Anda di halaman 1dari 9

Metronidazole

Nama Generik: Metronidazole


Nama Merek:

Definisi
Metronidazole adalah antibiotik anti protozoa dan anti bakteri. Obat ini melawan infeksi
yang disebabkan oleh bakteri dan amoeba di dalam tubuh.
Metronidazole digunakan untuk mengobati infeksi bakteri atau amoeba di vagina, perut,
kulit, sendi dan saluran pernapasan. Obat ini tidak akan mengobati infeksi pada vagina
yang disebabkan oleh jamur.
Metronidazole juga digunakan untuk kebutuhan lain yang tidak tercantum disini.

Informasi Penting
Gunakanlah obat ini sepanjang resep dokter. Gejala yang anda alami akan membaik
sebelum infeksi benar-benar terobati. Metronidazole tidak akan mengobati infeksi yang
disebabkan oleh virus seperti pilek atau flu. Jangan minum alkohol ketika anda sedang
menggunakan obat ini atau paling sedikit 3 hari setelah anda menggunakan obat ini. Anda
dapat memiliki efek samping seperti detak jantung yang menjadi cepat, rasa panas atau
kemerahan dibawah kulit, kesemutan, mual dan muntah.

Efek Samping
Panggil pertolongan medis darurat jika anda memiliki tanda apapun dari reaksi alergi ini:

Gatal dengan bintik merah

Sulit bernapas

Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan


Hubungi dokter anda jika anda memiliki efek samping serius berikut:

Kejang

Demam, menggigil, tidak enak badan, gejala flu

Mati rasa atau kesemutan pada tangan atau kaki

Noda putih atau luka di dalam mulut atau bibir

Sakit atau panas ketika buang air kecil

Diare yang encer atau berdarah


Efek samping lain:

Mual, sakit pada perut, diare

Sakit kepala, pusing, hilang keseimbangan

Gatal atau pengeluaran pada vagina

Mulut kering atau ada rasa seperti besi pada mulut

Batuk, bersin, hidung berair atau tersumbat

Bengkak atau radang tenggorokan

Gejala efek samping di atas belum lengkap dan dapat muncul gejala lain.
Sumber : www.drugs.com

Betadine
Betadine adalah nama dari sebuah antiseptik yang tersedia bebas yang digunakan untuk
mengobati luka kecil pada mamalia. Betadine juga digunakan untuk mempersiapkan kulit
sebelum operasi, karena merupakan mikrobisida topikal kuat berspektrum luas yang
mengandung 10% povidon-iodin.
http://kamuskesehatan.com/arti/betadine/
Mengapa ketika luka kita harus pakai obat merah atau betadine (R)?
Posted on Agustus 21, 2011 by educationalmicrobiology
Apa yang akan dilakukan oleh seorang ibu, ketika mendapati anaknya jatuh, dan terluka?
Seakan-akan sebuah gerakan reflek, ia akan mengambil air hangat, membersihkan luka
anaknya dan mengambil betadine atau obat merah untuk menetesi luka itu. Tak perduli
rasa ngeri dan kesakitan yang diderita anaknya. Kasih sayang menuntunnya melakukan
hal itu. Mengapa betadine atau obat merah yang digunakan untuk menetesi luka itu?
Betadine
Betadine, sebenarnya sebuah merk dagang yang dikeluarkan oleh perusahaan Farmasi
Purdue di Stamford, Connecticut USA. Betadine mengandung povidone-iodine (PVPI).
Iodine/Iodium sudah digunakan sebagai antiseptik sejak tahun 1830. PVPI adalah
iodium yang bersifat germisidal, tidak menimbulkan warna, dan sifat iritasinya lebih
kecil (Pelczar & Chan, 1988:492). Apa itu germisidal?Germisidal adalah menghambat
pertumbuhan dan perkembangan [germinasi] spora bakteri. Bakteri tertentu seperti
Streptomyces, Bacillus, Clostridium, dan Sporosarcina. dapat mengubah dirinya dari
bentuk vegetative menjadi spora apabila keadaan memburuk. Pada bentuk spora ini
kegiatan bakteri akan berhenti, tidak bermetabolisme ataupun bereproduksi (dorman).
Dalam bentuk ini bakteri sangat resisten dan dapat bertahan hidup dalam waktu lama
meskipun dalam keadaan lingkungan yang kurang baik karena panas, kekurangan
nutrient, radiasi ultraviolet, atau adanya zat kimia yang toksik. Iodium dapat larut dalam
air dengan kelarutan yang sangat kecil, tetapi larut dengan baik pada larutan alkohol,
kalium atau natium iodida. Selain efektif terhadap spora, iodium juga efektif terhadap
segala macam bakteri, cendawan, dan virus (Pelczar & Chan, 1988:492) .
Obat merah
Obat merah merupakan etes luka yang sangat populer sejak Indonesia sebelum merdeka
(para anggota p3k tentara nasional menggunakannya untuk menetesi luka para tentara
nasional) sampai tahun 1980-an. Obat merah ditemukan oleh dokter Hugh Young pada
tahun 1919, tetapi pada tahun 1998 FDA (Food and Drug Administration) AS melarang
penggunaan obat merah ini. Ini karena obat merah mengandung mercurochrome
(Merkuri dan Krom). Merkurikrom ini bermanfaat untuk membuat luka basah
mengering. Kondisi basah dan lembab sangat disukai oleh mikroba seperti bakteri dan

