Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN AN. R DENGAN HIPOSPADIA


DI RUANG BEDAH ANAK KEMUNING LT.II
RSUP. Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas di stase anak program profesi ners

Disusun oleh:
DANITA SUCI LESTARI

220112140092

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. DENGAN HIPOSPADIA


DI RUANG KEMUNING BEDAH ANAK LT. 2
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
A. PENGKAJIAN ANAK
1) Identitas Klien
Nama

: An. R

Tanggal lahir

: 23 November 2006

Umur

: 7 Tahun 11 Bulan

Agama

: Islam

Kultur

: Jawa-Sunda

Anak ke

: 1 (pertama) dari 2 bersaudara

Jenis kelamin

: Laki-laki

Diagnosa medis

: Fistula Urethracutan Midshaft post ChordectomyUrethoplasty ai Hipospadia tipe penoskrotal +


chordae

Tgl. Dikaji

: 14 November 2014

Tgl. Masuk RS

: 3 November 2014

No. Medrek

: 0001124564

2) Identitas Orang tua


Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Suku bangsa
Alamat

AYAH
: Tn.L
: 33 tahun
: Islam
: SMA
: Buruh Pabrik
: Sunda/Indonesia
: Pasir Biru Cibiru
Bandung

1. Keluhan utama/alasan masuk RS:

IBU
Ny.P
32 tahun
Islam
SMA
IRT
Jawa/Indonesia
Pasir Biru Cibiru
Bandung

Klien mengatakan saat BAK rembes hingga ke bokong sehingga saat


BAK klien harus jongkok. Saat ini klien telah menjalankan operasi kedua
pada tanggal 10 November 2014.
2. Riwayat kesehatan sekarang:
Saat ini An.R mengatakan nyeri dibagian operasi. Nyeri bertambah
ketika mau flatus, dan berkurang saat tarik nafas dalam, nyeri dirasa
seperti ada luka di area genitalia, nyeri hanya dirasakan di area genitalia,
skala nyeri 6, dengan intensitas waktu yang hilang timbul.
3. Riwayat kehamilan dan kelahiran
a) Prenatal:
Saat hamil G1P0, ibu klien rutin kontrol ke dokter kandungan karena
saat menjalani kehamilan pertama ini ibu mengalami gatal-gatal dari
usia kehamilan 4-9 bulan. Ibu juga menjalani ritual buang ayam,
karena budaya sekitar mengatakan ritual ini dilakukan untuk mengusir
mahkluk lain yang menganggu kehamilannya.
b) Intranatal:
Klien dilahirkan pada usia kehamilan cukup bulan (9 bulan),
persalinan ditolong oleh bidan di dekat rumahnya di Jawa. Persalinan
secara spontan pervaginam, bayi langsung menangis dengan berat
badan lahir 3200 gr, panjang badan 50 cm, tidak ada komplikasi
selama persalinan, saat dilahirkan bidan mengatakan bahwa An.R
mengalami hipospadia karena bentu penis seperti sudah disunat.
c) Postnatal:
Klien diberikan ASI selama 4 bulan tanpa makanan pendamping
ASI, dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan makanan
pendamping. Klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap.

4. Riwayat masa lalu:


Ibu klien mengaku klien belum pernah mengalami sakit berat TBC,
DBD, tifoid, epilepsi maupun penyakit keturunan, seperti kanker, DM,
asma, thalasemia, penyakit jantung bawaan dan kelainan darah lainnya.

Biasanya penyakit yang sering dialami oleh klien yaitu flu, batuk, pilek,
dan demam ringan saja.
Klien telah menjalani operasi rekonstruksi pertamanya pada tahun
2012. Setelah itu klien menjalani terapi penyuntikan hormon untuk
memperpanjang penis sebanyak 4x, dan saat ini ukuran penis bertambah
1cm.
5. Riwayat keluarga
Ibu klien mengatakan dikeluarganya banyak yang mandul, namun
tidak tau alasan mandul apakah dari hipospadia ataupun gejala yang
serupa. Keluarga tidak ada yang mengalami penyakit seperti hipertensi,
DM, dan penyakit berat lainnya.
6. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal satu rumah

