Anda di halaman 1dari 18

SISTEM URINARI

Makalah
DiajukanUntukMemenuhiTugas Mata KuliahAnatomiFisiologiManusia II

Disusun Oleh :
Nama : N. Keu-Keu Widya Utami (10060313021)
Asep Hema (10060313022)
Delia Mauliandani (10060313023)
Wiewied Dwi Ariestiawati (10060313024)
Nanda Auzia (10060313025)
Wievi Werstanti Kuswana (10060313038)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem yang dapat berubah-ubah kinerjanya.
Kemampuan berbagai organ didalam tubuh serta pengendalian setiap organ secara
terkoordinasi dalam suatu sistem, salah satu misalnya sistem urinaria atau pengeluaran
cairan. Sistem urinaria memiliki peranan penting bagi tubuh. Sistem ini memberi sejuta
fungsi tersendiri bagi manusia khususnya.
Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih).Sistem urinari merupakan sistem organ yang
memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua
ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan uretra.
Sistem ini merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme
makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin,
bahan asing dan produk sisanya.
Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin
kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan
akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.

1.2 Tujuan Penulisan


Memahami dan menambah pengetahuan mengenai sistem urinari,organ-organ sistem
urinari beserta fungsinya dan mempelajari proses pembentukan urin.

1.3 Manfaat Penulisan


Dapat mempelajari sistem urinari beserta fungsinya dan proses pembentukan urin.

BAB II
ISI
I. Sistem Urinaria
Sistem urinaria (ginjal) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan
mengeluarkannya dari tubuh. Sistem urinari merupakan salah satu sistem utama untuk
mempertahankan homeostasis (kekonstanan lingkungan internal).
Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zatzat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan
dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).

(Pearce,2006)
II. Komponen Sistem Urinari
Terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urine; dua ureter yang membawa urine ke
dalam sebuah kandung kemih sebagai tempat penampungan sementara; dan uretra yang
mengalirkan urine keluar dari tubuh melalui orifisium uretra eksterna. (Sloane,2003)

III.Ginjal
1. Tampilan Fisik Ginjal

Organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua.


Panjang sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm ( sebesar kepalan tangan).
Setiap ginjal beratnya 125 175 gram pada laki-laki dan 115 155 gram pada
perempuan.

2. Lokasi
Ginjal terletak pada area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang
letaknya berdekatan dengan dua pasang iga terakhir; terletak di antara otot-otot
punggung dan rongga abdomen atas. Masing-masing ginjal memiliki sebuah kelenjar
adrenal di atasnya.
Ginjal kanan terletak agak bawah dibandingkan ginjal kiri karena ada hati pada sisi
kanan.
3. Jaringan Ikat Pembungkus
Fasia renal; pembungkus terluar yang melabuhkan ginjal pada struktur di

sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.


Lemak perirenal; jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal yang membantali

ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.


Kapsul fibrosa; membrane halus transparan yang langsung membungkus ginjal
dan mudah dilepas.

(Sloane,2003)
Fungsi Ginjal
1. Pengeluaran zat organik.
Ginjal mengeksresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan
hormon.
2. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.

