Rio Mardani
Suhardi
NPM :
12.05.0.104
KELAS C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAN
20
A. MODEL PEMBELAJARAN
a. Bagan Model Pembelajaran
20
Ceramah
Pakktek dan latihan
Ekspositori
Demonstrasi
Questioner
mencongak
Questioner
mencongak
TPembelajaran berdasarkan proyek
Pembelajaan berdasarkan pengalaman
Pembelajaran otentik
Pembelajaran bermakna
eam Accelereted Instruction (TAI)
20
No.
1
Langkah-langkah
Menjelaskan tujuan pembela-jaran
Peran Guru
Guru menjelaskan TPK, informasi latar bel
Mendemonstrasikan pengetahuan
siswa
atau keterampilan
Membimbing pelatihan
awal
kesempatan
2. Model
Pembelajaran
Kooperatif
(CL,
Cooperative
Learning).
20
kelompok
berupa
laporan
atau
presentasi.
memotivasi siswa
Menyajikan informasi
Mengorganisasikan siswa
dalam kelompok-kelompok
20
Membimbing kelompok
efisien
Guru membimbing kelompok belajar
Evaluasi
Memberi penghar-gaan
3. Model
Pembelajaran
Kooperatif
tipe
STAD
(Student
Achievement
Teams
Division)
Langkah 1
Langkah 2
langsung,
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (setiap
kelompok terdiri dari 4 6 siswa yang heterogen, baik dari
Langkah 3
Langkah 4
sudah diberikan)
Guru memberikan tes individual, masing-masing
mengerjakan tes tanpa boleh saling bantu membantu diantara
anggota kelompok.
20
Langkah 5
4.
Langkah langkahnya :
a.
Kelompok Asal
b.
20
d. Dalam tipe ini peran guru lebih banyak sebagai fasilitator, yaitu
memfasilitasi agar pelaksanaan kegiatan diskusi dalam kelompok ahli
maupun penularan dalam kelompok asal berjalan secara efektif dan
optimal.
e. Setelah masing-masing anggota dalam kelompok asal selesai
menyampaikan apa yang dipelajari sewaktu dalam kelompok ahli, guru
memberikan soal/kuis pada seluruh siswa. Soal harus dikerjakan secara
individual.
f. Nilai dari pengerjaan kuis individual digunakan sebagai dasar pemberian
nilai penghargaan untuk masing-masing kelompok. Teknik
20
Pembelajaran
Kooperatif
tipe
think
Pair
and
Share
6.
Review
20
guru mengamati
belajarnya kooperatf
Langkah keempat
: Seatwork
7.
adalah sebagai
berikut :
data
yang
diberikan
guru,
siswa
menyusun,
memproses,
20
dapat
berpikir
secara
optimal.
20
Fase
1
Indikator
Kegiatan Guru
masalah
Mengorganisasikan
Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok
Mengembangkan dan
pemecahan masalah
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
proses-proses yang mereka gunakan
10. Model pembelajaran Problem posing
Bentuk lain dari problem posing adalah problem posing, yaitu pemecahan
masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan kembali masalah
menjadi bagian-bagian yang lebih simpel sehingga mudah dipahami.
Langkahnya adalah: pemahaman, jalan keluar, identifikasi kekeliruan,
meminimalisasi tulisan dan hitungan, mencari alternatif, menyusun
soal/pertanyaan.
Prinsipnya:mewajibkn siswa untuk mengjukan soal sendiri melalui belajar
soal secara mandiri.
Sintaknya
a.
20
b.
e.
kelompok
sehingga
terjadi
diskusi
kelas.
20
pada tiap meja tunamen sesuai dengan skor yang diperolehnya diberikan
sebutan (gelar) superior, very good, good, medium.
d. Bumping, pada turnamen kedua ( begitu juga untuk turnamen ketigakeempat dst.), dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja turnamen
sesuai dengan sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja
turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi
oleh siswa dengan gelar yang sama.
e. Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor
individual, berikan penghargaan kelompok dan individual.
12. Model Pembelajaran Problem Solving
Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak
rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah
mencari atau menemukan cara penyelesaian (menemukan pola, aturan, .atau
algoritma). Langkahnya adalah: sajikan permasalahan yang memenuhi kriteria
di atas, siswa berkelompok atau individual mengidentifikasi pola atau aturan
yang
disajikan,
siswa
mengidentifikasi,
mengeksplorasi,menginvestigasi,
Langkah guru
a. Guru mengjarkn materi seperti biasa, alat peraga disarankan .
b. Dngan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
c. Guru membrikn soal yg dikerjakan siswa brdsar persyaratan soal sbgai
problem.
