Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
Febrasari Almania
1017032024
Judul
: Rangkaian Latch
Tempat
Tanggal
: 20 Desember 2012
Nama
: Febrasari Almania
NPM
: 1017032024
Jurusan
: Ilmu Komputer
Fakultas
Riza Amelia
NPM. 0917041046
i
RANGKAIAN LATCH
Oleh
Febrasari Almania
ABSTRAK
Rangkaian latch adalah salah satu bentuk rangkaian sekuensial yang memiliki
kemampuan untuk mempertahankan kondisi logikanya hingga suatu masukan
mempengaruhinya dan menyebabkannya berubah ke kondisi logikanya yang lain.
Kelebihan dari rangkaian ini diadopsi oleh rangkaian flip-flop, sehingga rangkaian
tersebut dapat berfungsi sebagai elemen memori berkapasitas 1 bit. Flip-flop dapat
dibentuk dari gerbang NAND maupun NOR, yang masing-masingnya memiliki
tabel kebenarannya sendiri. Dari semua tabel kebenaran itu, dapat ditarik empat
kombinasi output yang mungkin, yakni set, reset, tidak berubah, atau race.
Percobaan ini, yang dilakukan menggunakan IC 74LS00 dan 74LS02, bermaksud
membuktikan kebenaran tabel-tabel yang baru saja disinggung. Percobaan dimulai
dengan menyusun rangkaian flip-flop berbasis NAND, NOR, serta versi
tergerbangnya, kemudian mencatat keluaran yang dihasilkan oleh tiap rangkaian.
Ternyata, setelah dibandingkan dengan hasil pengamatan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa teori-teori yang beredar benar adanya karena ditemui
kesamaan antara tabel kebenaran yang diperoleh dengan yang diuji.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
iv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Tabel Kebenaran Flip-flop dengan Latch SR NAND .....................................4
2. Tabel Kebenaran Flip-flop dengan Latch SR NOR ........................................4
3. Tabel Kebenaran Flip-flop dengan Latch SR Tergerbang...............................6
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman yang serba digital seperti sekarang ini, media penyimpanan
menjadi suatu barang wajib bagi semua kalangan. Kebutuhan akan suatu
tempat yang dapat menampung sejumlah data dalam jangka waktu yang lama
dan tanpa perubahan telah melahirkan suatu bentuk rangkaian sekuensial
yang mampu diandalkan sebagai elemen memori dengan kapasitas tertentu.
Rangkaian tersebut adalah rangkaian latch, yang memiliki kemampuan untuk
mempertahankan nilai input yang diterimanya hingga kondisi yang
ditentukan. Implementasi lanjutan dari latch adalah flip-flop yang telah
terintegrasi dalam satu IC.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah membuat rangkaian latch dan
berbagai macam rangkaian latch.
Rangkaian latch bekerja dengan mengunci nilai masukan yang diberikan atau
mengingat masukan tersebut (Anonymous B, n.d.). Jadi, rangkaian tersebut
akan tetap berada pada keadaan masukannya sampai suatu sinyal memaksanya
berubah ke keadaannya yang lain. Sebagai contoh, jika suatu input
menyebabkannya bernilai logika 1, maka rangkaian itu akan tetap dalam
keadaan itu dan mengingatnya sebagai 1 sampai suatu interupsi
menyebabkannya berpindah ke keadaan 0 (Pauzi, 2012).
C. Flip-flop SR
Rangkaian ini dapat dibentuk dari dua buah gerbang NAND atau NOR
(Anonymous B, n.d.).
(Anonymous C, 2012)
S
0
0
1
1
R
0
1
0
1
Q
RACE
1
0
0
1
TIDAK BERUBAH
S
0
0
1
1
R
0
1
0
1
Q
Q
TIDAK BERUBAH
0
1
1
0
RACE
Catatan :
1. Masukan S dan R pada tabel di atas mempunyai sifat aktif tinggi, yang
berarti akan aktif jika diberi nilai 1 dan sebaliknya.
2. Pada jenis flip-flop yang lain, ada juga yang bersifat aktif rendah, yaitu
akan aktif jika diberi nilai 0 dan sebaliknya.
D. Flip-flop SR Tergerbang
Salah satu kekurangan dalam unjuk kerja rangkaian flip-flop SR dasar adalah
terdapatnya keadaan yang tidak diinginkan, yakni ketika masukan S dan R aktif
pada waktu yang bersamaan (lihat Tabel 1) (Pauzi, 2012). Untuk mengatasi
masalah ini, maka rangkaian flip-flop di atas mengalami penambahan
komponen, berupa gerbang NAND untuk flip-flop yang tersusun dari gerbang
NAND atau gerbang AND untuk flip-flop yang tersusun dari gerbang NOR
serta jalur clock.
PRESENT INPUT
Clock
S
R
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
OUTPUT
Q
Q
Q
Q
Q
Q
0
1
*
Q
Q
Q
Q
Q
Q
1
0
*
Keterangan
Tidak berubah
Flip-Flop Reset
Flip-Flop Set
Tidak dipakai
(Anonymous B, n.d.)
B. Langkah Percobaan
1. Menyusun rangkaian flip-flop RS dengan menggunakan gerbang
NAND, kemudian mengisi hasil pengamatan ke dalam tabel yang
telah disediakan.
2. Menyusun rangkaian flip-flop RS dengan menggunakan gerbang
NOR, kemudian mengisi hasil pengamatan ke dalam tabel yang
telah disediakan.
