Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Pabrik es adalah suatu unit produksi untuk membuat dan menghasilkan es dalam bentuk es
balok ataupun flake ice sebagai bahan pembantu untuk mendinginkan hasil perikanan dalam
rangka mempertahankan mutu ikan.
Pekerjaan pembangunan pabrik es terdiri dari pekerjaan sipil yaitu bangunan pabrik dan
pekerjaan mekanikal yaitu instalasi unit refrigerasi atau unit pendingin dimana dalam unit ini
terjadi proses pendinginan/pembekuan bahan baku air menjadi es. Adapun komponen yang di
instal ini antara lain adalah compressor, condensor, receiver, evaporator (verdamper), brine tank
(bak air garam), suction trap, accumulator, oil separator, agitator, control valve dan instalasi
listrik sebagai sumber tenaga untuk menggerakan unit pendingin tersebut.
Secara teknis, jika seluruh komponen yang di instal ini tidak sesuai dengan kapasitas
yang telah ditentukan (salah perhitungan), maka proses pembekuan air menjadi es tidak tercapai
atau proses pembekuannya memerlukan waktu yang cukup lama sehingga tidak efisien, oleh
karena itu; penentuan, perhitungan dan pemeriksaan spesifikasi teknis dari komponen
komponen tersebut menjadi sangat penting. Jika tidak, maka hasil yang diperoleh bukannya air
beku (es) tapi hanya air dingin yang tidak mempunyai nilai jual.
Proses pendinginan ini terjadi pada saat freon atau amonia (refrigerant) disirkulasikan
oleh compressor keseluruh komponen dengan tekanan tinggi dan pada saat masuk ke evaporator
(verdamper) melalui katup ekspansi (expantion valve) terjadi proses penurunan tekanan &
temperatur (yang disebut proses pendinginan). Melalui verdamper ini, air garam dalam brine
tank didinginkan hingga mencapai suhu 15 C atau lebih rendah lagi sehingga dapat
membekukan air dalam ice can (cetakan es) yang direndam dalam brine tank tersebut.
Secara ekonomis, dalam perhitungan biaya operasional pabrik es, komponen biaya yang
cukup menentukan adalah komponen biaya untuk tenaga listrik (PLN atau Generator Set)
sebagai tenaga penggerak unit pendingin tersebut. Penentuan atau pemilihan penggunaan sumber
tenaga listrik tersebut harus hati-hati karena dampaknya cukup berarti, sebagai contoh; jika
menggunakan PLN sebagai sumber tenaga listrik akan ada penghematan biaya operasional
sekitar 30 % dibanding menggunakan Generator Set.
Petunjuk Teknis (Juknis) Pembangunan Unit Usaha Pabrik Es ini diharapkan dapat
menjadi acuan dalam membangun suatu unit usaha pabrik es karena kekeliruan dalam
menentukan Spesifikasi Teknis setelah persyaratan lain terpenuhi akan mempunyai dampak yang
sangat merugikan baik secara Teknis Operasional maupun Secara Ekonomi.
Petunjuk Teknis (Juknis) ini dilengkapi (lampiran) dengan contoh spesifikasi teknis Pabrik
Es Kapasitas 10 ton/hari, 15 ton/hari dan 30 ton/hari Lay out Pabrik es dan Gambar Komponen.
II. Tujuan
Petunjuk teknis ini disusun bertujuan untuk:
1. Sebagai acuan dalam rangka pembangunan unit usaha pabrik es;
2. Menunjang ketersediaan es secara memadai bagi kegiatan penanganan pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan;
1. Persyaratan Umum
1. Lokasi
Dalam menentukan lokasi pembangunan pabrik es, harus diperhatikan keberadaan sumber air
tawar sebagai bahan baku utama termasuk kapasitas dan kualitas, luas lahan (idealnya minimal
1,5 kali luas bangunan pabrik), kemudahan transportasi dan lokasi penjualan es relative tidak
terlalu jauh.
1. Status Lahan
Lahan merupakan milik pemerintah daerah dengan status lahan tidak bermasalah (clear and
clean) dengan status hukum jelas atau diperkuat dengan surat Bupati/Walikota;
1. Kelembagaan Pengelola
Mekanisme pengelolaan didasarkan atas kesepakatan masyarakat/ kelompok sasaran yang
difasilitasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi berkoordinasi dengan Dinas
Kabupaten/Kota yang menangani kelautan dan perikanan. Bentuk kelembagaan pengelola dapat
berupa koperasi/kelompok masyarakat/unit usaha lain yang disepakati bersama.
1. Persyaratan Teknis
1.
Bangunan Pabrik
1. Usahakan bangunan pabrik 90 % tertutup rapat, sirkulasi udara cukup dan hindari sinar
matahari masuk ke dalam unit secara langsung;
2. Dinding bangunan sebaiknya terbuat dari dinding tembok bukan kayu atau bahan baku
lain, hal ini maksudnya untuk menahan panas sinar matahari yang dapat mengurangi efek
pendinginan;
3. Ruang mesin usahakan sejajar dengan ruang produksi & ruang bongkar es agar
lebih efisien;
2.
Air sebagai bahan baku utama sangat menentukan kelangsungan pabrik es, oleh karena itu
keberadaan sumber air menjadi sangat penting. Air sebagai bahan baku harus memenuhi
persyaratan SNI 01-4872.1-2006 tentang Es untuk penanganan ikan Es untuk penanganan ikan.
Sumber air sebagai bahan baku yang digunakan untuk pembuatan es dapat berasal dari:
a.
Mata air;
1. Sumur bor;
2. Perusahaan Air Minum (PAM/PAMD);
3. Air sungai yang telah ditreatment sehingga memenuhi persyaratan.
Adapun kapasitas sumber air yang diperlukan adalah minimal 1,5 kali dari kapasitas pabrik es,
misalnya kapasitas pabrik es 10 ton/hari maka kapasitas sumber air idealnya minimal 15 ton/hari;
3.
