Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FAKULTAS KEDOKTERAN
BLOK BIOMEDIK 1
KELOMPOK B-08
KETUA
SEKERTARIS
ANGGOTA
UNIVERSITAS YARSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
2014-2015
SKENARIO 1
HAMIL DI USIA EMPAT PULUH TAHUN
Seorang ibu berumur 40 tahun hamil 5 bulan. Ibu tersebut datang ke RS untuk
memeriksa kandungannya. Dokter menyarankan untuk menjaga kesehatannya supaya
proses pembelahan sel pada janin berlangsung baik. Ibu ini khawatir terhadap
kandungannya karena pernah membaca artikel di majalah kesehatan bahwa kehamilan
pada wanita usia diatas 35 tahun beresiko melahirkan bayi dengan kelainan genetik
akibat aberasi kromosom. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya peristiwa
nondisjunction pada proses meiosis saat pembentukan gamet. Untuk menjawab
kekhawatiran ibu tersebut dokter melakukan pemeriksaan dan analisis kromosom.
Dokter menasihati: sebagai seorang muslimah, apapun hasil pemeriksannya Ibu
harus tetap tabah dan berprasangka baik terhadap Allah.
KATA KATA SULIT
PERTANYAAN
1. Faktor apa saja yang menyebabkan aberasi kromosom ?
2. Apa saja jenis kelainan yang di sebabkan oleh nondisjunction ?
3. Mengapa ibu yang berusia diatas 35 tahun lebih beresiko melahirkan bayi
cacat akibat nondisjunction ?
4. Apa factor penyebab terjadinya nondisjunction selain faktor usia ?
5. Apakah tindakan yang akan dilakukan seorang dokter jika mengetahui janin
mengalami kelainan genetic ?
6. Bagaimana pandangan islam dalam berprasangka baik dan sikap menghadapi
takdir yang tidak sesuai dengan keinginan ?
7. Apa saja jenis pemeriksaan yang harus dilakukan pada ibu hamil ?
8. Apa saja jenis pemeriksaan yang harus dilakukan pada kelainan genetik ?
9. Bagaimana teknik pada pemeriksaan kromosom ?
10. Apa saja macam macam aberasi kromosom ?
11. Apa hubungan antara aberasi kromosom dengan non-disjunction ?
12. Apa yang akan terjadi bila ada gangguan proses mitosis pada perkembangan
janin ?
3
JAWABAN
1. Faktor yang mempengaruhi aberasi kromosom adalah konsumsi obat, radiasi
dan infeksi pada saat kehamilan.
2. Kelainan yang di sebabkan nondisjunction adalah sindrom klinefelter, sindrom
turner, super female, super male, dan sindrom down.
3. Karena adanya perubahan fungsi hormonal dan organ reproduksi sebelum
terjadinya menopause.
4. Penyebab lain nondisjunction berupa mutasi gen, kelainan genetik, dan
autoimun.
5. Memanggil kedua pasangan untuk memberitahu hasil pemeriksaan yang
bertujuan untuk menentukan tindakan selanjutnya.
6. Berprasangka baik dalam islam disebut husnuzan ( sebelum hasil pemeriksaan
keluar ), sedangkan saat hasil telah keluar kita dianjurkan untuk bersikap
tawakal dan sabar. Takdir terdiri dari 2 jenis yaitu mubram : takdir yang tidak
dapat diubah dan muallaq : takdir yang dapat diubah.
7. Pemeriksaan pada ibu hamil dapat berupa pemeriksaan berat badan dan tinggi
badan; pemeriksaan urin untuk mengetahui kadar protein; pemeriksaan detak
jantung ibu dan janin; pemeriksaan USG, darah ( golongan darah, anemia atau
tidak ) dan tekanan darah untuk mengetahui kontraksi.
8. Pemeriksaan yang dilakukan pada kelainan genetic adalah pemeriksaan CVS,
peeriksaan amniosentesis dan USG.
9. Teknik pemeriksaan kromosom :
Mengambil sampel darah dari vena kubiti
Pisahkan leukosit dari eritrosit
Leukosit diisolasi diberi PHA untuk memacu pembelahan sel
Setelah 72 jam diberi kolkisin untuk memberhentikan pembelahan sel
pada proses metafase
Diberi larutan garam hipotonik 0,075 molar agar kromosom tidak
terjadi tumpang tindih
Diberi pewarna
Diamati di mikroskop setelah itu difoto kemudian dibuat kariotipe
10. Macam macam aberasi kromosom yaitu euploid, aneuploid, numerik, dan
struktural.
11. Sel gamet yang mengalami nondisjunction akibat terjadi pembuahan yang
akan menghasilkan zigot yang tidak normal ( aberasi kromosom ).
12. Gangguan pada proses mitosis mengakibatkan kelainan organ dan kelainan
pembentukan lapisan endoderm, mesoderm, dan ectoderm.
