DRAFT
KATA PENGANTAR
Kegiatan pertambangan akan menghilangkan vegetasi yang ada, merubah bentang
alam dan berpotensi menimbulkan kerusakan ekosistem. Oleh karena itu kegiatan
reklamasi merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dari seluruh kegiatan
pertambangan. Sampai saat ini belum ada kriteria dan indikator yang baku mengenai
keberhasilan reklamasi hutan pada lahan bekas tambang.
Untuk itu perlu disusun suatu Pedoman Evaluasi Keberhasilan Reklamasi Hutan yang
akan memberikan hasil yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Semoga pedoman ini bermanfaat dan kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan pedoman ini disampaikan terima kasih.
Jakarta,
2008
Direktur Bina Rehabilitasi
Hutan dan Lahan,
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................
ii
I.
PENDAHULUAN ............................................................................
A.
B.
C.
Sasaran ..............................................................................
D.
Pengertian-Pengertian ........................................................
A.
B.
A.
B.
C.
Revegetasi ........................................................................
D.
Pemeliharaan .......................................................................
II.
III.
IV.
10
V.
21
A.
21
B.
22
VI.
25
VII.
PELAPORAN ...................................................................................
26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sumberdaya hutan bersifat multi fungsi, karena dibawah tegakan hutan
mengandung
sumberdaya
lain
seperti
tambang
yang
juga
perlu
kawasan
hutan
untuk
kepentingan
pertambangan
terbuka. Oleh karena itu pada pasal 45 ayat (1) UU No. 41 tahun 1999
dinyatakan
bahwa,
penggunaan
kawasan
hutan
yang
mengakibatkan
C.
Sasaran
Sasaran Pedoman Evaluasi Keberhasilan Reklamasi Hutan adalah untuk
menilai keberhasilan pelaksanaan reklamasi hutan pada areal bekas tambang,
yang mendapat ijin pinjam pakai penggunaan kawasan hutan, dalam rangka :
D.
1.
2.
3.
Pengertian-Pengertian
1.
Tambang
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tanah pucuk (top Soil) adalah lapisan tanah atas yang banyak
mengandung unusr hara yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.
10. Erosi adalah suatu proses pengelupasan dan pemindahan partikelpartikel tanah atau batuan akibat energi kinetis (air,salju, angin).
11. Sedimentasi adalah pengendapan material hasil dari transportasi oleh air,
angin, ataupun gaya gravitasi pada tempat yang lebih rendah.
12. Penilaian adalah pengamatan yang dilakukan secara terus menerus atau
secara periodik terhadap suatu program/kegiatan untuk menjamin bahwa
rencana-rencana kegiatan yang diusulkan, jadwal kegiatan, hasil-hasil
yang diinginkan dan kegiatan-kegiatan lain yang diperlukan dapat
berjalan sesuai dengan rencananya.
13. Evaluasi adalah suatu proses ilmiah untuk melakukan pengukuran dan
penilaian terhadap suatu gejala atau obyek, berdasarkan fakta dan
ukuran-ukuran yang telah ditetapkan.
14. Luas tanaman adalah luas tanaman yang dilaksanakan pengukuran pada
waktu penilaian.
15. Tanaman sehat adalah tanaman yang tumbuh segar dan batang relative
lurus dan bertajuk dengan tinggi minimal sesuai standar.
16. Tanaman kurang sehat adalah tanaman yang tumbuhnya tidak normal
atau terserang hama penyakit atau daun menguning atau berwarna tidak
normal, batang bengkok atau percabangan sangat rendah.
17. Tanaman merana adalah tanaman yang tumbuhnya tidak normal atau
terserang
hama
dan
penyakit
sehingga
kalau
dipelihara
kecil
Sampling
contoh
with
yang
Random
dilakukan
Start
adalah
secara
suatu
metode
sistematis
dengan
BAB II
PELAKSANAAN REKLAMASI HUTAN
A.
Dasar Hukum
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 2008 tentang Jenis Tarif Atas Jenis
Penerimaan Bukan Pajak Yang Berasal Dari Penggunaan Kawasan Hutan
Untuk Kepentingan Pembangunan Diluar Kegiatan Kehutanan Yang Berlaku
Pada Departemen Kehutanan
8.
B.
