Recov
aksi
ssion
Recce
Trough
Trough
Time
ssion
Recce
tr
Kon
ery
Peak
Recove
ry
Peak
Ekspa
nsi
Output
Peak
Trough
2
Hasil
BAB
PENGANTAR
Ilmu Ekonomi
EKONOMI
Kelangkaan (scarcity),
Pilihan (choice) dan
Alokasi sumber daya (resources allocation).
What
How
m
o
h
w
For
MAKRO
Ekonomimakro dan
Ekonomimikro
MIKRO
Jk diasumsikan:
Kepuasan masyarakat dapat dipenuhi
dengan produksi dua komoditi X dan Y
Jumlah sumberdaya dan teknologi given
maka jumlah kemungkinan produksi
kedua komoditi ada pada titik titik sepjg
garis kurva. Jika semua sumberdaya
digunakan untuk memproduksi barang X,
maka jumlah barang X yang dihasilkan
sebesar OX demikian pula jika seluruh
sumber daya digunakan untuk
memproduksi barang Y maka jumlah
barang Y yang dihasilkan sebesar OY
8
10
Analisis ekonomimakro
Pertumbuhan ekonomi,
Peranan uang dalam
menggerakkan aktivitas
perekonomian
Naik turunnya tingkat harga
umum.
15
Analisis Ekonomimikro
Perilaku pelaku ekonomi (konsumen
individual dan perusahaan) dalam
pasar komoditi.
Alokasi sumber daya pada harga
relatif.
Sebagai alat dasar analisis, digunakan model pasar
(market model), yakni interaksi permintaan
(Demand=D) dan penawaran (Supply= S)
16
Fallacies of composition
Paradox or thrift
Income effect & substitution effect
ekonomimikro
tepat
ekonomimakro
tidak tepat
Fallacies of composition
Dalam ek.mikro
Kekuatan permintaan dan penawaran
seimbang
Dalam ek.makro
Equlibrium
tercapai pada kondisi terdapat unemployment
21
Fallacies of composition
Asumsi optimisasi pelaku ekonomi
(memaksimumkan nilai beberapa konsep
benefit seperti profit dan utilitas)
22
Perkembangan Teori
Ekonomimakro
23
School of thought
Teori Klasik,
Teori Keynesian,
Teori Neo-Klasik,
Moneterist,
Ekspektasi rasional (Rational Expectation)
Teori Post-Keynesian
My Theory
24
Klasik
Shocks dapat mengakibatkan siklus (boom and bust)
Always full employment
Mekanisme harga (as invisible hand)
Kekuatan permintaan dan penawaran sll membawa
pada keseimbanganfull employment
Pengangguran : ekses S ag.>D ag.krn tingginya
upah riil (riel wage).
Kekuatan pasar akan menekan upah riil pada
keadaan keseimbangan, sehingga selalu kembali
pada keadaan full employment.
25
Teori Keynesian
John Maynard Keynes (Inggris, 1936)
The General Theory of Employment, Interest and Money
Pemerintah
Kebijakan stabilisasi
26
Teori Neo-Klasik
Moneterist
Moneterist, merupakan varian teori Neo-klasik.
Moneteristm, membuktikan kebijakan dorongan
permintaan Keynesian sebagai penyebab
ketidakstabilan dan inflasi.
Pengeluaran pemerintah (Government
spending) tidak dapat menurunkan tingkat
pengangguran. Dalam jangka panjang kebijakan
ini hanya mengakibatkan inflasi.
29
Ekspektasi rasional
(Rational Expectation)
Varian teori Neo-Klasik
Untuk menganalisis bagaimana
memasukkan ekspektasi pelaku ekonomi
terhadap variabel ekonomi pada masa yang
akan datang ke dalam model
Ekspektasi pelaku ekonomi ini akan
mempengaruhi pencapaian keseimbangan
pasar.
30
The Future
Teori Post-Keynesian
Elemen penting dalam General Theory
Keynes adalah peran ketidakpastian
uncertainty dan ekspektasi expectation
dalam perilaku ekonomi. Banyak
keputusan ekonomi yang harus dibuat
berdasarkan penilaian keuntungan yang
akan diraih pada masa depan, misalnya
keputusan keuangan dan investasi.
