Makalah
DiajukanUntukMemenuhiTugas Mata KuliahAnatomiFisiologiManusia II
Disusun Oleh :
Nama : N. Keu-Keu Widya Utami (10060313021)
Asep Hema (10060313022)
Delia Mauliandani (10060313023)
Wiewied Dwi Ariestiawati (10060313024)
Nanda Auzia (10060313025)
Wievi Werstanti Kuswana (10060313038)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem yang dapat berubah-ubah kinerjanya.
Kemampuan berbagai organ didalam tubuh serta pengendalian setiap organ secara
terkoordinasi dalam suatu sistem, salah satu misalnya sistem urinaria atau pengeluaran
cairan. Sistem urinaria memiliki peranan penting bagi tubuh. Sistem ini memberi sejuta
fungsi tersendiri bagi manusia khususnya.
Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih).Sistem urinari merupakan sistem organ yang
memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua
ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan uretra.
Sistem ini merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme
makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin,
bahan asing dan produk sisanya.
Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin
kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan
akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.
BAB II
ISI
I. Sistem Urinaria
Sistem urinaria (ginjal) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan
mengeluarkannya dari tubuh. Sistem urinari merupakan salah satu sistem utama untuk
mempertahankan homeostasis (kekonstanan lingkungan internal).
Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zatzat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan
dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
(Pearce,2006)
II. Komponen Sistem Urinari
Terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urine; dua ureter yang membawa urine ke
dalam sebuah kandung kemih sebagai tempat penampungan sementara; dan uretra yang
mengalirkan urine keluar dari tubuh melalui orifisium uretra eksterna. (Sloane,2003)
III.Ginjal
1. Tampilan Fisik Ginjal
2. Lokasi
Ginjal terletak pada area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang
letaknya berdekatan dengan dua pasang iga terakhir; terletak di antara otot-otot
punggung dan rongga abdomen atas. Masing-masing ginjal memiliki sebuah kelenjar
adrenal di atasnya.
Ginjal kanan terletak agak bawah dibandingkan ginjal kiri karena ada hati pada sisi
kanan.
3. Jaringan Ikat Pembungkus
Fasia renal; pembungkus terluar yang melabuhkan ginjal pada struktur di
(Sloane,2003)
Fungsi Ginjal
1. Pengeluaran zat organik.
Ginjal mengeksresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan
hormon.
2. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.
Ginjal mengeksresi ion natrium, kalsium, kalium, magnesium, sulfat, dan fosfat.
Eksersi ion-ion ini seimbang dengan asupan dan eksresinya melalui rute lain seperti
pada saluran gastrointestinal atau kulit.
3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh.
Ginjal mengendalikan eksresi ion hodrogen, bikarbonat, dan ammonium serta
memproduksi urine asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.
4. Pengaturan produksi sel darah merah.
Ginjal melepas eritropoietin, yang mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum
tulang.
5. Pengaturan tekanan darah.
Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi pengaturan tekanan darah dan juga
memproduksi enzim renin, karena enzim renin merupakan komponen penting yang
meningkatkan tekanan darah dan retensi air.
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah.
Melalui eksresi glukosa dan asam amino berlebih, ginjal bertanggung jawab atas
konsentrasi nutrient dalam darah.
7. Pengeluaran zat beracun.
Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-obatan atau zat kimia
asing lain dari tubuh.
(Sloane,2003)
IV. Ureter
Adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang
merentang sampai kandung kemih.
1. Setiap ureter panjangnya antara 25 cm sampai 30 cm dan berdiameter 4 mm
sampai 6 mm. Saluran ini menyempit di tiga tempat; di titik asal ureter pada pelvis
ginjal, di titik saat melewati pinggiran pelvis dan di titik pertemuannya dengan
kandung kemih. Batu ginjal dapat tersangkut dalam ureter di ketiga tempat ini,
mengakibatkan nyeri dan disebut kolik ginjal.
2. Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan jaringan: lapisan terluar adalah lapisan
fibrosa, di tengah adalah muskularis longitudinal ke arah dalam dan otot polos
sirkular ke arah luar dan lapisan terdalam adalah epitelium mukosa yang
mensekresi selaput mukus pelindung.
3. Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltik instrinsik. Gelombang peristaltis
mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.
(Sloane,2003)
V. Kandung kemih
Adalah organ muskular berongga yang berfungsi sebagai kontainer penyimpanan
urine.