jamur, jika luka dibiarkan basah maka akan menjadi tempat yang sangat baik bagi
pertumbuhan mikroba. Kandungan merkuri organik pada obat merah bersifat toksik
pada otak. Sifat toksik pada otak inilah yang menyebabkan obat merah yang
mengandung merkuri dilarang digunakan lagi.
sumber:
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/12/09/nostalgia-obat-merah-dan-sabunkarbol/
http://www.iwandarmansjah.web.id/popular.php?id=5
Pelczar, M.J & Chan, E.C.S. (1988). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
Betadine
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Betadine adalah nama dari sebuah antiseptik yang tersedia bebas yang digunakan untuk
mengobati luka kecil pada mamalia. Betadine juga digunakan untuk mempersiapkan kulit
sebelum operasi, karena merupakan mikrobisida topikal kuat berspektrum luas yang
mengandung 10% povidon-iodin.[1]
Betadine adalah suatu zat kimia (povidon iodin) yang punya sifat antiseptik (membunuh
kuman) baik bakteri gram positif maupun negatif..
Betadine digunakan dalam pengaturan rumah sakit sebagai bagian dari rejimen untuk
Post-exposure prophylaxis (PEP). Betadine dapat digunakan secara topikal untuk infeksi
permukaan rektum manusia.
Betadine 0,7% digunakan untuk sakit tenggorokan dengan berkumur tenggorokan tanpa
menelannya. Untuk luka pada kuda (kaki, lutut, hocks, pasterns), betadine secara luas
digunakan untuk mencegah infeksi. Hal ini dapat digunakan untuk mensterilkan sariawan
dalam sulkus medial kuku.[2]
http://id.wikipedia.org/wiki/Betadine

