tangki
dibuka. Jika nilai PIW352 terukur melebihi 25000 ( setpoint level
tinggi), Valve saluran pada dasar tangki dibuka.
Kode Contoh untuk kendali level tingkatan ini:
STL:
L PIW352
L +25000
>=I
= Q8.0

LAD:
//Baca analog
//Setpoint beban tinggi
//Pembanding
//Nyalakan Q8.0 jika >=

STL:
L PIW352
L +2700
<=I
= Q9.7

LAD:
//Baca analog
//Setpoint beban tinggi
//Pembanding
//Nyalakan Q9.7 jika <=

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman - 7 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Latihan: Memonitor Sinyal Input Analog

Sekarang Kendalikan Level


tangki dengan menggunakan
pengukuran Analog

Latihan:

Menggunakan Nilai Input Analog:


Buat Program menggunakan Pengukuran Input Analog untuk
mengendalikan Tangki.
Buka Bab Latihan

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman - 8 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Menggunakan 20% Offset


dengan Sinyal Input Analog
Ketika Alat di lapangan
memiliki Karakteristik
Live Zero. Maka
diperlukan untuk
memberikan Offset dari
nilai analog di CPU
sebagai kompensasi.

Alat pengukuran di lapangan sering menggunakan nilai offset 20%.


Ini menciptakan "Live zero" dalam penyajiannya kepada modul input
analog. Pada diagram di atas, nilai dari pemancar yang masuk modul
input analog adalah 4 sampai 20 mA.
Menggantikan pengiriman 0 mA untuk 0 L, pemancar tersebut
mengirimkan 4 mA.
Offset ini menyediakan pengontrol tersebut untuk menginterpretasikan
perbedaan antara tingkatan nol dan tidak ada transmisi.
Jika pemancar mengirim 0 mA pada tingkatan nol ( 0 L), CPU tidak
akan bisa menentukan jika pemancar telah gagal. Dengan pengiriman
4 mA pada nol tingkatan ( 0 L), jika pemancar gagal ia akan
mengirimkan di bawah yang diharapkan yaitu 4 mA, dan CPU bisa
memahami bahawa tingkatan tersebut dilaporkan cacat.
Penyamaan untuk menangani 20% offset untuk suatu masukan analog
adalah:
20% nilai offset =
(nilai analog yang terukur 20% dari cakupan CPU terpakai) x 125 / 100
Di (dalam) contoh di atas;
MW10= ( PIW352- 5530) x 125 / 100

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman - 9 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Menggunakan 20% Offset


dengan Sinyal Output Analog
Ketika Alat di
lapangan memiliki
Karakteristik Live
Zero. Maka
diperlukan untuk
memberikan Offset
dari nilai analog di
CPU sebagai
kompensasi.

Output Analog alat-alat di lapangan sering menggunakan suatu nilai


offset 20%.
Ini menciptakan "Live Zero" kepada alat analog yang dikendalikan.
Dari diagram di atas, nilai dari modul keluaran analog adalah 4
samapai 20 mA. Sebagai ganti pengiriman 0 mA untuk menutup Valve
tersebut, I/P transducer mengirimkan 4 mA. Offset ini menyediakan
tekanan yang diperlukan untuk menganeka posisikan klep tersebut.
Penyamaan untuk menangani suatu offset 20% bagi suatu output
analog adalah:
nilai keluaran 20% yang diinginkan =
(nilai isyarat analog x 100) /125+ 20% dari cakupan yang dipakai
Di dalam contoh di atas ( untuk membuka valve separuh jalan);
PQW370= ( MW20 x 100) / 125+ 5530
* di mana MW20= 13824

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman - 10 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Latihan: Memprogram kendali Analog Output


Sekarang buat program output
analog untuk pengendali
variabel.
Sekarang Kendalikan Level
tangki dengan menggunakan
pengukuran Analog

Latihan:

Membuat program output analog untuk pengendali variabel.


