Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
4. WOC Struma
Dampak gangguan sistem terhadap KDM pada pre operasi
Defisiensi yodium
Kelainan metabolik kongenital yang mengandung hormon tyroid
Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia/obat-obatan
Nyeri
Berkurangnya aliran di sekitar
leher
Iskemia
Kelemahan fisik
Cepat lelah
Kurang pengetahuan
Stressor meningkat
Anxietas
Anxietas
Kurang motivasi
perawatan diri
Pemenuhan nutrisi
Defisit perawatan
diri
Kemungkinan terjadinya
pendarahan
Struma
Strumectomi
(Tindakan pembedahan)
Terputusnya kontinuitas
Jaringan
Pelepasan neurotransmitter
mediator kimia (bradikinin,
serotonin, prostaglandin dan
histamin)
Merangsang ujung-ujung
saraf tepi
Dihantarkan ke hipothalamius
dan korteks cerebri
Nyeri
Nyeri
Resiko terjadinya
tetani/cedera
Gangguan
komunikasi verbal
7. Penatalaksanaan Struma
A. Medikamentosa
Pengobatan ditujukan untuk : 1. Mengurangi besarnya kelenjar
gondok; 2. Mengoreksi adanya keadaan hipotiroidisme, kalau
memang ada.
Solusio lugol 5 tetes/hari dalam 1/2 gelas air bersama dengan
iodium 10 15 mg/hari diberikan beberapa minggu sampai
kelenjar tiroid kembali normal.
Selanjutnya penderita dianjurkan menggunakan garam dapur
beriodium.
Struma sporadik diobati dengan ekstrak tiroid 50 150 mg/hari
atau tiroksin 150 300 mg/hari.
Bila ada persangkaan keganasan segera rujuk ke rumah sakit.
B. Pembedahan
Tindakan pembedahan dikerjakan dengan alasan; adanya
nodule atau benjolan tunggal di salah satu bagian anatomis kelenjar
tersebut yang dikhawatirkan bisa berkembang menjadi ganas.
Adanya multi nodul banyak benjolan - yang berat, penekanan
terhadap saluran nafas dan dengan alasan estetik atau penampilan
diri seseorang yang mengalami pembesaran di bagian leher depan
itu. Tentu operasi dikerjakan setelah syarat-syaratnya terpenuhi
termasuk hasil pemeriksaan lab yang menunjukkan fungsi kelenjar
thyroid ini yang sebisa mungkin tidak sedang mengalami gangguan
(hyper atau hipothyroid). Untuk menurunkan kadar hormone
thyroksin dapat diberikan obat-obatan yang bisa menekan thyroid
agar tidak memproduksi hormone yang berlebihan.
Pembedahan kelenjar thyroid disebut thyroidectomi. Pada
pelaksanaannya ada yang mengangkat sebagian kelenjar
(hemithyroidectomi, subtotal thyroidectomi, isthmolobectomi),
keseluruhan (total thyroidectomi) atau bisa juga radikal
thyroidectomi pada kasus kanker. Pemilihan itu tergantung dari
kasus atau kelainan yang dijumpai. Pada perkembangan saat ini,
untuk kasus tertentu, pengangkatan nodule thyroid bisa dikerjakan
dengan minimal invasive surgery. Pengaturan hormon tubuh jika
thyroid diangkat total dapat digantikan dengan obat yang berfungsi
seperti hormone tiroksin yang mesti teratur diminum sepanjang
hidup.
8. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Pengumpulan data
1. Anamnese
Dari anamnese diperoleh:
1) Identifikasi klien.
2) Keluhan utama klien.
Pada klien post operasi thyroidectomy keluhan yang dirasakan
pada umumnya adalah nyeri akibat luka operasi.
3) Riwayat penyakit sekarang
Biasanya didahului oleh adanya pembesaran nodul pada
leher yang semakin membesar sehingga mengakibatkan
terganggunyapernafasan karena penekanan trakhea eusofagus
sehingga perlu dilakukan operasi.
4) Riwayat penyakit dahulu
Perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu yang
berhubungan dengan penyakit gondok, misalnya pernah menderita
gondok lebih dari satu kali, tetangga atau penduduk sekitar
berpenyakit gondok.
5) Riwayat kesehatan keluarga
Dimaksutkan barangkali ada anggota keluarga yang
menderitan sama dengan klien saat ini.