Ginjal mengeksresi ion natrium, kalsium, kalium, magnesium, sulfat, dan fosfat.
Eksersi ion-ion ini seimbang dengan asupan dan eksresinya melalui rute lain seperti
pada saluran gastrointestinal atau kulit.
3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh.
Ginjal mengendalikan eksresi ion hodrogen, bikarbonat, dan ammonium serta
memproduksi urine asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.
4. Pengaturan produksi sel darah merah.
Ginjal melepas eritropoietin, yang mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum
tulang.
5. Pengaturan tekanan darah.
Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi pengaturan tekanan darah dan juga
memproduksi enzim renin, karena enzim renin merupakan komponen penting yang
meningkatkan tekanan darah dan retensi air.
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah.
Melalui eksresi glukosa dan asam amino berlebih, ginjal bertanggung jawab atas
konsentrasi nutrient dalam darah.
7. Pengeluaran zat beracun.
Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-obatan atau zat kimia
asing lain dari tubuh.
(Sloane,2003)
IV. Ureter
Adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang
merentang sampai kandung kemih.
1. Setiap ureter panjangnya antara 25 cm sampai 30 cm dan berdiameter 4 mm
sampai 6 mm. Saluran ini menyempit di tiga tempat; di titik asal ureter pada pelvis
ginjal, di titik saat melewati pinggiran pelvis dan di titik pertemuannya dengan
kandung kemih. Batu ginjal dapat tersangkut dalam ureter di ketiga tempat ini,
mengakibatkan nyeri dan disebut kolik ginjal.
2. Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan jaringan: lapisan terluar adalah lapisan
fibrosa, di tengah adalah muskularis longitudinal ke arah dalam dan otot polos
sirkular ke arah luar dan lapisan terdalam adalah epitelium mukosa yang
mensekresi selaput mukus pelindung.
3. Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltik instrinsik. Gelombang peristaltis
mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.

(Sloane,2003)
V. Kandung kemih
Adalah organ muskular berongga yang berfungsi sebagai kontainer penyimpanan
urine.
1. Lokasi
Pada laki-laki kandung kemih terletak tepat di belakang simfisis pubis dan di
depan rektum. Pada perempuan organ ini terletak agak di bawah uterus di depan
vagina. Ukuran organ ini sebesar kacang kenari dan terletak di pelvis saat kosong;
organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilikus dalam rongga
abdominopelvis jika penuh berisi urine.
2. Struktur
Kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan-lipatan peritoneum
dan kondensasi fasia.
a. Dinding kandung kemih terdiri dari 4 lapisan :
1. Serosa
Adalah lapisan terluar, lapisan ini merupakan perpanjangan lapisan
peritoneal rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian atas pelvis.
2. Otot detrusor
Adalah lapisan tengah, lapisan ini tersusun dari berkas-berkas otot polos
yang satu sama lain saling membentuk sudut. Ini untuk memastikan bahwa
selama urinasi kandung kemih akan berkontraksi dengan serempak ke
segala arah.
3. Submukosa
Adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah mukosa dan
menghubungkannya dengan muskularis.
4. Mukosa
Adalah lapisan terdalam, lapisan ini merupakan lapisan epitel yang
tersusun dari epitelium transisional. Pada kandung kemih yang relaks,

mukosa membentuk ruga (lipatan-lipatan), yang akan memipih dan


mengembang saat urine berakumulasi dalam kandung kemih.
b. Trigonum
Adalah area halus, triangular dan relatif tidak dapat berkembang yang terletak
secara internal di bagian dasar kandung kemih. Sudut-sudutnya terbentuk dari
tiga lubang. Di sudut atas trigonum, dua ureter bermuara ke kandung kemih.
Uretra keluar dari kandung kemih di bagian apeks trigonum.

(Ganong,2002)

VI. Uretra
Mengalirkan urine dari kandung kemih ke bagian eksterior tubuh. Pada laki-laki
uretra membawa cairan semen dan urine tetapi tidak pada waktu yang bersamaan.
Uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui kelenjar prostat dan penis.
Panjangnya uretra laki-laki cenderung menghambat invasi bakteri ke kandung kemih
(sistitis) yang lebih sering terjadi pada perempuan. Uretra pada perempuan berukuran
pendek sekitar 3,75 cm. Saluran ini membuka keluar tubuh melalui orifisium uretra
eksternal yang terletak dalam vestibulum antara klitoris dan mulut vagina. Kelenjar
uretra yang homolog dengan kelenjar prostat pada laki-laki bermuara ke dalam uretra.

VII.
Perkemihan (urinasi)
Bergantung pada inervasi parasimpatis dan simpatis juga impuls saraf volunter.
Pengeluaran urine membutuhkan konstraksi aktif otot detrusor.
VIII.

