Disusun oleh :
Nama
: Rendy
NIM
: 10513015
Kelompok
: 2
Tanggal Percobaan
: 15 September 2014
: Aris/10510087
Siswanto/10510031
PERCOBAAN 02
PENENTUAN KANDUNGAN CaCO3 DALAM KULIT TELUR
I.
Tujuan :
1. Menentukan konsentrasi EDTA
2. Menentukan konsentrasi CaCO3 dalam kulit telur dengan titrasi pembentukan
kompleks
Faktor yang membuat EDTA ampuh sebagai pereaksi titrimetrik adalah dengan ion
logam selalu terbentuk kompleks sehingga reaksi berjalan satu tahap, konstan kestabilan
kelatnya umumnya besar sekali sehingga reaksinya sempurna, dan banyak ion logam yang
bereaksi cepat. Titrasi langsung dapat dilakukan dengan menggunakan indikator logam dan
terbatas pada kation yang bereaksi cepat dengan EDTA. Buffer NH3-NH4Cl dengan pH 9
sampai 10 sering digunakan untuk logam yang membentuk kompleks dengan amoniak
(Underwood, 1994). Reaksi titrasi ion kalsium dengan EDTA dapat ditulis :
Ca2+(aq)
H2Y2-(aq)
CaY2-(aq)
2 H+(aq)
Sebuah
larutan
berlebih
yang
mengandung
kompleks
Mg-EDTA
ditambahkan dan ion logam, misalnya M2+, menggantikan magnesium dari kompleks EDTA
yang relative lemah itu (Underwood,1994). Pada percobaan penentuan kandungan CaCO 3 ini
larutan EDTA dibakukan dengan larutan ion Mg2+ menurut reaksi :
Mg2+(aq) +
III.
H2Y2-(aq)
MgY2-(aq)
2 H+(aq)
ALAT
BAHAN
Pipet volume 25 mL
ALAT
BAHAN
Pipet volume 5 mL
Buffer pH 10
Buret 50 mL
Kulit Telur
Larutan HCl 6 M
Gelas ukur 10 mL
Larutan NaOH 4 M
Mortar
Kaca arloji
IV. Cara Kerja :
Pembakuan larutan EDTA
40 mL larutan EDTA 0,05 M ditempatkan dalam gelas kimia 500 mL kemudian
diencerkan hingga 200 mL.
Larutan ditempatkan dalam buret.
Padatan MgSO4. 7H2O ditimbang ( 0,6 g) kemudian larutkan dalam labu takar 250
mL.
Larutan dipipet 25 mL kemudian ditambahkan 10 mL larutan buffer pH 10, satu
sendok EBT/NaCl dan aqua DM.
Larutan dititrasi dengan larutan EDTA sehingga warna larutan berubah warna menjadi
biru, dilakukan duplo.
Konsentrasi larutan EDTA ditentukan dengan tepat.
Penentuan kadar CaCO3 dalam kulit telur
Kulit telur dibersihkan dari membran yang tersisa, jika perlu dibilas dengan air.
Kulit telur yang telah bersih ditempatkan ke dalam cawan penguap/ kaca arloji, lalu
dikeringkan dalam oven pada suhu 105oc selama 30 menit.
Kulit telur didinginkan kemudian digerus hingga halus menggunakan mortar.
Kulit telur ditimbang 3 gram, kemudian ditempatkan kedalam gelas kimia 250 mL.
Ditambahkan aqua DM dan 50 mL HCl 6 M sambil diaduk perlahan. Dilakukan
dalam lemari asam.
Larutan kulit telur dipanaskan dan diaduk perlahan hingga larut, kemudian
didinginkan.
V akhir
EDTA (mL)
0,00
27,00
27,00
0,00
26,90
26,90
Volume rata-rata
26,95
V akhir
EDTA (mL)
0,00
14,50
14,50
14,50
29
Volume rata-rata
Perhitungan
A. Pembakuan EDTA
I. Menentukan konsentrasi dari MgSO4.7H2O
Massa MgSO4.7H2O
= 0,6 gram
Mr MgSO4.7H2O.
Volume MgSO4.7H2O
= 250 mL
[ MgSO4.7H2O]
= 9,741.10-3 M
M2V2
= 0,1048M
= 0,1048 M x 0,250 L
= 0,0262 mol
14,50
14,50
Mr CaCO3
= 100 gram/mol
Massa CaCO3
VI.
Massa CaCO 3
x 100
Massa sampel
= 87,35 %
Pembahasan :
Pada percobaan kali ini dilakukan pengukuran kalsium karbonat. Kalsium karbonat
berupa serbuk, putih, tidak berbau, tidak berasa, stabil di udara. Pada percobaan penentuan
kandungan CaCO3 ini larutan EDTA dibakukan dengan larutan ion Mg2+ menurut reaksi :
Mg2+(aq) +
H2Y2-(aq)
MgY2-(aq)
2 H+(aq)
Pada percobaan pembakuan larutan EDTA didapat konsentrasi EDTA adalah 0,0452 M.
Berbeda dengan aslinya larutan EDTA yang diambil mempunyai konsentrasi 0,05 M. Hal ini
disebabkan karena penglihatan perubahan warna larutan ketika titrasi setiap orang bisa
berbeda. Penambahan indikator juga mempengaruhi perubahan warna, jika terlalu sedikit,
tidak terlalu kelihatan perubahan warna pada larutan ketika titrasi.
Pengukuran kalsium karbonat dilakukan pada suasana pH 10, karena pada pH ini
magnesium dalam air akan mengendap sebagai Mg(OH)2, sedangkan kalsiumnya dititrasi
dengan larutan EDTA dengan bantuan indikator EBT (Erio chrom Black T.), sehingga
membentuk senyawa komplek Ca-EDTA. Penambahan EDTA dihentikan ketika warna
larutan berubah dari ungu muda menjadi biru. Adapun reaksi yang terjadi adalah:
Ca2+(aq) +
H2Y2-(aq)
CaY2-(aq)
2H+ (aq)
kalsium dan magnesium dapat dititrasi bersamaan dengan EDTA pada pH 10.
Reaksi-reaksi yang terlibat dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
CaCO3
HCl
CaCl2 +
H2O
CaCl2
H2Y2-(aq)
CaY2-(aq)
+ HCl
CO2
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, sampel serbuk kulit telur ayam yang
mengandung kalsium karbonat dengan kadar adalah 87,35 %. Setiap telur mempunyai
kandungan kalsium karbonat yang berbeda, maka tidak asing jika terdapat perbedaan pada
literatur percobaan. Pencucian alat yang kurang bersih pun mempengaruhi perubahan warna
pada titrasi. Penglihatan perubahan warna larutan ketika titrasi setiap orang juga bisa berbeda.
Penambahan indikator juga mempengaruhi perubahan warna, jika terlalu sedikit, tidak terlalu
kelihatan perubahan warna pada larutan ketika titrasi.
Pelarut yang digunakan pada percobaan ini adalah HCl, larutan HCl digunakan sebagai
pelarut karena kalsium larut dalam asam dengan membentuk gelembung gas. Pada titrasi
sampel digunakan NaOH 4 M, karena selain sebagai pembuat suasana basa NaOH disini juga
sebagai penetral sampel yang telah dilarutkan oleh HCl.
VII.
Kesimpulan :
Dengan melakukan percobaan ini dapat diketahui bahwa konsentrasi EDTA yang digunakan
pada percobaan adalah 0,0452 M dan Kandungan CaCO3 pada kulit telur adalah 87,35 %
VIII.
Daftar Pustaka