20
I
Dimunculkan
II
Dimunculkan
masalah
oleh peserta
Proses pemecahan
buku teks
Ditetapkan
didik
Ditetapkan
masalah
oleh peserta
Penetapan solusi
buku teks
Ditentukan
didik
Ditentukan
didik
Ditentukan
alternatif
oleh peserta
oleh peserta
oleh peserta
didik
didik
didik
buku teks
Ditetapkan
III
Dimunculkan
2. Inquiri (menemukan)
3.Questioning (bertanya)
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai
kemampuan berpikir siswa
Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang
berbasis inquiry
20
7. Reflection (refleksi)
20
20
Langkah-langkah :
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu
kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok
lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan
5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil
pembahasan kelompok
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7. Evaluasi
8. Penutup
20
(RME,
Realistic
Mathematics
Education)
RME
adalah
aktivitas
(doing)
konstruksivis,
realitas
20
19. Model
Pembelajaran
Problem
Terbuka
(OE,
Open
Ended)
menyajikan
permasalahan
dengan
pemecahan
berbagai
cara
dan
ragam
berpikir.
bimbingan
Langkahnya
(sedikit
adalah
demi
menyajikan
sedikit
dilepas
masalah,
mandiri).
pengorganisasian
Probing-prompting
20
dengan wajah ramah, suara menyejukkan, nada lembut. Ada canda, senyum,
dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan ceria.
Jangan lupa, bahwa jawaban siswa yang salah harus dihargai karena salah
adalah cirinya dia sedang belajar, ia telah berpartisipasi.
21. Model
Pembelajaran
Bersiklus
(cycle
learning)
Reciprocal
Learning
representasi,
dan
hipotesis.
20
(Visualization,
Auditory,
Kinestetic)
(Auditory,
Intellectualy,
Repetition)
Model pembelajaran ini mirip dengan SAVI dan VAK, bedanya hanyalah
pada repetisi yaitu pengulangan yang bermakna pendalaman, perluasan,
pemantapan dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas atau kuis.
26. Model
Pembelajaran
TAI
(Team
Assisted
Individualy)
Terjemahan bebas dari istilah di atas adalah Bantuan Individual dalam
Kelompok (BidaK) dengan karateristirk bahwa (Driver, 1980) tanggung
jawab belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun
pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi antara
guru dan siswa adalah negosiasi dan bukan imposisi-intruksi.
Sintaksi BidaK menurut Slavin (1985) adalah: (1) buat kelompok heterogen
dan berikan bahan ajar berupa modul, (2) siswa belajar kelompok dengan
dibantu oleh siswa pandai anggota kelompok secara individual, saling tukar
jawaban, saling berbagi sehingga terjadi diskusi, (3) penghargaan kelompok
dan refleksi serta tes formatif.
27. Model
NHT
Pembelajaran
NHT
(Numbered
Head
Together)
20
28.
Model
Pembelajaran
MEA
(Means-Ends
Analysis)
Solving)
mengkritisi,
dan
alternative
solusi),
hasil
bacaannya
Two
Stray)
20
peta kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan
belajar secara seksama-cermat, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Survey dengan mencermati teks bacaan dan mencatat-menandai kata kunci,
Question dengan membuat pertanyaan (mengapa, bagaimana, darimana)
tentang bahan bacaan (materi bahan ajar), Read dengan membaca teks dan
cari jawabanya, Recite dengan pertimbangkan jawaban yang diberikan
(cartat-bahas bersama), dan Review dengan cara meninjau ulang menyeluruh
34. Model Pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite,
Review)
SQ4R adalah pengembangan dari SQ3R dengan menambahkan unsur
Reflect, yaitu aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan
membayangkan konteks aktual yang relevan.
35. Model Pembelajaran MID (Meaningful
Instructionnal
Design)
20
yang
menyebabkan
munculnya
masalah
tersebut.
20
20
tiap
kelompok,
menunjuk
siswa
atau
kelompok
untuk
20
20
pengungkapan
ide-konsep
awal,
tantangan
dan
20
siswa lain kemudian mencatatnya pada kartu, dan seterusnya dengan siswa
lain secara bergantian, evaluasi dan refleksi
64. Model Pembelajaran Superitem
Pembelajaran ini dengan cara memberikan tugas kepada siswa
secara bertingkat-bertahap dari simpel ke kompleks, berupa pemecahan
masalah. Langkahnya adalah ilustrasikan konsep konkret dan gunakan
analogi, berikan latihan soal bertingkat, berikan soal tes bentuk super item,
yaitu mulai dari mengolah informasi-koneksi informasi, integrasi, dan
hipotesis.
