Pembimbing:
dr. Suswardana, M.Kes, Sp. KK
SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Penyakit Kelamin RSAL dr. Mintohardjo
2
SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Penyakit Kelamin RSAL dr. Mintohardjo
1.
PENDAHULUAN
2.
salah satu bagian dari erupsi obat alergi.lebih sering ditemukan pada regio
Fixed drug eruption (FDE) merupakangenitalia dan area perianal, meskipun
reaksi hipersensitivitas yang ditandaisemua lesi kulit dari fixed drug eruption
oleh satu atau lebih makula yangdapat terjadi pada bagian kulit manapun.
berbatas jelas, berbentuk bulat atau ovalBeberapa pasien dapat memiliki keluhan
dengan ukuran lesi bervariasi dariseperti nyeri, terbakar, dan beberapa
beberapa millimeter sampai beberapamungkin mengalami demam, malaise,
sentimeter, juga dijumpai adanya plak,dan gejala gejala pada abdomen.(2,3)
bulla, erosi, yang disebabkan obat
khusus atau bahan kimia yang timbul
pada tempat yang sama sehingga terjadi
erupsi obat yang berulang.(1)
3.
biasanyasampai
berminggu-minggu,
warna
abuabu
dan
yang
muncul. (2)
1
6.
Lebih dari 100 obat obatan telahSebuah tes provokasi dengan obat yang
terbukti
termasuk
dapat
menyebabkan
didalamnya
9.
8.
EPIDEMIOLOGI
10.
11.
12.
ETIOLOGI
13.
Dalam
pasien
menggunakan
pengobatan
digunakan
selama
minggu
fixed
di
sulfonamid,
barbiturat,
drug
dalamnya
eruption,
ibuprofen,
naproxen,
tetrasiklin,
doksisiklin,
flukonazol,
fixed drug
14.
15.
16.
17.
18.
PATOGENESIS
19.
karena
reaksi
imunologi.
Visa
dkk
(1987)
drug
immunecomplex
reaction,
eruption, eruption
dependent
cytotoxic
drug
dengan
teknik
Penelitian
Alanko
22.
Visa
dkk
bahwa
juga
mekanisme
dan
kerusakan.(4)
23.
(4)
24.
25.
MANIFESTASI KLINIS
26.
Fixed
drug
eruption
genitalia
dan
area
perianal,
dan
gejala-gejala
pada
tersisa
atau
warna
yang
30.
27.
28.
lutut2
29.
31.
32.
33.
35.
5
36.
DIAGNOSIS
37.
38.
Anamnesis
Kelainan
dijelaskan
iatrogenik
dengan
mudah
riwayat
sebelumnya
yang
penyakit lainnya, meskiput agak miripmemberikan reaksi pada jenis obat yang
dengan banyak penyakit infeksi atausama. Investigasi untuk mengeluarkan
idiopatik. Penyebab lesi akibat obatpenyebab yang bukan disebabkan oleh
harus diperkirakan dalam differensialobat sepertinya cukup menolong.(2,5,7)
diagnosis
berbagai
untuk
membedakan
penyakit
dari
dermatologik,
39.
40.
Pemeriksaan Fisis
biasanya
khususnya apabila gejala atau lesi yangmuncul secara soliter, eritem, berwarna
muncul atipikal. . Beberapa pasien dapatmerah menyala atau berbentuk makula
memiliki keluhan seperti terbakar, dandengan warna merah dan gatal yang
beberapa mungkin mengalami demam,mungkin masuk ke ciri plak edema, lesi
malaise,
dan
gejala-gejala
dapat
memiliki
bentuk
fixed
drug
eruption
yang
42.
43.
44.
45.
46.
genitalia
dan
area
manapun.
Lesi
pada
perioral
meskipun semua lesi kulit dari fixed Pada kasus dengan fixed drug reaction
7
hari
sampai
berminggu-
fixed drug reaction pada penderitaminggu, warna abu abu yang tersisa
pecandu heroin. Sebagaimana prosesatau warna yang hiperpigmentasi.(2,8)
47.
48.
49.
Pemeriksaan Penunjang(2,4,6,9)
50.
dapat
51.