1. Lokasi
Pada laki-laki kandung kemih terletak tepat di belakang simfisis pubis dan di
depan rektum. Pada perempuan organ ini terletak agak di bawah uterus di depan
vagina. Ukuran organ ini sebesar kacang kenari dan terletak di pelvis saat kosong;
organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilikus dalam rongga
abdominopelvis jika penuh berisi urine.
2. Struktur
Kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan-lipatan peritoneum
dan kondensasi fasia.
a. Dinding kandung kemih terdiri dari 4 lapisan :
1. Serosa
Adalah lapisan terluar, lapisan ini merupakan perpanjangan lapisan
peritoneal rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian atas pelvis.
2. Otot detrusor
Adalah lapisan tengah, lapisan ini tersusun dari berkas-berkas otot polos
yang satu sama lain saling membentuk sudut. Ini untuk memastikan bahwa
selama urinasi kandung kemih akan berkontraksi dengan serempak ke
segala arah.
3. Submukosa
Adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah mukosa dan
menghubungkannya dengan muskularis.
4. Mukosa
Adalah lapisan terdalam, lapisan ini merupakan lapisan epitel yang
tersusun dari epitelium transisional. Pada kandung kemih yang relaks,
(Ganong,2002)
VI. Uretra
Mengalirkan urine dari kandung kemih ke bagian eksterior tubuh. Pada laki-laki
uretra membawa cairan semen dan urine tetapi tidak pada waktu yang bersamaan.
Uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui kelenjar prostat dan penis.
Panjangnya uretra laki-laki cenderung menghambat invasi bakteri ke kandung kemih
(sistitis) yang lebih sering terjadi pada perempuan. Uretra pada perempuan berukuran
pendek sekitar 3,75 cm. Saluran ini membuka keluar tubuh melalui orifisium uretra
eksternal yang terletak dalam vestibulum antara klitoris dan mulut vagina. Kelenjar
uretra yang homolog dengan kelenjar prostat pada laki-laki bermuara ke dalam uretra.
VII.
Perkemihan (urinasi)
Bergantung pada inervasi parasimpatis dan simpatis juga impuls saraf volunter.
Pengeluaran urine membutuhkan konstraksi aktif otot detrusor.
VIII.
PEMBENTUKAN URINE
Ginjal memproduksi urin yang mengandung zat sisa metabolik dan mengatur
komposisi cairan tubuh melalui tiga proses utama yaitu filtrasi glomelurus,reabsorpsi tubulus
dan seksresi tubulus.
A. Filtrasi glomerulus
1) Definisi
Adalah perpindahan cairan dan zat terlerut dari kapiler glomerulus,dalam gradien
tekanan tertrentu ke dalam kapsul bowman.Filtrasi ini dibantu oleh faktor berikut :
a) Membran kapiler glomelurus lebih permeable dibandingkan kapiler kapiler
lain dalam tubuh sehingga filtrasi berjalan dengan sangat cepat.
b) Tekanan darah dalam kapiler glomelurus lebih tinggi dibandingkan tekanan
darah dalam kapiler lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil
dibandingkan arteriol aferen.
2) Mekanisme Filtrasi glomelurus
a) Tekanan hidrostatik (darah) glomerulus mendorong cairan dan zat terlarut
keluar dari darah dan masuk ke ruang kapsul bowman.
b) Dua tekanan yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik glomelurus.
1. Tekanan hidrostatik dihasilkan oleh cairan dalam kapsul
bowman.Tekanan ini cenderung untuk menggerakkan cairan keluar
dari kapsul menuju glomerulus.
natrium
yang
ditranspor
secara
aktif
dengan
pompa
ambang
plasma
ginjalsehinggaglukosamuncul
di
urine
(glikosuria).
4. Reabsorpsi Air, air bergerak bersama ion natrium melalui osmosis. Ion natrium
berpindah dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus
proksimal ke area berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstitial dan kapila
rpertitubular.
5. Reabsorpsi Ureaseluruh urea yang terbentuksetiaphari di filtrasi oleh
glomerulus. Sekitar 50% urea secara pasif direabsorpsi akibat gradien difusi
yang terbentuk saat air direabsorpsi. Dengan demikian, 50% urea yang di
filtrasi akan diekskresi dalam urine.