HIPOTESIS
Pembelahan sel ada 2 yaitu mitosis dan meiosis. Nondisjunction yang terjadi
pada proses meiosis akan menyebabkan zigot mengalami aberasi kromosom.
Gangguan proses mitosis pada perkembangan janin juga menyebabkan cacat pada
bayi. Untuk mengetahui adanya gangguan pada janin, dilakukan pemeriksaan USG.
4
SASARAN BELAJAR
LO 1.
LO 3.
LO 4.
Mitosis adalah proses pembelahan satu sel untuk menghasilkan dua sel
anak yang secara genetis identik dengan sel induk. Setiap sel anak
menerima lengkap 46 kromosom. Sebelum sel mengalami mitosis, setiap
kromosom mereplikasi DNA. Mitosis dibagi menjadi 5 tahap yaitu :
I.
Profase
II.
Prometafase
III.
Metafase
IV. Anafase, dan
V. Telofase
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh
sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya
diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini
menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan
komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fase
mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel
anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel
somatik
mengalami
mitosis,
sedangkan sel
kelamin (yang
akan
menjadisperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui
proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki
nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
2)
Metafase 2
Pada metafase 2 kromosom berjejer di lempeng metafase
seperti pada mitosis. Karena pindah silang pada meiosis 1, dua
kromatid saudara dari masing-masing kromosom tidak idientik
secara genetik. Kinetokor kromatid saudara melekat pada
mikrotubulus yang menjulur dari kutub yang bersebranggan.
3)
Anafase 2
Pada anafase 2 kromatid terpisah karena penguraian protein
yang menggabungkan kromatid - kromatid saudara di sentromer.
4)
Telofase 2
Pada telofase 2 nukleus terbentuk, kromosom mulai terurai dan
sitokinesisterjadi. Pembelahan satu sel induk pada meiosis
menghasilkan empat sel anakan, masing-masing dengan satu set
haploid kromosom. Masing masing dari keempat sel anakan
berbeda secara genetik dari sel anakan lain dan dari selinduk.
11
12
Spermatogenesis
Pada seorang pria, spermatozoa berasal dari sel spermatogonia yang akan mengalami
mitosis membentuk spermatoosit primer yang bersifat diploid, tahapan proses ini
disebut spermatositogenesis. Spermatosis primer yang bersifat diploid ini memiliki
46 kromosom (44+XY). Spermatoosit primer akan mengalami meiosis I membentuk
dua spermatosit sekunder bersifat haploid dimana jumlah kromosom akan tereduksi
dari 44+XY menjadi 22+X atau 22+Y. Selanjutnya, dua spermatosis sekunder akan
mengalami meiosis II membentuk 4 sel spermatid yang hapoid. Tahapan pembelahan
reduksi kromosom dari diploid menjadi haploid ini disebut meiosis. Empat spermatid
kemudian akan mengalami morfodiferensiasi menjadi 4 spermatozoa, tahapan proses
ini disebut spermiogenesis. Jadi, pada spermatogenesis, 1 sel spermatogonia akan
membentuk 4 spermatozoa yang bersifat haploid dan semuanya fertil.
Oogenesis
Sel telur pada wanita berasal dari sel oogonia yang bersifat diploid (46+XX). Selama
masa fetus, 1 sel oogonia akan mengalami mitosis menjadi 1 oogonia yang akan
berfungsi sebagai sel stem lagi dan 1 oogonia akan mengalami meiosis I menjadi
oosist primer stadium profase. Oosit primer stasium profase I meiosis I selesai
terbentuk saat fetus berusia 20 minggu. Sejak baya perempuan dilahirkan, sel telur
tetap dipertahankan pada fase profase I meiosis I. Setelah wanita tersebut akil balig,
yang ditandai dengan menstruasi (pubertas, dalam usia 12-16 tahun), oosit primer
13
14
1.3
PERBEDAAN
JUMLAH PEMBELAHAN
SINAPSIS DARI
KROMOSOM
HOMOLOG
MITOSIS
MEIOSIS
Dua kali, masing-masing
mencakup profase 1,
Satu kali, mencakup profase,
metafase 1, anafase 1,
metafase, anafase, dan
telofase 1, kemudian profase
telofase
2, metafase 2, anafase 2, dan
telofase 2
Terjadi saat profase 1
bersama pindah silang antara
kromatid nonsaudara;
Tidak terjadi
kiasmata yang dihasilkan
menjaga pasangan kromosom
tetap bersama akibat kohesi