Pemeriksaan laboratorium
dilakukan
untuk
menunjang
diagnosis :
1
diagnosis
atau
diagnosis
banding.(4,8)
52.
Gambar 5 gambaran
53.
2
Uji
tempel
obat
merupakan
dan
untuk
8
mengantisipasinya
mengamati
waktu
dianjurkan
penderita
setengah
dalam
jam
tempel
yang
negatif
tidak
setelah
terjadi
menyokong
sensitisasi
akibat
uji
diagnosis
dan
Metode
sesudahnya.
Berdasarkan
uji
penelitian
tempel
yang
sebaiknya
dilakukan
tempel
tentang
sesuai
masih
konsentrasi
untuk
vehikulum
54.
provokasi
reaction,
Alanko
(1994)pemeriksaan
yang
obat,
tepat
oral
baku
dan
merupakan
emas
untuk
Uji
ini
bertujuan
untuk
punggung
pertama,
dan
dianggapmemprovokasi
reaksi
dan
biasanya
Kalau
cara
ini
yang
mungkin
memungkinkan
dilaksanakan
risiko
55.
pembacaan
renal,
pertama
setelah
respiratorik,
9
hematologik
seharusnya
dan
dapat
neurologik
dan
tanda
yang
diamati,
dapat
diinvestigasi,
56.
57.
DIAGNOSIS BANDING
58.
59.
Herpes Simpleks
cairan
jernih
dan
kemudian
infeksi
sekunder
sehingga
anamnesis
herpes
simpleks
hiperpigmentasi.
Dapat
pula
trauma
psikis
(gangguan
60.
10
61.
62.
63.
64.
11
65.
66.
67.
68.
69.
Erythema Multiforme
70.
yang
telah
terlibat
pasien
dalammutiforme.
dengan
Erythema
erythema
mutiforme
Umumnya
terkait
dengan
infeksi
(HSV),
virus
herpes
atau
infeksi
mutiforme
ditandai
oleh
Multiforme.
12
glans
penis.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
1
PENATALAKSANAAN(4)
Hentikan penggunaan obat yang
diduga sebagai penyebab.
Pengobatan sistemik.
78.
Pemberian
pengompresan
misalnya
oral
prednisone
Cairan
0,9%
kadang
antiseptik
mengganggu
istirahat
kompres
atau
yang
dengan
dapat
larutan
ringan
misalnya
10.000.
sedasi
misalnya
golongan81.
krim
kortikosteroid
4-8mg/kgBB.
krim
hidrokortison
Pengobatan
bergantung
pada
perlu
topikal
basah.
Tujuannya
adalah
mengeringkan
menyejukkan.
mongering
penguapan.
bersama
Biasanya
diobati,
muka
menggunakan
sedangkan
misalnya
sebaiknya
potensi
pada
ekstremitas
Pengompresan
akan
atau
efek
akan
untuk
karena
terbuka.
eksudat,
memberikan
diobati
atau
lama.
1%
keadaan
kompres
misalnya
Pengobatan Topikal.
79.
80.
dilakukan
rendah
badan
dapat
atau
diberikan
potensi sedang.
2
dalam
mungkin.
waktu
Sedapat
sesingkat
mungkin
sangat
poten,
terutama
14
157
kortikosteroid
potensi
sedang
Penggunaan
oklusif
harus
misalnya
83.
di
daerah
hati
daerah
popok
yang
hati,
2008. 343-349,355-362.
aksila.
82.
Mariapaz
Ramos,
Fitzspatrick's
Color
KESIMPULAN
84.
editor.
Atlas
and
bentuk,
dan
Penerbit FKUI;2002:19-28
misalnya
eritroderma
al.
Thieme
Clinical
85.
86.
Sterry W, et
KEPUSTAKAAN
15
Atlas
2007. p.23-30
of
The
Skin
Clinical
Adi
Sularsito,
Suria
Djuanda.
USA: Saunders; 2006. p.127-8, 36711 Ronny P.Handoko. Herpes Simpleks. In:
376
Djuanda A, editor. Ilmu Penyakit
8 Revuz,
Laurence
valeyrie-Allanore.
16
88.
89.
90.
91.