Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa.
Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang
sesuai dengan usianya.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada
masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat.
Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak
dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan
sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan.4
Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Pada
anak usia toddler, seorang anak dapat sangat senang, sibuk, bahkan gusar. Psikososialnya
berkembang pesat, sedangkan pertumbuhan fisiknya melambat. Anak usia pra sekolah
merupakan periode ajaib mendapatkan pengalaman dari aktivitas dan rasa ingin tahu,
sehingga membutuhkan perhatian orang tua yang besar.8,13
meneliti
tentang
milestone
perkembangan
anak,
dapat
mengetahui
tingkat
perkembangan anak tersebut. Tidak selalu perkembangan anak mulus seperti pada teori,
ada kalanya perkembangan anak normal sampai umur tertentu, kemudian mengalami
keterlambatan. Ada juga yang mulainya terlambat, atau karena sakit, perkembangan terhenti
yang kemudian normal kembali. Dapat juga perkembangan yang langsung pesat, misalnya
pada perkembangan bicara.
(5) Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan
malnutrisi.
(6) Pola perkembangan anak dalam keluarga, anamnesis tentang perkembangan
anggota keluarga lainya, karena ada kalanya perkembangan motorik dalam keluarga
tersebut dapat lebih cepat atau terlambat, demikian pula dengan perkembangan bicara atau
kemempuan mengontrol buang air besar atau kecilnya.
c.) disamping itu ada ukuran antropometrik lainnya, yang dipakai untuk keperluan
khusus, misalnya pada kasus-kasus dengan kelaianan bawaan atau untuk menentukan
jenis perawakan, yaitu lingkaran dada, lingkaran perut dan lingkaran leher dan panjang
jaraj antara 2 titik tumbuh, speerti biakromial untuk lebar bahu, bitrokenterik untuk lebar
pinggul, bitemporal untuk lebar kepala,dll.
i.)
ii.)
suatu
bangsa
merupakan
indikator
peningkatan
kesejahteraan
(perbaikan gizi, perawatan kesehatan dan keadaan sosial ekonomi), jika potensi
genetik belum tercapai secara optimal. Demikian pula perkawinan sebagai akibat
meluasnya migrasi ke bagian-nagian lain disuatu negri maupun dunia,
iii.)
otak
yang
pesat,
kecuali
diperlukan
seperti
pada
kasus
hidrosefalus. Lingkaran kepala yang kecil pada umumnya sebagai variasi normal,
bayi kecil, keturunan, retardasi mental, kraniostenosis. Sedangkan LK yang besar
pada umunya disebabkan oleh, variasi normal, bayi besar, hidranensefali, tumor
serebri, keturunan,
efusi
subdural,
hidrosefalus,
penyakit
Canavan dan
megalensefali. Dan untuk menilai kepala yang besar atau kecil tersebut masih
dalam batas normal atau tidak, harus diperhatikan gejala-gejala klinik yang
iv.)
menyertai.
Lingkar lengan atas (LLA), mecerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan
otot yang tidak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan
berat badan. LLA dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi atau tumbuh kembang
pada kelompok umur prasekolah. Laju tumbuh lambat, dari 11 cm pada saat lahir
menjadi 16 cm pada umur satu tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah selama
1-3 tahun. Keuntungan penggunaan LLA ini adalah dapat digunakan oleh tenaga
tidak terdidik. Sedangkan kerugiannya adalah LLA hanya untuk identifikasi anak
dengan gangguan gizi/pertumbuhan yang berat, sukar menentukan pertengahan
LLA tana menekan jaringan, dan hanya untuk anak umur 1-3 tahun, walaupun
ada yang mengatakan dapat untuk anak mulai umur 6 bulan sampai dengan 5-6
v.)
tahun.
Lipatan kulit, tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapular
merupakan refleksi tumbuh kembang jaringan lemak dibawah kulit, yang
mencerminka kecukupan energi. Dalam keadaan defisiensi, lipatan kulit menipis
dan sebaliknya jika masukan energi berlebihan. Tebal lipatan kulit dimanfaatkan
vi.)
untuk menilai terdapatnya keadaan gizi lebih, khususnya pada kasus obesitas.