kromatid saudara
Empat, masing-masing
Dua, masing-masing diploid
haploid (n), mengandung
(2n) secara genetik sama
separuh jumlah kromosom
dengan sel induk
sel induk; berbeda secara
gentik dengan sel induk
Memungkinkan sel somatik,
Menghasilkan sel gamet;
untuk bertumbuh kembang
mengurangi jumlah
dari zigot; menghasilkan selkromosom menjadi
sel untuk pertumbuhan,
separuhnya dari sel induk dan
perbaikan, dan pada beberapa
menyebabkan variabilitas
spesies, reproduksi aseksual
genetik diantara gamet
Mitosis:
1. Pada profase sentriol tidak membelah sehingga tidak terbentuk benangbenang spindel
2. Pada telofase membran nukleus tidak terbentuk kembali sehingga selpun mati
pada sel eukariot
3. Pada sitokinesis, sitoplasma tidak membelah, sehingga didalam satu
sitoplasma terdapat 2 inti sel
4. Tetraploidi
Jika sel diberikan kolhisin, maka mitosis tidak dapat berlangsung seperti biasa
karena kromosom tidak dapat berpisah menjadi dua kelompok. Dengan
demikian, sel yang semula diploid menjadi tetraploid. Hal ini disebabkan karena
kolhisin mencegah pembentukan mikrotubulus spindel dan menghancurkan
mikrotubulus yang sudah ada. Biji-biji yang berasal dari tumbuhan tetraploid
menghasilkan tumbuhan yang lebih besar dan lebih kuat daripada tanaman
15
1 2 3 4 5 6 7 8
____._________________
16
6 7
_____
8 9 10 11
___________
1 2 3 4 5 8 9 10 11
___.___________________________
6 7
defisiensi _____
(asentris hancur)
9
10
11
6 7
1
2
3
4
5
8 9 10 11
___.______________________
________________
___._____________________________________________
1
10 11
b. Duplikasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
___._______________________________
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
___._______________________________
___._______________________________
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4
___.___________
___.___________
1 2 3 4
5 6 7
________
________
5 6 7
8 9 10 11
__________________ kromosom putus di dua
__________________ tempat
8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 5 6 7 8 9 10 11
duplikasi 5 6 7
___.___________________________________________
___. ____________________________
1 2
3 4 8 9 10 11
defisiensi 5 6 7
c. Inversi
Suatu segmen dari kromosom mempunyai urutan gen yang terbalik. Inversi
dapat terjadi karena kromosom melengkung, kemudian putus di dua tempat dimana
lengkung tersebut bertemu. Ujung-ujung yang putus dam lekat tersebut bersambungan
lagi tetapi tidak kembali seperti semula, melainkan dibagian yang putus itu urutan
letak gen-gen menjadi terbalik.
Inversi dibedakan menjadi dua :
1). Inversi parasentris, adalah inversi yang tidak mengikut sertakan sentromer,
berarti bahwa sentromer terdapat di samping bagian kromosom yang mengalami
inverse.
2). Inversi perisentris, adalah inverse yang mengikut sertakan sentromer, berarti
bahwa sentromer terdapat di dalam bagian kromosom yang mengalami inverse.
d. Tranlokasi
Peristiwa pemindahan bagian dari sebuah kromosom ke bagian dari kromosom
yang bukan homolognya. Tranlokasi dapat terjadi bila sel/ jaringan diradiasi dengan
radiasi gelombang pendek (seperti sinar radioaktif), kromosom putus dan potongan
tersebut dapat bersambungan dengan potongan kromosom lain yang bukan
homolognya.
Berdasarkan cara terbentuknya dibedakan 3 tipe translokasi:
1. Translokasi Pemindahan
18
Patahan dalam satu kromosom terjadi di tiga tempat, dimana bagian tengah di
antara dua patahan tersebut disisipkan pada kromosom lain yang tidak homolog yang
putus di satu tempat.
A b c d e f g h
__._______________
ab
___
ef gh ab
___ ___ ___
e f g h
__.___________
CD
____
OP QR
OPCDQR
__. ____ ____ _.____________
O P QR
__.___________
3. Translokasi resiprok
Bila patahan-patahan tunggal terjadi pada dua kromosom tidak homolog
dan bagian patahan saling tertukar.
A
A
B
B
C
N
O
N
O
D
E
D
E
Translokasi heterozigot
A
B
C
A
B
C
L
M
D
E
D
E
N
O
L
M
A
B
C
A
B
C
L
M
L
M
N
O
D
E
N
O
D
E
E
O
19
Tipe
Disomi (normal)
Aneuploid:
1. Monosomi
2n-1
(ABC) (AB)
2. Nullisomi
2n -2
(AB)(AB)
3.