7. Riwayat sosial:
Keluarga sangat kooperatif dengan perawat dan menerima keberadaan
perawat dengan terbuka. Keluarga juga mampu berkomunikasi dengan
baik dengan keluarga pasien lain. Menurut ibu klien, An.R jarang main
keluar rumah, karena An.R merasa bahasa yang digunakan oleh
masyarakat sekitar kasar, dan membuatnya tidak nyaman, dan lebih
memilih untuk main di dalam rumah dengan adiknya, klien juga
disekolahnya ditunjuk sebagai ketua kelas karena memiliki prestasi yang
cukup baik.
Data psikologis:
Ibu klien mengatakan merasa cemas dengan anaknya saat ini, apalagi
sudah berhari-hari tidak masuk sekolah. Ibu klien juga mengatakan sudah
mencari tahu dari internet mengenai penyakit yang dialami oleh anaknya,

dan sudah memahami tentang apa penyebab kondisi anaknya seperti


sekarang serta operasi kedua yang akan dijalaninya.
8. Riwayat Imunisasi:
Klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap.
9. Kebutuhan Dasar
Pola nutrisi

Klien makan 3 kali sehari. Lebih menyukai lauk daging,

Pola minum

saat dikaji tidak ada keluhan mual dan muntah


Klien minum air putih 1800 cc per hari, kadang juga

Pola eliminasi

susu.
Klien BAB sehari 1 kali. Konsistensi padat berwarna

Pola tidur

kuning kecoklatan, kadang berbentuk bulat-bulat.


Saat ini klien terpasang kateter
Klien tidur pada jam 20.00 dan bangun jam 05.00 pagi.
Ibu klien mengatakan klien tidak ada masalah tidur. Tidur
siang dianjurkan oleh ibu klien untuk mengistirahatkan

Aktivitas

otaknya.
Saat di Rumah Sakit, klien suka mengobrol dengan pasien

Bermain

anak dan perawat yang lainnya. Saat dirumah lebih sering


bermain bersama adiknya, ibu klien mengatakan An.R suka
mimisan bila kecapean, sehingga dilarang bermain

Personal

berlebihan diluar rumah.


Ibu klien mengatakan An.R mandi 1x sehari saat pagi hari,

hygiene

sikat gigi 2x sehari pagi hari dan sebelum tidur.

10. Pemeriksaan Fisik


a) Keadaan umum: Compos mentis, kulit bersih dan lembab, turgor
kembali kurang dari 3 detik.
b) Tanda Tanda Vital
Nadi
: 60 x/menit
Respirasi
: 24 x/menit
Suhu
: 36,2 C
Skala Nyeri
:6
c) Antropometri
BB: 20 kg
TB: 122 cm
d) Kepala
Bentuk kepala dan wajah simetris, rambut tebal, kebersihan cukup,
tidak ada lesi dan konjungtiva tidak anemis.

e) Telinga
Bentuk telinga normal, simetris, kebersihan cukup, pendengaran baik.
f) Mata
Bentuk mata simetris, sklera ikterik (-), konjungtiva anemis

(-),

pergerakan bola mata sesuai, pupil bulat isokor, edema orbita (-).
g) Hidung
Bentuk hidung normal, simetris, pernafasan normal, tidak ada
pernapasan cuping hidung, sekret (-), kebersihan cukup, patensi hidung
baik.
h) Mulut
Mukosa bibir lembab, bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada
bagian yang terbelah.
i) Leher
Bentuk simetris, tidak ada benjolan dan pembesaran kelenjar tiroid,
peningkatan JVP tidak ditemukan.
j) Dada
Bentuk dan gerakan dada simetris, tidak ada nyeri, tidak terdapat
retraksi interkostalis. Suara paru vesikuler, ronkhi

(-), wheezing (-).