Amoxicillin merupakan antibiotika yang paling laku di seluruh dunia. Obat yang
mempunyai nama generik Amoxicillin ini mempunyai nama paten yang jumlahnya
mencapai ratusan buah. Penmox, Intermoxyl, Ospamox, Amoxsan, Hufanoxyl, Yusimox
merupakan beberapa nama dagang/paten dari antibiotika ini.
Amoxicillin adalah antibiotika yang termasuk ke dalam golongan penisilin. Obat lain
yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain Ampicillin, Piperacillin, Ticarcillin, dan
lain lain. Karena berada dalam satu golongan maka semua obat tersebut mempunyai
mekanisme kerja yang mirip. Obat ini tidak membunuh bakteri secara langsung tetapi
dengan cara mencegah bakteri membentuk semacam lapisan yang melekat disekujur
tubuhnya. Lapisan ini bagi bakteri berfungsi sangat vital yaitu untuk melindungi bakteri
dari perubahan lingkungan dan menjaga agar tubuh bakteri tidak tercerai berai. Bakteri
tidak akan mampu bertahan hidup tanpa adanya lapisan ini. Amoxicillin sangat efektif
untuk beberapa bakteri seperti H. influenzae,N. gonorrhoea, E. coli, Pneumococci,
Streptococci, dan beberapa strain dariStaphylococci.
Sesuai dengan mekanisme kerja diatas maka Amoxicillin seharusnya memang digunakan
untuk mengobati penyakit penyakit yang disebabkan oleh kuman kuman yang sensitif
terhadap Amoxicillin. Beberapa penyakit yang biasa diobati dengan Amoxicillin antara
lain infeksi pada telinga tengah, radang tonsil, radang tenggorokan, radang pada laring,
bronchitis, pneumonia, infeksi saluran kemih, dan infeksi pada kulit. Amoxicillin juga
bisa digunakan untuk mengobati gonorrhea.
Untuk memperoleh obat ini, selain penderita harus menyiapkan sejumlah uang, juga
diharuskan untuk membawa resep dokter untuk mencegah penggunaan yang tidak benar.
Bila menginginkan harga murah, obat ini sudah tersedia dalam bentuk generik yang
diproduksi oleh beberapa BUMN farmasi terkemuka di Indonesia.
Obat ini tersedia di pasaran dalam bentuk Kapsul : 250 dan 500 mg. Tablet : 500 mg.
Sirop kering : 125mg/5ml dan 250mg/5ml. Vial untuk injeksi : 1000mg dan 500mg.
Untuk menjaga khasiat obat ini, maka harus pula diperhatikan cara penyimpanannya.
Amoxicillin sebaiknya disimpan dalam suhu kamar yaitu antara 20 sampai 25 derajat
Celcius. Untuk sirop kering yang telah dicampur dengan air sebaiknya tidak digunakan
lagi setelah 14 hari atau 2 minggu.
Dosis therapi untuk Amoxicillin pada orang dewasa adalah 250 mg setiap 8 jam, 500 mg
setiap 8 jam, 500 mg setiap 12 jam, terggantung dari derajat keparahan dari penyakit
yang di derita. Untuk pengobatan gonorrhea pada orang dewasa, diberikan Amoxicillin
sebanyak 3 g sekali minum. Dosis untuk anak anak diatas 3 bulan adalah 25 mg/kg/hari
terbagi setiap 12 jam, 20 mg/kg/hari terbagi setiap 8 jam, 40 mg/kg/hari terbagi setiap 8
jam atau 45 mg/kg/hari terbagi dalam 12 jam terggantung dari derajat keparahan
penyakit.

