Anda di halaman 1dari 4

3/3/2015

KomposisiKimiaMembranSeldanFaktorFaktoryangMempengaruhiPermeabilitasMembranSel|BellissimeStelle^^

AdbyUniDeals|Close

BELLISSIME STELLE ^^

ABOUT ME

Appreciating the Smallest Imagination

Komposisi Kimia Membran Sel Dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Permeabilitas


MembranSel

my college

Juni 29, 2010

Filed under: Uncategorized arcturusarancione @ 1:53 AM

1. Tujuan
Melihat pengaruh berbagai perlakuan fisik dan kimia terhadap
permeabilitas membran.
1. Pendahuluan
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan
sitoplasma, serta membungkus organel-organel di dalam sel.
Membrane sel merupakan lapisan semi permeable yang mengontrol

pertukaran zat-zat, antara bagian dalam sel dan lingkungan luar.


Membran sel terdiri dari banyak tipe molekul, dan setiap tipe ini
memiliki kegunaan yang berbeda-beda dalam struktur dan fungsinya
sebagai penyusun membran. Beberapa contoh dari molekul tersebut
adalah : Fosfolipid, Protein, Kolestrol, Glikolipid, dan Glikoprotein.

Molekul penyusun membran sel memiliki struktur yang dinamis, dimana


komponen-komponennya bergerak dan dapat terikat bersama dalam

just take a look


around..
PilihBulan

Smile

berbagai bentuk interaksi semi permanen. (Wikipedia, 2010)

Membran sel berbentuk double layer atau layar ganda dari fosfolipid,

dengan ketebalan rata-rata 7 nm. Selain susunan kimianya, membrane


sel memiliki sifat yang berhubungan langsung dengan pergerakan air,
maupun zat-zat terlarut lainnya. (Anonim, 2010)

whoaaa!!!

III. Hasi Pengamatan


1. Nilai Absorbansi Perlakuan Fisik (Panas dan Beku)
Perlakuan

Nilai Absorband Pada 525 nm

65C

0,390

60C

0,116

50C

0,044

45C

0,031

https://arcturusarancione.wordpress.com/2010/06/29/komposisikimiamembranseldanfaktorfaktoryangmempengaruhipermeabilitasmembransel/

1/4

3/3/2015

KomposisiKimiaMembranSeldanFaktorFaktoryangMempengaruhiPermeabilitasMembranSel|BellissimeStelle^^

Beku

3,182

Kontrol

0,207

2. Nilai Absorbansi Perlakuan Kimia


Perlakuan

Nilai Absorbandsi pada 525 nm

Benzen

0,002

Aseton

0,106

Metanol

3,120

1. Pembahasan
Membran sel merupakan lapisan yang mengontrol keluar-masuknya zat
antara lingkungan luar dan lingkuangan dalam sel. Memban sel
memiliki permeabilitas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
ukuran solut, kelarutan lemak, derajat ionisasi, pH, dan temperatur.

calendario

Ukuran solut yang cenderung semakin besar, serta derajat ionisasi yang
semakin tinggi menyebabkan kemampuan permeabilitas membran
cenderung menurun, sedangkan pengaruh temperature dan pH yang

Juni 2010

tinggi membuat membran sel menjadi lebih mudah mengalami


denaturasi.

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa terdapat empat mekanisme

Sedangkan difusi merupakan perpindahan netto suatu molekul dari


konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Perpindahan ini dipicu oleh

9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20

pertukaran zat pada membran sel, yaitu : Difusi, Osmosis, Transport


Aktif dan Bulk Transport. Osmosis dapat diasumsikan dengan molekul
air yang cukup kecil untuk melewati fosfolipid serta aquaporin.
Masuknya air ke dalam sel disebabkan oleh beberapa faktor; contohnya
pada sel tumbuhan biasanya dikarenakan oleh potensial air pada
dinding sel.