32
Kesimpulan
Klasik
Keynes
NewKlasik
NewKeynes
Ekspektasi
Perbedaan
School of thought
Determinasi tk output
agregat
Implikasi kebijakan
pemerintah
36
Keynesian, Post-Keynesian
dan SR Neo-Klasik
Keseimbangan output agregat pada
kondisi dibawah full employment.
Model ini mencoba menjelaskan
mengapa kondisi ini terjadi
i
s
a
s
i
Stabil
40
Inflasi ?
42
BAB
II
PDB
PENDAPATAN
NASIONAL
43
Perhitungan Pendapatan
Nasional
Pendekatan Produksi
(Production Approach)
Pendekatan Pendapatan
(Income Approach)
Pendekatan Pengeluaran
(Expenditure Approach)
46
9 SEKTOR PEREKONOMIAN
Pertanian, peternakan,kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri pengolahan
Listrik, gas dan air bersih
Bangunan
Perdagangan, hotel dan restauran
Pengangkutan dan konsumsi
Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
Jasa-jasa
47
Hubungan antara
PDB riil - PDB nominal
Lapangan Usaha
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
Pertanian, peternakan,kehutanan
dan perikanan
42148,7
44218,4
48297,7
59390,5
68486,9
77896,2
88040,8
25448,4
30901,4
32980,1
35028,7
37926,3
40194,7
45915,7
Industri pengolahan
40029,7
48335,9
58387,6
75088,3
92045,6
109688,
7
135580,
9
1258,1
1575,0
2483,6
35094,8
43982,6
5655,4
6593,7
Bangunan
10748,5
12855,8
17509,5
197438,
8
28648,8
34451,9
42024,8
33872,8
37726,2
47856,6
54854,4
63967,4
75639,8
88877,8
10999,6
13467,3
18438,4
22956,3
27092,2
30795,1
34926,3
8287,1
10083,9
17953,8
24944,6
32893,2
39510,4
44371,4
Jasa-jasa
6434,1
7452,6
13954,7
24888,5
31963,5
40681,9
46299,4
179227,
4
206616,
5
257861,
3
329684,
9
427006,
5
454514,
1
532630,
8
145611,
6
183413,
3
219364,
2
286490,
5
392041,
6
417705,
8
490316,
49
6
Lapangan Usaha
1997
1998
Pertanian,
Pertanian, peternakan,kehutanan dan perikanan
100150,5
172827,6
54509,9
120328,6
Industri pengolahan
159747,7
238897,0
Listrik,
Listrik, gas dan air bersih
7939,3
11283,1
Bangunan
46181,1
61761,6
Perdagangan,
Perdagangan, hotel dan restauran
103762,8
146740,1
42231,9
51937,2
Keuangan,
Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
58691,2
69891,7
JasaJasa-jasa
52291,6
82086,8
625505,9
955753,5
576088,6
847697,4
1999
2000
2001
2002
2003
2004
215686,7
217897,9
246298,2
281325,0
325700
354400
109925,4
175262,5
191762,4
191827,2
169500
196900
285873,9
314918,4
362031,2
402601,1
590100
652700
13429,0
16519,3
21183,9
29100,5
19500
22900
67616,2
76573,4
85263,2
92366,3
112600
134400
175835,4
199110,4
234262,6
258869,2
337800
372300
55189,6
62305,6
75795,9
97343,5
118300
140600
71220,2
80459,9
91438,4
105621,7
174300
194500
104955,3
121871,4
141362,2
150957,2
198100
234300
1099731,6
1264918,7
1449398,1
1610011,6
2045900
2303000
992179,1
1081417,9
1261383,3
1421676,4
1872400
2095400
50
52
54
BAB
III
AGREGATE
SUPPLY
PENAWARAN
AGREGAT
56
PENAWARAN
AGREGAT
58
59
w = W/P
Dimana :
w = Upah nyata
W = Upah nominal
P = Tingkat harga
60
61
Didasarkan
atas perilaku perusahaan dalam
menggunakan tenaga kerja.