6) Riwayat psikososial
Akibat dari bekas luka operasi akan meninggalkan bekas
atau sikatrik sehingga ada kemungkinan klien merasa malu dengan
orang lain.
Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Mengetahui tingkat
nyeri klien dan sebagai dasar
untuk menentu-kan rencana
2.
Anjurkan
klien
untuk
tindakan selanjutnya.
makanan lunak.
2.
Mengurangi resiko
3.
Menganjurkan klien supaya
nyeri saat menelan.
makan sedikit-sedikit tapi sering. 3.
Dengan
makan
sedikit-sedikit
tidak
akan
memperberat rasa sakit saat
4.
Kolaborasi dengan tim
menelan.
medis
dalam
pemberian
analgetik.
4.
Analgetik
dapat
menekan pusat nyeri sehingga
impuls nyeri tidak diteruskan ke
otak
2)
1.
Gangguan
body image berhubungan dengan involusi kelenjar tyroid.
Tujuan : Klien mengerti tentang adanya perubahan bentuk tubuh
dan mau menerima keadaannya serta mengembangkan
mekanisme pemecahan masalah dan beradaptasi dengan
baik.
INTERVENSI
RASIONAL
1. Diskusi dengan klien bagaimana 1.
Sebagai informasi
proses
pengaruhnya.
penyakitnya
4)
Defisit
perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
10
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
5)
INTERVENSI
Bantuan klien dalam
melaku-kan perawatan diri.
Anjuran keluarga klien
untk berpartisipasi dalam
perawa-tan diri klien.
Anjuran klien untuk
melaku-kan perawatan diri
secara bertahap.
Bantu
klien
untuk
melaku-kan perawatan diri
secara bertahap.
HE kepada klien dan
keluarganya tentang pentingnya kebersihan.
RASIONAL
1.
Membantu
dalam
mempertahankan personal hygiene
klien.
2.
Klien tidak merasa terbebani
dalam melakukan perawatan diri.
3.
Mempersiapkan
diri
klien
untuk tidak tergantung pada orang
lain karena adnya kelemahan fisik.
4.
Mempermudah klien dalam
melakukan perawatan diri.
5.
Anxietas
dan prosedur
11
3.
12
2)
13
Tujuan
14
INTERVENSI
RASIONAL
1. Kaji tanda-tanda adanya nyeri 1. Bermanfaat dalam mengevaluasi
baik verbal maupun non verbal,
nyeri, menentukan pilihan incatat lokasi, intensitas (skala 0
tervensi, menentukan efektivitas
10) dan lamanya
terapi
2. Letakkan pasien dalam posisi 2. Mencegah hiperekstensi leher
semi fowler dan sokong kepala/
dan melindungi integritas garis
leher dengan bantal pasir/bantal
jahitan
15
kecil
3. Pertahankan leher/kepala dalam 3. Mencegah stress pada garis
posisi netral dan sokong selama
jahitan dan menurunkan tegangan
perubahan posisi. Instruksikan
otot
pasien menggunakan tangannya
untuk menyokong leher selama
pergerakan
dan
untuk
menghindari hiperekstensi leher
4. Letakkan bel dan barang yang
sering
digunakan
dalam
jangkauan yang mudah
5. Berikan minuman yang sejuk/
makanan yang lunak ditoleransi
jika pasien mengalami kesulitan
menelan
6. Anjurkan
pasien
untuk
menggunakan teknik relaksasi,
seperti imajinasi, musik yang
lembut, relaksasi progresif
7. (Kolaborasi) Beri obat analgetik
dan/atau
analgetik
spres
tenggorok sesuai kebutuhannya
8. Berikan es jika ada indikasi
4. Membatasi ketegangan,
otot pada daerah operasi
nyeri
16
Daftar Pustaka
Doenges M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3 . EGC. Jakarta.
Smeltzer, Suzanne, 2001, Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth Volume 1. Jakarta : EGC.
Djokomoeljanto, 2001., Kelenjar Tiroid Embriologi, Anatomi dan Faalnya.,
Dalam : Suyono, Slamet (Editor)., 2001., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.,FKUI.,
Jakarta
Guyton, Arthur C, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Editor, Irawati. S,
Edisi : 9, EGC ; Jakarta.
17
LAPORAN PENDAHULUAN
STRUMA
Disusun Oleh:
N I Z AR
14420140089
18
PRECEPTOR LAHAN
PRECEPTOR INSTITUSI
(.....................................................)
(.....................................................)