Anda di halaman 1dari 6

PROFESIONALISME GURU

TUJUAN PENGAJARAN :
1. Memahami Sikap dan perilaku Guru cermin keteladanan
2. Menjelaskan Pengertian dan isi kode etik Guru
3. Memahami Persyaratan kompetensi sebagai Guru
4. Memahami UU Guru dan Dosen
5. Mewujudkan ciri-ciri citra Guru efektif
Profesionalisme guru adalah kemampuan untuk mengajar dan
bernegosiasi, memotivasi, mampu mengubah visi menjadi kenyataan.
1. Sikap dan perilaku guru cermin keteladanan
Pemerintah sering melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kualitas guru, antara lain melalui seminar, pelatihan, dan loka karya,
bahkam melalui pendidikan formal bahkan dengan menyekolahkan
guru pada tingkat yang lebih tinggi. Kendatipun dalam pelakansaannya
masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun paling
tidak telah menghasilkan suatu kondisi yang yang menunjukkan bahwa
sebagian guru memiliki ijazah perguruan tinggi.
Latar belakang pendidikan ini mestinya berkorelasi positif dengan
kualitas pendidikan, bersamaan dengan faktor lain yang
mempengaruhi. Walaupun dalam kenyataannya banyak guru yang
melakukan kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang seringkali
tidak disadari oleh guru dalam pembelajaran ada tujuh kesalahan.
Kesalahan-kesalahan itu antara lain:
1. mengambil jalan pintas dalam pembelajaran,
2. menunggu peserta didik berperilaku negatif,
3. menggunakan destruktif discipline,
4. mengabaikan kebutuhan-kebutuhan khusus (perbedaan individu)
peserta didik,
5. merasa diri paling pandai di kelasnya,
6. tidak adil (diskriminatif), serta
7. memaksakan hak peserta didik (Mulyasa, 2005:20).

Untuk mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut maka seorang guru


yang profesional harus memiliki empat kompetensi. Kompetensi
tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dosen dan Guru,
Kompetnsi terebut yakni:
1. kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
pesertadidik.
2. kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan
peserta didik,
3. kompetensi profesional adalah kamampuan penguasaan materi
pelajaran luas mendalam,
4. kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Sikap dikatakan sebagai suatu respons evaluatif. Respon hanya akan


timbul, apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang
dikehendaki adanya reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa
bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbul didasari oleh
proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap
stimulus dalam bentuk nilai baik buruk, positif negati, menyenangkantidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi
reaksi terhadap objek sikap (Azwar, 2000: 15).
Sedangkan perilaku merupakan bentuk tindakan nyata seseorang
sebagai akibat dari adanya aksi respon dan reaksi. Menurut Mann
dalam Azwar (2000) sikap merupakan predisposisi evaluatif yang
banyak menentukan bagaimana individu bertindak, akan tetapi sikap
dan tindakan nyata seringkali jauh berbeda. Hal ini dikarenakan
tindakan nyata tidak hanya ditentukan oleh sikap semata namun juga
ditentukan faktor eksternal lainnya.
Menurut penuturan R.Tantiningsih dalam Wawasan 14 Mei 2005, ada
beberapa upaya yang dapat dilakukan agar beberapa sikap
dan perilaku menyimpang dalam dunia pendidikan dapat
hindari, diantaranya: Pertama, menyiapakan tenaga pendidik
yang benar-benar profesional yang dapat menghormati siswa
secara utuh. Kedua, guru merupakan key succes factor dalam