Amoxicillin bisa diminum baik sebelum maupun setelah makan dan obat ini sangat
jarang ditemukan berinteraksi dengan obat obat yang lain. Amoxicillin juga aman
diberikan untuk ibu hamil dan menyusui walaupun ada beberapa kasus diare yang terjadi
pada bayi yang disusui oleh ibu yang minum Amoxicillin.
Efek samping dari Amoxicillin antara lain : diare, gangguan tidur, rasa terbakar di dada,
mual, gatal, muntah, gelisah, nyeri perut, perdarahan dan reaksi alergi lainnya.
http://www.blogdokter.net/2007/08/30/amoxicillin/
MINUM AMOXICILLIN??? HATI-HATI LHOW!!!
Amoxicillin merupakan antibiotika golongan penisilin yang paling sering digunakan oleh
masyarakat di Indonesia hingga mencapai 71%. Beberapa nama dagang/paten dari
antibiotika ini ialah Penmox, Intermoxyl, Ospamox, Amoxsan, Hufanoxyl, dan Yusimox.
Amoxicillin digunakan untuk mengobati infeksi pada telinga tengah, radang tonsil,
radang tenggorokan, radang pada laring, bronchitis, pneumonia, infeksi saluran kemih,
infeksi pada kulit dan dapat digunakan untuk mengobati gonorrhea.
Obat ini tersedia di pasaran dalam bentuk Kapsul : 250 dan 500 mg. Tablet : 500 mg.
Sirop kering : 125mg/5ml dan 250mg/5ml. Vial untuk injeksi : 1000mg dan 500mg.
Untuk menjaga khasiat obat ini, maka harus pula diperhatikan cara penyimpanannya.
Amoxicillin sebaiknya disimpan dalam suhu kamar yaitu antara 20 sampai 25 derajat
Celcius. Untuk sirop kering yang telah dicampur dengan air sebaiknya tidak digunakan
lagi setelah 14 hari atau 2 minggu.
Dosis therapi untuk Amoxicillin pada orang dewasa adalah 250 mg setiap 8 jam, 500 mg
setiap 8 jam, 500 mg setiap 12 jam, terggantung dari derajat keparahan dari penyakit
yang di derita. Untuk pengobatan gonorrhea pada orang dewasa, diberikan Amoxicillin
sebanyak 3 g sekali minum. Dosis untuk anak anak diatas 3 bulan adalah 25 mg/kg/hari
terbagi setiap 12 jam, 20 mg/kg/hari terbagi setiap 8 jam, 40 mg/kg/hari terbagi setiap 8
jam atau 45 mg/kg/hari terbagi dalam 12 jam terggantung dari derajat keparahan
penyakit.
Amoxicillin bisa diminum baik sebelum maupun setelah makan dan obat ini sangat
jarang ditemukan berinteraksi dengan obat obat yang lain. Amoxicillin juga aman
diberikan untuk ibu hamil dan menyusui walaupun ada beberapa kasus diare yang terjadi
pada bayi yang disusui oleh ibu yang minum Amoxicillin.
Mekanisme kerja dari amoxicillin adalah mencegah pembentukan membran sel bakteri
sehingga semua materi genetik yang ada di dalamnya terurai keluar dan menyebabkan
bakteri mati. Bakteri yang menjadi target sasaran dari amoxicillin antara lain N.
gonorrhoea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan beberapa strain dari Staphylococci.
Berdasarkan mekanisme kerja dan penggunaannya yang luas di Indonesia maka perlu ada
perhatian khusus dalam penggunaannya di dalam pengobatan. Selain itu, efek samping
dari Amoxicillin yang ada seperti: diare, gangguan tidur, rasa terbakar di dada, mual,
gatal, muntah, gelisah, nyeri perut, perdarahan dan reaksi alergi berlebih yang dapat
menyebabkan syok anafilaksis dan mengakibatkan kematian membuat antibiotik ini perlu
mendapat perhatian lebih.
Berdasarkan data yang diperoleh dari survey, dari 2996 individu yang diwawancara, 486
(16%) menggunakan antibiotik. Hampir semua penderita (99%) yang menggunakan

antibiotik mempunyai keluhan yang berhubungan dengan kesehatan, bila dibandingkan