Gejala atau tanda pemeriksaan fisik, keseluruhan fisik (dilihat bentuk tubuh,
perbandingan bagian kepala, tubuh dan anggota. Juga diperhatikan apa ada
edema atau tidak, jaringan otot (pertumbuhan otot diperiksa pada lengan atas,
pantat, dan paha dengan cubitan tebal), jaringan lemak (diperksa pada kulit di
bawah triseps dan subskapular dengan cubitan tipis), rambut (diperiksa
pertubuhannya, warna, diameter, sufat dan akar rambut), dan geligi-geligi (saat
4.)pengaruh gizi, pada malnutrisi protein kalori yang berat terjadi keterlambatan
pertumbuhan tulang dan maturasi, kelambatan penyatuan epifise sekitar 1 tahun
dibandingkan dengan anak gizi cukup dan proses pubertas juga terlambat. Pada marasmus
terjadi pengurusan otot dan jaringan lemak subkutan yang menyolok sehingga berat badan
anak sangat menurun.
5.) pengaruh kecenderungan sekular, anak saat ini mempunyai kecenderungan tumbuh lebih
cepat, namun mereka akan mengakhiri pertumbuhan itu lebih cepat pula.
6.) pengaruh sosio ekonomi, menurut penelitian anak kelompok sosial ekonomi baik,
mempunyai ukuran tinggi tubuh lebih panjang dibandingkan dengan anak keluarga buruh
rendah.
7.) pengaruh musim dan iklim, di negara dengan empat musim diamati pertumbuhan tinggi
tubuh lebih cepat pada musim semi sibandingkan dengan musim gugur.
8.) pengaruh latihan, dengan berolahraga seseorang punya kemampuan tumbuh lebih baik,
karena otot-ototnya bertambah besar. Demikian pula, pada masa anak dan remaja
diperlukan aktivitas gerakan-gerakan tubuh supaya pertumbuhannya berjalan baik.
9.)pengaruh penyakit, wanita mempunyai ketahanan terhadap pertumbuhan dibandingkan
pria.
10.) pengaruh emosi,
TAHAPAN TUMBUH KEMBANG
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan
berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.
Tahap pertama adalah masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dibagi menjadi dua periode yaitu 1.) masa embrio ialah sejak konsepsi sampai umur
kehamilan 8 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme,
terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh. 2.) Masa
fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari dua periode, masa
fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan trisemester kedua kehidupan intra uterin,
terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh
telah terbentuk dan mulai berfungsi. Masa fetus lanjut, pada trisemester akhir pertumbuhan
berlangsung pesat dan adanya perkembangan fungsi-fungsi. Pada masa ini terjadi transfer
IgG dari darah ibu melalui plasenta.
Tahap kedua adalah masa postnatal atau masa setalah lahir terdiri dari beberapa periode
yaitu,
1.) masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ tubuh lainya.
2.) masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara kontinue terutama meningkatnya fungsi sistem saraf, masa bayi akhir
(1-2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motorik dan fungsi ekskresi.
3.) masa prasekolah (2-6 tahun), pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil,
terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya
keterampilan dan proses berpikir. Masa sekolah (wanita :6-10 tahun, laki-laki :8-12 tahun),
pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan dan
intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang
sama. Masa adolensi atau masa remaja (wanita :10-18 tahun, laki-laki :12-20 tahun), anak
wanita lebih cepat memasuki transisi dari periode anak ke dewasa. Pada masa ini
merupakan percepatan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat pesat yang
disebut adolescent growth spurt. Juga pada masa ini terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pesat dari alat kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.
TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Tumbuh kembang psikoseksual
Teori perkembangan psikoseksual merupakan dasar dari kebanyakan teori
perkembangan kepribadian yang berorientasi psikoanalitik lainnya. Teori ini melengkapi teoriteori Freud lainnya yaitu teori topografi, teori structural, teori insting dan mekanisme defens.
Teori psikoseksual menerangkan bagaimana libido yang tadinya berbentuk difus tidak
berdiferensiasi, berkembang mencapai bentuknya yang dewasa yaitu seks genital; dari fase
pragenital mencapai fase genital primacy. Menurut teori ini insting seksual dibawa individu
sejak ia dilahirkan. Namun manifestasinya tidak dalam bentuk seksualitas yang umumnya
diartikan orang dewasa ( seks genital ), melainkan dalam bentuk pragenital. Pemuasaan
kenimakmatan sensual disalurkan melalui peralihan zona-zona erotik diluar genital anatomik,
yaitu pada mulut, anal uretra ( organ ekstretorik ), dan falus hingga akhirnya mencapai
pemuasan orgasme klimaktik genital dewasa. Teori ini beranggapan bahwa perkembangan
ini memengaruhi perkembangan kepribadian manusia secara keseluruhan. Insting seksual
ini dianggap sebagai insting yang paling penting diantara insting-insting manusia lainnya
( insting vital, insting agresi, insting kematian) karena ia berada dibawah tabu umat manusia
7
kedalam nirsadar sehingga ia cenderung direpresi, disangkal, dan karenanya sering menjadi
sumber konflik neurotik.
Secara garis besar, perkembangan ini akan melalui fase-fase sebagai berikut :
2.
unsur psikososial ( nurture atau lingkungan ) ini dianggap sama pentingnya dengan unsureunsur intrapsikik dan bawaan yang terhimpun dalam individu ( nature atau biologi ). Teori ini
menggunakan prinsip epigenetik dalam usaha menerangkan perkembangan kepribadian
manusia yaitu bahwa semua yang berkembang mempunyai rancangan atau pola dasar yang
sudah ada sebelumnya dan dari rancangan dasar itu akan berkembang berbagai fungsi
menurut waktunya sendiri-sendiri sebagai hasil interaksi antara manusia dengan
lingkungannya, sehingga mencapai suatu kesatuan fungsional yang menyeluruh. Selagi
individu melalui proses perkembangannya, ia akan menghadapi dan mengalami titik-titik
kritis, karena perkembangan itu menuntut adanya perubahan-perubahan dalam kualitas
fungsi sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan yang semakin kompleks.
Erikson mengemukakan suatu urutan fase perkembangan yang terdiri dari delapan fase dari
masa bayi sampai usia tua. Menurutnya, urutan fase-fase itu sudah terpola sebelumnya
yang artinya bahwa secara biologik dan psikologik individu mempunyai potensi kesiapan
untuk maju ketaraf fungsional berikutnya yang lebih tinggi, bila dasar-dasar organik biologik
tidak defektif dan mempunyai bawaan yang normal dan didukung oleh lingkungan yang
kondusif. Masing-masing fase diberi nama sesuai fungsi yang dominan yang harus dicapai ,
yang terkait dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan fase itu.