Suara jantung S1 dan S2 murni irama regular lup dup, tidak ada suara
tambahan, tidak ada sianosis.
k) Abdomen
Bentuk abdomen datar, kontur lembut, tidak ada distensi. Hepar tidak
teraba, limpa/lien tidak teraba, BU (+) 10 x/menit.
l) Genitalia
Daerah genitalia cukup bersih, testis teraba dua berada dalam skrotum
dan pada puncak ujung penis terdapat lubang kencing setelah dilakukan
operasi yang pertama, BAK (+) nyeri (+), perdarahan (-).
m) Punggung dan bokong
Kulit terlihat utuh, tidak terdapat lubang dan benjolan pada tulang
belakang, lubang anus (+).
n) Ekstremitas
Ekstremitas simetris, pergerakan normal dan kuat 5/5 baik atas maupun
bawah, akral teraba teraba hangat, CTR < 2 detik. Tidak ada edema
pada ektremitas bawah dan atas, kebersihan cukup, jumlah jari-jari
tangan dan kaki normal, tidak ada nyeri, reflex patella +/+, tidak
terpasang infus.

11. Pemeriksaan Perkembangan


a Pertumbuhan:
BBL = 3200 gr, BB saat dikaji adalah 20 kg
PBL = 50 cm, TB saat dikaji adalah 122 cm
b Perkembangan:
Klien saat ini sudah memasuki sekolah dasar kelas 1 SD. Klien saat
ini sedang memasuki usia belajar. Klien adalah salah satu siswa yang
berprestasi karena mendapatkan ranking 1, senang dalam membaca
dan belajar. Dari segi perkembangan motorik kasar maupun motorik
halus klien sudah banyak hal yang dapat dilakukan seperti lari di
dalam lorong RS, meloncat, dapat berpakaian lengkap. Dilihat dari
segi mental, klien sudah dapat menghitung mundur, mengetahui nama
hari dan bulan, lebih suka membaca, sering menanyakan jam, dan suka
menggambar

mobil.

Dari

segi

bahasa

klien

sudah

mampu

berkomunikasi dengan siapapun dan sudah memiliki banyak kosakata.


Hubungan klien dengan keluarga maupun lingkungan sekitarnya
terlihat baik. Klien cukup mandiri dan dapat membangun pertemanan
baru di lingkungan rumah sakit (di ruangan khususnya). Klien sudah
menunjukkan minat yang disukainya. Ibu klien mengatakan An.R suka
membantu mengerjakan tugas rumah seperti menyapu, An.R juga
selalu menyiapkan kebutuhan sekolahnya sendiri, dan suka pelajaran
olah raga. Ibu klien mengatakan An.R lebih suka bermain dirumah
dengan adiknya, namun saat di RS, klien merupakan anak yang suka
meminjamkan mainannya, sopan, dan mandiri. Berdasarkan hasil
uraian diatas, An.R usia 8 tahun mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sesuai dengan usianya.
12. Terapi
Ceftriaxon 2x 500mg
Ranitidine 2x 1/2amp
Tramadol 2x1/2 amp drip
Ibuprofen 3x3/4sendok makan

B. ANALISA DATA

Data
DS :
- Klien mengatakan nyeri dan
perih saat BAK menggunakan
kateter
- Klien mengatakan nyeri
dirasakan menusuk seperti ada
luka
- Klien mengatakan nyerinya
timbul pada saat sedang BAK
DO :
- Klien tampak meringis kesakitan

Etiologi
Hipospadia

Post operasi uretroplasti

Terputusnya kontinuitas jaringan

Masalah
Nyeri

di area genitalia

Stenosis (obstruksi aliran darah)


uretra

Pengeluaran zat neurosistem oleh

saat BAK
- Skala nyeri 6

hipotalamus

Merangsang spinothalamus

Cortex cerebri

Nyeri saat berkemih

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1

Post Operasi
Gangguan rasa nyaman : nyeri saat berkemih berhubungan dengan
stenosis uretra post operasi uretroplasti ditandai dengan klien
mengatakan nyeri dan perih saat berkemih

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


N
O
1.