dengan yang tidak menggunakan antibiotik (62%). Pemberian antibiotik yang tidak tepat
dapat mengakibatkan resistensi bakteri sehingga perlu penyesuaian dalam dosis
pemberian, frekuensi pemberian, dan lamanya pemberian obat antibiotik tersebut (how
much, how often, dan how long).
Dosis yang diberikan haruslah tepat agar kadarnya di dalam darah dapat mencapai
jendela terapi sehingga dapat menghasilkan efek terapi yang diharapkan. Pemilihan dosis
yang tepat akan membantu tercapainya kadar obat dalam darah mencapai jendela
tercapai. Penggunaan antibiotik sangatlah rentan terhadap resistensi yang mungkin dapat
terjadi. Resistensi ini dapat terjadi jika dosis yang digunakan terlalu rendah atau
ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan antibiotik ini. Maka dalam penggunaannya,
perlu diinformasikan kepada pasien mengenai interval waktu saat minum obat sehingga
saat pasien minum obat yang kedua, kadar obat dalam darah belum berada di bawah
Kadar Efektivitas Minimum (KEM). Dengan demikian, kadar obat yang ada di dalam
darah tetap berada di dalam jendela terapi. Proses penyembuhan penyakit akibat bakteri
membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan penyembuhan penyakit simptomatik
seperti pusing, inflamasi, dan flu. Untuk itu perlu adanya batasan pemberian obat kepada
pasien. Lamanya pemberian antibiotik kepada pasien berpengaruh pada tingkat
kesembuhan penyakit pasien. Biasanya pemberian antibiotik untuk menyembuhkan
penyakit tertentu adalah 5-7 hari. Ini dimaksudkan agar bakteri yang ada di dalam tubuh
pasien sudah benar-benar mati. Walaupun pasien merasa sudah membaik pada hari kedua
maupun ketiga, antibiotik yang diberikan harus tetap diminum agar tidak terjadi resistensi
akibat tidak sempurnanya proses pembunuhan bakteri yang ada di dalam tubuh.
Dari uraian di atas maka perlu adanya penyampian informasi kepada pasien mengenai
pentingnya ketaatan minum obat antibiotik terhadap kesembuhan pasien.
Khasiat Antibiotik: 8 Kegunaan Umum Amoksisilin
AMAZINE.CO - ONLINE POPULAR KNOWLEDGE TINGGALKAN KOMENTAR
amoksisilin
Baca juga
Penyebab, Gejala & Penanganan Infeksi Bakteri pada Telinga
Penyebab & Gejala Penyakit Leptospirosis pada Manusia
Gejala dan Penanganan Infeksi Bakteri Gram Negatif
Amoksisilin (amoxicillin) adalah antibiotik dari golongan penisilin yang umum
digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri.
Amoksisilin mencegah pembentukan dinding luar bakteri sekaligus menghalangi bakteri
untuk membelah diri.

Seperti pada umumnya antibiotik, amoksisilin hanya efektif mengatasi infeksi bakteri dan

tidak menunjukkan efek dalam kasus infeksi virus atau lainnya.


Penggunaan Umum Amoksisilin
Amoksisilin efektif digunakan untuk menyingkirkan berbagai bakteri seperti
Streptococcus, E. coli, Staphylococcus, H. pylori, P. mirabilis, H. influenzae, N.
gonorrhoeae, S. pneumoniae, dll.
Daftar penyakit yang disebabkan bakteri dan dapat disembuhkan dengan bantuan
amoksisilin adalah sebagai berikut:
1. Amoksisilin amat membantu dalam mengobati infeksi hidung dan infeksi telinga.
2. Antibiotik ini sangat umum digunakan untuk mengobati infeksi sinus. Amoksisilin bisa
diambil secara oral, secara intravena, atau dapat pula digunakan sebagai semprot hidung.
3. Seiring udara yang dihirup melalui hidung menuju paru-paru, maka infeksi bakteri juga
rentan terjadi pada sistem pernapasan seperti paru-paru dan bronkus. Amoksisilin dikenal
ampuh mengobati pneumonia dan infeksi paru-paru lainnya.

4. Infeksi saluran kemih biasanya terjadi karena serangan bakteri E.coli. Amoksisilin
sangat efektif mencegah pertumbuhan bakteri ini sehingga membantu menyingkirkan
infeksi.
5. Bakteri juga bisa menyebabkan infeksi kulit yang dapat dengan mudah diobati dengan
amoksisilin.
6. Infeksi bakteri yang terjadi setelah operasi dapat dicegah dengan amoksisilin.
7. Amoksisilin digunakan untuk membunuh bakteri H. pylori yang bertanggung jawab
menyebabkan tukak lambung.
8. Penyakit lyme, gonore, tifus, infeksi ginjal, dan anthrax adalah beberapa penyakit
utama lainnya yang dapat diobati dengan amoksisilin.
Amoksisilin tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet kunyah, dan tetes untuk suspensi
oral.
Antibiotik ini cocok digunakan oleh semua kelompok umur dan merupakan salah satu
obat yang paling sering diresepkan.
Sebelum mengonsumsi obat-obatan termasuk amoksisilin, beritahu dokter jika Anda
memiliki masalah asma, penyakit hati, penyakit ginjal, dll, untuk menghindari komplikasi
yang tidak diinginkan.