Kegiatan reklamasi hutan harus dilaksanakan pada kawasan hutan yang telah
mengalami perubahan permukaan tanah dan perubahan penutupan tanah.
Perubahan permukaan tanah adalah berubahnya bentang alam akibat penggunaan
kawasan hutan, sedangkan perubahan penutupan tanah adalah berubahnya jenisjenis vegetasi yang semula ada pada kawasan hutan. Dengan demikian maka
reklamasi hutan harus dilaksanakan pada kawasan hutan yang telah mengalami
perubahan permukaan dan penutupan tanah yang diakibatkan oleh :
1.
2.
3.
4.
b.
c.
d.
BAB III
KRITERIA KEBERHASILAN REKLAMASI HUTAN
Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan reklamasi hutan baik pada
areal penggunaan kawasan hutan maupun pada areal bencana alam perlu dilakukan
penilaian terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan reklamasi hutan. Agar pelaksanaan
penilaian keberhasilan reklamasi hutan dapat berjalan dengan baik, maka terlebih
dahulu perlu ditetapkan kriteria keberhasilan reklamasi hutan. Dengan mengacu
kepada jenis kegiatan reklamasi hutan, maka kriteria keberhasilan reklamasi hutan
ditetapkan sebagai berikut :
A. Penataan lahan
1. Pengisian kembali lahan bekas tambang
2. Penataan permukaan tanah
3. Kestabilan lereng
4. Penaburan tanah pucuk
B. Pengendalian erosi dan sedimentasi
1. Pembuatan bangunan konservasi tanah (checkdam, drop structure, saluran
drainase, dll).
2. Penanaman cover crops untuk memperkecil kecepatan air limpasan dan
meningkatkan infiltrasi.
3. Memperkecil erosi dan sedimentasi.
C. Revegetasi
1. Pengadaan benih/bibit (dapat dilakukan dengan pembuatan persenaian
maupun pembelian dari pihak ketiga).
2. Penanaman pohon yang terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
e.
D. Pemeliharaan
1. Penyulaman tanaman yang mati
2. Meningkatkan kualitas tempat tumbuh dengan pemupukan, pemberian soil
condition, peningkatan kondisi tanah, dll.
3. Penyiangan dan pendangiran
4. Pemberantasan hama dan penyakit
5. Pengkayaan
BAB IV
METODE EVALUASI
Survey
Survey merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi primer yang
dilakukan dengan cara pengukuran secara langsung dilapangan. Data primer
yang diperoleh dapat berupa data numerik, data spasial maupun deskripsi dari
suatu kondisi tertentu.
B.
Studi referensi :
Studi referensi merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi yang
telah ada (data sekunder) tanpa dilakukan survey atau pengukuran
dilapangan. Data ini sangat berguna dan sangat diperlukan dalam evaluasi
dan biasanya telah tertera dalam dokumen-dokumen yang ada, baik dokumen
perencanaan, laporan, maupun dokumen penting lainnya seperti Amdal,
RPK/RKL, dll.
C.
Sampling :
Untuk pengukuran beberapa parameter dalam evaluasi keberhasilan reklamasi
hutan, perlu dilakukan teknik sampling, misalnya untuk persentase tumbuh
tanaman dan tingkat kesehatan pohon. Teknik sampling ini sangat membantu
10
seluruh
kriteria
diberikan
bobot
sesuai
dengan
tingkat
E.
Analisis :
Setelah dilakukan penilaian evaluasi keberhasilan reklamasi hutan di lapangan
berdasarkan Tabel Kriteria dan Indikator Tingkat Keberhasilan Reklamasi
Hutan pada Lampiran 1, maka selanjutnya mengikuti rumus sebagai berikut :
TN =
=1
[ TS
SM
x Bobot]
Dimana :
TN
TS
SM
= jumlah kriteria
Dari hasil perhitungan total nilai evaluasi akan diperoleh kriteria dan
kesimpulan sebagai berikut :
-
Total nilai
> 80
Total nilai 60 - 80
Total nilai
< 60 :
Metode evaluasi untuk setiap kriteria dan perameter keberhasilan reklamasi hutan
dapat dilihat pada uraian sebagai berikut :
A
Penataan Lahan
1. Sasaran penilaian penataan lahan adalah penataan permukaan lahan,
ketabilan lereng dan pengaturan/penaburan tanah pucuk.