keberhasilan budi pekerti.Dari guru siswa mendapatkan action


exercise dari pembelajaran yang diberikan. Guru sebagai
panutan hendaknya menjaga image dalam bersikap dan
berperilaku. Ketiga, Budi pekerti dijadikan mata pelajaran
khusus di sekolah. Kempat, adanya kerjasama dan interaksi
yang erat antara siswa, guru (sekolah), dan orang tua.
Terkait dengan hal di atas, Hasil temuan dari universitas Harvard
bahwa 85 % dari sebab-sebab kesuksesan, pencapaian sasaran,
promosi jabatan, dan lain-lain adalah karena sikap-sikap seseorang.
Hanya 15 % disebabkan oleh keahlian atau kompetensi teknis yang
dimiliki (Ronnie, 2005:62).
Namun sayangnya justru kemampuan yang bersifat teknis ini yang
menjadi primadona dalam istisusi pendidikan yang dianggap modern
sekarang ini. Bahkan kompetensi teknis ini dijadikan basis utama dari
proses belajar mengajar. Jelas hal ini bukan solusi, bahkan akan
membuat permasalahan semakin menjadi. Semakin menggelembung
dan semakin sulit untuk diatasi.
Menurut Danni Ronnie M ada enam belas pilar agar guru dapat
mengajar dengan hati.Keenam belas pilar tersebut menekankan pada
sikap dan perilaku pendidik untuk mengembangkan potensi peserta
didik. Enam belas pilar pembentukan karakter yang harus dimiliki
seorang guru, antara lain:
1. kasih sayang,
2. penghargaan,
3. pemberian ruang untuk mengembangkan diri,
4. kepercayaan,
5. kerjasama,
6. saling berbagi,
7. saling memotivasi,
8. saling mendengarkan,
9. saling berinteraksi secara positif,
10. saling menanamkan nilai-nilai moral,
11. saling mengingatkan dengan ketulusan hati,
12. saling menularkan antusiasme,
13. saling menggali potensi diri,
14. saling mengajari dengan kerendahan hati,
15. saling menginsiprasi,
16. saling menghormati perbedaan.

Jika para pendidik menyadari dan memiliki menerapkan 16 pilar


pembangunan karakter tersebut jelas akan memberikan sumbangsih
yang luar biasa kepada masyarakat dan negaranya

2. Pengertian dan isi kode etik guru


Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan
adalah merupakan suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya
dan .Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan
karyanya sebagai Guru dengan mempedomani dasar dasar sebagai
berikut :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangun yang berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum
sesuai dengan kebutuhan anak didik masing masing .
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan .
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua murid sebaik baiknya bagi kepentingan
anak didik
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan .
6. Guru secara sendiri sendiri dan atau bersama sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya .
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan .
8. Guru bersama sama memelihara membina dan meningkatkan mutu
Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
Pemerintah dalam bidang Pendidikan.

3. Persyaratan kompetensi menjadi guru


Guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwa
pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang
mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat
pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan
jenjang pendidikan tertentu.
Macam macam kompetensi guru :
1. Yang dimaksud dengan guru sebagai agen pembelajaran (learning
agent) adalah peran guru antara lain sebagai fasilitator, motivator,
pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi
peserta didik.
2. Yang dimaksud dengan sehat jasmani dan rohani
kesehatan fisik dan mental yang memungkinka
melaksanakan tugas dengan baik. Kondisi kesehatan
tersebut tidak ditujukan kepada penyandang cacat.
3. Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.
4. Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif,
dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.
5. Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam.
6. Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan
guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan
efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar.

4. Memahami UU Guru dan Dosen


Di dalam UU no 14 Tahun 2005mencakup kedudukan, fungsi, tujuan,
prinsip profesionalitas, hak dan kewajiban dari guru dan dosen. Jadi
guru harus memahami dan menerapkan pembelajaran dan pendidikan
yang baik. Agar mendapat perhatian dari peserta didik dan menjadi
teladan untuk peserta didik.

5. Mewujudkan ciri-ciri citra Guru Efektif

Guru merupakan ujung tombak pendidikan yang sangat berpengaruh


dalam menentukan mutu pendidikan, demikian kata Drs, Ramli saat
menjadi nara sumber dalam kegiatan Bimbingan Teknik KTSP dan
Pengembangannya, pada hari Sabtu, 26 Juni 2010 di Aula MTs N
Dumai.
lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa untuk menjadi guru efektif ada
7 karakter yang harus dipenuhi oleh seorang guru, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

berfikir pro aktif


memiliki tujuan yang jelas (visi dan misi)
pandai membuat dan menentukan skala prioritas
berfikir menang-menang (win-win)
senang bekerja sama
memperhatikan orang lain
selalu belajar sepanjang waktu (Steven R Covey, 1994)

Guru efektif adalah guru yang memiliki sikap penuh perhatian, pantang
menyerah, penjelasaanya mudah dipahami, mampu mengelola kelas
dengan baik serta dapat meningkatkan seluruh kemampuan siswa ke
arah yang lebih positif melalui pengajarannya.
Adapun ciri-ciri guru efektif menurut Davis dan Thomas (1989) antara
lain mempunyai kemampuan yang terkait dengan : iklim belajar
dikelas, strategi manajemen pembelajaran, pemberian umpan balik
dan penguatan, serta peningkatan diri.

Anda mungkin juga menyukai