3. Tumbuh kembang kognitif
Konsep dasar teori ini adalah 1) epistomologi, yaitu cabang dari ilmu filsafat yang
menerangkan bagaimana pengetahuan ( knowledge ) itu berkembang dan batasan
pengetahuan itu dan 2) kontruktivisme, yaitu pandangan yang menyatakan bahwa segala
sesuatu yang dipersepsi tidak pernah didasarkan pada objektivitas murni yang terlepas dari
proyeksi subjektif individu. Sebenarnya adalah menurut pandangan kontruktinisme persepsi
individu adalah terhadap konstruk kognitif obyek yang telah terbentuk sebelumnya
berdasarkan pengalaman subjektif individu. Teori ini menerangkan bagaimana kemampuan
kognisi atau inteligensi manusia itu berkembang. Sesudah pengalaman bekerja sama
dengan Stanford dan binet dalam usaha menemukan cara mengukur inteligensi anak secara
kuantitatif ( psikometrik), dan atas dasar observasi klinis dari ketiga anak-anaknya sendiri,
8
Piaget sampai pada kesimpulan bahwa inteligensi atau kognisi anak tidak hanya secara
kuantitatif berbeda dengan orang dewasa, tetapi juga secara kualitatif. Garis besar teori ini
adalah dapat dijelaskan menurut rumusan umum ini : modul dasar yang dimiliki atau dibawa
sejak lahir (kemampuan sensomotorik, refleks-refleks dasar, gerak-gerak ototmatis,
perangkat (adaptasi fisik atau organobiologik, genetic), melalui asimilasi-akomodasiorganisasi dari semua input (stimulasi) yang berkesinambungan dari lingkungan, akan
berkembang menjadi semua fungsi kognitif dikemudian hari. Tiga komponen utama yang
berperan agar fungsi kognitif dapat berkembang dengan baik adalah :Fisik, organobiologik
yang intact atau tidak cacat, dan pembawaan genetik normal ,Stimulasi lingkungan yang
berkesinambunga ,Peran aktif individu mengelola stimulus.
Proses perkembangan itu akan melalui empat periode yaitu : Periode sensorimotor
(umur 0-2 tahun), Periode pre operasional (umur 2-7 tahun), Periode konkrit operasional (712 tahun) dan Periode formal operasional (12-15 tahun).
4. Tumbuh kembang moral
Secara
sederhana,
moralitas
dapat
diartikan
sebagai
kemampuan
untuk
membedakan yang benar atau baik dan yang salah atau buruk. Namun dalam kenyataan,
tidaklah sederhana itu, karena konsep tersebut mencakup tida aspek kemampuan
seseorang yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek perilaku. Seseorang dikatakan
memiliki norma moral yang tinggi, bila ia 1) mempunyai
dan mampu
merasakan perasaan orang lain, dan 3) mampu mengungkapkan pengertian dan empati itu
dalam perilakunya terhadap orang lain. Perkembangan moral sebenarnya dapat dikatakan
merupakan 1) suatu proses pergeseran dari perspektif egosentrisme kearah kesadaran atau
pengertian akan perspektif orang lain; 2) suatu proses pergeseran dari pendapat bahwa nilai
moral itu mutlak atau konstan kearah pendapat bahwa nilai moral adalah hal yang relatif.
Moralitas tidak terletak pada apa ( aturan, atau perilaku tertentu itu sendiri ) tetapi pada
mengapa ( alasan dan motif yang mendasari dibuatnya aturan atau perilaku itu ).
Kemantangan moral akan tercapai paling cepat pada akhir masa remaja, dan seringkali
proses maturasi masih berlanjut sampai usia dewasa. Panutan pada model sangat
memengaruhi, karena itu figur-figur percontohan dalam lingkup keluarga dan masyarakat
sangat penting dalam proses perkembangan moral anak. Menurut Kohlberg, perkembangan
moral itu terjadi secara gradual melalui 6 fase, menurut orientasi moralitas yang dominan
digunakan :Level pra-konvesional, Fase 1-orientasi pada Hukuman
2-Orientasi pada Pemuasan kebutuhan diri sendiri, Level konvensional, Fase 3-Orientasi
pada sebutan Anak yang baik, Fase 4-Orientasi pada Hukuman dan Aturan , Level
9
Kebutuhan asuh.