2. Evaluasi dilaksanakan dengan membandingkan data sekunder (laporan)
yang ada di perusahaan dengan kondisi dilapangan.
3. Melakukan pengamatan atau uji petik secara visual dilapangan untuk
mengetahui terjadinya longsor serta penaburan tanah pucuk.
pengendali
erosi
dan
sedimentasi,
sasarannya
adalah
pembuatan check dam, dam penahan, saluran diversi, drop struchture dan
lain-lain sesuai dengan lokasi dan jenis kegiatan yang tercantum dalam
rancangan. Evaluasi dilaksanakan dengan melihat laporan yang ada di
perusahaan dan mengamati secara langsung bangunan konservasi tanah
yang ada dilapangan serta melakukan pencatatan terhadap jumlah dan
jenis bangunan yang ada, kondisinya (baik atau rusak) dan kesesuaian
fungsinya (berfungsi atau tidak)
Hasil pengamatan dicatat dan selanjutnya direkapitulasi sebagaimana pada
Tabel 1.
12
Blok/
Lokasi
Jenis
Bangunan
Jumlah(Unit)
Renc.
4
Real.
5
Kondisi (Unit)
Berfungsi
6
Tdk Berfungsi
7
Keterangan
8
Jumlah
Areal Penanaman/Revegetasi
1. Satuan Unit Penilaian
Satuan unit penilaian tanaman adalah luas areal reklamasi dan revegetasi.
2. Pengukuran Luas Tanaman
Pengukuran luas tanaman dilakukan terhadap realisasi luas penanaman/
revegetasi yang dinyatakan dalam luas areal yang ditanam dalam satuan
Ha dan dibandingkan terhadap rencana luas penanaman/revegetasi sesuai
dengan rancangan reklamasi.
Pengukuran luas tanaman dilakukan dengan cara memetakan areal
penanaman menggunakan GPS, theodolit atau alat ukur lain. Hasil
pengukuran luas tanaman dituangkan dalam peta dengan skala 1:10.000,
dan
dihitung
luasnya.
Hasil
perhitungan
selanjutnya
direkapitulasi
Keterangan :
Persentase realisasi luas tanaman (%) = Hasil Pengukuran x 100 %
Rencana
3. Penilaian Tanaman
Penilaian tanaman hasil revegetasi dilakukan melalui teknik sampling
dengan metode Systematic Sampling with Random Start (atau metode lain
disesuaikan dengan kondisi di lapangan), yaitu petak ukur pertama dibuat
secara acak dan petak ukur selanjutnya dibuat secara sistematik.
Intensitas Sampling (IS) 10% yaitu, dengan menempatkan petak ukur
seluas 0,1 Ha, berbentuk persegi panjang (40m x 25m atau disesuaikan
dengan kondisi lapangan) atau dalam bentuk lingkaran dengan jari-jari
17,8 meter. Jarak antara titik pusat petak ukur adalah 100 m arah Utara
Selatan dan 100 m arah Barat Timur. Untuk memperoleh kualitas hasil
pengukuran, jarak antara petak ukur terluar dengan batas tanaman
ditentukan minimum 20 m dan maksimum 50 m. Dengan demikian hasil
sampling yang didapat akan mampu memenuhi azas keterwakilan dengan
IS 10%.
4. Sebagai panduan dalam pembuatan petak ukur pelaksanaan penilaian
tanaman perlu dibuat diagram skema penarikan petak ukur tanaman yang
dipetakan dengan skala 1:10.000. Diagram skema tersebut mencantumkan
14
seluruh
areal
tanaman
yang
dinilai.
Untuk
jelasnya
15
1 cm
cmcm1 cm
Keterangan :
: Batas areal tanaman
:
16
:
:
:
:
:
:
:
Ha
No.
Jenis Tanaman
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Koordinat :
Jml Bibit :
Sehat
3
Metode Penilaian:
Intensitas Sampling : 10 %
Lembar Ke :
. Btg
Kondisi Tanaman
Kurang sehat
4
Merana
5
Keterangan
6
1. Fisiografi Lahan
a. Datar
b. Landai
c. Agak Curam
d. Curam
14
dst
.