65. Model Pembelajaran Hibrid
Model hibrid adalah gabungan dari beberapa metode yang
berkenaan dengan cara siswa mengadopsi konsep. Langkahnya adalah
pembelajaran
ekspositori,
koperatif-inkuiri-solusi-workshop,
virtual
secara
mandiri
melalui
pemanasan-minat-kuriositi-tanya,
dari
upaya
Lozanov
dengan
20
Nourie,
dalam
Sri
Anitah).
Quantum
teaching
menciptakan
quantum
mengedepankan
unsur-unsur:
kebebasan,
santai,
2.
itu tak ada, yang ada hanya hasil dan umpan balik. Semuanya dapat
3.
4.
5.
6.
20
7.
8.
diinginkan.
Keseimbangan: menjaga keselarasan pikiran, tubuh dan jiwa.
Menyisihkan waktu untuk membangun dan memelihara ketiga hal tersebut.
20
B. PEMBELAJARAN SAINTIFIK 5 M
a.
Bagan Pembelajaran
b.
Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN
AKTIVITAS BELAJAR
MENGAMATI
(OBSERVING)
MENANYA
(QUESTIONING)
PENGUMPULAN DATA
(EXPERIMENTING)
MENGASOSIASI
(ASSOCIATING)
20
MENGKOMUNIKASIKA
N
(COMMUNICATING)
c.
Dimensi Peng./
Kegiatan Pemb
Fakta
Konsep
Prinsip/ Prosedur
Metakog-nitif
Mengamati
Menanya
Mencoba/Mengu
mpulkan
Informasi
Mengasosiasi
Mengomunikasi
kan
d.
Langkah
Pembelajaran
Mengamati
Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Membaca, Mendengar,
Menyimak, Melihat (Tanpa
Atau Dengan Alat)
Kompetensi yang
dikembangkan
Melatih Kesungguhan,
Kesabaran, Ketelitian Dan
Kemampuan Membedakan
Informasi Yang Umum Dan
Khusus, Kemampuan
Berpikir Analitis, Kritis,
Deduktif, Dan
Komprehensif
20
Menanya
Mengajukan Pertanyaan
Tentang Informasi Yang Tidak
Dipahami Dari Apa Yang
Diamati Atau Pertanyaan
Untuk Mendapatkan Informasi
Tambahan Tentang Apa Yang
Diamati
(Dimulai Dari Pertanyaan
Faktual Sampai Ke Pertanyaan
Yang Bersifat Hipotetik)
Mengembangkan
Kreativitas, Rasa Ingin
Tahu, Kemampuan
Merumuskan Pertanyaan
Untuk Membentuk Critical
Minds Yang Perlu Untuk
Hidup Cerdas Dan Belajar
Sepanjang Hayat
Mengumpulk
an
Informasi/Eks
erimen
Melakukan Eksperimen
-Membaca Sumber Lain Selain
Buku Teks
-Mengamati Objek/Kejadian/
Aktivitas
-Wawancara Dengan Nara
Sumber
Mengembangkan Sikap
Teliti, Jujur,sopan,
Menghargai Pendapat
Orang Lain, Kemampuan
Berkomunikasi,
Menerapkan Kemampuan
Mengumpulkan Informasi
Melalui Berbagai Cara Yang
Dipelajari, Mengembangkan
Kebiasaan Belajar Dan
Belajar Sepanjang Hayat.
Mengasosiasi/
mengolah
informasi
Mengembangkan Sikap
Jujur, Teliti, Disiplin, Taat
Aturan, Kerja Keras,
Kemampuan
Menerapkan Prosedur Dan
Kemampuan Berpikir
Induktif
Serta Deduktif Dalam
Menyimpulkan
Mengkomuni
kasikan
Menyampaikan Hasil
Pengamatan, Kesimpulan
Berdasarkan Hasil Analisis
Secara Lisan, Tertulis, Atau
Media Lainnya
Mengembangkan Sikap
Jujur, Teliti, Toleransi,
Kemampuan Berpikir
Sistematis, Mengungkapkan
Pendapat Dengan Singkat
Dan Jelas, Dan
20
Mengembangkan
Kemampuan Berbahasa
Yang Baik Dan Benar.