Buka Bab Latihan

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman - 11 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Skala Pada Nilai Analog


Skala dari nilai analog memungkinkan anda untuk bekerja dan
membandingkan kesamaan unit dengan alat dilapangan, dibanding
representasi nilai numerik yang diberikan Konversi A=>D. Dengan
rumus matematis, kita dapat menggunakan unit rancang-bangun
seperti derajat, meter, pound dan liter.
Nominal Cakupan terpakai
Dari konversi A=>D

Cakupan
Temperatur

Cakupan
Level

+27648 ------------------- +100 derajat

------- 500 liter

0 -------------------------- 0 derajat -------------0 liter


-27648--------------------- -100 derajat

Untuk bekerja lebih dekat dengan lingkungan pengukuran, seperti


temperatur di (dalam) derajat, mengukur meter atau kaki, maka
diperlukan penggunakan unit rancang-bangun. Karena anda
mengetahui cakupan nominal nilai analog (+ 27648 sampai - 27648),
anda dapat menggunakan cakupan ini dan cakupan unit rancangbangun untuk membangun kode matematis untuk mengkonversi ke
suatu nilai berskala.
Terminologi ini akan digunakan penyamaan matematis untuk skala
analog:
PV
PV Span
Offset 20%
Unipolar
Bipolar
Cakupan CPU

Variabel Proses: nilai yang terukur ( sebagai contoh, PIW352)


Proses jengkal variabel: PV batas cakupan tinggi - batas cakupan
rendah (unit dari rancang-bangun)
"Live Zero": cakupan isyarat yang diciptakan untuk 4-20 mA, 1-5V, 2-1
OV, 3-15 psi.
Nilai dapat positif saja (contoh, PIW352 mengukur 0 untuk + 5V)
Nilai dapat positif atau negatif ( sebagai contoh, PIW352 mengukur
-10V untuk + 10V)
Cakupan Nilai nominal angka yang digunakan oleh CPU dari nilai
analog.
PV Midrange ( PV Tinggi- PV Rendah) / 2+ PV Rendah

Level
Transmitter
PIW 352

PT. Siemens Indonesia


Training Center

PV
= PIW352
PV Span
= 1000
20% offset
= tidak berlaku di sini
Kutup tunggal: 0 -untuk + 5V ( 0 (+27648) di CPU)

Halaman - 12 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Skala Nilai Analog Unipolar

Untuk menghitung nilai skala dari sinyal Unipolar, gunakan rumus


berikut: Nilai berskala = (PV input analog terukur x PV span dalam
unit rancang bangun / cakupan CPU + Offset PV)

Sejak penyamaan ini tetap konsisten, dan dapat digunakan untuk lebih
dari satu satuan nilai, anda dapat memprogram dengan suatu FC atau
FB, dan memanggilnya ketika perlu. Statemen Panggilan kemudian
berisi parameter aktual (nilai) seperti PV dan cakupan unit rancangbangun. Suatu contoh berikut:
Declaration
In
In
In
Out
Temp
Temp

Name
PV
PV_High
PV_Low
Scaled_Value
PV_Real
Eng_Range

Type
INT
REAL
REAL
REAL
REAL
REAL

Initial Value
0
0
0
0
0
0

Network 1:

L
ITD
DTR
T

#PV

// Membaca nilai dari input analog terukur


// Mengkonversi dari Integer ke Dobel Interger
// Mengkonversi dari Dobel Integer ke REAL
// Menyimpan nilai input analog ke bilangan REAL

Network 2:

Network 3:

#PV_REAL

L
L
-R
T

#PV_High
#PV_Low

L
L
/R
L
*R
L
+R
T

#PV_Real
2.7648e+04

PT. Siemens Indonesia


Training Center

#Eng_Range

#Eng_Range
#PV_Low
#Scaled_Value

Comment
Input Word Analog terukur
Cakupan Eng. Unit batas atas
Cakupan Eng. Unit batas bawah
Nilai Hasil berskala
PV yang dikonversi ke Real
Eng. Unit = PV atas PV bawah