62
VMP = CMP = W
VMP = MPN P
Dimana :
VMP
= nilai produk marjinal
CMP
= biaya produk marjinal
W
= upah nominal
63
64
terhadap
66
tingkat upah
, harga
= Y(N)
= W(P)
= SN (W)
= DN (W)
= NFE = SN = DN = jika W = We
= DN < NFE jika W > We
67
68
BAB
IV
Agregate
Demand
TEORI
PERMINTAAN AGREGAT
SEDERHANA
69
Permintaan Agregat
Sederhana
Asumsi :
Tidak ada perdagangan Internasional
Tidak ada laba perusahaan yang ditahan
Tidak ada bisnis transfer
Tidak ada pajak
Tidak ada transfer pemerintah
71
Y = Y (N)
Dimana :
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi
I = Investasi
Dengan asumsi belum ada pajak, maka
Yd =Y = C + I
72
C = a + b Yd
Dimana 0 < b < 1
Persamaan diatas dinamakan fungsi konsumsi,
dimana a adalah titik potong (intersep) dan b adalah
slope. Slope dari fungsi adalah kecendrungan
mengkonsumsi (Marginal Propensity to Consume =
MPC).
73
MPC
= C
Yd
74
Y = a + bY d + I
Karena Y = Yd, maka
Y(1b)=a+1
Y =
1 a + I
1 b
1 b
75
S = Yd C
Dimana S = Tabungan (Saving)
Dengan subtitusi persamaan (9) ke persamaan (3),
maka diperoleh
S = Yd a bY d
= a + (1 b)Y
S = Yd C
77
persamaan
(12)
kepersamaan
(13),
Yd = C + S
78
MPC = MPS = 1
Y = Yd = C + S
C+I=Y=C+S
I=S
Persamaan I=S merupakan kesamaan yang berlaku
untuk penyelesaian permintaan agregat.
79
Jika
net
investasi
adalah
eksogen,
dengan
mensubtitusikan persamaan (10) kepersamaan (19),
diperoleh :
1= a +(1b)Yd
atau
Y
1 a + I
1 b
80
Persamaan Y d =
1 b
82
Permintaan Agregat
83
84
Perubahan Investasi
1 a + I + I
1 b
Contoh :
Dalam soal sebelumnya, jika terjadi kenaikan
investasi dari Rp.10M menjadi Rp.15M, apa yang terjadi
pada permintaan agregat?
Perubahan dalam net investasi (I) adalah Rp. 5 M,
maka permintaan agregat yang baru adalah :
Y' =
1 5 + 10 + 5 = Rp.100
1 0,8
1 b
1 b
Y
1 I
1 b
Y
I
1 =
1 b
91
93
94
Y2 = Yo + I + b (I) = 84 M
Pengeluaran rumah tangga:
b(b.I) + b.I = b2.I + b.I
95
= Y
+ I 1 b n
1 b
= Y
1
+
I
1 b
Y n Y o Y
=
= 1 = 1
I
I
1 b
97
Y2 = b.Y1 = b. I
Periode ketiga :
Y3 =b.Y2 = b(b.Y1) = b2.I
98
1
1 b
1
= I
1 b
99
BAB
PEMERINTAH DAN
TEORI PERMINTAAN
AGREGAT
SEDERHANA
100
101
1 b
Y
1 G
1 b
G = Y = 1
1 b
G
Multiplier Pajak
Y + Y =
a b T + T + I + G
1 b
Y = 1 b T = b T
1 b
1 b
T
b
1 b
103
T < G
Peningkatan pengeluaran pemerintah dibarengi dengan
peningkatan pajak dengan jumlah yang sama
Menghasilkan peningkatan AgD.
G = T = E
E perubahan yang sama dalam pengeluaran dan
penerimaan.
104
dalam
1
b
Y = Y G + YT = E
= E
1 b 1 b
105
BB = Y = 1
E
BAB
VI
TEORI KONSUMSI
107
Konsumsi
Fungsi dari pendapatan yang
dapat dibelanjakan
(disposable income).
108
109
111
C= a+b Yd
45o
Yd
115
James Duesenberry :
Tidak mengasumsikan bahwa konsumsi rumah tangga
merupakan fungsi dari pendapatan absolut
Distribusi pendapatan dari semua rumah tangga
menentukan pendapatan relatif rumah tangga
Jika pendapatan absolut rumah tangga naik dengan
persentase yang sama maka posisi relatif rumah
tangga berada dalam distribusi yang sama. Jadi
pendapatan relatif rumah tangga adalah konstan
meski pendapatan absolut meningkat (APC konstan).
116
Ratchet Effect
Konsumsi Optimal
(Optimal Consumption Over Time)
Pendekatan individu konsumen.
Individu diasumsikan memaksimumkan
utilitas
Fungsi utilitas individu konsumen:
U = u (C0,...,Ct,...,CT)
119
120
Fungsi konsumsi
The Life-cycle Hypothesis
124
Dimana :
A0 = nilai pasar (nilai kini) dari semua asset
t=1
125
rasional
Konsumsi permanen Cp telah direcanakan
atau diantisipasi dari pendapatan permanen
Cp = kYp
126
BAB
VII
MODEL IS-LM
127
Model IS-LM
interpretasi pengikut Keynesian
dari General Theory Keynes
dengan cara yang lebih baik,
mudah dan sederhana.
Model ini merupakan model yang
sangat penting dan terkenal dalam
ekonomimakro.
128
PASAR
KLASIK
pasar modal
pasar tenaga
kerja
IS-LM
(Keynesian)
pasar barang
dan jasa
pasar uang
129
130
Teori Investasi
Teori investasi Keynes berakar dari ek.mikro
Keputusan melakukan investasi tergantung pada
opportunity cost (OC)yang memberi hasil paling
tinggi .
OC dari investasi dapat langsung diamati.
OC dari investasi adalah suku bunga
Dengan meningkatnya investasi,
expected rate of return semakin menurun.
132
133
I = I (r)
I < 0
Untuk menghubungkan keduanya dibutuhkan kondisi
keseimbangan, yakni Ys = Yd dan S=I
Ys = C + S
Yd = C + I
I=S
134
135
Pers. (2)
Model umum pembentukan tabungan.
Tabungan merupakan fungsi pendapatan
S
Y
Gambar 1 (d)
Pers. (4)
Model umum pembentukan investasi.
Investasi adalah fungsi dari suku bunga
I
r
Gambar 1 (a)
Pers. (5)
136
Kondisi keseimbangan S=I Gambar 1 (c)
Interaksinya
Menunjukkan
Hubungan antara tingkat bunga (r) dan
pendapatan (Y).
Kurva IS.
Menggambarkan tingkat bunga dan tingkat
pendapatan pada keadaan keseimbangan di
pasar barang dan jasa.
137
I (r) = S(Y )
Y = I (r)
S
Y = S 1[(I (r)]
Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan dalam
keseimbangan adalah fungsi dari suku bunga
Y = IS (r)
IS< 0
138
r1
IS
r2
Y1
Y2
Kurva IS
139
Pasar Uang
Jumlah permintaan uang akan dipengaruhi oleh
volume sirkulasi dan transaksi.
Jika harga tidak fleksibel,
faktor penyebab perubahan permintaan uang adalah
perubahan tingkat produksi (Y).
L1 = L1(Y)
L1> 0
140
Penurunan Kurva LM
142
Kurva LM
143
Ms = L1(Y) + L2(r)
Y = L1-1 Ms L2(r)
Y = LM(r)
LM > 0
s
BAB VIII
PENAWARAN UANG
145
Defenisi Uang
Sesuatu yang berfungsi aktual dan secara
umum diterima sebagai medium pertukaran
barang, jasa, asset dan pembayaran kembali
hutang-hutang.
inti.
148
Lembaga
Penerbit
mata
uang
3*
3E
3C
3CG
1,2C
E
Bankir
bagi
pemerinta
h
3
2E
2C
2C
2CE
1
Bankir
bank
komersi
al
3
2
2
2
2
1
Pengatu
ran
lembag
alembag
a
keuang
an
3
2
3
1
1
1
Pelaksan
a
kebijakan
moneter
3G
2E
1
2G
1
1
Promosi
pengembangan
keuangan
1
2
3
3
3
1
3C
Dimana :
H = Penawaran high powered money nominal
R = Cadangan (Reserves) Bank komersial nominal
151
R(M s D)
R
=
Ms
M sD
karena M D = C maka :
s
R = R RC
M s D M sD
152
Ms =
1
H
H
C + R RC
M s D M sD
153
BAB IX
PERMINTAAN UANG
156
Md = 1 PY
V
160
Teori Permintaan
Cash Balances Cambridge
164
Y = Y/P
maka :
Md = k.P.Y
Jika persamaan di atas dibagi dengan P
diperoleh persamaan permintaan saldo
kas riil Cambridge
Md
= md = kY
P
165
Permintaan Uang
untukTransaksi &Berjaga-jaga
mt = k. Y
Dimana :
mt = permintaan uang riil untuk transaksi dan berjaga-jaga
k = faktor proporsional (bagian dari Y yang ingin disimpan
masyarakat dalam bentuk uang
Y = pendapatan Nasional
167
msp = h (i)
168
Kontribusi Keynes
Jika suku bunga jatuh mendekati nol,
maka individu akan memperkirakan
bahwa suku bunga yang berlaku adalah
suku bunga kritis. Hal ini menyebabkan
permintaan uang untuk spekulasi menjadi
semakin besar. Dalam kondisi seperti ini,
individu akan memegang kekayaannya
dalam bentuk uang tunai
169
i =
% perubahan , m sp
% perubahan , i
m sp / m sp
i / i
170
Perangkap likuiditas
(liquidity trap)
171
md = mt + msp = Ky + h (i)
Kecepatan perputaran uang (income
velocity of money) :
Y
V =
md
172
173
174
in
177
180
Asumsi
Setiap individu mengetahui secara tepat
Oc = yi/ 2 = Mt i / 2
biaya non-interest
iM
by
+
=
2
M t
184
2 by
i
2(b / P)( y / P)
2BY
=
mt =
i
i
185
187
189
P
md = f (W, , i, , )
P
Proksi w =Pendapatan permanan
P
md = f (Yp , , i, ,U)
P
190
md = f (Y , i)
BAB X
PENGANGURAN &
KETIDAKSEIMBANGAN
192
193
195
Ketidakcukupan Investasi
(Investment Insufficiency)
Kurva IS memotong garis pendapatan pada
tingkat di bawah full-employment.
Kurva MEI pada tingkat bunga inelastis
sempurna atau mendekati sempurna,
Investasi yang tidak sama dengan tabungan.
Keadaan ini menunjukkan bahwa sektor riil
tidak dapat digerakkan (meningkatkan
investasi) walaupun tingkat bunga sudah
sedemikian rendah, bahkan turun sampai
nol.
196
197
Perangkap Likuiditas
(The Liquidity Trap)
Dalam teori permintaan uang Keynes, jika suku bunga
turun mencapai suatu nilai yang cukup rendah,
dinamakan suku bunga kritis, maka permintaan uang
menjadi tidak elastis sempurna.
Dalam kondisi ini jika jumlah uang riil meningkat sebagai
akibat turunnya tingkat harga, pemegang uang tidak
akan menggunakan uang untuk membeli bonds, karena
individu tidak tertarik untuk memilih antara memegang
kekayaan mereka dalam bonds atau dalam cash.
Tidak ada investor yang membeli bonds pada tingkat
harga yang terbentuk
198
Kebijakan Moneter
Kebijakan Fiskal
205
206
Implikasi Kebijakan Moneter pada Pigou Effect
BAB XI
INFLASI
208
Inflasi
Kecenderungan naiknya harga umum
yang terjadi secara terus menerus
210
DEMAND PULL-INFLATION
Inflasi yang timbul karena dorongan
permintaan masyarakat akan barang
dan jasa
Inflasi ini muncul karena naiknya
tingkat pendapatan masyarakat
211
212
218
Laju inflasi
Laju Inflasi =
Kategori Inflasi
Kurva Phillips
a
10
222
BAB XII
PERKONOMIAN
TERBUKA
224
Aliran Pendapatan
Perekonomian Terbuka
225
Keseimbangan Perekonomian
Terbuka
Keseimbangan ekonomi tiga sektor akan
mengalami perubahan jika ekspor dan
impor dimasukkan dalam model.