.
n.
Jumlah:
1. Kayu
a. Mahoni
b. .
c. ..
2. Gangguan Tanaman
a. Penggembalaan
b. Kebakaran
c. Hama penyakit
d. Gulma
2. MPTS
a. Mangga
b. ..
c. ..
Petugas Penilai,
17
Petak Ukur
(Blok)
2
% Tumbuh
Tanaman
5
Keterangan
6
Rata-rata
D
Pengolahan Data
1. Penataan Lahan
Persentase keberhasilan penataan lahan dihitung berdasarkan jumlah luas
areal yang sudah dilakukan penataan dibandingkan dengan luas areal yang
seharusnya dilakukan penataan.
Untuk menentukan tingkat keberhasilan penataan lahan digunakan kriteria
sebagai berikut :
a. Luas areal yang ditata
Luas areal yang ditata (ha) > 90% dari areal yang seharusnya ditata.
b. Kestabilan lereng
Kestabilan lereng dilihat dari terjadi longsor atau tidak dari areal yang
telah ditata.
c. Penaburan/penempatan tanah pucuk
1) Luas areal yang diatur (ha) > 80% dari areal yang seharusnya diisi.
2) Jumlah tanah pucuk yang ditabur > 80% dari jumlah tanah pucuk
yang digali dan disimpan.
3) Ketebalan tanah pucuk (cm) > 80% dari ketebalan tanah pucuk
semula pada areal tersebut.
18
b. Cover crop
Penanaman cover crop dilakukan di areal persiapan tanaman > 90%
dari rencana penanamannya, penilaiannya berdasarkan pada data
laporan perusahaan.
c. Erosi dan sedimentasi
Penilaian terjadinya erosi dan sedimetasi dilihat secara visual di
lapangan dengan kriteria terjad erosi ringan, sedang dan berat
brdasarkan erosi alur dan erosi parit yang terjadi.
3. Keberhasilan Tanaman/Revegetasi
a. Persentase Tumbuh Tanaman
Persentase tumbuh tanaman setiap petak dihitung dengan cara
membandingkan jumlah tanaman yang ada dengan rencana jumlah
tanaman yang seharusnya ada di dalam suatu petak ukur yang dinilai.
T = ( hi / Ni) x 100 %
= (h1 + h2 + .....+ hn) / (N1 + N2 + .... + Nn) x 100 %
dimana :
T = Persen (%) tumbuh tanaman
hi = Jumlah tanaman hidup yang terdapat pada petak ukur ke i
Ni = Jumlah tanaman yang seharusnya ada pada petak ukur ke i
19
tanaman.
Pengamatan
terhadap
pertumbuhan tanaman
dan
tanaman
yang
dilakukan
antara
lain
meliputi
atau
20
BAB V
PROSEDUR DAN TATA CARA
A.
Prosedur Penilaian
Pelaksanaan evaluasi keberhasilan reklamasi hutan diselenggarakan oleh
Dinas Kehutanan Provinsi setempat dan akan disupervisi oleh Tim Direktorat
Jenderal RLPS.
1. Pelaksanaan evaluasi keberhasilan reklamasi hutan dilaksanakan oleh
Dinas Kehutanan Provinsi dengan melibatkan unsur UPT Departemen
Kehutanan, Dinas Kabupaten/Kota yang menangani bidang Kehutanan,
Dinas Pertambangan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
2. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi membentuk Tim Evaluasi Keberhasilan
Reklamasi dengan susunan sebagai berikut :
Ketua
Sekretaris
Anggota
21
2.
yang dikumpulkan
cover cropnya lagi karena tanaman utama sudah tumbuh besar, maka
penilaian dilakukan berdasarkan data/laporan/dokumentasi yang ada
di perusahaan.
c. Erosi dan sedimentasi yang terjadi dinilai berdasarkan kondisi di
lapangan setelah dilakukan reklamasi, apakah masih terjadi erosi alur
dan erosi parit atau tidak.
3.
Persentase tumbuh
Jumlah tanaman
23
2) Pemeliharaan
-
Penyulaman
Pemupukan
Pemberantasan
hama
dan
penyakit
atau
penyiangan/
pendangiran
-
pengkayaan
24
BAB VI
HASIL EVALUASI
1. Hasil penilaian keberhasilan reklamasi secara keseluruhan disusun oleh Tim
Evaluasi yang terdiri dari hasil penilaian penataan lahan, pengendalian erosi dan
sedimentasi dan keberhasilan tanaman/revegetasi.