Polisomi
(ada
tambahan kromosom)
a. Trisomi
2n + 1
(ABC)(ABC)(C)
2n + 1 +
b. Dobel Trisomi
1
(ABC)(ABC)(B)(C)
c. Tetrasomi
2n + 2
(ABC)(ABC)(C)(C)
d. Pentasomi
2n + 3
(ABC)(ABC)(C)(C)(C)
AA XX (2n)
Nondisjunction AXX
(n+1)
AO
(n-1)
F1
AAXXX
AAXXY
Trisomi (2n+1)
AA XY (2n)
AX
(n)
AY
(n)
Normal
AAXO
AAYO
Monosomi (2n-1)
1). Monosomi
Monosomi adalah organisme dimana selnya kekurangan satu kromosom
dibandingkan jumlah kromosom sel normal. Di kenal tiga macam monosomi:
1). Monosomi primer, adalah keadaan dimana satu kromosom hilang, tetapi
kromosom homolog lainnya dengan kromosom yang hilang itu mempunyai struktur
normal.
2). Monosomi sekunder, adalah keadaan dimana satu pasang kromosom homolog
hilang dan digantikan oleh kromosom skunder atau oleh isokromosom untuk satu
lengan dari pasangan kromosom yang hilang itu.
20
3). Monosomi tersier, bila dua kromosom non homolog terpotong-potong di daerah
sentromer karena radiasi. Dua lengan dari kromosom non homolog ini bersatu dan
membentuk kromosom tersier dengan sentromer yang berfungsi, sedangkan dua
lengan lainnya hilang.
2). Nullisomi
Organisme dimana selnya memiliki jumlah kromosom kurang dua dibanding
dengan jumlah kromosom sel normal.
3). Trisomi
Trisomi adalah organisme dimana selnya mempunyai sebuah kromosom
tambahan dibandingkan dengan organisme diploid normal, sehingga formulanya 2n +
1. Jika kromosom tambahan itu lebih dari satu maka dinamakan double trisomi
dengan formula 2n + 1 + 1. Dikenal lima macam trisomi, ialah:
1). Trisomi primer adalah kromosom tambahan benar-benar homolog dengan salah
satu dari pasangan kromosom dari komplemen.
2). Trisomi sekunder, adalah kromosom tambahan adalah kromosom sekunder atau
suatu isokromosom.
3). Trisomi tersier, adalah kromosom tambahan adalah kromosom yang ditranslokasi
atau kromosom tersier terdiri dari dua segmen kromosom nonhomolog.
4). Trisomi konpensasi, adalah sebuah kromosom hilang dan dikonpensasi oleh dua
kromosom lain yang mengalami modifikasi.
5). Trisomi telosomi, adalah kromosom tambahannya adalah kromosom telosentris.
b. Euploid
Euploid adalah organisme dimana jumlah kromosom sel somatisnya merupakan
kelipatan dari kromosom haploidnya. Haploid adalah organisme dimana selnya
memiliki genom tunggal atau satu set kromosom. Genom adalah satu set kromosom
haploid. Diploid adalah organisme dimana selnya memiliki dua set kromosom
haploid. Poliploid adalah mahluk hidup dimana sel somatisnya memiliki lebih dari
dua set kromosom haploid (lebih dari dua genom). Bila individu haploid setiap selnya
memiliki satu genom (n), maka diploid (2n), triploid (3n), tetraploid (4n), pentaploid
(5n), dan seterusnya.
Tabel 2. Berbagai kemungkinan ragam dalam euploid
Kemungkinan kromosom
Tipe euploid
Formula
dengan ABC sebagai set
kromosom haploid (genom)
Monoploid
N
ABC
Diploid
2n
AABBCC
Poliploid:
>2n
1) Triploid
3n
AAABBBCCC
2) Tetraploid
4n
AAAABBBB CCCC
3) Pentaploid
5n
AAAAABBBBB CCCCC
21
4)
Dan
sebagainya
1).
Monoploid
Pollipoid
Poliploid adalah mahluk hidup dimana sel somatisnya memiliki lebih dari dua
set kromosom haploid (lebih dari dua genom). Poliploid banyak di jumpai pada
tumbuhan, sedangkan pada hewan atau manusia sangat jarang dijumpai karena
poliploid dapat menyebakan kelainan atau kematian/letal.
(Sudarka, 2012)
2.3
22
Sumber:http://4.bp.blogspot.com/nMhzYGZ5pns/UWF6BLgimTI/AAAAAAAAAXM/GELfRVIQ8M/s1600/SINDROM+DOWN.jpg
Sindrom Edward
Disebut trisomi 18. Sering terjadi pada autosom kromosom nomor
16,17, atau 18.
Ciri-ciri:
1) kariotipe (45A+XX/XY)
2) tengkorak lonjong, bahu lebar pendek, telinga agak ke bawah dan
tidak wajar
23
Sumber: http://wianva.blogspot.com/2011/11/foto-mutasi-mutasi.htm
http://www.larasig.com/sites/larasig.com/files/images/trisomy18_1.jp
g
Sindrom Patau
Trisomik pada kromosom autosom. Kelainan kromosom pada
kromosom 13, nomor 14, atau 15. Nama lain dari kelaianan janin ini
adalah trisomi 13.
