Plasenta Previa Case
Plasenta Previa Case
PLASENTA PREVIA
Disusun oleh:
Mikael Brilianta YP
01.201.6218
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2015
PLASENTA PREVIA
1. DEFINISI
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim
demiian rupa sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
Sejalan dengan bertambah membesarnya rahim dan meluasnya segmen bawah
rahim ke arah proksimal memungkinkan plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim ikut berpindah mengikuti perluasan segmen bawah rahim seolah
plasenta tersebut bermigrasi.
2. KLASIFIKASI
a) Plasenta previa
3. ETIOLOGI
a) Vaskularisasi desidua yang tidak memadai
b) Usia lebih dari 35 tahun.
c) Multiparitas
d) Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya (prior uterine surgery)
e) Riwayat kuretase abortus
f) Penggunaan kokain/merokok
g) Riwayat plasenta previa sebelumnya
h) Plasenta yang terlalu besar seperti pada kehamilan ganda dan eritroblastosis
fetalis
4. GAMBARAN KLINIS
a) Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan tanpa rasa nyeri.
b) Episode perdarahan pertama terjadi pada sekitar minggu 28 30 dan ditandai
dengan:
a. Perdarahan mendadak saat istirahat
b. Perdarahan dengan warna merah segar
c. Perdarahan tidak terlalu banyak dan jarang bersifat fatal
d. Perdarahan berhenti sendiri
c) Perdarahan berikutnya sering terjadi dengan jumlah semakin banyak.
d) Bagian terendah janin masih tinggi dan sering disertai dengan kelainan letak
(oblique atau lintang).
5. DIAGNOSIS
yang
tidak
ahli
pemakaian
transvaginal
ultrasonografi
bisa
6. DIAGNOSIS BANDING
a) Plasenta previa
b) Solutio plasenta
c) Ruptura uteri
No.
1
Klinis
Terjadinya
Plasenta Previa
Sewaktu hamil
Solutio Plasenta
Ruptura Uteri
Sewaktu hamil & In partu
inpartu
2
3
Tiba-tiba
Non-recurrent
Dimulai RUI
Bergantung pada
pembuluh
4
5
Warna Darah
Anemia
yang pecah
Darah tua + darah Darah baru
Darah baru
Sesuai
beku
dengan Tak
dengan
Toksemia
yang keluar
Bisa ada
7
8
Gravidarum
Nyeri Perut
Palpasi
Tidak ada
Biasa dan floating
Ada
Uterus
en
bagian-bagian
9
10
11
12
His
DJJ
Periksa Dalam
Plasenta
darah
Biasa
(+)
Jaringan plasenta
Ketuban
pada pinggir
+ di SBR
bois Defans muskuler,
meteorismus
menonjol
robek Tipis
kraeter Biasa
cekung
7. KOMPLIKASI
Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil yang menderita plasenta
previa, yaitu :
a) Komplikasi pada ibu
a. Dapat terjadi anemia bahkan syok
b. Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah rahim yang rapuh
b) Komplikasi pada janin
a. Kelainan letak janin.
b. Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi
c. Asfiksia intra uterin sampai dengan kematian
8. PENANGANAN
Semua pasien dengan perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga,
dirawat di rumah sakit tanpa periksa dalam. Bila pasien dalam keadaan syok karena
Penanganan Ekspektif
Kriteria:
o
Perdarahan sedikit
Rencana penanganan:
o
Pemeriksaan USG
Penanganan aktif
Kriteria
Partus pervaginam
Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis pada multipara dan anak
sudah meninggal atau prematur.