21 22 23 24 25 26 27
28 29 30

energi kinetik yang menyebabkan molekul bergerak acak. Setelah


mengalami difusi, molekul di dalam sel akan mengalami keseimbangan
dan menyebar rata dalam ruang volum sel tersebut. Tekadang,
konsentrasi suatu zat yang dibutuhkan oleh sel berada dalam batas
yang kurang memadai pada lingkungan luar sel (tanah) dibandingan

dengan lingkungan dalamnya. Dalam situasi seperti ini, salah satu


protein penyusun sel, yaitu carrier protein, bertugas untuk membawa
molekul dan ion dari dalam tanah ke dalam sel dengan melawan gradien
konsentrasi. Mekanisme ini biasa disebut sebagai transport aktif
(Anonim, 2010).

Pada praktikum kali ini, akan dibahas mengenai pengaruh perlakuan


fisik dan kimia terhadap permeabilitas dari membran sel Beta vulgaris
(Bit Gula) yang mengandung pigmen betalain. Berdasarkan hasil

pengamatan, nilai absorband tertinggi untuk perlakuan fisik panas,


diperoleh angka 0,390 pada temperatur 65C. Dari grafik terlihat bahwa
semakin tinggi temperatur yang diberikan pada bit gula, maka warna
ungu yang terlarut dalam akuades akan semakin pekat dan nilai

absorband semakin tinggi. Nilai absorband yang tinggi ini menunjukkan


bahwa jumlah cahaya yang diserap oleh larutan pada panjang
gelombang 525 nm cukup besar pula. Maka, semakin tinggi nilai
absorband yang terbaca, mengindikasikan bahwa semakin pekat warna
larutan yang terbentuk; serta semakin tinggi tingkat kerusakan yang
dialami oleh membran sel dengan perlakuan tersebut (banyak pigmen
yang keluar dari sel). Berdasarkan hasil penelitian, temperatur toleran
optimum bagi membran sel bit gula adalah 30C-40C. Pada
temperature yang lebih tinggi lagi, membrane sel akan mengalami
denaturasi yang secara langsung mempengaruhi permeabilitasnya
(Anonim,2010).

Perlakuan beku memberikan nilai absorband yang lebih besar lagi, yaitu
https://arcturusarancione.wordpress.com/2010/06/29/komposisikimiamembranseldanfaktorfaktoryangmempengaruhipermeabilitasmembransel/

2/4

3/3/2015

KomposisiKimiaMembranSeldanFaktorFaktoryangMempengaruhiPermeabilitasMembranSel|BellissimeStelle^^

: 3,182. Hal ini disebabkan oleh air di sekitar umbi yang berubah
bentuk menjadi kristal-kristal es sewaktu perendaman. Kristal-kristal es
ini memiliki permukaan yang tajam, sehingga merusak membran sel
dan mengoyaknya. Tak hanya sekadar membuat membrane sel
terdenaturasi seperti pada perlakuan panas. Akibatnya, pigmen yang
terlepas/keluar dari membrane menuju air destilata semakin banyak,
dan menimbulkan warna ungu pekat.

Sedangkan pada perlakuan dengan bahan kimia, absorbandsi terbesar


adalah perlakuan dengan metanol. Metanol merupakan senyawa alkohol
yang bersifat polar dan mudah berikatan dengan membran sel. Ikatan
ini menyebabkan senyawa organic penyusun membrane sel menjadi
larut (adhesi). Benzen memiliki nilai absorbandsi terendah. Hal tersebut
dikarenakan oleh sifat dari benzen yang bertindak sebagai emulsifier
dari fosfat dan membrane yang terlarut.
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pada praktikum kali ini, diperoleh

kesimpulan bahwa perlakuan fisik pada Beta vulgaris berupa panas dan
beku, dapat merusak struktur membran selnya. Semakin tinggi
temperatur yang diberikan, maka akan semakin tinggi nilai absorband
dan kerusakan yang dialami oleh membrane sel. Begitupula dengan
perlakuan beku, yang memberikan nilai absorband jauh lebih tinggi
daripada perlakuan panas 65C. Pada perlakuan kimia, metanol
memberikan nilai absorband tertinggi dan nilai absorband paling
rendah dimiliki oleh benzene.