PEMBENTUKAN URINE

Ginjal memproduksi urin yang mengandung zat sisa metabolik dan mengatur
komposisi cairan tubuh melalui tiga proses utama yaitu filtrasi glomelurus,reabsorpsi tubulus
dan seksresi tubulus.
A. Filtrasi glomerulus
1) Definisi
Adalah perpindahan cairan dan zat terlerut dari kapiler glomerulus,dalam gradien
tekanan tertrentu ke dalam kapsul bowman.Filtrasi ini dibantu oleh faktor berikut :
a) Membran kapiler glomelurus lebih permeable dibandingkan kapiler kapiler
lain dalam tubuh sehingga filtrasi berjalan dengan sangat cepat.
b) Tekanan darah dalam kapiler glomelurus lebih tinggi dibandingkan tekanan
darah dalam kapiler lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil
dibandingkan arteriol aferen.
2) Mekanisme Filtrasi glomelurus
a) Tekanan hidrostatik (darah) glomerulus mendorong cairan dan zat terlarut
keluar dari darah dan masuk ke ruang kapsul bowman.
b) Dua tekanan yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik glomelurus.
1. Tekanan hidrostatik dihasilkan oleh cairan dalam kapsul
bowman.Tekanan ini cenderung untuk menggerakkan cairan keluar
dari kapsul menuju glomerulus.

2. Tekanan osmotik koloid dalam glomerulus yang dihasilkan oleh


protein plasma adalah tekanan yang menarik cairan dari kapsul
bowman untuk memasuki glomerulus.
c) Tekanan filtrasi efektif adalah tekanan dorong netto.Tekanan ini adalah selisih
antara tekanan yang cenderung mendorong cairan keluar glomerulus menuju
kapsul bowman dan tekanan yang cenderung menggerakkan cairan kedalam
glomerulus dari kapsula bowman.
3) Laju filtrasi glomerular (glomerular filtration rate (GFR))
Laju filtrasi glomerular adalah jumlah filtrat yang terbentuk per menit pada semua
nefron dari kedua ginjal. Pada laki-laki, laju filtrasi ini sekitar 125 ml/menit atau 180
L dalam 24 jam ; pada perempuan, sekitar 110 ml/menit.
4) Faktor yang mempengaruhi GFR
a) Tekanan filtrasi efektif
GFR berbanding lurus dengan EFP dan perubahan tekanan yang terjadi akan
mempengaruhi GFR. Derajat konstriksi arteriol aferen dan eferen menentukan
aliran darah ginjal dan juga tekanan hidrostatik glomerular.
(1) Kontriksi arterior aferen menurunkan aliran darah dan mengurangi laju
filtrasi glomerulus.
(2) Konstriksi arteriol eferen menyebabkan terjadinya tekanan darah tambahan
dalam glomerulus dan meningkatkan GFR.
b) Stimulasi simpatis
Suatu peningkatan impuls simpatis, seperti yang terjadi saat stres, akan
menyebabkan konstriksi arteriol aferen menurunkan aliran darah ke dalam
glomerulus dan menyebabkan penurunan GFR.
c) Obstruksi aliran urinaria
Obstruksi aliran urinaria oleh batu ginjal atau batu dalam ureter akan
meningkatkan tekanan hidrostatik dalam kapsul Bowman dan menurunkan
GFR.
d) Kelaparan, diet sangat rendah protein atau penyakit hati
Kelaparan, diet sangat rendah protein atau penyakit hati akan menurunkan
tekanan osmotik koloid darah sehingga meningkatkan GFR.
e) Berbagai penyakit ginjal
Berbagai penyakit ginjal dapat meningkatkan permeabilitas kapilar glomerular
dan meningkatkan GFR.
f) Autoregulasiginjal.
Mekanisme autoregulasi intrinsik ginjal mencegah aliran darah ginjal dan
GFR akibat variasi fisiologis pada rentang tekanan darah arteri. Autoregulasi
seperti ini berlangsung pada rentang tekanan darah yang lebar (antara 80
mmHg dan 180 mmHg).

1. Jika rentang tekanan darah arteri (normalnya 100 mmHg) meningkat,


arteriol aferen berkontriksi untuk menurunkan aliran darah ginjal dan
menguragi GFR. Jikar rerata tekanan darah arteri menurun terjadi
vasolidasi arteriol eferen untuk meningkatkan GFR. Dengan demikian
perubahan-perubahan mayorpada GFR dapat dicegah.
2. Autoregulasi melibatkan mekanisme umpan balik dari reseptor-reseptor
peregang dalam dinding arteriol dan dari apparatus jukstaglomerular.
3. Di samping mekanisme autoregulasi ini peningkatan tekanan arteri dapat
sedikit meningkatkan GFR. Karena begitu banyak filtrate glomerular
yang dihasilkan sehari, perubahan yang terkecil pun dapat meningkatkan
haluaran urine.
5) Komposisi filtrat glomerular
a) Filtrat dalam kapsul Bowman identik dengan filtrat plasma dalam hal air dan
zat terlarut dengan berat molekul rendah, seperti glukosa, klorida, natrium,
kalium, fosfat, urea, asam urat, dan kreatinin.
b) Sejumlah kecil albumin plasma dapat terfiltrasi,tetapi sebagian besar
diabsorbpsi kembali dan secara normal tidak tampak pada urin.
(Wonodirekso,1990)
B. Reabsorpsi tubulus
Sebagian besar filtrat (99%) secara selektif direabsorpso dalam tubulus ginjal melalui
difusi pasif gradien kimia atau listrik, transport aktif terhadap gradient tersebut, atau
difusi terfasilitasi. Sekitar 85% natrium klorida dan air serta semua glukosa dan asam
amino pada filtrate reabsorpsi berlangsung pada semua bagian nefron.
1. Reabsorpsi ion natrium
a. Ion-ion natrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi (dengan
carrier) dari lumen tubulus kontortus proksimal kedalam sel-sel epitel
tubulus yang konsentrasi ion natriumnya lebih rendah.
b. ion-ion

natrium

yang

ditranspor

secara

aktif

dengan

pompa

natrium,kalium, akan keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan


interstitial di dekat kapiler peritubular.
2. Reabsorpsi ion klor dan ion negative lain
a. Karena ion natrium positif bergera k secara pasif dari cairan tubulus ke sel
dan secara aktif dari sel ke cairan interstitial peritubular, akan terbentuk

ketidakseimbangan listrik yang justru membantu pergerakan pasif ion-ion


negative.
b. Dengan demikian,ion klor dan bikarbonat negative secara pasif berdifusi
kedalam sel-sel epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang
kelua rmenuju cairan peritubular dan kapilar tubular.
3. Reabsorpsiglukosa, fruktosa, danasam amino
a. Carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan di
gerakan melalui kotranspor.
b. Maksimum transpor carrier pada membrane sel tubule smemiliki kapasitas
reabsorpsi maksimum untuk glukosa, berbagai jenis asam amino, dan
beberapa zat terabsorpsilainnya. Jumlah inidinyatakan dalam maksimum
transport ( transport maksimum [Tm] ).
c. Maksimum transport [Tm] untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang
dapat ditranspor (reabsorpsi) per menit, yaitu sekitar 200 mg glukosa/100
mL plasma. Jika kadar glukosa darah melebihi nilai Tm-nya, berarti
melewati

ambang

plasma

ginjalsehinggaglukosamuncul

di

urine

(glikosuria).
4. Reabsorpsi Air, air bergerak bersama ion natrium melalui osmosis. Ion natrium
berpindah dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus
proksimal ke area berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstitial dan kapila
rpertitubular.
5. Reabsorpsi Ureaseluruh urea yang terbentuksetiaphari di filtrasi oleh
glomerulus. Sekitar 50% urea secara pasif direabsorpsi akibat gradien difusi
yang terbentuk saat air direabsorpsi. Dengan demikian, 50% urea yang di
filtrasi akan diekskresi dalam urine.
6. Reabsorpsi ion organik lain seperti kalsium, kalium, fosfat, dan sulfat serta
sejumlah ion organik adalah melalui transport aktif.
(Sloane,2003)
C. Mekanisme sekresi tubular
adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dalam kapilar
pertitubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam
urine.

1) Zat-zat seperti ion hydrogen kalium dan amonium, produk akhir metabolik
kreatinin dan asam hipurat serta obat-obatan tertentu (penisilin) secara aktif
disekresi kedalam tubulus.
2) Ion hydrogen dan ammonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus
distal dan tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion hydrogen
dan ammonium membantu dalam pengaturan pH plasma dan keseimbangan asam
basa cairan tubuh.
3) Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penying untuk mengeluarkan
zat-zat kimia asing atau tidak diinginkan.

IX. KARAKTERISTIK URINE


A. Komposisi
Urine terdiri dari 95% air dan mengandung zat terlarut berikut:
1. Zat buangan nitrogen
Meliputu urea dari deaminasi protein, asam urat dari katabolisme asam nukleat
dan kreatinin dari proses penguraian kreatinin fosfat dalam jaringan otot.
2. Asam hipurat
Adalah produk sampingan pencernaan sayuran dan buah.
3. Badan keton
Yang dihasilkan dalam metabolisme lemak adalah konstituen normal dalam
jumlah kecil.
4. Elektrolit
Meliputi ion natrium, klor, kalium, amonium, sulfat, fosfat, kalsium dan
magnesium.
5. Hormon atau katabolit hormon
Yang ada secara normal dalam urine.
6. Berbagai jenis toksin atau zat kimia asing, pigmen, vitamin atau enzim
Yang secara normal ditemukan dalam jumlah kecil.
7. Konstituen abnormal
Meliputi albumin, glukosa, sel darah merah, sejumlah besar badan keton, zat
kapur (terbentuk saat zat mengeras dalam tubulus dan dikeluarkan) dan batu ginjal
atau kalkuli
B. Sifat fisik
1. Warna
Urine encer berwarna kuning pucat dan kuning pekat jika kental. Urine segar
biasanya jernih dan menjadi keruh jika didiamkan.
2. Bau

Urine memiliki bau yang khas dan cenderung berbau amonia jika didiamkan. Bau
ini dapat bervariasi sesuai dengan diet; misalnya, setelah makan asparagus. Pada
diabetes yang tidak terkontrol, aseton menghasilkan bau manis pada urine.
3. Asiditas atau alkalinitas
pH urine bervariasi antara 4,8 sampai 7,5 dan biasanya sekitar 6,0 tetapi juga
bergantung pada diet. Ingesti makanan yang berprotein tinggi akan meningkatkan
asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan alkalinitas.
4. Berat jenis urine
Berkisar antara 1.001 sampai 1.035 bergantung pada konsentrasi urine.
(Pearce,2006)
X. GANGGUAN SISTEM URINARIA
A. Sistitis
Adalah inflamasi kandung kemih. Inflamasi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri
yang menyebar daeri uretra atau karena respons alergik atau akibat iritasi mekanis
pada kandung kemih. Gejalanya adalah sering berkemih dan nyeri (disuria) yang
disertai darah dalam urine (hematuria).
B. Glomerulonefritis
Adalah inflamasi nefron terutama pada glomerulus.
1. Glomerulonefritis akut seringkali terjadi akibat respons imun terhadap toksin
bakteri tertentu.
2. Glumerulonefritis kronik tidak hanya merusak glomerulus tetapi juga tubulus.
Inflamasi ini mungkin diakibatkan infeksi streptokokus, tetapi juga merupakan
akibat sekunder dari penyakit sistemik lain atau karena glomerulonefritis akut.
C. Batu ginjal (kalkuli urinaria)
Terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium, asam urat atau sistein. Batubatu kecil dapat mengalir bersama urine; batu yang lebih besar akan tersangkut dalam
ureter dan menyebabkan rasa nyri yang tajam (kolik ginjal) yang menyebar dari ginjal
ke selangkangan.
D. Gagal ginjal
Adalah hilangnya fungsi ginjal. Hal ini mengakibatkan terjadinya retensi garam, air,
zat buangan nitrogen (urea dan kreatinin) dan penurunan drastis volume urine
(oliguria). Melalui pengobatan terhadap kondisi penyebab gagal ginjal, maka
prognosisnya membaik. Gagal ginjal yang tidak diobati dapat mengakibatkan
penghentian total fungsi ginjal dan kematian.
(Sloane,2003)

BAB III
KESIMPULAN
Sistem urinari merupakan sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, ureter, kandung kemih, dan
uretra.

Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.


Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.

DAFTAR PUSTAKA

Evelyn C. Pears. 2011. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis.Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.
Ganong, William. 2002. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Pearce, Evelyn C. 2006. Buku Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia :

Jakarta
Sloane,Ethel.2003..Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta:EGC
Wonodirekso S dan Tambajong J (editor).1990.Sistem urinaria dalam Buku Ajar
Histologi Leeson and Leeson (terjemahan),Edisi V..EGC. Jakarta.

LAMPIRAN
(Pertanyaan dan Jawaban)
1. Pertanyaan : Panny Febriani (10060313027)
Bagaimana proses pengeluaran Urine dari ginjal ?
Jawab :
Ginjal merupakan organa uropoetica atau apparatus uropoeticus yaitu organ
yangberfungsi untuk membentuk dan mengeluarkan urine. Ginjal terletak dibagian
dorsal abdomen, di kanan kiri columna vertebralis.
Urine merupakan produk akhir yang di ekskresikan melalui tahap : Vas afferen
glomerulus vas efferen capsula bowrn tubulus proksimal ansahenle
tubulus distal tubulus kolektivus papila renis calyces minor calyces
mayorpelvis renalis

ureter.

2. Pertanyaan: Intan Permata Sari (10060313017)


Apa yang menyebabkan penyakit albuminuria pada sistem urinari ?
Jawab:
Albuminuria, merupakan gangguan yang terjadi pada kelainan ginjal sehingga urine
mengandung protein. Di dalam urine normal, sebenarnya tidak mengandung senyawa
protein, asam amino, ataupun glukosa. Oleh karena itu, gangguan ini menunjukkan
bila alat filtrasi pada gnjal telah rusak.
3. Pertanyaan: Silfia Fitri Arianty (10060313041)
Apa fungsi nefron pada sistem urinari ?
Jawab:
Untuk mengatur komposisi darah dan membentuk urin
Mengeluarkan bahan-bahan buangan dari darah
Mengatur kandungan elektrolit dan cairannya.
4. Pertanyaan: Henny Aprillyani Nur Kusmawan (10060313035)
Bagaimana cara proses miksi ?
Jawab:
Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Proses ini
terdiri dari dua langkah utama :
Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya

meningkat diatas nilai ambang. Yang kemudian mencentuskan langkah kedua


Timbul reflek yang disebut reflex miksi yang berusaha mengosongkan
kandung kemih atau,jika ini gagal, setidak-tidaknya menimbulkan kesadaran

akan keinginan untuk berkemih. Meskipun reflek miksi adalah reflex


autonomic medulla spinalis, reflek ini juga dihambat atau ditimbulkan oleh
pusat korteks serebri atau batang otak.
5. Pertanyaan: Sartika Dewi (10060313028)
Apa penyebab penyakit kencing batu ?
Jawab:
Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur(kalium) dalam ginjal.
Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalamkantong kemih. Jika endapan
terbentuk di dalam rongga ginjal disebutbatu ginjal. Jika terbentuk di dalam kantong
kemih disebut kencingbatu. Baik batu ginjal maupunpun kencing batu dapat
dihilangkandengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau penembakan dengan sinar
laser.

Anda mungkin juga menyukai