Ciri-ciri:
1) kariotipe (45A + XX / XY),
2) bibirnya sumbing,
3) gangguan berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan
dan kaki.
24
Sumber:
http://www.biology.iupui.edu/biocourses/N100/images/Trisomy1
3.gif
http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2010/03/belibis-a17labioschisis.jpg?w=252&h=237
Sindrom Cri-du-Chat
Disebut juga tangisan kucing. Keadaan langka ini disebabkan oleh
pemusnahan bagia terpendek dari kromosom nomor 5. Bayi dengan
sindrom ini mengalami kelain fisik, retardasi mental, dan defek
laring yang mengakibatkan suara tangisan seperti suara kucing
mengeong.
25
Sindrom Jacobs
Sindrom Jacobs terjadi karena nondisjunction yang mengakibatkan
sel sperma memiliki kelebihan kromosom Y. Penderita sindrom
Jacobs mengalami penambahan satu kromosom Y pada kromosom
kelaminnya sehingga mempunyai 44 autosom dan 3 kromosom
kelamin yaitu XYY. kariotipe (22AA + XYY), mengalami kelainan
pada kromosom no.13 berupa trisomik. Biasanya di derita oleh pria.
Perkembangannya normal, dimana organ seksual dan ciri seksual
sekundernya berjalan normal juga pubertas terjadi tepat waktunya.
Pria XYY ini tidak mandul, mereka memiliki testis yang berkembang
normal dengan gairah seksual yang normal.
Ciri-ciri:
1) Bertubuh normal dan berperawakan tinggi
2) Bersifat antisosial
3) Perilaku kasar dan agresif
4) Memperlihatkan watak kriminal dan suka melawan hukum
5) Tingkat kecerdasannya rendah
Sumber: http://www.mun.ca/biology/scarr/iGen3_16_04_Figure-L.jpg
b. Kelainan pada gonosom
Sindrom Turner
Sindrom turner adalah kelainan kromosom yang terjadi pada
perempuan. Terjadi pada perempuan di mana kehilangan saah satu
kromosom seks sehingga hanya memiliki satu kromosom X,
monosomi X. Sindrom turner memiliki kariotipe 45,XO.
Ciri-ciri:
1) bertubuh pendek, kehilangan lipatan kulit di sekitar leher,
pembengkakan pada tangan dan kaki, wajah menyerupai anak
kecil, dan dada berukuran kecil.
2) disfungsi gonad (ovarium tidak bekerja), yang mengakibatkan
amenore (tidak adanya siklus menstruasi) dan kemandulan.
3) Memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita
keterbelakangan mental.
26
Sumber:
http://www.neurologiepediatrica.ro/wpcontent/uploads/2010/03/cariotip_turner_sindrom.jpg
http://3.bp.blogspot.com/N1Em0h2K6KA/TgFpy4vMLgI/AAAAAAAAABo/cqht0p_k
GZQ/s320/Sindrom_turner.jpg
Sindrom Klinefelter
Sindrom ini di derita oleh pria. Kariotipe 22AA+XXY (kelebihan
kromosom seks X). Trisomik pada gonosom kromosom nomor 23
dan 24.
Ciri-ciri:
1) Testis mengecil dan stril. Testis yang kecil diakibatkan oleh sel
germinal testis dan sel selitan (interstital cell) gagal berkembang
secara normal. Sel selitan adalah sel yang ada di antara sel gonad
dan dapat menentukan hormon seks pria.
2) Payudara membesar
3) Tinggi tubuh berlebihan (lengan dan kaki memanjang)
4) jika jumlah kromosom X lebih dari dua akan mengalami
keterbelakangan mental.
27
Sumber:
http://devideposs.files.wordpress.com/2010/08/si555517701.jp
g
Sumber : https://www.academia.edu/4905762/GENETIKA
Sindrom Triple-X adalah satu jenis variasi kromosom disebabkan oleh perwujudan 3
kromosom X (trisomi) dalam gamet. Penderita mempunyai fenotip perempuan.
Sindrom Triple-X terjadi terjadi akibat abnormalitas pembelahan kromosom menjadi
gamet semasa meiosis. Kariotip penderita sindrom Triple-X mempunyai 47
kromosom
Individu ini jelas mempunyai fenotip perempuan, tetapi pada umur 22 ia mempunyai
alat kelamin luar seperti kepunyaan bayi.
Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang dan ia sediit mendapat
gangguan mental.
menstruasi sangat tidak teratur.
