Anggota :
1. Aris Fadillah
2. Evatri Cahyani
3. Intifada Afifaturahma
4. Fitri Rahmawanti
5. Pandu Dwi Kuncoro
6. Lovita Ningsih
7. Esy Esviyani
8. Tria Wulandari
9. Widiah Widiarti
10. Puspa Nugraheni
11023016
11023017
11023019
11023020
11023024
11023025
11023029
11023030
11023033
11023034
Kasus Measles
Seorang pasien anak-anak berusia 10 tahun dibawa kerumah sakit dikarenakan
adanya bercak kemerahan pada seluruh tubuh terutama pada pada bagian belakang
telinga, serta terdapat bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam.
Selain itu pasien juga mengalami demam yang tak kunjung reda dalam 3 hari . dokter
mendiagnosa pasien mengalami campak. Bagaimana cara pelaksanaan campak pada anak
tersebut? Apakah kemudian pasien dapat diberikan vaksin?
A. Definisi
Measles (campak atau rubeola) merupakan suatu penyakit infeksi akut yang
sangat menular, disebabkan oleh parami xovirus yang pada umumnya menyerang anakanak. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang melalui percikan liur (droplet) yang
terhirup.
B. Patofisiologi (+ siklus penyebaran)
Penyebaran virus maksimal adalah selama masa prodromal (stadium kataral),
melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, yakni melalui percikan ludah
(droplet infection) yang keluar ketika bersin atau batuk. Orang yang terinfeksi menjadi
menular pada hari ke 9 10 sesudah pemajanan (mulai fase prodromal). Fokus infeksi
terwujud yaitu ketika virus masuk kedalam pembuluh darah dan menyebar ke permukaan
epitel orofaring, konjungtiva, saluran nafas, kulit, kandung kemih dan usus Pada hari ke
9-10 fokus infeksi yang berada di epitel saluran nafas dan konjungtiva, satu sampai dua
lapisan mengalami nekrosis.
Pada saat itu virus dalam jumlah banyak masuk kembali ke pembuluh darah dan
menimbulkan manifestasi klinis dari sistem saluran nafas diawali dengan keluhan batuk
pilek disertai selaput konjungtiva yang tampak merah. Respon imun yang terjadi ialah
proses peradangan epitel pada sistem saluran pernafasan diikuti dengan manifestasi klinis
berupa demam tinggi, anak tampak sakit berat dan ruam yang menyebar keseluruh
tubuh,tampak suatu ulsera kecil pada mukosa pipi yang disebut bercak koplik.
Akhirnya muncul ruam makulopapular pada hari ke 14 sesudah awal infeksi dan
pada saat itu antibodi humoral dapat dideteksi. Selanjutnya daya tahan tubuh menurun,
sebagai akibat respon delayed hypersensitivity terhadap antigen virus terjadilah ruam
pada kulit, kejadian ini tidak tampak pada kasus yang mengalami defisit sel-T.
C. Etiologi dan faktor resiko
1. Etiologi
Campak disebabkan oleh virus Ribonucleated Acid (RNA) dari famili
paramixoviridae, genus morbilivirus. Hanya satu tipe antigen yang diketahui.Selama
masa prodromal dan selama waktu singkat sesudah ruam tampak, virus ditemukan
dalam sekresi nasofaring, darah dan urin.
2. Faktor Resiko
Adapun faktor risiko terjadinya campak yaitu :
a. Anak-anak dengan imunodefisiensi, misalnya pada HIV/AIDS, leukemia, atau
dengan terapi kortikosteroid.
b. Perjalanan atau kunjungan ke daerah endemi campak atau kontak dengan
c.
2. Stadium erupsi
Gejala pada stadium kataral bertambah dan timbul enantem di palatum durum dan
palatum mole. Kemudian terjadi ruam eritematosa yang berbentuk makula papula disertai
dengan meningkatnya suhu badan. Ruam mula-mula timbul di belakang telinga, di bagian
atas lateral tengkuk, sepanjang rambut, dan bagian belakang bawah. Dapat terjadi
pendarahan ringan, rasa gatal dan muka bengkak. Ruam mencapai anggota bawah pada
hari ke tiga dan menghilang sesuai urutan terjadinya. Dapat terjadi pembesaran kelenjar
getah bening mandibula dan leher bagian belakang, splenomegali, diare dan muntah Pada
campak tipe hemoragik (black measles), pendarahan dapat terjadi dari mulut, hidung atau
usus besar
3. Stadium konvalensensi
Erupsi
berkurang
dan
meninggalkan
bekas
yang
berwarna
lebih
tua
gejala patognomonik untuk campak. Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau
eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Pada stadium ini suhu menurun
sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi.
E. Data Lab yang dibutuhkan
Pemeriksaan labaroratorium yang dilakukan pada penderita campak adalah
a. Darah tepi
Pada pemeriksaan darah tepi dapat ditemukan leucopenia selama fase prodromal dan
stadium awal dari ruam. Biasanya terdapat peningkatan yang mencolok dari jumlah
leukosit apabila terjadi komplikasi. Apabila tidak terjadi komplikasi, jumlah leukosit
perlahan-lahan meningkat sampai normal saat ruam menghilang.
b. Isolasi dan identifikasi virus
Usap nasofaring dan contoh darah yang diambil dari seorang pasien 2-3 hari sebelum
mula timbul gejala hingga 1 hari setelah timbulnya ruam merupakan sumber yang
cocok untuk isolasi virus.
c. Serologi
Pemastian serologi infeksi campak bergantung pada peningkatan empat kali lipat titer
antibodi antara fase akut dan fase konvalensen serum atau pada terlihatnya antibodi
IgM spesifik campak dalam bahan serum tunggal yang diambil antara 1 dan 2
minggu setelah mula timbul ruam.
H. KIE
1. Penyuluhan tentang campak
2. KIE imunisasi campak meliputi :
Pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi campak pada bayi sebelum KIE dan
sesudah KIE.
3. Tindakan imunisasi campak