Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Adiana Putri
A. Definisi
Kanker endometrium adalah kanker yang terjadi pada organ endometrium atau pada
dinding rahim. Endometrium adalah organ rahim yang berbentuk seperti buah pir sebagai
tempat tertanam dan berkembangnya janin. kanker endometrium kadang-kadang disebut
kanker rahim, tetapi ada sel-sel lain dalam rahim yang bisa menjadi kanker seperti otot atau
sel miometrium. kanker endometrium sering terdeteksi pada tahap awal karena sering
menghasilkan pendarahan vagina di antara periode menstruasi atau setelah menopause
(Whoellan 2009)
Keterangan : Kanker endometrium dibagi atas derajat (G) sesuai dengan derajat
diferensiasi histologik.
C. Etiologi
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker endometrium, tetapi
beberapa penelitiian menunjukkan bahwa rangsangan estrogen yang berlebihan dan terus
menerus bisa menyebabkan kanker endometrium. Berikut ini beberapa faktor resiko yang
bisa meningkatkan munculnya kanker endometrium :
a. Obesitas atau kegemukan.
Pada wanita obesitas dan usia tua terjadi peningkatan reaksi konversi androstenedion
menjadi estron. Pada obesitas konversi ini ditemukan sebanyak 25-20 kali. Obesitas
merupakan faktor resiko utama pada kanker endometrium sebanyak 2 sampai 20 kali. Wanita
dengan berat badan 10-25 Kg diatas berat badan normal menpunyai resiko 3 kali lipat
dibanding dengan wanita dengan berat badan normal. Bila berat badan lebih dari 25 Kg diatas
berat badan normal maka resiko menjadi 9 kali lipat.
b. Haid pertama (menarche).
Wanita mempunyai riwayat menars sebelum usia 12 tahun mempunyai resiko 1,6 kali
lebih tinggi daripada wanita yang mempunyai riwayat menars setelah usia lenih dari 12
tahun. Menstruation span merupakan metode numerik untuk menentukan faktor resiko
dengan usia saat menarche, usia menopause dari jumlah paritas. Menstruasion span (MS) =
usia menars (jumlah paritas x1,5). Bila MS 39 maka resiko terkena kanker endometrium
sebanyak 4,2 kali dibanding MS < 29.
c. Tidak pernah melahirkan.
Memiliki resiko terkena kanker endometrium lebih tinggi baik sudah menikah atau
belum dibanding wanita yang pernah melahirkan. Penelitian menunjukkan bahwa 25%
penderita kanker endometrium tidak pernah melahirkan anak (nulipara). Penelitian lainnya
juga menunjukkan bahwa faktor ketidaksuburan(infertilitas) lebih berperan daripada jumlah
melahirkan (paritas).
d. Penggunaan estrogen.
Estrogen sering digunakan sebagai terapi sulih hormon. Peningkatan penggunaan
hormon ini diikuti dengan meningkatnya resiko kanker endometrium.
e. Hiperplasia endometrium.
Adanya tumor yang memproduksi estrogen, misalnya tumor sel granulosa, akan
meningkatkan angka kejadian kanker endometrium.
D. Manifestasi Klinis
Beberapa gejala kanker endometrium adalah sebagai berikut :
1. Rasa sakit pada saat menstruasi.
2. Rasa sakit yang parah dan terus menerus pada perut bagian bawah, rasa sakit ini akan
3.
4.
5.
6.
7.
E. Patofisiologi
Kanker endometrium adalah jaringan atau selaput lender rahim yang tumbuh di luar
rahim. Padahal, seharusnya jaringan endometrium melapisi dinding rahim. Kanker
endometrium tumbuh pada ovarium, tuba falopii, dan saluran menuju vagina. Kanker ini
bukan merupakan penyakit akibat hubungan seksual. Wanita muda maupun yang sudah tua
dapat terkena penyakit ini. Walaupun pada umumnya yang terserang wanita yang sudah tua.
Tumbuhnya jaringan endometrium di luar rahim kemungkinan disebabkan oleh darah
menstruasi masuk kembali ke tuba falopii dengan membawa jaringan dari lapisan dinding
rahim sehingga jaringan tersebut menetap dan tumbuh di luar rahim. Kemungkinan lain
adalah jaringan endometrium terbawa ke luar rahim melalui pembuluh darah atau kelenjar
getah bening.
F. Pemeriksaan Penunjang
Sebelum tindakan operasi, pemeriksaan yang perlu dilakukan:
1. Foto toraks untuk menyingkirkan metastasis paru-paru
G. Penatalaksaan Medis
Sampai saat ini belum ada metode skrining untuk kanker endometrium.Hanya untuk
pasien yang termasuk dalam risiko tinggi seperti Lynch syndrome tipe 2 perlu dilakukan
evaluasi endometrium secara seksama dengan hysteroscopy dan biopsy. Pemeriksaan USG
transvaginal merupakan test non invasif awal yang efektif dengan negative predictive value
yang tinggi apabila ditemukan ketebalan endometrium kurang dari 5 mm. Pada banyak kasus
histeroskopi dengan instrumen yang fleksibel akan membantu dalam penemuan awal kasus
kanker endometrium.