- Nutrisi yang adekuat dan seimbang. Merupakan kebutuhan akan asuh yang
terpenting. Nutrisi adalah termasuk pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun-tahun pertama
kehidupan dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
terutama pertumbuhan otak. Keberhasilan perkembangan anak ditentukan oleh
keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan otak. Jadi dapat dikatakan bahwa
nutrsi, selain mempengaruhi pertumbuhan juga mempengaruhi perkembangan
otak. Sampai umur 6 bulan ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi baik
ditinjau dari segi kesehatan fisis maupun psikis. ASI mempunyai kadar laktosa
yang tinggi yang siperlukan otak bayi. Pertumbuhan otak manusia lebih cepat dan
lebih besar dibandingkan dengan otak jenis makhluk hidup lainnya. Karenanya
memerlukan zat-zat yang sesuai untuk mendorong pertumbuhan otaknya dengan
sempurna. Pemberian makanan tambahan yang tepat akan memberikan hasil
yang lebih baik bagi pertumbuhan anak. Namun, demikian akan sempurna
apabila makanan tambahan yang diberikan dalam bentuk seimbang. Oleh karena
kebutuhan dan pemenuhannya sangat tergantung pada ibu dan keluarga,
pengetahuan tentang gizi dikuasi ibu melalui penyuluhan gizi.
Pada umumnya kebutuhan energi nya adalah a.) bayi rata-rata (110 kkalori/kg
BB/hari). b.) anak 1-3 tahun (100 kkalori/kg/BB/hari). c.) anak 4-6 tahun (90
kklaori/kg/BB/hari. Nutrien-nutrien dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu:
1.) golongan pembangun, protein hewani dan protein nabati, dibutuhkan kira-kira
2-3 gram/kg BB/hari. 2.) golongan sumber tenaga, karbohidrat, lemak. 3.)
-
golongan pelindung, mikronutrien (besi, kalium, seng, mangan, vitamin dan air).
Perawatan kesehatan dasar. 1.) imunisasi, pemberian imunisasi pada anak
adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit-penyakit
10
yang bisa dicegah dengan imunisasi. Dengan melakukan imunisasi yang lengkap,
diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang menimbulkan
kesakitan dan kematian. 2.) pakaian, pakaian yang layak, bersih dan aman. 3.)
perumahan, keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang
tidak membahayakan penghuninya, akan menjamin keselamatan dan kesehatan
penghuninya. Missalnya, ventilasi dna pencahayaan yang cukup, tidak penuh
sesak, cukup leluasa untuk anak bermain, bebas polusi , maka akan menjamin
tumbuh kembang anak. 4.) higiene diri dan sanitasi lingkungan, kebersihan
perorangan maupun lingkungan memgang peranan penting pada tumbuh
kembang anak. Kebersihan perorangan yang kurang akan memudahkan
terjadinya penyakit-penyakit kulit dan saluran cerana. Sedangkan kebersihan
lingkungan erat hubungannya dengan penyakit saluran pernafasan, salauran
pencernaan, serta penyakit akibat nyamuk. Oleh karena itu pendidikan kesehatan
kepada masyarakat harus ditunjukan bagaimana membuat lingkungan menjadi
layak untuk tumbuh dan kembang anak, sehingga meningkatkan rasa aman bagi
ubu dalam menyediakan kesempatan bagi anaknya untuk mengeeksplorasi
II.
11
4.) kebutuhan akan sukses, setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan
daripadanya dapat dilakukannya, dan ia merasa sukses mencapau sesuatu yang
diinginkan orang tua. Jangan lah anak dipaksa melakukan sesuatu diluar
kemampuannya. Oleh karena besar kemungkinan ia gagal. Jika kegagalan terjadi
berulang-ulang, ia akan merasa kecewa dan akhirnya merasa kehilangan
kepercayaan dirinya. Ia akan merasa rendah diri pergaulan dengan teman-temannya.
5.) mandiri, kemandirian pada anak hendaknya selalu didasarkan pada
perkembangan anak. Apabila orang tua masih menuntut anaknya mandiri yang
melampaiu kemampuannya, makan anak dapat menjadi tertekan. Anak masih perlu
bantuan untuk belajar mansiri, belajar untuk memahami persoalan, memahami apa
yang harus diperhatikan dan kesemuanya itu memerlukan waktu.