1. Jika pembukaan cerviks sudah agak besar (4-5 cm), ketuban dipecah (amniotomi)
2. Jika his lemah, diberikan oksitosin drips
3. Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC
9. PROGNOSIS
Prognosis ibu dan anak pada plasenta previa dewasa ini lebih baik jika
dibandingkan dengan masa lalu. Hal ini berkat diagnosis yang lebih dini dan tidak
invasif dengan USG disamping ketersediaan transfusi darah dan infus cairan telah
tersedia hampir di semua rumah sakit. Penurunan jumlah ibu hamil dengan paritas
tinggi dan usia tinggi berkat sosialisasi program keluarga berencana menurunkan
insiden plasenta previa. Dengan demikian banyak komplikasi maternal yang dapat
dihindarkan. Namun, nasib janin masih belum terlepas dari komplikasi kelahiran
prematur baik yang lahir spontan maupun karena intervensi seksio sesarea. Karenanya
kelahiran prematur belum sepenuhnya dapat dihindari sekalipun tindakan konservatif
dilakukan.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015
A. IDENTITAS
a. Nama Penderita
b. Umur
c. Jenis Kelamin
d. No. CM
e. Tanggal Masuk
f. Ruang
g. Agama
h. Pekerjaan
i. Alamat
j. Status Pendidikan
: Ny. I
: 29 tahun
: Perempuan
: 122.29.40
: 26 Januari 2015
: Baitunnisa 2
: Islam
: Ibu Rumah Tangga
: Sayung, Demak
: SMA
k. Kewarganegaraan
l. Nama Suami
: Kawin
:Tn. S
B. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 26 Januari 2015 pukul
15.00 WIB
a. Keluhan Utama
Pasien hamil 31 minggu usia 29 tahun mengeluh keluar darah seperti
menstruasi sejak tanggal 21 Januari 2015.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G3P1A1 hamil 31 minggu usia 29 tahun mengeluh perdarahan
pervaginam saat pasien melakukan aktivitas di rumah. Perdarahan keluar
secara tiba-tiba. Darah yang keluar berwarna merah segar, tidak diketahui
penyebab perdarahannya, disertai dengan kenceng kenceng sejak lima hari
yang lalu. Perdarahan yang keluar dirasakan pasien cukup banyak disertai
dengan prongkolan tadi pagi.
Pasien mengaku hari pertama haid terakhir tanggal 21 Juni 2014.
Riwayat kehamilan:
HPHT : 21 6 2014
HPL : 28 3 2015
c. Riwayat ANC
ANC dilakukan secara rutin di bidan.
d. Riwayat Haid
- Menarche
: 11 tahun
- Siklus haid
: 28 hari
- Lama haid
: 7 hari
- Dysmenorrhea
: (+) saat di awal haid
e. Riwayat Pernikahan
Pasien menikah yang pertama kali dengan suami sekarang. Usia pernikahan +
f.
g.
h.
i.
6 tahun
Riwayat Obstetri
G1 : laki-laki, 5 tahun, 2900gr, spontan
G2 : kuret 28 April 2014
G3 : hamil ini
Riwayat KB
Pil setelah lahir anak pertama
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat hipertensi
: disangkal
- Riwayat DM
: disangkal
- Riwayat penyakit paru
: disangkal
- Riwayat penyakit jantung
: disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat hipertensi
: disangkal
- Riwayat DM
: disangkal
- Riwayat penyakit paru
: disangkal
- Riwayat penyakit jantung
: disangkal
j. Riwayat Sosial Ekonomi
Suami pasien bekerja sebagai pegawai di perusahaan garmen, pasien bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Biaya kesehatan ditanggung BPJS.
C. Pemeriksaan Fisik
a. Status Present
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis, GCS E4V5M6
Vital Sign
:
- Tensi: 100/70 mmHg
- Nadi : 84 kali/menit
- RR : 20 kali/menit
- Suhu : 36,60C
- TB : 156 cm
- BB : 83 kg
b. Status Internus
- Kepala
: Mesocephale
- Mata
: Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung
: Sekret (-/-), septum deviasi (-/-), nafas cuping
-
hidung (-/-)
Telinga
Mulut
Tenggorokan
Leher
Kulit
Mammae
Paru-paru
:
Inspeksi
Hemithorak
dextra
dan
Palpasi
sinistra simetris.