DIAGNOSA

TUJUAN

INTERVENSI

KEPERAWATAN
Gangguan rasa

Tupan :

Manajemen nyeri

nyaman : nyeri

Nyeri hilang atau berkurang

Intervensi :

berhubungan dengan

Tupen :

stenosis uretra post


operasi uretroplasti

RASIONAL

1. Kaji komprehensif tentang

1. Mengetahui keadaan nyeri serta

Setelah dilakukan tindakan

karakteristik nyeri : lokasi,

untuk mengevaluasi keefektifan

keperawatan selama 2x, klien

kualitas, frekuensi

intervensi

mengatakan nyeri hilang,

2. Berikan kesempatan klien

2. Mengkaji mekanisme koping

berkurang, atau terkontrol

untuk mengungkapkan

dalam menghadapi nyeri

Kriteria hasil :

nyeri

1. Menggunakan skala nyeri

3. Observasi isyarat-isyarat

untuk mengidentifikasi

nonverbal dari

tingkat nyeri : skala nyeri

ketidaknyamanan

turun
2. Memeriksa TTV dengan hasil
dalam batas normal
3. Klien mengatakan bahwa
nyeri berkurang/hilang/dapat

4. Berikan informasi tentang


nyeri
5. Ajarkan teknik distraksi

3. Mengetahui ketidaknyamanan
pasien
4. Meningkatkan pengetahuan
tentang nyeri bagi klien
5. Meningkatkan kontrol diri dan

dan teknik relaksasi (tarik

menurunkan ketidaknyamanan

napas dalam, tahan

afterpain dengan mengalihkan

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

dikontrol dengan

kemudian tiupkan lewat

perhatian atau merelaksasi otot-

menggunakan managemen

mulut secara perlahan)

otot

nyeri
4. Klien mengatakan kebutuhan
tidur dan istirahat cukup
5. Klien dapat BAK tanpa rasa
sakit

6. Atur posisi klien senyaman

6. Membantu mengurangi nyeri

mungkin sesuai kebutuhan


klien.
7. Berikan lingkungan yang
nyaman dan tenang

6. Klien tampak tenang

7. Mengurangi stimulus dengan


menurunkan ketegangan dapat
menurunkan persepsi nyeri

8. Ajak klien untuk

8. Bermain yang dilakukan klien

melakukan aktivitas

dapat sebagai teknik distraksi

bermain atau berbincang

untuk mengalihkan nyeri yang


dirasakan klien

9. Kolaborasi pemberian

9. Pemberian analgetik dapat

analgetik dengan dokter bila

mengurangi atau

tindakan tidak berhasil

menghilangkan stimulus nyeri.


Mengantisipasi bila tindakan
non farmako tidak berhasil

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TGL
14 November 2014

DX
1

IMPLEMENTASI
EVALUASI
Melakukan pengkajian
S: klien mengatakan bila nyeri akan tarik nafas
Mengkaji TTV klien
dalam
Memberikan th/ ranitidine amp IV, ibuprofen 3x
O: klien tampak mempraktekan tarik nafas dalam,
sendok makan PO, antibiotik ceftriaxon 500mg IV
saat dikaji ulang mengenai nyeri post operasi klien
Mengajarkan tehknik distraksi nyeri dengan tarik
mengatakan sudah dilakukan tarik nafas dalam
napas dalam
- KU : composmentis
- TD: 110/80mmHg
- HR: 84x/menit
- RR: 20x/menit
- S: 35,6C
- Skala Nyeri: pasca operasi : 6
A: nyeri teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Mengkaji nyeri secara komprehensif (lokasi, durasi, S: klien mengatakan nyeri di area genitalia, nyeri

frekuensi, intensitas nyeri).


Memberikan pereda nyeri

15 November 2014

lingkungan
-

(misal

ruangan

seperti ada luka sayatan, perih, nyeri hanya di area


dengan

manipulasi

tenang,

genitalia saja, nyeri berada pada skala 6, sakit

batasi

bertambah ketika akan flatus, berkurang saat di


pengunjung).
usap-usap oleh ibunya. ibu klien mengatakan akan
Memberikan posisi yang nyaman bagi klien
Mengalihkan perhatian nyeri dengan mengajak anak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
ngobrol dan memfasilitasi hal yang disukai anak dengan klien