6.) dorongan, anak membutuhkan dorongan dari orang-orang sekelilingkya apabila
tidak mampu meghadapi situasi dan masalah. Tentu saja dorongan yang diberikan
bukan merupakan bantuan yang seutuhnya sehingga anak tinggal menerima jadi,
tetapi dapat berupa langkah-langkah yang dapat diambil memberi semangat bahwa
dia dahulu dpaat mengatasi dengan baik. Dengan demikian anak merasa dapat
dorongan dan mempunyai semnagat untuk menghadapi situasi atau masalah.
7.) kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman, anak-anak
membutuhkan dorongan orang tua dan orang-orang disekelilinnya dengan diberikan
kesempatan dan pengalaman dalam mengembangkan sifat-sifat bawaanya. Apabila
anak menerima hasil tanpa usaha, anak justru tidak senang. Dia ingin diberikan
kesempatan menunjukan kemampuan dan ingin mempunyai pengalaman.
8.) rasa memiliki, kebutuhan anak akan rasa memiliki sesuatu harus diperhatikan.
Semua benda-benda miliknya yang dianggap berharga dapat dia miliki sendiri. Orang
tua harus memberikan rasa memiliki pada anak. Penghargaan orang tua pada benda
milik anak sangat diperlukan.
Ikatan ibu-anak yang erat, mesra, selaras dan sepermanen mungkin sangat penting
karena turur menentukan perilaku anak dikemudian hari, merangsang perkembangan
III.
makanan untuk pertumbuhan badan. Bermain bagi anak tidak hanya sekedar mengisi
waktu luang anak saja, tetapi melalui bermain anak bisa belajar mengendalikan
emosi dan pikiran. Dengan demikian mallui bermain anak mendapat pengalaman
hidup. Manfaat lain dari bermain apabila dilakukan bersama orang tuanya adalah
hubungan orang tua dan anak menajdi semakin akrab dan juga orang tua akan
mengetahui secara dini kalau anaknya mengalami gangguan perkembangan.
Stimulasi mental ini diperlukan seawal dan sedini mungkoin, terutama sampai
4-5 tahun pertama pertama setelah lahir. Bahkan sewaktu dalam kandungan, asah ini
sudah diperlukan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara dengan anak dalam
kandungan serta memperdengarkan jenis-jenis musik klasik yang protoritmenya
sesuai dengan protoritme anak (janin) serta merangsang hemisfer (belahan) otak
kanan. Setelah lahir stimulasi mental sudah dapat diberikan dengan sedini mungkin
(setelah bayi dibersihkan) menetekkan bayi pada ibunya. Tindakan isapan ini pada
bayi akan asah yang akan menyempurnakan refleks menghisap, refleks menelan dan
refleks menemukan puting susu. Karena asah ini diperlukan sedini mungkin (sampai
4-5 tahun setelah lahir) maka periode ini sering disebut sebagai tahun-tahun
keemasan. Stimulasi mental akan menunjang perkembangan mental-psikososial,
antara lain : sifat agamis moral etika, budi luhur, kepribadian mantap, kecerdasan,
kemandirian, keterampilan, produktivitas dan sebagainya.
Menurut tempat didapatnya asah (pendidikan) dibagi menjadi pendidikan informal,
formal dan nonformal.