Penelitian Jacobs pada seorang pasien perempuan berusia 37 tahun menyatakan
adanya menstruasi yang sangat tak teratur, ovarium dalam keadaan seperti
menopause, pemeriksaan mikroskopis dari ovarium menunjukkan kelainan pada
pembentukan folikel ovarium dan dari 63 sel yang diperiksa maka 51 sel memiliki 47
kromosom,
sedang
kromosom
tambahannya
ialah
kromosom-X.
Tes seks kromatis menunjukkan bahwa pasien itu mempunyai 2 buah seks kromatin.
Umumnya penderita lebih tinggi dari perempuan umunya tetapi berat badan
penderita tersebut tidak sebanding dengan tingginya
Sindrom XYY (supermale)
Sekitar satu dari 1000 laki-lakimemiiki kromosom Y tambahan.Ini masih
kontroversial, tetapitidak akan terselesaikan dalamiklim politik saat ini. Ratarataorang ini lebih tinggi, memilikibanyak jerawat, memiliki kadarrata-rata hFSH,
hLH, dantestosteron yang lebih tinggi, dandiduga rata-rata memiliki IQ yanglebih
rendah dibandingkan XY
Sumber : https://www.scribd.com/doc/47507847/Penyakit-Genetik
28
LO 3.
Analisis kromosom atau karyotiping merupakan alat dan bagian yang sangat
penting untuk analisis awal genetika. Beberapa abnormalitas genetik telah bisa
dideteksi pada level kromosom dan biasanya terkait dengan kelainan genetik atau
penyakit herediter. Dengan demikian informasi yang akurat dan lebih awal perlu
diperoleh untuk keperluan pencegahan terhadap resiko kemunculan abnormalitas
genetik.
Pada perkembangan analisis kromosom yang terbaru sekarang ini menjadi metode
preparasi dan analisis lebih cepat dan akurat dengan bantuan software untuk membuat
pelaporan dari hasil analisis. Informasi yang didapat dari karyotiping tidak hanya
penting bagi deteksi penyakit herediter tetapi juga menyumbangkan perkembangan
keilmuan yang sangat penting untuk mengambil keputusan-keputusan bijak tentang
kesehatan genetik di masa datang. Disisi lain, kebutuhan akan informasi abnormalitas
genetik, khususnya pasien dengan dugaan mengalami kelainan genetik makin
meningkat. Analisis genetik ini juga diperlukan sebagai data penunjang bagi terapi
medis terkait.
3.2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
3.3
Pembuatan preparat kromosom dari darah tepi atau perifer ini sebagai berikut:
Diambil darah tepi (darah vena) sebanyak 5 ml
Dipisahkan leukosit dari eritrositnya, leukosit ditambahkan kedalam medium
biakan yang mengandung PHA ( phytohaemoaglutinin ). PHA penting untuk
memacu leukosit membelah diri.
Medium dibiakkan dengan cara diinkubasi dalam keadaan steril pada suhu
37C selama 72 jam.
Setelah selesai inkubasi, ditambahkan larutan kolkhisin, ditunggu selama satu
jam. Kohlkisin diperlukan untuk mencegah pembentukan benang spindel atau
gelendong dan menghentikan mitosis pada tahap metafase.
Ditambahkan larutan garam hipotonik KCL 0,075 molar. Larutan hipotonik ini
menyebabkan sel-sel membengkak, kromosom tersebar tidak saling tumpang
tindih.
Sel sel disebarkan diatas objek gelas dengan meneteskannya.
Dibuat preparat atau sediaan dengan pewarnaan tertentu.
Diperiksa dengan mengguankan mikroskop cahaya.
Hasilnya difoto.
1.
Analisis sitogenetik
Digunakan untuk menilai jumlah dan integritas kromosom. Teknik ini
memerlukan sel yang sedang membelah, berarti sel dihentikan pada masa metafase
dengan pemberian bahan kimia.Kromosom diwarnai dengan giemsa untuk
memperlihatkan pita terang dan gelap yang khas untuk setiap kromosom. Setiap
pita mewakili 5 sampai 10x 10000000 pasangan basa DNA yang mungkin
mencakup beberapa hingga ratusan gen.
2.
Pengecatan kromosom
Teknik yang menggunakan pelacak berfluorenses untuk mengenali bagianbagian disepanjang kromosom. Teknik ini dapat mengidentifikasi translokasi dan
tata ulang antara kromosom-kromosom.
5.
G-banding
Teknik yang digunakan untuk menghasilkan kariotipe individu dari GHR,
untuk analisis kromosom. Giemsa stain digunakan untuk menghasilkan
serangkaian pita gelap dan terang, dengan masing-masing kromosom menampilkan
pola pita unik di bawah mikroskop cahaya. Setiap kromosom dapat lebih
dibedakan oleh posisi sentromer nya (metasentrik, submetasentrik, akrosentrik dari
GHR), membaginya menjadi lengan pendek, p (mungil) lengan dan lengan
panjang, disebut lengan q. Kromosom kemudian disusun dengan pasangan
berdampingan untuk mendeteksi kelainan termasuk delesi, duplikasi, atau
penyusunan ulang struktural lainnya. Teknik ini relatif murah dan tes lini pertama
baik bagi individu dengan fitur dismorfik, masalah pertumbuhan, ketidakmampuan
belajar atau beberapa anomali kongenital.Salah satu keterbatasan utama dari teknik
ini adalah ketidakmampuan untuk mendeteksi penghapusan kecil atau penyusunan
ulang.
7.
Amniosentesis
Merupakan tes janin yang dapat dimulai pada minggu ke-14-16 kehamilan,
apakah janin yang sedang berkembang mengidap penyakit kelainan genetik atau
tidak. Untuk melakukan prosesur ini, dokter menyisipkan jarum kedalam rahim
dan mengambil sekitar 10mL cairan amniotik (air ketuban), cairan yang merendam
janin.Beberapa kelainan genetik dapat dideteksi dari keberadaan zat-zat kimia
tertentu dalam cairan air ketuban itu sendiri.
10. Chorionic Villus Sampling
Pada teknik ini, dokter menyisipkan selang kecil melalui leher rahim kedalam
rahim dan menyedot sedikit sampel jaringan dari plasenta, organ yang
mempertukarkan nutrien dan zat buangan janin antara janin dan ibu. Sel-sel vilus
korionik plasenta, berasal dari janin dan memiliki genotipe yang sama dengannya.
Sel-sel ini membelah dengan cukup cepat sehingga penyusunan kariotipe dapat
segera dilaksanakan.Analisis cepat ini merupakan keunggulan CVS dari
amniosentesis yang menghaduskan sel dikultur selama beberapa minggu sebelum
penyusunan kariotipe. Keuntungan lain, CVS dapat dulakukan mingguu ke 8-10
kehamilan. Tetapi CVS tidak cocok unguk tea yang membutuhkan cairan amniotik.
Perlu diketahui, amniosentesis dan CVS untuk tes diagnostik umumnya
ditawarkan pada wanita berusia diatas 35 tahun, karena risiko mengandung anak
penderita sindrom down lebih besar, tetapi, pada tahun 2007, tes semacam itu
ditawarkan pada semua wanita hamil. Jika tes janin mengungkapkan gangguan
yang parah, orang tua menghadapi pilihan yang sulit untuk mengakhiri kehamilan
atau bersiap-siap merawat anak berpenyakit genetic.
11. Ultrasonography
Gelombang frekuensi tin ggi yang digunakan menghasilkan gambaran dari
pola yang dibuat oleh jaringan dan organ, termasuk bayi di rongga amnion.
Perkembangan embrio dapat diamati sejak minggu ke-6 kehamilan Cara Analisis
Kromosom
3.4
1. Untuk mendeteksi kelainan pada Kromosom yang berupa Struktural atau jumlah
Analisa suatu Gen penyakit
2. Deteksi Dini penyakit
3. Diagnosa Pranetal pada Janin dengan riwayat
4. Keluarga kelainan Kromosom
5. Mengetahui gambaran fenotipe
5. Berinisiatif, artinya pelopor atau langkah pertama atau senantiasa berbuat sesuatu
yang sifatnya produktif. Berinisiatif menuntut sikap bekerja keras dan etos kerja yang
tinggi. Adapun ciri-ciri orang penuh inisiatif adalah kreatif dan tidak kenal putus asa
3. Husnuzan kepada sesama manusia, ditunjukan dengan cara senang, berpikir positif
dan sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga.Husnuzan kepada sesama
manusia adalah sikap yang selalu berpikir dan berprasangka baik kepada sesama
manusia. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, berpikir positif dan sikap saling
menghormati antar sesama hamba Allah tanpa ada rasa curiga, dengki dan perasaan
tidak senang tanpa alasan yang jelas. Nilai dan manfaat dari sikap Husnuzan kepada
manusia mengandung nilai dan manfaat sebagai berikut :
a. Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik.
b. Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama.
c. Selalu senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain
Membiasakan Perilaku Husnuzan
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas amal soleh
3. Meningkatkan hubungan silaturahmi
4. meningkatkan kualitas ilmu
Hikmah Ber-Husnuzan
1. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah
2. Menumbuhkan perasaan syukur kepada Allah atas nikmatnya
3. Menumbuhkan sikap sabar dan tawakal
4. Menumbuhkan keinginan untuk mendapat anugerah dan Rahmat Allah dengan cara
ikhtiar dan berusaha
Ada beberapa hadist dan dalil mengenai sikap husnudzon kepada Allah SWT, sebagai
berikut :
Janganlah seorang diantara kalian meninggal kecuali dia telah berbaik sangka kepada
Allah. (H.R. Mualim)
Sabda Rasulullah SAW :
Jauhilah olehmu prasangka, sesungguhnya prasangka itu pendusta benar (sedustadustanya pembicara) dan jangan lah kamu mendengar rahasia orang, jangan saling
mendengki, benci membenci, dan jangan pula bermusuhan. Jadilah kamu hamba
Allah yang bersaudara. (H.R. Abu Daud dari Abdulloh bin Maslamah)
33
Selain hadist quran surat ada yang menjelaskan tentang sifat husnudzon :
Q.S : Al-Israa : 36
Artinya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semua itu
akan dimintai pertanggung jawaban. (Q.S Al-Israa : 36)
Q.S. Al-Baqarah : 147
Artinya : Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu. Sebeb itu jangan sekali0kali kamu
termasuk orang yang ragu. (Q.S Al-Baqarah : 147)
Selain husnudzon umat manusia diwajibkan untuk bersabar dan iklas menghadapi
takdir Allah SWT, Setiap muslim sejati tentu menyadari bahwa ragam ujian dan
cobaan pasti menerpa kehidupannya. Tiada bimbingan ilahi dalam menghadapi ragam
ujian dancobaan itu melainkan dengan bersabar atasnya meski disadari bahwa
kesabaran itu sangat berat dilakukan. Namun, itulah hikmah kehidupan yang
dikehendaki oleh Allah Subhanahu wataala Dzat Yang Maharahman. Dalam ranah
kehidupan beragama, ada tiga jenis ujian dan cobaan yang tak mungkin seorang
muslim lepas darinya. Bagaimana pun situasi dan kondisinya, pasti dia akan
menghadapinya. Tiga jenis ujian dan cobaan itu adalah sebagai berikut,
1. Perintah-perintah Allah Subhanahu wataala yang wajib ditaati.
2. Larangan-larangan Allah Subhanahu wataala (kemaksiatan) yang wajib dijauhi.
3. Musibah yang menimpa (takdir buruk).
34
Para ulama sepakat bahwa senjata utama untuk menghadapi tiga jenis ujian dan
cobaan itu adalah kesabaran, yaitu;
1. Sabar di atas ketaatan kepada Allah Subhanahu wataala, dengan selalu
mengerjakan segala perintah-Nya Subhanahu wataala.
2. Sabar dari perbuatan maksiat, dengan selalu menahan diri dari segala yang dilarang
oleh Allah Subhanahu wataala.
3. Sabar atas segala musibah yang menimpa dengan diiringi sikap ikhlas dan ridha
terhadap takdir yang ditentukan oleh Allah Subhanahu wataala.
Q.S Al-Furqan : 20
Dan Kami jadikan sebagian kalian cobaan bagi sebagian yang lain, maukah kalian
bersabar? Dan adalah Rabb-mu Maha Melihat. (Q.S Al-Furqan : 20)
Q.S Al-Baqarah : 45
Artinya : Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. (Q.S AlBaqarah : 45)
Q.S Ar-Rad : 24
Artinya : Keselamatan atas kalian berkat ksabaran kalian. (Q.S Ar-Rad : 24)
Sesungguhnya balasan pahala bagi orang-orang yang sabar adalah tidak berbatas.
( Q.S Az-Zumar : 10)
Tidaklah ada sebuah musibah yang menimpa yang menimpa kecuali dengan izin
Allah. Dan barang siapa beriman kepada Allah besabar niscaya Allah akan
memberikan hidayah kepada hatinya, Allah yang maha mengetahui segala sesuatu.
(Q.S At-Taghabun : 11)
35
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S Ar-Rad : 11)
Dan ketahuilah sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan kesabaran, jalan
keluar beriringan dengan kesukaran, dan sebuah kesulitan itu akan datang
kemudahan. ( Hadist riwayat Abdu bin Humaid)
Tidaklah seorag mukmin yang ditimpa musibah tertusuk dari atau lebih daripada itu
melaikan dengan (musibah tersebut dari Allah) akan menghapuskan sebagian dari
dosa-dosanya. (H.R Bukhari dan Muslim)
36
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A dan Jane B. Peece. (2008). Biologi. Edisi 8. Jilid 1. Erlangga:
Jakarta.
Corwin, Elizabeth. J. (2007). Buku Patofisiologi. Edisi 3 Revisi. EGC: Jakarta.
Suryo. (1984). Genetika Strata I. UGM Press: Yogyakarta
Diperoleh
pada
sabtu,
1
November.
2014.
(19:55)
daripada
http://kamuskesehatan.com/?s=meiosis.
https://www.academia.edu/4905762/GENETIKA
https://www.scribd.com/doc/47507847/Penyakit-Genetik
http://www.mun.ca/biology/scarr/iGen3_16_04_Figure-L
http://yayanakhyar.files.wordpress.com
37