6. Reabsorpsi ion organik lain seperti kalsium, kalium, fosfat, dan sulfat serta
sejumlah ion organik adalah melalui transport aktif.
(Sloane,2003)
C. Mekanisme sekresi tubular
adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dalam kapilar
pertitubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam
urine.
1) Zat-zat seperti ion hydrogen kalium dan amonium, produk akhir metabolik
kreatinin dan asam hipurat serta obat-obatan tertentu (penisilin) secara aktif
disekresi kedalam tubulus.
2) Ion hydrogen dan ammonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus
distal dan tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion hydrogen
dan ammonium membantu dalam pengaturan pH plasma dan keseimbangan asam
basa cairan tubuh.
3) Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penying untuk mengeluarkan
zat-zat kimia asing atau tidak diinginkan.
Urine memiliki bau yang khas dan cenderung berbau amonia jika didiamkan. Bau
ini dapat bervariasi sesuai dengan diet; misalnya, setelah makan asparagus. Pada
diabetes yang tidak terkontrol, aseton menghasilkan bau manis pada urine.
3. Asiditas atau alkalinitas
pH urine bervariasi antara 4,8 sampai 7,5 dan biasanya sekitar 6,0 tetapi juga
bergantung pada diet. Ingesti makanan yang berprotein tinggi akan meningkatkan
asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan alkalinitas.
4. Berat jenis urine
Berkisar antara 1.001 sampai 1.035 bergantung pada konsentrasi urine.
(Pearce,2006)
X. GANGGUAN SISTEM URINARIA
A. Sistitis
Adalah inflamasi kandung kemih. Inflamasi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri
yang menyebar daeri uretra atau karena respons alergik atau akibat iritasi mekanis
pada kandung kemih. Gejalanya adalah sering berkemih dan nyeri (disuria) yang
disertai darah dalam urine (hematuria).
B. Glomerulonefritis
Adalah inflamasi nefron terutama pada glomerulus.
1. Glomerulonefritis akut seringkali terjadi akibat respons imun terhadap toksin
bakteri tertentu.
2. Glumerulonefritis kronik tidak hanya merusak glomerulus tetapi juga tubulus.
Inflamasi ini mungkin diakibatkan infeksi streptokokus, tetapi juga merupakan
akibat sekunder dari penyakit sistemik lain atau karena glomerulonefritis akut.
C. Batu ginjal (kalkuli urinaria)
Terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium, asam urat atau sistein. Batubatu kecil dapat mengalir bersama urine; batu yang lebih besar akan tersangkut dalam
ureter dan menyebabkan rasa nyri yang tajam (kolik ginjal) yang menyebar dari ginjal
ke selangkangan.
D. Gagal ginjal
Adalah hilangnya fungsi ginjal. Hal ini mengakibatkan terjadinya retensi garam, air,
zat buangan nitrogen (urea dan kreatinin) dan penurunan drastis volume urine
(oliguria). Melalui pengobatan terhadap kondisi penyebab gagal ginjal, maka
prognosisnya membaik. Gagal ginjal yang tidak diobati dapat mengakibatkan
penghentian total fungsi ginjal dan kematian.
(Sloane,2003)
BAB III
KESIMPULAN
Sistem urinari merupakan sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, ureter, kandung kemih, dan
uretra.
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Utama.
Ganong, William. 2002. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Pearce, Evelyn C. 2006. Buku Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia :
Jakarta
Sloane,Ethel.2003..Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta:EGC
Wonodirekso S dan Tambajong J (editor).1990.Sistem urinaria dalam Buku Ajar
Histologi Leeson and Leeson (terjemahan),Edisi V..EGC. Jakarta.
LAMPIRAN
(Pertanyaan dan Jawaban)
1. Pertanyaan : Panny Febriani (10060313027)
Bagaimana proses pengeluaran Urine dari ginjal ?
Jawab :
Ginjal merupakan organa uropoetica atau apparatus uropoeticus yaitu organ
yangberfungsi untuk membentuk dan mengeluarkan urine. Ginjal terletak dibagian
dorsal abdomen, di kanan kiri columna vertebralis.
Urine merupakan produk akhir yang di ekskresikan melalui tahap : Vas afferen
glomerulus vas efferen capsula bowrn tubulus proksimal ansahenle
tubulus distal tubulus kolektivus papila renis calyces minor calyces
mayorpelvis renalis
ureter.