GIZI UNTUK TUMBUH KEMBANG ANAK
Gizi pada masa anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya bahkan
sejak masih dalam kandungan sekalipun, gizi memegang peranan penting. Setelah lahir
terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, proliferasi sel-sel otak dan akumulasi LCPUFAs
masih berlangsung, serta terjadi mielinasi, pertumbuhan dendrit dan sinap yang pesat,
sehingga terbentuk jaringan otak yang kompleks. Periode kritis pertumbuhan otak yaitu pada
triwulan terakhir kehamilan sampai 3 tahun pertama kehidupan, merupakan masa yang
sangat penting. Masa ini disebut juga sebagai windows of opportunity, yang berdampak
buruk kalau tidak diperhatikan, tetapi berdampak baik kalau pada masa tersebut
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
1. Air susu ibu (ASI)
Dalam membahas makanan bayi/anak, ASI merupakan makanan bayi utama
dan alami yang sudah dikenal sejak manusia ada. ASI dengan komposisi yang unik
diciptakan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi manusia. Hal ini karena
ASI mempunyai banyak keunggulan, seperti kandungan gizi yang lengkap dan sesuai
dengan kebutuhan bayi, ASI mengandung bermacam-macam zat anti baik yang
13
seluler maupun humoral, sehingga morbiditas dan mortalitas bayi yang minum ASI
lebih rendah daripada yang minum susu formula, mendekatkan hubungan ibu dan
bayi, sehingga menimbulkan perasaan aman bagi bayi, yang penting untuk
mengembangkan dasar kepercayaan, mengurangi angka kejadian karies gigi dan
maloklusi rahang, ASI mengandung enzim-enzim yang membantu mencerna
makanan, dan juga enzim yang berfungsi anti bakteri seperti lisosim, katalase, dan
peroksidase. Selain itu ASI juga menguntungkan bagi ibu, seperti mengurangi
perdarahan setelah melahirkan, mempercepat involusi uterus, menunda kembalinya
kesuburan. Pada umumnya dianjurkan melakukan pemberian ASI eksklusif sampai
bayi berumur 6 bulan, tetapi harus diperhatikan pertumbuhan bayi pada periode
tersebut, karena tidak semua ibu memproduksi sejumlah ASI yang cukup.
2. Susu formula
Pemberian susu formula harus dibatasi atas indikasi yang tepat. Karena
pemberian susu botol dapat membawa dampak yang merugikan yaitu meningkatnya
mordibitas dan mortalitas bayi. Pemberian susu botol dapat menyebabkan diare
akibat infeksi, moniliasis pada mulut dan marasmus, hal tersebut dikarenakan susu
botol tidak mengandung zat anti dan kurang kebersihan dalam menyiapkan, sehingga
diare. Susu botol cenderung mahal dan cenderung di encerkan agar dapat
menghemat, sehingga nilai gizi nya kurang.
3. Makanan pendamping ASI
Sebaiknya MP-ASI diberikan pada umur 4-6 bulan. Pada umur 4-6 bulan
pertama sebaiknya bayi hanya mendapat ASI. Hal ini erat hubungannya dengan
umur 4-6 bulan, bayi sudah mampu melakukan koordinasi menghisap, menelan,
bernafas dan bayi siap mengisap makanan yang cair saja. Di samping itu, ASI masih
mencukupi kebutuhan bayi sampai 4-6 bulan pertama kehidupan.
4. Gizi dan tumbuh kembang pada masa anak
Pertumbuhan anak antara umur setahun sampai pra remaja sering disebut
sebagai masa laten atau tenang. Keadaan ini berbeda dengan pada masi bayi dan
remaja dimana pertumbuhannya sangat pesat. Walaupun pada masa anak ini
pertumbuhan fisiknya lambat, tetapi merupakan masa untuk perkembangan sosial,
kognitif dan emosional. Pada masa balita merupakan puncak kejadian defesiensi
vitamin A dan KEP. Hal ini disebabkan pada umunya anak sudah mulai
disapih,sedangkan makanan tambahan yang diberikan sering kurang bergizi. Selain
itu pada masa ini anak sering kali sulit makan, karena anak sudah tahu rasa terhadap
makanan tertentu, sering bosan terhadap makanan yang diberikan, anak banyak
bermain atau karena faktor kejiwaan misalnya makan terlalu dipaksa, deprivasi
mental atau adanya asik baru pada saat lahir. Pada saat anak sedang tumbuh gigi,
sering tidak mau makan akibat rasa sakit yang ditimbulkan oleh gigi yang tumbuh
menembus gusi.