Amoksisilin harus dihabiskan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter.
Pengobatan infeksi bakteri harus dilakukan secara tuntas.
Berhenti di tengah jalan saat sedang menggunakan antibiotik membuat bakteri tumbuh
kembali dan memiliki daya tahan lebih kuat terhadap antibiotik.
Sebaliknya, mengambil dosis ekstra amoksisilin (amoxicillin) juga amat tidak dianjurkan
karena hanya akan membahayakan kesehatan.[]
http://www.amazine.co/22690/khasiat-antibiotik-8-kegunaan-umum-amoksisilin/

Anda mungkin juga menyukai

  • Panduan Untuk Preparasi Kavitas
    Panduan Untuk Preparasi Kavitas
    Dokumen1 halaman
    Panduan Untuk Preparasi Kavitas
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • 66
    66
    Dokumen1 halaman
    66
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • ELISA
    ELISA
    Dokumen2 halaman
    ELISA
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Mic Test
    Mic Test
    Dokumen1 halaman
    Mic Test
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • 55
    55
    Dokumen1 halaman
    55
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Teori WHO
    Teori WHO
    Dokumen1 halaman
    Teori WHO
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Syarat Semen Kedokteran Gigi Secara Umum
    Syarat Semen Kedokteran Gigi Secara Umum
    Dokumen1 halaman
    Syarat Semen Kedokteran Gigi Secara Umum
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Komposisi Dental Amalgam
    Komposisi Dental Amalgam
    Dokumen1 halaman
    Komposisi Dental Amalgam
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Syarat Semen Sebagai Basis
    Syarat Semen Sebagai Basis
    Dokumen1 halaman
    Syarat Semen Sebagai Basis
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Teori Laurence Green
    Teori Laurence Green
    Dokumen1 halaman
    Teori Laurence Green
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Basis
    Basis
    Dokumen1 halaman
    Basis
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • 44
    44
    Dokumen1 halaman
    44
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Luting
    Luting
    Dokumen1 halaman
    Luting
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Fissure Sealant
    Fissure Sealant
    Dokumen2 halaman
    Fissure Sealant
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • CV
    CV
    Dokumen1 halaman
    CV
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Proses Pembengkakan Yang Tidak Disertai Rasa Sakit
    Proses Pembengkakan Yang Tidak Disertai Rasa Sakit
    Dokumen1 halaman
    Proses Pembengkakan Yang Tidak Disertai Rasa Sakit
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Definisi
    Definisi
    Dokumen1 halaman
    Definisi
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Tumor Rongga Mulut
    Tumor Rongga Mulut
    Dokumen1 halaman
    Tumor Rongga Mulut
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Benign Non Odontogenic Tumor
    Benign Non Odontogenic Tumor
    Dokumen1 halaman
    Benign Non Odontogenic Tumor
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • 22
    22
    Dokumen1 halaman
    22
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • 33
    33
    Dokumen2 halaman
    33
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • 11
    11
    Dokumen1 halaman
    11
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Faktor
    Faktor
    Dokumen3 halaman
    Faktor
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Faktor Etiologi
    Faktor Etiologi
    Dokumen2 halaman
    Faktor Etiologi
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Definisi Celah Bibir
    Definisi Celah Bibir
    Dokumen1 halaman
    Definisi Celah Bibir
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Glandula Saliva Mayor
    Glandula Saliva Mayor
    Dokumen1 halaman
    Glandula Saliva Mayor
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Saliva
    Saliva
    Dokumen1 halaman
    Saliva
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Saliva
    Fungsi Saliva
    Dokumen1 halaman
    Fungsi Saliva
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat
  • Palpasi Pada
    Palpasi Pada
    Dokumen1 halaman
    Palpasi Pada
    Anisa Dewi
    Belum ada peringkat