Ikuti

Follow Bellissime
Stelle
^^in a Cell
[Anonim] 2010. Factors Affecting the Rate
of Permeability
1. Daftar Pustaka

Membrane [Terhubung berkala]. http://www.123helpme.com/view.asp?


Get every new post delivered
id=148801 (19 Maret 2010)

to your Inbox.

[Anonim] 2010. Membran Sel [Terhubung berkala].


http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sel (22 Maret 2010)

MasukkanalamatemailAnda

VII. Jawaban Pertanyaan


1. Perlakuan panas menyebabkan membrane sel menjadi
rusak. Protein
Signmeup
yang menyusun membran (fosfolipid maupun glikolipid) mengalami

denaturasi, sehingga pigmen ungu yang berada di dalam Beta vulgaris


Buat situs dengan WordPress.com

dan isi sel lainnya keluar. Hal tersebut dapat teramati dari perubahan
warna akuades yang telah direndam oleh Bit gula selama 40 menit.
Pada suhu yang lebih tinggi (65C), warna yang dihasilkan dari
perendaman menjadi lebih pekat daripada perlakuan suhu rendah.

Maka, sifat permeabilitas membran sel terhadap substrat yang masuk

akan semakin tinggi bila nilai absorbandnya semakin tinggi pula.


2. Pembekuan menyebabkan permeabilitas sel menjadi tinggi. Karena air

yang berada di sekitar membrane sel yang membeku berubah menjadi


Kristal-kristal tajam. Kristal es ini kemudian mengoyak membrane sel,
sehingga isi sel dan pigmen lainnya keluar. Menyebabkan munculnya

warna ungu pekat pada air rendaman tersebut.


3. Metanol adalah senyawa alcohol yang bersifat polar, sehingga mampu
melarutkan senyawa organic seperti membrane sel. Membran yang

terlarut ini kemudian kehilangan turgiditasnya dan menyebabkan isi


sel keluar. Aseton adalah pelarut yang sangat baik untuk berbagai

senyawa organic, keluarnya isi sel hamper mirip dengan yang terjadi
pada methanol. Benzene merupakan senyawa aromatic yang tidak
larut dalam air dan berbentuk emulsi.

4. Membran sel terdiri dari fosfolipid bilayer yang memiliki sifat hidrofilik
dan hidrofobik. Sifat hidrofilik merupakan sifat polar yang dimiliki
https://arcturusarancione.wordpress.com/2010/06/29/komposisikimiamembranseldanfaktorfaktoryangmempengaruhipermeabilitasmembransel/

3/4

3/3/2015

KomposisiKimiaMembranSeldanFaktorFaktoryangMempengaruhiPermeabilitasMembranSel|BellissimeStelle^^

oleh bagian kepala membrane (suka air). Sedangkan sifat hidrofobik

adalah sifat non-polar yang dimiliki oleh bagian ekor membrane (tidak
suka air). Sifat-sifat ini menyebabkan membrane sel menjadi suatu
lapisan semi permeable, yang selektif dalam memilih zat-zat yang
dapat masuk dari lingkungan luar ke dalam sel.
About these ads

Suka
Bethefirsttolikethis.

Terkait

PENETAPAN
POTENSIAL AIR
JARINGAN
TUMBUHAN

UJI BIOLOGI 2, 4D

PENGARUH
OSMOTIK
KONSENTRASI
GARAM HARA
TERHADAP
ABSORBSI AIR
DAN UNTUK
PERTUMBUHAN
TANAMAN

Tinggalkan sebuah Komentar

BerikanBalasan

Tuliskomentardisini...

Blog Di WordPress.Com. The Rounded Theme.

RSS RSS Komentar Blog Di WordPress.Com.

AdbyUniDeals|Close
fvgZhR_Mw_

https://arcturusarancione.wordpress.com/2010/06/29/komposisikimiamembranseldanfaktorfaktoryangmempengaruhipermeabilitasmembransel/

4/4

Anda mungkin juga menyukai