Sistem eksresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang
berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon
Selain menghasilkan energi, metabolisme pada tubuh manusia juga menghasilkan
berbagai macam zat sisa seperti karbondioksida (CO2), air (H2O), amoniak (NH3) dan urea.
Zat-zat sisa metabolisme tersebut harus dikeluarkan dari tubuh karena sudah tidak berguna lagi
dan
bersifat
racun
yang
dapat
menimbulkan
berbagai
macam
penyakit.
Salah satu organ ekskresi pada manusia adalah ginjal Organ tersebut merupakan bagian dari
sistem ekskresipada manusia yang berfungsi untuk mengeluarkan semua zat sisa metabolisme
yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dalam bentuk urin
Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk tujuan diagnosis
infeksi saluran kemih, batu ginjal, memantau perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan
tekanan darah tinggi (hipertensi).
Meskipun urine yang diambil secara acak (random) atau urine sewaktu cukup bagus
untuk pemeriksaan, namun urine pertama pagi hari adalah yang paling bagus. Urine satu
malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga unsure-unsur yang
terbentuk mengalami pemekatan.
Gunakan wadah yang bersih dan bermulut lebar untuk menampung spesimen urin.
Hindari sinar matahari langsung pada waktu menangani spesimen urin. Lakukan pemeriksa
segera dibawah 1 jam setelah specimen urin dikeluarkan, karena penundaan pemeriksaan dapat
menyebab kerusakan komponen urine dan perkembangbiakan bakteri sehingga
mempengaruhi hasil. Volume urine normal adalah 750-2.000 ml/24hr.
Kelainan pada warna, kejernihan, dan kekeruhan dapat mengindikasikan kemungkinan
adanya infeksi, dehidrasi, darah di urin (hematuria), penyakit hati, kerusakan otot atau eritrosit
dalam tubuh. Obat-obatan tertentu juga dapat mengubah warna urin. Kencing berbusa sangat
mungkin mewakili jumlah besar protein dalam urin (proteinuria).
Beberapa keadaan yang menyebabkan warna urine adalah :
1. Merah : Penyebab patologik : hemoglobin, mioglobin, porfobilinogen, porfirin.), senna.
2. Oranye : Penyebab patologik : pigmen empedu.
3. Kuning : Penyebab patologik : urine yang sangat pekat, bilirubin, urobilin.
4. Hijau : Penyebab patologik : biliverdin, bakteri (terutama Pseudomonas)..
5. Biru : tidak ada penyebab patologik. Pengaruh obat : diuretik, nitrofuran.
6. Coklat : Penyebab patologik : hematin asam, mioglobin, pigmen empedu.
7. Hitam atau hitam kecoklatan : Penyebab patologik : melanin, asam homogentisat,
indikans, urobilinogen, methemoglobin.
Pemeriksaan urinalisis dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Secara makrokopis
meliputi : warna, kekeruhan, berat jenis, ph (keasaman), urobilinogen, ukosa, protein, benda
keton, dan bau. Sedangan mikroskopis meliputi : lekosit, eritrosit, epitel, bakteri, silinder,
Kristal, dan bakteri.
o
o
o
Media adalah suatu campuran bahan yang mengandung nutrisi untuk pembiakan/pertumbuhan,
mempertahankan dan menyeleksi bakteri yang dibiakkan secara invitro (diluar tubuh) sehingga
dapat diketahui jenis bakterinya.
Fungsi media perbenihan :
1.Perkembangan bakteri
2.Isolasi bakteri untuk mendapatkan biakan murni
3.Menyimpan/mengawetkan bakteri untuk kebutuhan penelitian
4.Penelitian karateristik bakter
Syarat Media,yaitu :
1) Mengandung nurtisi yang di butuhkan oleh mikroorganisme.
2) Memiliki kelembaban optimum bagi pertumbha mikroorganisme.
3) Mengandung oksigen (kultur bakteri aerob) dan pH sesuai.
4) Harus bebas dari mikroba lain dan steril.
6.
Media Enriched
Adalah media yang mengandung bahan penambahan pertumbuhan guna
meningkatkan kualitas media. Organisme tertentu tidak dapat tumbuh dalam nutrient
media umum, mereka menambahkan darah, serum, telur, glucose, dll.
Contoh : Agar darah, Livental agar, Loffler serum, dll.
7.
No
Nama Media
Kegunaan
1
Glukose,lactose,manose,s Dektesi fermentasi oleh kuman
ucrose,maltones,dll
2
Indol reaksi
Dektesi produksi indol dari kuman golongan
Enterrobakteriaceace
3
Methyl red
Test Methyl Red
4
Voges Proskeur
Membedekan
E.
coli
dengan
enrerobacter
aerogenes
5
Simon Citrat
Membedakan golongan Enterobacteriaceace
agar
berdasarkan penggunaan citrat sebagai sumber
carbon.
6
Urea agar
Dektesi rapid Urease activitic pada golongan
proteus dan non rapit Ureuase activity pada
golongan enterobacteraceace
7
Sim medium
Membedakan golongan kuman enteric berdasarkan
produksi sulfide, indol dan motilitas (gerak
kuman).
8
Lysine dekarboxylase
Deteksi
produksi
lysine
dekarboxylase
pada
golongan enterobacter
Konsentrasi Larutan
Ada beberapa cara dalam menyatakan konsentrasi suatu larutan, yaitu sebagai berikut :
- MOLARITAS (M) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan.
- NORMALITAS (N) : adalah banyaknya gram ekivalen zat yang terlarut dalam 1000 mL
larutan.
- MOLALITAS (m) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mg pelarut.
Normalitas (N) ditentukan oleh banyaknya gram ekivalen zat terlarut dalam 1000 ml larutan.
Berat ekivalen (BE) dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi, sebagai berikut :
Contoh Perhitungan :
1) Berapa normalitas (N) dari HCl pekat yang mempunyai BJ = 1,1878 dan
konsentrasinya 37% (Mr = 36,5)
Jawab :
- BJ = 1,1878 gram berarti di dalam 1 Liter larutan terdapat 1187,8 gram
- Konsentrasi 37%
439,486
= _______ = 12,04
36,5
Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :