KELOMPOK 8
MUH. IDRUS
AZHARIL RIDAWAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan penyusunan materi yang
berjudul Pancasila Sebagai Etika Politik.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam
proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan cukup baik.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari
hasil penyusunan materi ini khususnya sebagai warga negara Indonesia yang
menganut pancasila sebagai dasar negara di tengah berbagai guncangan politik
akhir-akhir ini.
Semoga materi yang kami susun ini dapat menjadi rujukan dan
memberikan pengaruh positif dalam kehidupan bersama.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat Karya Tulis ............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
B. Pengertian Etika ........................................................................................ 3
C. Pengertian Politik ...................................................................................... 4
D. Pengertian etika politik .............................................................................. 4
E. Penerapan etika politik di Indonesia saat ini .............................................. 6
F.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pembangunan masyarakat, berbangsa dan bernegara,
khususnya di negara Indonesia ini merupaka suatu keharusan memiliki
sebuah sistem dalam hal ini sebagai pandangan untuk bagaimana pembagian
kekuasaan atau tugas dalam masyarakat untuk bersama-sama melakukan
pembangunan dan pemajuan dalam masyarakat itu sendiri.
Politik di lingkungan masyarakat dalam hal ini tujuan utamanya
untuk kemajuan masyarakat kedepannya, saat ini mulai meleset dan luntur
dari nilai-nilai dan tujuan utamanya. Dengan politik dipandang lagi sebagai
hal yang tidak baik di mata masyarakat.
Berkenaan dengan masalah dalam masyarakat mengenai politik
tersebut, perlu dilakukan pembenahan pada sistem politik itu sendiri untuk
kembali ke tujuannya semula, yaitu dengan adanya pandangan atau kembali
ke pokok atau dasar aturan dalam politik.
Di sinilah pancasila yang mengandung nilai-nilai moral dan etika
berperan sebagai etika politik dengan harapan ke depannya akan kemajuan
masyarakat, bangsa dan negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pancasila?
2. Apa itu etika politik?
3. Mengapa pancasila dikatakan sebagai etika politik?
4. Bagaimana penerapan etika politik di Indonesia saat ini?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pancasila
Kata Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yag terdiri atas dua suku
kata yaitu "panca" yang berarti lima, dan "sila" yang berarti prinsip, dasar,
atau asas. Pancasila merupakan lima prinsip dasar/asas sebagai dasar negara
yang menjadi pedoman hidup atau pandangan hidup, baik tentang bertuhan
maupun tentang bagaimana hidup bermasyarakat serta berhubungan dengan
sesama warga, bangsa dan bernegara.
Pancasila terdiri atas lima sendi utama penyusunnya. Pertama,
Ketuhanan Yang Maha Esa, kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab,
ketiga, persatuan Indonesia, keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan kelima, keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima sendi utama penyusun Pancasila
tersebut termaktub dalam paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undangundang Dasar 1945.
B. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu "ethikos" yang berarti
muncul dari kebiasaan. Secara harafiah, etika adalah sebuah sesuatu di mana
dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep, seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus, pada abad ke-7
Masehi, menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical
philosophy). Etika dimulai apabila manusia mampu merefleksikan unsurunsur etis di dalam pendapat-pendapat spontannya. Kebutuhan akan refleksi
itu akan manusia rasakan, antara lain karena pendapat etis setiap manusia
tidak jarang berbeda dengan pendapat manusia yang lain. Oleh karena itulah,
manusia memerlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia.
C. Pengertian Politik
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud dalam proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam Negara. Pengertian ini adalah upaya penggabungan antara
berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam
ilmu politik.
Politik adalah juga seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu, politik juga dapat
ditinjau dari berbagai sudut pandang yang berbeda, yaitu antara lain:
Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (eori klasik Aristoteles).
Politik
adalah
hal
yang
berkaitan
dengan
penyelenggaraan
maupun negara bias berkembang kearah keadaan yang tidak baik dalam arti
moral. Misalnya suatu negara yang dikuasai oleh penguasa atau rezim yang
otoriter,
yang
memaksakan
kehendak
kepada
manusia
tanpa
juga
sepatunya
diaplikasikan
secara
nyata
dalam
juga
demi
orang
lain,
bahwa
kita
bersatu
senasib
elit,
atau
pendeta/pastor/ulama
sekelompok
berhak untuk
ideology,
atau
sekelompok
(menuntut dengan pakai ancaman) bagaimana orang lain harus atau boleh
hidup. Demokrasi berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang dipimpin
berhak menentukan siapa yang memimpin mereka dan kemana mereka
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila merupakan lima nilai atau asas yang memuat nilai moral dan
etika yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup.
Etika politik yaitu norma atau aturan yang mengatur bagaimana
seharusnya berbuat atau bertingkah dalam dunia politik.
Pancasila sebagai etika politik yaitu pancasila mengandung nilai etika
maupun moral dapat dijadikan sebagai pedoman atau patokan beretika dalam
dunia politik.
Keadaan politik di Indonesia saat ini tidak seperti yang diharapkan
masyarakat pada umumnya karena mereka beranggapan bahwa politik di
Indonesia hanya memperebutkan kursi kekuasaan.
Penerapan pancasila sebagai etika politik dapat dilakukan berdasarkan
lima prinsip yang terkandung dalam pancasila itu sendiri yaitu pluralisme,
HAM, solidaritas bangsa, demokrasi dan keadilan sosial.
B. Saran
Sebagai warga negara negara Indonesia khususnya para generasi muda
yang tengah menempuh pendidikan baik dalam lingkup formal maupun
informal ke depannya akan menjadi penerus dari para pelaku politik saat ini
baiknya sudah mampu menghayati dan mengamalkan prinsip-prinsip
pancasila sebagai etika politik.
DAFTAR PUSTAKA
www.anisahsukirman.wordpress.com "Pengertian etika politik secara umum"
www.frismi.blogspot.com "Etika politik"
www.aneahira.com "Pancasila sebagai etika politik"
www.leogama156.wordpress.com "Keadaan politik Indonesia saat ini"
www.dewi-mulya.blogspot.com
10