JENNY PRIMANITA D
3215081813
PENDIDIKAN FISIKA (R08)
JURUSAN FISIKA
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Latar belakang saya membuat makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas tengah semester mata kuliah Pendidikan Agama
Islam 2. Di samping itu latar belakang saya membuat makalah ini
adalah untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang manfaat yang
sangat baik untuk kesehatan dari berwudhu dan khususnya dalam
gerakan shalat. Hal ini akan dijelaskan dalam makalah ini.
3. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
A.
B.
C.
D.
4. Pembatasan Masalah
Dalam makalah yang saya buat, saya hanya menerangkan:
A.
Definisi wudhu dan shalat, serta syarat sah dan hal yang
membatalkannya.
B.
Tata cara berwudhu yang baik dan dapat bermanfaat bagi tubuh.
C.
Tata cara shalat yang sangat bermanfaat bagi tubuh, namun tetap
khusyuk.
D.
5. Sistematika Penulisan
Kata pengantar
Daftar isi
Pendahuluan
Isi makalah
Penutup
Daftar pustaka
ISI MAKALAH
BAB I
SYARIAT WUDHU DAN SHALAT
A. Definisi Shalat
Shalat adalah amalan yang pertama akan dihisab pada hari kiamat.
Apabila baik shalatnya, maka dianggaplah baik keseluruhan amalannya.
Tentulah orang tersebut masuk surga. Inilah anugrah terindah yang bisa
didapat oleh siapa saja yang mengerti, memahami dan mau berusaha
menggapainya. Jika shalat hanya dijadikan sebagai kewajiban semata,
maka keindahan ini tidak akan dirasakan dan kita akan semakin jauh dari
surga.
Syariat shalat sudah diajarkan kepada umat Nabi Ibrahim, meski
penyempurnaan ajaran itu disampaikan oleh baginda Nabi Muhammad
SAW. Ketika Nabi Muhammad SAW miraj ke lagit, beliau menerima
perintah langsung dari Allah SWT akan kewajiban shalat. Kita, umat
beliau di akhir zaman ini tinggal melaksanakan syariat yang sudah
demikian rinci ini, tanpa menambah dan menguranginya. Inilah jalan
selamat yang dibutuhkan manusia untuk kebahagiaan dunia akhirat.
B. Syariat Wudhu
Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan
telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhoi Islam
menjadi agama bagimu. (QS. Al-Maidah:3)
Kunci shalat adalah bersuci, apabila kita telah berwudhu dengan
baik, maka satu pintu diterimanya shalat telah terbuka. Berikut ini
merupakan hal-hal yang berkaitan dengan berwudhu dan shalat.
1. Definisi Wudhu
Wudhu secara etimologi berasal dari shigat, yang artinya
bersih.1 Menurut wahbah Al-Zuhaili pengertian wudhu adalah
mempergunakan air pada anggota tubuh tertentu dengan maksud
untuk membersihkan dan menyucikan. 2 Adapun menurut syara,
wudhu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu melalui suatu
rangkaian aktivitas yang dimulai dengan niat, membasuh wajah,
kedua tangan dan kaki serta menyapu kepala.3
Pensyariatan wudhu bertitik pijak pada dua dalil, yaitu AlQuran al-Karim pada surat Al-Maidah ayat 6 dan Al-Sunah.
4
5
QS Al-Maidah: 6.
QS. Al-Waqiah: 79
d. Makruh
Wudhu hukumnya makruh dilakukan ketika mengulang
wudhu sebelum menunaikan shalat dengan wudhu yang
6
7
Ibid, hlm.203
Wahbah Al-Zuhaily, op. cit, hlm.361
setiap
amal
itu
tergantung
pada
b. Mengucap Basmalah
Dengan niat untuk berwudhu didalam hati, Rasulullah
SAW memulai berwudhu dengan mengucapkan Bismillah.
Namun, ada juga yang menganggap bahwa mengucap basmalah
bukan merupakan rukun wudhu, melainkan sunat wudhu.
c. Membasuh wajah
Dalil wajibnya membasuh wajah adalah firman Allah SWT:
Ibid, hlm.364
Ibid, hlm.365
10
Ibid, hlm.364
11
Ibid, hlm. 211
12
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Minhaj Al-Shahih Muslim, (Daar Al-Fikr: Beirut, 1995), hlm. 167. Sayyid
Sabiq, op. cit., hlm.53
13
Bukhari
14
QS. Al-Maidah: 6
9
10
5. Pembatal Wudhu
Hal-hal yang dapat membatalkan wudhu adalah sebagai berikut:
a. Segala sesuatu yang keluar dari dubur atau qubul.
b. Melahirkan.
c. Tidur lelap.
d. Muntah.
e. Hilang akal.
f. Bersentuhan kulit pria dan wanita tanpa penghalang.