Sumber tenaga listrik untuk menggerakan unit pendingin atau pabrik es adalah tenaga
listrik PLN atau generator set (genset). Dalam menentukan pilihan ini harus cermat,
pertimbangkan sisi efisiensinya baik secara teknis maupun ekonomis.
a.
jika diperlukan, dalam 1 (satu) tahun pabrik bisa operasional penuh, karena tidak perlu
2). Kelemahannya adalah jika listrik mati mengganggu produksi, namun demikian hal ini bisa
diatasi dengan menggunakan genset kapasitas kecil atau sekitar 22 kva (jika listrik mati rata-rata
> 3 jam) dan genset ini diperlukan hanya untuk;
menggerakan agitator, agar air garam dalam brine tank (bak air garam) tetap berputar
menggerakkan derek (hoist), jika pada saat sedang bongkar es tiba-tiba listrik mati;
biaya operasional lebih tinggi sekitar 30 % dibanding dengan sumber tenaga listrik dari
PLN;
perlu biaya perawatan dan jika terjadi kerusakan akan mengurangi produktivitas kerja;
perlu biaya overhaul yang rutin setiap tahun (hal ini akan mengurangi waktu produksi);
jika usia genset tersebut sudah diatas 3 tahun akan sering mengalami perbaikan (hal ini
4.
Spesifikasi Teknis
Penentuan atau pemeriksaan Spesifikasi Teknis perlu mendapat perhatian ekstra karena kalau
komponen komponen unit pendingin tersebut (refrigeration unit) tidak standar, maka dalam
operasionalnya akan sering mengalami gangguan, seperti efek pendinginan kurang, terjadi
kebocoran refrigerant dan adanya kerusakan kerusakan kecil yang dampaknya akan meluas dan
pada akhirnya unit tersebut baik secara teknis maupun ekonomis menjadi kurang efisien atau
kurang menguntungkan. Untuk itu disampaikan spesifikasi teknis pabrik es menurut kapasitas
produksi sebagai berikut.
Ice storage ini dirancang dengan suhu ruangan 5 C sehingga perlu dilengkapi dengan unit
pendingin (refrigeration unit) agar es ini tidak mencair, adapun kapasitas ice storage ini idealnya
3 (tiga) kali kapasitas pabrik es.
Jumlah investasi dari dana pemerintah sebesar Rp. 1,5 M diluar pembebasan lahan dan
pengadaan air.
No
Uraian
Volume
Biaya
Jumlah
Satuan
(Rp)
(Rp)
A.
1.
1 bulan
21.000.000 21.000.000
10 liter
15.000
150.000
500 Kg
1.000
500.000
1 Orang
1.000.000
1.000.000
1 Orang
1.000.000
1.000.000
4 Orang
750.000
3.000.000
180 org/bln
15.000
2.700.000
1 Bulan
500.000
500.000
Teknisi
Operator
Uang makan
5.
Lain lain
6.
JUMLAH 29.850.000
B.
C.
D.
4.975,Penjualan-
5.025
904.500
5.025
27.135.000
Per bulan
5.400 balok
Per Tahun (11 bulan)
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kapasitas Pendinginan
: 68.700 Kcal/hr
Evaporation Temp.
: 15 0 C
Condensing Temp.
: 38 0 C
Speed
: 1100 Rpm
1. Electro Motor
Jumlah
: 1 (satu) unit
Model
Daya
Speed
: 1450 Rpm
1. Valve Control
Stop valve
Solenoid valve
Expantion valve
: MEO 15A
Float Switch
: Mycom 65 RK
Pressure gauge
Safety valve
: CK 40 FG
Jumlah
: 1 (satu) unit
Ukuran
Kapasitas
Bahan
Insulasi
: Styrofoam tebal 10 cm
Konstruksi
Jumlah
: 1 (satu) set
: 240 m2
Diameter pipa
: 32 mm (11/4 )
Bahan
: 125 mm (4 )
: Pipa seamless carbon steel SCH 40
Konstruksi
Jumlah
: 1 (satu) set
: 240 m2
: 33 0 C
: 37 0 C
Suhu kondensasi
: 40 0 C
Bahan
Konstruksi
: Las listrik
1. Suction Trap
Jumlah
: 1 (satu) unit
Diameter shell
Panjang shell
: 10 mm
Konstruksi
1. Receiver
Jumlah
: 1 (satu) unit
Diameter shell
Panjang shell
: 3.000 mm
: 10 mm
Konstruksi
: 508 mm atau 20
1. Oil Separator
Jumlah
: 1 (satu) unit
Diameter shell
Panjang
: 1.000 mm
Tebal
: 10 mm
Konstruksi
: 318,6 mm atau 14
1. Accumulator
Jumlah
Diameter shell
: 1 (satu) unit
: 318,6 mm
Panjang
: 1.000 mm
Tebal
: 10 mm
Konstruksi
1. NH3 piping
Jumlah
: 208 unit
Kapasitas
: 50 Kg
Ukuran atas
: 260 mm x 260 mm
Ukuran bawah
: 240 mm x 240 mm
Tinggi
: 1.150 mm
Tebal plat
: 2 mm
: 16 unit
Jumlah
: 1 (satu) unit
Panjang
: 6.000 mm
Tebal plat
: 4 mm
: 13 buah
: 32 mm (1 )
Jumlah
: 1 (satu) unit
Daya
: 5,5 KW
Jumlah
: 1 (satu) unit
Type
Inlet Pipe
: 150 mm
Outlet Pipe
: 150 mm
: 37 0 C/32 0 C