Asumsi
yang
digunakan
dalam
perekonomian terbuka adalah :
agregat sama dengan
Penawaran
permintaan agregat, dan
Suntikan sama dengan bocoran.
227
Keseimbangan AgS=AgD
Perekonomian Terbuka
AS = Y + M
AD = Cdn + I + G + X + M
C = Cdn + M
Y +M = C + I + G + X
Y = C + I + G + (X M)
Persamaan Y = C + I + G + (X M) disebut
keseimbangan AgS =AgD .
228
Y + G +X = S +T +M
Yd = Y Pajak Perusahaan Pajak Individu
Yd = Y T
C = Cdn + M.
Berdasarkan (i) dan (ii) maka Yd = C + S. Oleh
karena Yd = Y T, maka dalam perekonomian
terbuka berlaku persamaan berikut:
YT=C+S
229
Atau :
Y = C
+S+T
Y = C + I = G + (X M)
C + I +G (X M) = C + S +T
Atau:
I + G + X = S + T + M
Persamaan I + G + X = S + T + M
merupakan keseimbangan perekonomian
terbuka lainnya.
230
231
Perubahan-Perubahan
Keseimbangan
232
Perubahan Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Kebijakan
BAB XIII
NERACA PEMBAYARAN
(Balance of Payment)
235
Neraca Berjalan
237
238
Neraca Modal
239
Keseimbangan Neraca
Pembayaran
Suatu neraca pembayaran akan selalu seimbang.
Aliran uang dan modal ke luar negeri sama
dengan aliran uang dan modal yang masuk ke
negara tersebut. Ini tidak berarti neraca berjalan
dan neraca modal selalu dalam keadaan
seimbang. Keseimbangan selalu dicapai karena
ada cadangan valuta asing yang dimiliki
negara tersebut. Neraca berjalan dan neraca
modal akan diseimbangkan oleh perubahan
cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank
sentral.
243
BAB XIV
NILAI TUKAR
244
246
247
Devaluasi
Revaluasi
Depresiasi
Apresiasi
250
Keuangan Pemerintah:
Penerimaan Migrasi,
Utang LN.i
Keuangan Koperasi/Bank
(Balance Effect)
Ekpektasi Inflasi
Inflasi
Kesehjatraan Masyarakat
Lapangan Kerja
Problem Sosial
253
254
Tekanan
inflasi
konsumsi
dan investasi
Balance sheet effect(Dunia usaha
dan perbankan)
Tekanan terhadap kesinambungan
fiskal
Dll
255
Devisa
256
Import
Consumption Goods
Raw Material Capital Goods
Expectation
Export
Inflation
Demand
Indirect Pass
Through Effect
Supply
257
an
-
2- 92
Ju
l -9
4
2Ju
l -9
6
2Ju
l -9
8
2Ju
l -0
0
2
ju
l0
2
2Ju
l -0
4
2J
Hundreds
258
BAB XV
PERTUMBUHAN
EKONOMI
259
PERTUMBUHAN EKONOMI
261
daya alamnya
Jumlah dan kualitas sumber daya
manusianya
Suplai atau persediaan barang barang
modal
Teknologi
262
Model Harrod-Domar
Model Pertumbuhan Neoklasik
263
Model Harrod-Domar
Pertumbuhan pendapatan nasional
Y = K
Dimana :
Y = pendapatan nasional
K = banyaknya cadangan modal yang
digunakan dalam produksi Y
= nilai konstan (output-modal ratio)
265
Y = Ae K N
rt
Dimana:
e = nilai constan (2.71828)
r = the rate technological progress compaunded
continuosly
t = waktu
267
Kesimpulan
Kesimpulan
269
Tujuan
Tujuan
Metode
Metode
Hasil
Hasil
Kesimpulan
Kesimpulan
270