g. Menyentuh kemaluan, qubul atau dubur.
h. Tertawa dalam shalat.
i. Makan daging unta.
j. Memandikan mayat.
k. Ragu berhadats atau tidak.
l. Sesuatu yang mewajibkan mandi.26
C. Syariat Shalat
Menegaskan kembali bahwa tata cara sahalat kita harus sesuai
dengan tuntunan Nabi SAW. Segala bentuk penambahan dan
pengurangan dari tata cara shalat adalah tidak baik. Berikut adalah tata
cara shalat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW:
1. Niat
Yaitu niat dari hati untuk melaksanakan shalat tertentu, hal ini
berdasarakan sabda Rasulullah SAW bahwa sesungguhnya segala
amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. (Muttafaq alaih).
Dan niat itu dilakukan bersamaan dengan melaksanakan takbiratul
ihram dan mengangkat kedua tangan, namun tidak masalah jika niat
lebih dahulu dari keduanya.
2. Berdiri
Shalat dilakukan berdiri bagi yang mampu. Hal ini berdasarkan
firman Allah SWT:
11
3. Takbiratul Ihram
Yaitu dengan lafadz: Allahu Akbar. Takbiratul Ihram tersebut
harus diucapkan dengan lisan, tidak hanya di dalam hati. Juga
disunahkan untuk mengangkat kedua tangan. Setelah takbiratul
ihram, disunahkan bersedekap dengan cara menggenggam
pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan meletakannya
di atas dada (Hadits An Nasai). Atau meletakkan telapak tangan
kanan di atas telapak tangan kiri kemudian meletakkan di atas
dada (Hadits riwayat Abu Dawud).
4. Membaca Al-Fatihah
Sebelum membaca Al-Fatihah disunahkan membaca doa
istiadzah dan basmallah. Membaca surat Al-Fatihah termasuk rukun
shalat, tidak sah shalat jika tidak membacanya. 27 Setelah membaca
Al-Fatihah disunahkan untuk membaca amin (HR Bukhari dan
Muslim) dan suart lain yang dihafal. Boleh dibaca satu surat secara
utuh atau hanya beberapa ayat dalam Al-Quran.
5. Rukuk
Perintah untuk rukuk terdapat dalam firman Allah SWT:
HR Bukhari
Al-Hajj: 77
29
HR Bukhari Muslim
28
12
HR Hakim
H.R Bukhari Muslim
32
HR Abu Dawud
33
HR Bukhari
31
13
BAB II
Keajaiban Gerakan Wudhu Dan Shalat
Menurut Pandangan Medis
A. Rahasia
Jumlah
Tulang
Hubungannya dengan Wudhu
14
Manusia
dan
34
15
C. Ear Acupunture
Akupuntur telinga berkembang menjadi suatu cabang spesialisasi
kedokteran di China. Menurut ilmu akupuntur, telinga adalah representasi
dari tubuh manusia. Bentuk telinga serupa dengan bentuk tubuh saat
masih berupa janin yang meringkuk dalam rahim ibu. Kepalanya adalah
bagian yang sering dipasang anting. Daerah lubang adalah rongga tubuh
tempat tersimpannya organ-organ dalam. Melakukan stimulasi seperti
wudhu akan berpengaruh baik terhadap fungsi organ dalam. Adapun
lingkaran luar menggambarkan punggung. Pemijatannya juga seakanakan melakukan stimulasi daerah punggung dan ruas-ruas tulang
belakang.
16
QS An Nisa: 142
17
19
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Membasuh anggota wudhu pada saat berwudhu seakan-akan sudah
membasuh seluruh tubuh, karena jika jumlah tulang yang kita basuh
dikalikan 3 (untuk pembasuhan 3 kali) dan dikalikan 1 (untuk
pembasuhan 1 kali), maka jumlahnya 354 sama dengan jumlah hari
dalam 1 tahun dan jumlah tulang manusia.
21
22
B. SARAN
1. Dalam menjalankan shalat, hendaknya kita menjalankannya dengan
ikhlas dan senang hati, karena dengan hal itu kita akan lebih
merasakan manfaat dari shalat itu.
2. Dalam setiap gerakan shalat, jangan terlalu terburu-buru,
laksanakanlah tumaninah supaya manfaat dari setiap gerakan shalat
dapat lebih terasa.
3. Selalu bersyukur, atas semua yang telah Allah perintahkan, niscaya
semua ada hikma dan manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hasanudin,
Oan.
2007.
Mukjizat
Qultummedia.
23
Berwudhu.
Jakarta:
Husnan,
Djaelan,
dkk.
2009.
Islam
Integral
Membangun
Mulya.
2008.
Gerakan
Shalat
Mengandung
Terapi
dari
http://id.shvoong.com/books/guidance-self-
24