dextra & sinistra sama, nyeri tekan (-)
Perkusi
: Sonor di seluruh lapangan
paru
Auskultasi
tambahan (-)
sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, suara tambahan(-)
Abdomen :
Inspeksi
: Cembung, striae gravidarum
Jantung
:
Inspeksi
: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi
: Redup
Batas atas jantung: ICS II linea sternalis sinistra
Batas pinggang jantung: ICS III linea para sternalis sinistra
Batas kanan bawah jantung: ICS V linea sternalis dextra
Batas kiri jantung: ICS V 2 cm medial linea midclavicularis
Perkusi
: Tidak dilakukan
Auskultasi
: DJJ (+)
Ekstremitas
:
Superior
Inferior
Oedem
-/-
-/-
Varises
-/-
-/-
Reflek fisiologis
+/+
+/+
Reflek Patologis
-/-
-/-
c. Status Obstetri
- Abdomen
o Inspeksi : perut cembung , striae gravidarum (+), linea nigra
(+), luka bekas operasi (-)
o Palpasi :
Leopold I
: TFU 2 jari di atas umbilicus, teraba massa
bulat, besar, lunak
Leopold II
: janin membujur, teraba tahanan keras
memanjang di sebelah kiri, dan teraba bagian keci-kecil di
sebelah kanan
Leopold III
keras
Leopold IV
konvergen
o Auskultasi
o TFU
o TBJ
Genitalia
o
Eksterna
konfigurasi
kedua
telapak
tangan
: DJJ 11 12 11
: 20 cm
: (26-12) x 155 = 1240 gram
A. RESUME
Pasien G3P1A1 hamil 31 minggu usia 29 tahun mengeluh perdarahan pervaginam saat
pasien melakukan aktivitas di rumah. Perdarahan keluar secara tiba-tiba. Darah yang
keluar berwarna merah segar, tidak diketahui penyebab perdarahannya, disertai dengan
kenceng kenceng sejak lima hari yang lalu. Perdarahan yang keluar dirasakan pasien
cukup banyak disertai dengan prongkolan tadi pagi.
Pasien mengaku hari pertama haid terakhir tanggal 21 Juni 2014.
Riwayat kehamilan:
HPHT : 21 6 2014
HPL
: 28 3 2015
Status Present :
Keadaan Umum
Kesadaran
Vital Sign
- Tensi
- Nadi
- RR
- Suhu
- TB
- BB
: Baik
: Composmentis, GCS E4V5M6
:
: 100/70 mmHg
: 84 kali/menit
: 20 kali/menit
: 36,60C
: 156 cm
: 83 kg
Status Internus
Status Obstetri
Abdomen
o
keras
Leopold IV
konvergen
konfigurasi
kedua
telapak
tangan
o
o
o
o
Auskultasi
TFU
TBJ
HIS
: DJJ 11 12 11
: 20 cm
: (20-12) x 155 = 1240 gram
: Jarang
Eksterna
Genitalia
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan Laboratorium Darah
Hematologi
Hb
: 10,1 g/dl
Hematokrit
: 30,2%
Leukosit
: 9,6 ribu/uL
Trombosit
: 297 ribu/uL
BT
: 200
CT
: 500
Gol. Darah/Rh : B/Positif
Kimia
GDS
: 92 mg/dl
Immunoserologi
HbsAg Kualitatif: Non reakif
USG
Kesan: Gravida tunggal, hidup, letak kepala punggung kiri sesuai dengan usia hamil
29 minggu 5 hari. Berat janin sekarang 1317gr. Perdarahan antepartum curiga
Plasenta previa.
B. DIAGNOSIS BANDING
1. Plasenta Previa
2. Solutio Plasenta
3. Laserasi Jalan Lahir
C. DIAGNOSA
Pasien G3P1A1 usia 29 tahun hamil 31 minggu, janin tunggal, hidup intra uterin,
presentasi kepala, punggung kiri, belum inpartu dengan perdarahan antepartum
curiga plasenta previa.
D. PENGELOLAAN
1. Initial Plan Diagnosis
Pengawasan
1. KU
2. vital sign
3. Laboratorium : darah rutin
4. Evaluasi Perdarahan pervaginam
2. Initial Plan Therapy
Bed rest total
Pemasangan infus RL 20 tpm
Rawat inap
Pemberian obat-obatan untuk mengurangi his (Duvadilan IV),
menghentikan perdarahan (Kalnex IV)
E. PROGNOSA
Kehamilan
Persalinan
F.
: dubia ad bonam
: ad malam
EDUKASI
1. Bed rest total, tidak melakukan aktivitas untuk sementara waktu.
2. Minum obat secara teratur.