2. Hasil penilaian penataan lahan direkapitulasi per blok/lokasi dan diberi keterangan
blok/lokasi mana yang berhasil dan kurang berhasil.
3. Penilaian kondisi bangunan pengendali erosi dan sedimentasi dilaksanakan
dengan katagori berfungsi atau tidak berfungsi serta kesesuaiannya dengan
rancangan.
4. Hasil penilaian tanaman/revegetasi direkapitulasi pada setiap blok/lokasi yang
berhasil dan kurang berhasil.
5. Rekomendasi dari ketiga penilaian diatas digunakan untuk perpanjangan pinjam
pakai kawasan hutan maupun untuk pengembaliannya.
a. Apabila secara keseluruhan hasil reklamasi mencapai total nilai > 80,
pelaksanaan reklamasi dinyatakan berhasil.
b. Apabila secara keseluruhan hasil reklamasi total nilai antara < 80, maka
pelaksanaan reklamasi tidak diterima dengan catatan Tim Evaluasi akan
memberikan saran tindak lanjut untuk dapat memenuhi keberhasilan diatas
80.
25
BAB VII
PELAPORAN
Hasil pelaksanaan Evaluasi Keberhasilan Reklamasi Hutan yang telah dipresentasikan
dan disajikan dalam Laporan Akhir memuat uraian hasil pelaksanaan Evaluasi
Keberhasilan Reklamasi Hutan
berikut :
KATA PENGANTAR
SUSUNAN TIM
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
I.
II.
PENDAHULUAN
A
Latar Belakang
Dasar Pelaksanaan
Metode Evaluasi
Analisis Evaluasi
Hasil Evaluasi
Kesimpulan
Rekomendasi
LAMPIRAN LAMPIRAN
-
Peta situasi
27
Indikator
Parameter
Standar Evaluasi
1.
10
Penataa
n lahan
Penataan
permukaan
lahan
a. Luas areal
yang ditata
10
b. Kestabilan
10
Presentase
terhadap
keseluruhan
areal lahan
bekas tambang
(mine out)
0
c. Penaburan
tanah
pucuk
10
0
2.
Dibuktikan
dengan laporan.
Poting sistem
pada daerah
berbatu dapat
disamakan
dengan
penaburan top
soil
10
Pengendali
an Erosi
dan
Sedimenta
si
a. Bangunan
Konservasi
Tanah
a.Chek Dam/dam
penahan,
saluran diversi,
drop structure
dll.
10
Kesesuaian
dalam jumlah
spesifikasi dan
lokasi
0
b. Cover
Crop
Cover crop
10
Untuk areal
persiapan
tanaman
c. Erosi dan
Sedimentasi
0
10
28
5
3. Terjadi erosi
berat
0
3. Revegetasi
80
a.
Penanaman
a. Luas areal
penanaman
b. Persentase
tumbuh
1. > 90 %
2. 80 90 %
3. < 80 %
c. Jumlah
tanaman
1. 400 ph/ha
2. 320 399 ph/ha
3. < 320 ph/ha
10
5
0
10
5
0
10
5
1. Tumbuhan
sehat > 80 %
2. Tumbuhan
sehat 60% 80%
3. Tumbuhan
Sehat < 605
10
Jarak tanam
maks
5 x 5 m sesuai
dg
bentuk lahan
Terhadap jumlah
pohon.
Jenis lokal
pokok tanaman
hutan / MPTS
berdaur panjang
Tinggi normal,
daun segar dan
tidak kuning.
Batang normal,
tdk ada hama/
penyakit
10
Dari rencana
0
d. Komposisi
Jenis tanaman
10
5
0
f. Pertumbuhan
tanaman/
Kesehatan
tanaman
b.
Pemeliharaan
a. Penyulaman
b.Pemupukan
Dilihat dari
rencana
5
0
10
Pupuk organik
dan anorganik
5
c.Pemberantasan
hama dan
penyakit atau
penyiangan/
pendangiran
10
0
c. Pengkayaan
10
29
30