Pada stadium II dilakukan histerektomi radikal modifikasi, salpingo-ooforektomi
bilateral, deseksi kelenjar getah bening pelvis dan biopi paraaorta bila mencurigakan, bilasan
peritoneum, biopsi omenteum (omentektomi partialis),biopsi peritoneum.
Pada stadium III dan IV : operasi dan/atau radiasi dan/atau kemoterapi. Pengangkatan tumor
merupakan terapi yang utama, walaupun telah bermetastasis ke abdomen.
Proses Keperawatan
Pengkajian
Riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan pelvis, serta pemeriksaan laboratorium
dilakukan. Data pengkajian tambahan mencakup respon psikososial pasien, karena keharusan
untuk menjalani pembedahan dapat menunjukkan reaksi emosional yang kuat dan adanya
ketakutan. Jika pembedahan dilakukan untuk mengangkat kanker endometrium, cemas yang
berhubengan dengan ketakutan akan kanker dan kematian menambah stress pada pasien dan
keluarganya.
Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa keperawatan utama pasien dapat mencakup
sebagai berikut:
NO
1.
DIAGNOSA
Nyeri
NOC
Pain control,
Definisi :
Comfort level
Kriteria Hasil :
1. Mampu mengontrol
pengalaman emosional
nyeri, mampu
menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk
menggambarkan adanya
mengurangi nyeri,
kerusakan (Asosiasi
mencari bantuan)
Studi Nyeri
2. Melaporkan bahwa
Internasional): serangan
nyeri berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri
3. Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekuensi
4. Menyatakan rasa
Batasan karakteristik :
berkurang
rentang normal
menghindari nyeri
Gerakan melindungi
Tingkah laku berhati-hati
Muka topeng
NIC
Pain Level,
Pain Management
1. Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
2. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri
pasien
5. Evaluasi pengalaman
nyeri masa lampau
6. Evaluasi bersama
pasien dan tim
kesehatan lain tentang
ketidakefektifan
kontrol nyeri masa
lampau
keluarga untuk
mencari dan
menemukan
menyeringai)
dukungan
8. Kontrol lingkungan
sendiri
yang dapat
Fokus menyempit
mempengaruhi nyeri
(penurunan persepsi
pencahayaan dan
berpikir, penurunan
kebisingan
9. Kurangi faktor
presipitasi nyeri
contoh : jalan-jalan,
penanganan nyeri
(farmakologi, non
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
personal)
Respon autonom
(seperti diaphoresis,
nyeri untuk
perubahan tekanan
menentukan intervensi
Analgesic Administration
Kurang Pengetahuan
NOC :
Kowlwdge : disease
process
Definisi :
Tidak adanya atau
kurangnya informasi
kognitif sehubungan
dengan topic spesifik.
Kriteria Hasil :
NIC :
1. Teaching : disease
Process
2. Berikan penilaian
tentang tingkat
pengetahuan pasien
menyatakan
tentang proses
pemahaman tentang
Batasan karakteristik :
penyakit, kondisi,
memverbalisasikan
prognosis dan
adanya masalah,
program pengobatan
ketidakakuratan
3. Jelaskan patofisiologi
berhubungan dengan
mengikuti instruksi,
mampu
melaksanakan
prosedur yang
tepat.
dijelaskan secara
Faktor yang
berhubungan :
benar
keterbatasan kognitif,
mampu menjelaskan
interpretasi terhadap
tepat
dijelaskan
kurangnya keinginan
perawat/tim
kesehatan lainnya
yang tepat
tidak mengetahui
5. Gambarkan proses
6. Identifikasi
sumber-sumber
kemungkinan
informasi.
penyebab, dengna
cara yang tepat
7. Sediakan informasi
pada pasien tentang
kondisi, dengan cara
yang tepat
kosong
9. Sediakan bagi
keluarga informasi
tentang kemajuan
pasien dengan cara
yang tepat
13. Eksplorasi
kemungkinan sumber
atau dukungan,
dengan cara yang
tepat
melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan
cara yang tepat
NOC :
cemas
NIC :
Anxiety control
Definisi :
Anxiety Reduction
(penurunan kecemasan)
Klienmampu
1.
mengidentifikasi dan
individu);
mengungkapkan gejala
perasaan
cemas
ini
Mengidentifikasi,
2.
mengungkapkan dan
merupakan
yang
mengontol cemas
akan
datang
dan
langkah
untuk
Gelisah
Insomnia
Resah
Ketakutan
Sedih
Kekhawatiran
Cemas
3.
batas normal
Postur tubuh,
4.
9. Identifikasi tingkat
kecemasan
menggunakan teknik
relaksasi
DAFTAR PUSTAKA
Whoellan.(2009).kanker
endometrium.http://dokter-herbal.com/kanker-endometrium.html.