3. Menyusun rangkaian flip-flop RS tergerbang dengan menggunakan
gerbang NAND, kemudian mengisi hasil pengamatan ke dalam
tabel yang telah disediakan.
4. Menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :
a. Pada flip-flop, input A atau S disebut sebagai SET input,
sedangkan input B atau R disebut sebagai RESET input.
Apa sebabnya?
b. Bagaimanakah arah perubahan output Q1 untuk A=B=0
untuk masing-masing jenis flip-flop RS?
11
3) dengan pin 6. Hal yang sama berlaku sebaliknya, dimana salah satu
input dari gerbang NAND kedua harus tersambung dengan output
gerbang NAND pertama, sehingga pin 4 dihubungkan dengan pin 3.
4) Menghubungkan pin 1 dan pin 5 dengan saklar binernya masingmasing, bergantung pada kondisi input yang diinginkan. Misalkan
kombinasi input yang ingin diuji adalah S=0 dan R=1, maka pin 1 harus
dihubungkan dengan Vcc, sedangkan pin 5 dihubungkan dengan
ground.
5) Menghubungkan kaki positif (+) LED yang pertama ke pin 3 (Q) dan
kaki positif (+) LED yang kedua ke pin 6 (Q). Kaki negatif () kedua
LED dihubungkan ke ground.
Pada dasarnya, tahap-tahap perangkaian flip-flop SR NOR serupa dengan flipflop SR NAND. Yang perlu diperhatikan hanyalah perbedaan posisi pin input
dan output. IC 74LS02 menetapkan pin yang bernomor paling kecil dari ketiga
pin yang ada sebagai output dari setiap gerbang. Jika pin keluaran pada IC
74LS00 tadi adalah pin 3 dan pin 6, maka kali ini kedua pin tersebut menjadi
jalur masukan, sedangkan pin keluarannya adalah pin 1 dan pin 4. Oleh karena
itu, perlu dipertimbangkan kembali posisi kaki positif lampu LED serta kabelkabel penghubung yang bersangkutan.
12
C. Hasil Pengamatan
Di bawah ini akan disajikan gambar-gambar rangkaian yang berhasil disusun
selama percobaan beserta masukan yang diberikan dan keluarannya.
MASUKAN
S
R
0
1
KELUARAN
Q
Q
1
0
13
Input selanjutnya adalah S=1 dan R=1. Pada fase ini, keluaran dari rangkaian
tidak berubah, melainkan mengikuti keluaran dari input sebelumnya.
MASUKAN
S
R
1
1
KELUARAN
Q
Q
0
1
Gambar 14. Flip-Flop SR NAND dengan
S=1 dan R=1
MASUKAN
S
R
0
0
KELUARAN
Q
Q
1
1
Gambar 15. Flip-Flop SR NAND dengan
S=0 dan R=0
MASUKAN
S
R
0
1
KELUARAN
Q
Q
0
1
Gambar 16. Flip-Flop SR NOR dengan
S=0 dan R=1
14
MASUKAN
S
R
0
0
KELUARAN
Q
Q
0
1
MASUKAN
S
R
1
0
KELUARAN
Q
Q
1
0
MASUKAN
S
R
1
1
KELUARAN
Q
Q
0
0
15
MASUKAN
Clock
S
R
0
1
0
KELUARAN
Q
Q
0
1
D. Pembahasan
Karakteristik flip-flop yang kedua, yakni sinyal keluarannya yang satu
merupakan komplemen dari yang lainnya, terbukti benar. Dari hasil percobaan,
didapati bahwa nilai Q dan Q selalu berlawanan (kecuali pada kondisi race).
Jika Q=1 maka Q=0 dan jika Q=0 maka Q=1.
Pada flip-flop SR NAND, input S (SET) yang aktif (S=1) akan menge-set nilai
logika jalur Q menjadi 1, sedangkan input R (RESET) yang aktif (R=1) akan
me-reset nilai logika Q menjadi 0. Nilai jalur Q menyesuaikan dengan nilai Q
selaku komplemennya. Jika S dan R sama-sama aktif, maka keluaran rangkaian
flip-flop akan mengikuti keluaran dari input sebelumnya (tetap). Jika S dan R
sama-sama bernilai 0, terjadi kondisi race, yang tidak dapat didefinisikan.
Hal yang sama terjadi sebaliknya pada flip-flop SR NOR, dimana input S yang
aktif akan menge-set jalur Q menjadi 1 dan input R akan me-reset nilai Q
menjadi 0. Nilai jalur Q menyesuaikan dengan nilai Q selaku komplemennya.
Keluaran yang tetap terjadi pada kondisi S=0 dan R=0, sedangkan race terjadi
ketika kedua nilai S dan R sama dengan 1.
16
Akhirnya, dari semua tabel kebenaran yang telah didapatkan dari kegiatan
percobaan, dapat disimpulkan bahwa teori dasar yang selama ini beredar benar
adanya. Tabel-tabel kebenaran yang menjadi referensi memiliki kecocokan
100% dengan hasil percobaan.
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Tim Fakultas Teknik UNY. (2001). Dasar Flip-Flop. diakses pada tanggal 17
Desember 2012, pukul 20.25 WIB, dari
http://listrikwiber.files.wordpress.com/2008/09/sampul12.pdf.
Widianto, Eko Didik. (2011). Elemen Rangkaian Sekuensial : Latch dan Flip-flop.
Diakses pada tanggal 19 Desember 2012, pukul 10.35 WIB, dari
http://didik.blog.undip.ac.id/files/2011/09/TSK505-Kuliah7-FlipFlop_Latch_wb.pdf.
LAMPIRAN