PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat
kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai
bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat
diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya
peecahannya
sendiri
adalah
kelangsungan
pembangunan.
GBHN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik,
mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta
mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau
mengatasi
lingkungannya
(lingkungan
fisik,
sosial
budaya
dan
air
besar
akan
mencegah
terjadinya
penyakit
diare.
yang
menderita
pneumonia
tentu
membutuhkan
mudah
untuk
diterapkan
C. Upaya Promotif.
Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan
untuk meningkatkan status/ derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya
adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat
mampu meningkatkan kesehatannya. Dalam suatu survey di negara-negara
melalui
upaya
peningkatan
kesehatan
(promotif),
Bayi.
Anak balita
Remaja
Ibu hamil
Ibu bersalin
Ibu nifas
Ibu menyusui
PUS/WUS
Klimakterium/ menopause.
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu hamil adalah
dengan mencegah adanya anemia dalam kehamilan melalui penyuluhanpenyuluhan dan kegiatan-kegiatan lain. Anemia dalam kehamilan memberi
pengaruh kurang baik bagi ibu baik dalam kehamilan maupun persalinan.
Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus
prematurus, syok, dan lain-lain. Karena itulah usaha promotif dalam
peningkatan gizi ibu hamil sangat dipentingkan untuk mengurangi angka
kehamilan dengan anemia untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
tentang
tersebut.
Pemberian informasi tentang tanda bahaya dalam kehamilan pada ibu
hamil agar ibu hamil segera memeriksakan diri jika mengalami salah
satu tanda tersebut.
persalinan
Memberikan informasi tentang kebutuhan nifas seperti kebutuhan gizi,
D. Upaya Preventif
Upaya preventif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah
terjadinya penyakit. Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan
antenatal care, postnatal care, perinatal dan neonatal. Sasaran promosi
kesehatan pada aspek ini adalah kelompok masyarakat yang berisiko
tinggi (high risk), misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui,BBL, para
perokok, obesitas (orang-orang kegemukan), para pekerja seks (wanita atau
pria), dan sebagainya. Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini
adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit (primary
prevention).Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu
dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara
etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum
atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian
yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan
untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi
seseorang atau masyarakat (Notosoedirjo dan Latipun, 2005 : 145 ).
Contoh upaya preventif yang dilakukan dalam pelayanan kebidanan:
dirumah
Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan remaja agar terhindar dari
anemia
Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekakuan dan
E. Upaya Kuratif
Upaya kuratif dalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah
penyakit menjadi lebih parah melalui pengobatan. Sasarannya adalah
kelompok orang sakit (pasien) terutama penyakit kronis sperti asma, DM,
TBC, rematik, hipertensi dan sebagainya. Tujuannya kelompok ini mampu
mencegah penyakit tersebut tidak lebih parah (secondary prevention). Bentuk
kegiatannya adalah pengobatan.
Upaya kuratif pada umumnya dilakukan terhadap sasaran secara
individual, kontak terhadap sasaran (pasien) pada umumnya hanya sekali saja.
Jarak antara petugas kesehatan (dokter, perawat, bidan, dan sebagainya)
dengan pasien atau sasaran cenderung jauh. Upaya kuratif cenderung bersifat
reaktif, artinya kelompok ini pada umumnya hanya menunggu masalah
datang. Seperti misalnya dokter yang menunggu pasien datang di Puskesmas
atau tempat praktek. Kalau tidak ada pasien datang, berarti tidak ada masalah,
maka selesailah tugas mereka, bahwa masalah kesehatan adalah adanya
penyakit. Upaya kuratif cenderung melihat dan menangani klien atau pasien
lebih kepada sistem biologis manusia atau pasien hanya dilihat secara parsial,
padahal manusia terdiri dari kesehatan bio-psikologis dan sosial, yang terlihat
antara aspek satu dengan yang lainnya.
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah Health
program for survival. Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan melalui
kuratif.
gonore)
dilakukan
kolaborasi
untuk
pemberian
terapi
pengobatan antibiotika.
b. Balita
Mandiri:
Pengobatan diare tanpa dehidrasi.
Balita dengan kasus BGM.
Kolaborasi:
Pengobatan path kasus ISPA
Pengobatan Dada kasus cacmgan
Pengobatan pada kasus gizi buruk
Pengobatan pada penyakit-penyakit mfeksi lainnya.
Contoh : Pada kasus diare dengan dehidrasi, selain rehidrasi,
pemenuhan nutrisi dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi obat
antibiotika.
c. Remaja
Mandiri:
9
10
11
F. Upaya Rehabilitatif
Upaya
Rehabilitatif
adalah
upaya
promosi
kesehatan
untuk
berjalan-jalan sekurang-
mengetahui
jenis
pada
tingkat
awal,serta
a.
(Disability limitation).
3. Rehabilitasi (Rehabilitation).
Masa Sebelum Sakit ( Prepatogenesis)
1) Promosi Kesehatan ( Health Promotion)
Tingkat pencegahan yang pertama, yaitu promotion of health
oleh para ahli kesehatan masyarakat di Indonesia di terjemahkan
menjadi peningkatan kesehatan, bukan promosi kesehatan, hal ini
dikarenakan makna yang terkangdung dalam istilah promotion of
health disini adalah meningkatkan kesehatan seseorang, yaitu melalui
asupan gizi seimbang, olahraga teratur, dan lain sebagainya agar
orang tersebut tetap sehat, tidak terserang penyakit.
Namun demikian,bukan berarti bahwa peningkatan kesehatan
tidak ada hubungannya dengan promosi kesehatan. Leavell dan Clark
dalam penjelasannya tengtan promotion of health menyatakan bahwa
selain melalui peningktan gizi dan lain-lain, peningkatan kesehatan
juga dapat di lakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan
(health education)kepada individu dan masyarakat.
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan
kesehatan pada umumnya. Menurut Machfoedz Ircham dalam
bukunya Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan,
usaha untuk memepertinggi nilai kesehatan diantaranya :
a)
b)
c)
d)
13
maskimal
menurut
Supariyasa
(2010)
adalah
kesehatan),
preventif
(pencegahan),
kuratif
15
mengikutsertakan
tokoh
masyrakat
dan
tenaga
kesehatan lainnya.
Memberikan penyuluhan pentingnya dilakukan diagnosis dini
Melaksanakan program pemeriksaan papsmear, IVA
Memberikan pelatihan pada masyarakat khusunya wanita
masyrakat
sebagai
penunjang
untuk
agar
bekas
penderita
menempati
suatu
17
diri
untuk
bersosialisasi
dengan
masyarakat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi Kesehatan (Health Promotion) adalah ilmu dan seni
membantu
masyarakat
menjadikan
gaya
hidup
mereka
sehat
18
yaitu Health
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Budiman. , 1996. Pengantar Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta :
EGC
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, edisi 2.
Jakarta : EGC
Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT.
Rineke Cipta
19
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga makalah Promosi Kesehatan
ini yang berjudul Upaya Promkes dalam Pelayanan Kebidanan dapat selesai
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
20
Penyusun
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
21
A.
Latar Belakang.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian........................................................................................ 2
B.
Ruang Lingkup..................................................................................3
C.
Upaya Promotif.................................................................................4
D.
Upaya Preventif................................................................................. 7
E.
Upaya Kuratif................................................................................... 8
F.
Upaya Rehabilitatif...........................................................................13
Kesimpulan.................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
ii
22