TGL

DX
-

16 November 2014

17 November 2013

IMPLEMENTASI
EVALUASI
(nonton video, belajar, bernyanyi)
O: klien tampak meringis, hampir menangis. Saat
Mengingatkan untuk tarik nafas dalam saat nyeri
diajak ngobrol dan nonton video, klien tampak tidak
Kolaborasi : pemberian obat anti nyeri Tramadol
nyeri keluarga tampak mengerti mengenai teknik
amp drip, ranitidine amp IV, ibuprofen 3x sendok
cuci tangan
makan PO, antibiotik ceftriaxon 500mg IV
- KU : composmentis
Mengajarkan keluarga untuk teknik cuci tangan setiap
- HR: 84x/menit
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
- RR: 22x/menit
Menganjurkan lingkungan tetap bersih
- S: 36,0C
- Skala Nyeri: 4
A: nyeri teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Mengkaji keluhan utama klien saat ini
S: klien mengatakan sudah tidak nyeri, sudah bisa
Mengkaji TTV klien
BAB
Memfasilitasi posisi yang nyaman bagi klien
A: klien tampak ceria, sudah bisa berjalan ke kamar
Memfasilitasi kegiatan yang diminati oleh klien
mandi
(seperti bermain games, membaca, dan mengobrol)
- KU : composmentis
Kolaborasi : ranitidine amp IV, ibuprofen 3x
- HR: 86x/menit
- RR: 20x/mennit
sendok makan PO, antibiotik ceftriaxon 500mg IV
- S: 35,8C
- Skala Nyeri: 2
A: nyeri teratasi
P: lanjutkan intervensi
Mengkaji keluhan utama saat ini
S: klien mengatakan tidak ada keluhan yang
Mengkaji TTV klien
dirasakan saat ini, seharusnya hari ini ganti verban,
Memfasilitasi posisi yang nyaman bagi klien

TGL

18 november 2014

DX
-

IMPLEMENTASI
Memfasilitasi kegiatan yang diminati klien :

menggambar dan mewarnai


Kolaborasi: pemberian ceftriaxon 500mg

Mengkaji keluhan utama saat ini


Mengkaji TTV klien
Up infus dan kateter
Memfasilitasi kegiatan yang diminati klien :
menggambar dan mewarnai

EVALUASI
tapi dokter mengatakan besok baru ganti verban
O: klien tampak ceria, antusias dalam kegiatan
mewarnai dan menggambar
- KU : composmentis
- HR: 82x/menit
- RR: 30x/menit
- S: 35,9C
- Skala Nyeri : 2
A: nyeri teratasi
P: lanjutkan intervensi
S: klien mengatakan tidak ada keluhan yang
dirasakan saat ini, seharusnya hari ini ganti verban,
tapi dokter mengatakan besok baru ganti verban
O: klien tampak ceria, antusias dalam kegiatan
mewarnai dan menggambar
- KU : composmentis
- HR: 80x/menit
- RR: 34x/menit
- S: 36,2C
- Skala Nyeri : 2
A: nyeri teratasi
P: lanjutkan intervensi

F. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal
Jumat 14 November 2014

Catatan Perkembangan
Klien tampak lebih tenang dalam menghadapi hari sebelum operasi,
direncanakan hari Senin, 10 November 2014 operasi di jam pertama, dan
di puasakan dari jam 1 malam nanti. Ibu klien sudah tampak lebih
tenang, dan kecemasan berkurang. Klien tampak masih bermain dengan

Sabtu, 15 November 2014

teman di ruangannya.
Klien tampak lemas dan lemah saat setelah operasi, muntah (+), tampak

Minggu,16 November 2014

lebih pendiam setelah operasi dan merasa nyeri juga pusing


Klien tampak lebih baik dari hari sebelumnya, ingin BAB tapi tidak bisa
karena saat flatus nyeri, klien tampak masih nyeri dan diatasi dengan
cara di ajak ngobrol juga memfasilitasi kegiatan yang klien sukai seperti

Paraf

Tanggal
Senin, 17 November 2014

Catatan Perkembangan
ngobrol dan nonton video
Klien sudah tidak merasa nyeri dan kondisinya sudah semakin membaik,
BAB sudah ke kamar mandi, klien tampak ceria saat diajak ngobrol,

Selasa, 18 November 2014

main games, dan nonton video.


Klien tidak merasa nyeri, klien tampak antusias berjalan-jalan sekitar
kamarnya

Paraf

Anda mungkin juga menyukai