// Membaca batas atas dari PV


// Membaca batas bawah dari PV
// Pengurangan batas atas dengan batas bawah
// Cakupan unit rancang-bangun
// Membaca nilai input analog (dalam bilangan REAL)
// Memasukkan cakupan CPU untuk konversi analog (+27648)
// Pembagian Nilai Input analog dengan Cakupan CPU
// Membaca cakupan nilai rancang-bangun
// Perkalian nilai terkonversi dan cakupan nilai rancang-bangun
// Membaca batas bawah untuk kalkulasi PV offset
// Penjumlahan
// Hasil final dari input analog unipolar berskala

Halaman - 13 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Skala Offset 20% Nilai Analog Unipolar

Untuk menghitung nilai skala dengan Offset 20% dari sinyal


Unipolar, gunakan rumus berikut: Nilai berskala Offset 20% = (PV
input analog terukur 20% cakupan CPU) x (PV span dalam unit
rancang bangun / (cakupan CPU 20%) ) + Offset PV

Seperti contoh sebelumnya, anda dapat membuat program kalkulasi


dengan FC atau FB, dan memanggilnya bila dibutuhkan. Statement
panggilan akan berisi paramenter aktual (nilai) seperti PV dan
Cakupan unit rancang bangun. Suatu contoh berikut:
Declaration
In
In
In
Out
Temp
Temp
Temp

Name
PV
PV_High
PV_Low
Scaled_Value_20
PV_Real
PV_Real_20
Eng_Range

Type
INT
REAL
REAL
REAL
REAL
REAL
REAL

Initial Value
0
0
0
0
0
0
0

Network 1:

L
ITD
DTR
T

#PV

// Membaca nilai dari input analog terukur


// Mengkonversi dari Integer ke Dobel Interger
// Mengkonversi dari Dobel Integer ke REAL
// Menyimpan nilai input analog REAL

Network 2:

Network 3:

Network 4:

#PV_REAL

L
L
-R
T

#PV_Real
#5.53000e+03

L
L
-R
T

#PV_High
#PV_Low

L
L
/R
L
*R
L
+R
T

#PV_Real_20
2.211800e+04

PT. Siemens Indonesia


Training Center

#PV_Real_20

#Eng_Range

Comment
Input Word Analog terukur
Cakupan Eng. Unit batas atas
Cakupan Eng. Unit batas bawah
Nilai Hasil berskala dengan Offset 20%
PV yang dikonversi ke Real
PV_Real dengan Offset 20%
Eng. Unit = PV atas PV bawah

// nilai input analog REAL


// memasukkan nilai 20% offsetdari cakupan CPU
// Pengurangan batas atas dengan batas bawah
// nilai input analog REAL dengan Offset 20%
// Membaca batas atas dari PV
// Membaca batas bawah dari PV
// Pengurangan batas atas dengan batas bawah
// Cakupan unit rancang-bangun

// Membaca nilai input analog REAL dengan Offset 20%


// Memasukkan cakupan CPU 20% (+27648 5530 = +22118)
// Pembagian Nilai Input analog dengan Cakupan CPU
#Eng_Range
// Membaca cakupan nilai rancang-bangun
// Perkalian nilai terkonversi dan cakupan nilai rancang-bangun
#PV_Low
// Membaca batas bawah untuk kalkulasi PV offset
// Penjumlahan
#Scaled_Value_20 // Hasil final dari input analog unipolar berskala

Halaman - 14 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Skala Offset 20% Nilai Analog Bipolar

Untuk menghitung nilai skala dari sinyal Analog Bipolar, gunakan


rumus berikut: Nilai berskala = (PV input analog terukur x PV span
/ cakupan CPU ) + PV pertengahan

Seperti contoh sebelumnya, anda dapat membuat program kalkulasi


dengan FC atau FB, dan memanggilnya bila dibutuhkan. Statement
panggilan akan berisi paramenter aktual (nilai) seperti PV dan
Cakupan unit rancang bangun. Suatu contoh berikut:
Declaration
In
In
In
Out
Temp
Temp
Temp

Name
PV
PV_High
PV_Low
Scaled_Value_Bi
PV_Real
PV_Mid
Eng_Range

Type
INT
REAL
REAL
REAL
REAL
REAL
REAL

Initial Value
0
0
0
0
0
0
0

Network 1:

L
ITD
DTR
T

#PV

// Membaca nilai dari input analog terukur


// Mengkonversi dari Integer ke Dobel Interger
// Mengkonversi dari Dobel Integer ke REAL
// Menyimpan

Network 2:

Network 3:

Network 4:

#PV_REAL

L
L
-R
T

#PV_High
#PV_Low

L
L
/R
L
+R
T

#Eng_Range
2.000000e+00

L
L
*R
L
/R
L
+R
T

#PV_Real
#Eng_Range

PT. Siemens Indonesia


Training Center

#Eng_Range

#PV_Low
#PV_Mid

Comment
Input Word Analog terukur
Cakupan Eng. Unit batas atas
Cakupan Eng. Unit batas bawah
Nilai Hasil berskala Bipolar
PV yang dikonversi ke Real
(PV atas PV bawah) / 2 + PV bawah
Eng. Unit = PV atas PV bawah

// Membaca batas atas dari PV


// Membaca batas bawah dari PV
// Pengurangan batas atas dengan batas bawah
// Cakupan unit rancang-bangun
// Cakupan unit rancang-bangun
// Nilai 2 untuk PV pertengahan
// Pembagian
// Membaca batas bawah dari PV
// Penjumlahan
// Variabel PV pertengahan

// Membaca nilai input analog REAL


// Membaca cakupan nilai rancang-bangun
// Perkalian nilai terkonversi dan cakupan nilai rancang-bangun
5.529600e+04
// Memasukkan cakupan CPU (2 x 27648)
// Pembagian Nilai Input analog dengan Cakupan CPU
#PV_Mid
// Variabel PV pertengahan
// Penjumlahan
#Scaled_Value_Bi // Hasil final dari input analog bipolar berskala

Halaman - 15 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Memanggil Blok dan Nilai Skala


Denagn menggunakan blok skala, seperti FC atau FB, OB1 dapat
memanggil blokd an melewatkan parameter untuk menyelesaikan
nilai skala. Dalam contoh berikut, sebuah pengukuran temperatur
dengan cakupan dari 0-100 derajat yang dikirim oleh transmitter
temperatur (terhubung ke PIW 352)
FC 10
In
PV
INT
0
In
PV_High
REAL
0
In
PV_Low
REAL
0
Out
Scaled_Value
REAL
0
Temp PV_Real
REAL
0
Temp Eng_Range
REAL
0
Network 1:
Konversi Analog Input ke
Real
Network 2
Membuat cakupan unit
rancang-bangun
Network 3:
Skala untuk nilai analog

Dengan menggunakan suatu FC atau suatu FB untuk melaksanakan


proses skala atau kalkulasi offset 20% menyediakan keuntungan yang
berikut:

Kalkulasi dapat ditulis sekali dan dapat menggunakan kembali


dengan berbeda satuan parameter setiap kali blok dipanggil.

Sejak tidak diperlukannya untuk membaharui atau mengkalkulasi


nilai-nilai pada setiap pemindaian, anda dapat menjadwalkan
pemakaian blok tersebut secara efisien menggunakan Instruksi
Panggilan.

Jika ada suatu masalah dengan nilai analog yang mencegah


pelaksanaan kalkulasi atau blok, troubleshooting dapat lebih
sederhana sebab program disekat ke dalam segmen program.

Hal ini memungkinkan untuk memberi suatu nama simbolis kepada FC


atau FB pemskalaan.
Dengan melakukannya, anda dapat menciptakan secara mudah, jelas
tersusun kepada kode blok dan variabel yang terkai dengannya.
Sejak anda akan juga menggunakan lambang lokal di dalam FC atau
FB, anda sekarang hanya harus berhadapan dengan alamat absolut di
dalam Instruksi Panggilan.

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman - 16 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Latihan: Menggunakan Nilai berskala


untuk Pengendali
Sekarang buat program
menggunakan nilai berskala

Latihan:

Buatlah Program solusi untuk Input analog Unipolar gunakan hasilnya


untuk mengatur level dari tangki pembagian:
Buka Bab Latihan

PT. Siemens Indonesia


Training Center

Halaman - 17 -

ST-7 PROG2
Bab 4

Anda mungkin juga menyukai