14
kecukupan vitamin D tergantung juga pada letak geografis dimana anak itu tinggal
dan sering tidaknya terpapar sinar matahari. Anak yang tinggal di daerah tropis
kebutuhan vitamin D lebih rendah dari pada yang tinggal di daerah empat
musim,masing-masing sekitar 2,5 ug dan 10 ug. Sumber lain dari vitamin D adalah
susu yang difortifikasi. Seng juga dibutuhkan untuk tubuh. Defesiensi seng dapat
mengakibatkan gagal tumbuh, penurunan nafsu makan, dan penyembuhan luka yang
lambat. Kebutuhan seng adalah 10 mg/hari, sumber seng adalah daging dan ikan
laut. Suplementasi vitamin mineral pada masa ini tidak diperlukan kalau anak
mendapatkan sumber vitamin dan mineral yang memadai dari makanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi asupan makanan adalah a.) keluarga, b.) media,
c.)teman sebaya, d.) penyakit.
DIAGNOSIS BANDING
Autisme pada anak-anak
Merupakan salah satu jenis gangguan yang terdapat pada kelompok Gangguan
Perkembangan Pervasif, yang biasanya muncul sebelum usia 3 tahun. Gangguan ini juga
dikenal dengan istilah Autisme Infantil kondisi ini mengakibatkan gangguan pada interaksi
social, pola komunikasi, minat dan gerakan yang terbatas, stereotipik dan diulang-ulang.
Kondisi seperti ini tentulah akan sangat memengaruhi perkembangan baik mental maupun
fisik anak tersebut. Apabila tidak dilakukan intervensi secara dini, dam tatalaksana yang
tepat, sulit diharapkan perkembangan yang optimal akan terjadi pada anak-anak ini. Mereka
akan semakin terisolasi dari dunia luar dan hidup dalam dunianya sendiri,dengan berbagai
gangguan mental dan perilaku yang semakin menggangu dan tentunya semakin banyak
dampak negative yang akan terjadi dikemudian hari. Gangguan ini mempunyai cirri khas
yaitu adanya gangguan yang menetap pada interaksi social, komunikasi yang menyimpang,
dan pola tingkah laku yang terbatas dan stereotipik. Fungsi yang abnormal ini biasanya telah
muncul sebelum usia 3 tahun, lebih dari dua per tiga mempunyai fungsi dibawah rata-rata.
Gangguan pemusatan perhatian dan ( hiperaktivitas GPPH)
Anak dengan Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas adalah anak yang
menunjukkan perilaku hiperaktif, impulsif, sulit memusatkan perhatian yang timbulnya lebih
sering, lebih persisten dengan tingkat yang lebih berat jika dibandingkan dengan anak-anak
seusianya. Dismaping gejala diatas, anak-anak dengan GPPH juga menunjukkan beberapa
gejala lain seperti, adanya ambang toleransi frustrasi yang rendah, disorganisasi dan
perilaku agresif. Kondisi ini tentunya menimbulkan penderitaan dan hambatan bagi anak
dalam menjalankan fungsinya sehari-hari seperti berinteraksi dengan teman sebaya,
16
keluarga dan yang terpenting adalah menganggu kesiapan anak untuk belajar. Gejala-gejala
GPPH ini pada umumnya telah timbul sebelum anak berusia tujuh tahun.
Retardasi mental
Keterbelakangan mental atau lazim disebut retardasi mental (RM) adalah suatu keadaan
dimana keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan
(sejak lahir atau sejak masa anak-anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang
kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang.
Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kutang atau sedikit dan fren= jiwa) atau
tuna mental. Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan umumyang berada
dibawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri
atau perilaku adaptif.
Retardasi mental sebenarnya bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan
hasil dari proses patologi di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap
intelektualitas dan fungsi adaptif. Retardasi mental ini dapat terjadi dengan atau tanpa
gangguan jiwa maupun gangguan fisik lainnya.
KESIMPULAN
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung,
dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk
jaringan syaraf dan otak yang kompleks yang akan sangat mempengaruhi segala kinerja
otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
Pada masa balita pula, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini,
sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak
ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.
17