Anda di halaman 1dari 31

WRAP UP

Peserta Asuransi Jiwa

KELOMPOK B 15
KETUA

: Wisnuarto Sarwono 1102014282

SEKRETARIS: Yurri Kamala


ANGGOTA

1102014290

: 1. Wardhani Putri Pratiwi


2. Winda Afdilla.J
3. Wirayanto Natanegara A
4. Yonanda Alvino
5. Yongki Cappala Bakurru
6. Yuli Kurniasari
7. Yuliana Wahyuni

1102014279
1102014280
1102014281
1102014286
1102014287
1102014288
1102014289

Jl. Letjend. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510


Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21.42445

DAFTAR ISI :
Daftar Isi
Skenario
Kata Sulit
Branstorming Problem
Analisis Masalah
Hipotesa
Sasaran Belajar (Learning Object)
LO.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN GENERAL MEDICAL CHECK UP
LI.1.1. Memahami dan menjelaskan pengertian General Medical Check Up
LI.1.2. Memahami dan menjelaskan tujuan untuk melakukan GMC
LI.1.3. Memahami dan menjelaskan jenis-jenis dari General Medical Check
LI.1.4. Memahami dan menjelaskan prosedur General Medical Check Up
LI.1.5. Memahami dan menjelaskan keuntungan dan kerugian melakukan General
Medical Check Up

2
3
3
3
3
4
5
5
5
5
5
7
7

LO.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PROFIL LIPID DARAH


LI.2.1. Memahami dan menjelaskan lipid darah normal
LI.2.2. Memahami dan menjelaskan lipid darah abnormal
LI.2.3. Memahami dan menjelaskan struktur lipid darah
LI.2.4. Memahami dan menjelaskan pencegahan & penanganan lipid darah abnormal
LI.2.5. Memahami dan menjelaskan metabolism lipid darah

8
8
8
9
20
20

LO.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN POLA HIDUP SEHAT


LI.3.1. Memahami dan menjelaskan hubungan olah raga dan mengatur pola makanan
dalam lipid darah

26
26

LO.4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MAKANAN YANG HALAL DAN


THOYYIBAH MENURUT PANDANGAN ISLAM
LI.4.1. Memahami dan menjelaskan pengertian makanan yang halal dan thoyyibah
LI.4.2. Memahami dan menjelaskan dalil tentang makanan yang halal dan thoyyibah
LI.4.3. Memahami dan menjelaskan syarat makanan yang halal dan thoyyibah

26
26
27
28

Kesimpulan

28

Daftar Pustaka

29

SKENARIO
Peserta Asuransi Jiwa
Bapak Fulan, 48 tahun berencana akan menjadi nasabah suatu perusahaan asuransi
jiwa multinasional. Perusahaan asuransi mewajibkannya untuk mengikuti General Medical
Check Up. Dari hasil pemeriksaan diketahui, secara umum kesehatan bapak Fulan baik
kecuali nilai profil lipid darah yang berada di atas normal. Dokter menyarankan agar bapak
Fulan rajin berolah raga, mengatur pola makan dan mengkonsumsi makanan yang halah dan
thoyyibah.
KATA SULIT
1. General Medical Check Up
2. Nilai profil lipid darah
3. Halal dan Toyyibbah
4. Pola makan
`
5. Perusahaan Asuransi Jiwa

: Program pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk


mengetahui kondisi kesehatan serta mendiagnosis dan
mendeteksi dini gejala yang ditemukan.
: Tes darah untuk mengukur kolesterol total HDL, LDL,
dan Trigliserol.
: Makanan yang jika dimakan, mendatangkan kebaikan.
: Cara mengkonsumsi makanan dengan baik.
: Perusahaan yang mengurus tentang kesehatan.

BRAINSTORMING PROBLEM
1. Apa saja hadist dan Al-Quran yang membahas tentang makanan yang halal dan
Toyyibbah?
2. Bagaimana cara memeriksa nilai profil lipid darah?
3. Apa yang dimaksud dengan lipid?
4. Apa saja penyakit yang bisa terdeteksi dalam GMC?
5. Apa saja rangkaian pemeriksaan GMC?
6. Apa syarat dari GMC?
7. Bagaimana nilai profil lipid dapat dikatakan normal & abnormal?
8. Apakah alasan dilaksanakannya GMC?
9. Bagaimana penanganan pada nilai profil lipid darah yang tinggi?
10. Apa saja resiko yang dihadapi jika tidak melakukan GMC?
11. Apa saja yang termasuk makanan halal & toyyibbah?
12. Bagaimana pola makan yang baik?
ANALISIS MASALAH
1. Al-Maidah ayat 3
Al-Maidah ayat 88
Al-Baqarah ayat 168
Abasa ayat 24
2. Cek darah
3. Lipid adalah kelompok molekul organik heterogen yang tidak larut dalam air, atau
hidrofobik, yang dapat di ekstrasi dari jaringan oleh pelarut non polar.

4. Yang termasuk penyakit degeneratif. Seperti tekanan darah tinggi,stroke, diabetes,


kanker, kelainan pada liver dan jantung.
5. Rangkaian pemeriksaan GMC yaitu
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik : pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, frekuensi pernafasan,
dan suhu badan.
- Pemeriksaan lanjutan : cek darah rutin, rontgen (LDL, Kolesterol, HDL, TG)
- Konsultasi dokter
6. Syarat dari GMC : harus berpuasa sekitar 8-10 jam, istirahat 30 menit sebelum GMC,
tidak ada kegiatan fisik sebelum GMC , usia diatas 25 tahun.
7. Pada bayi : 90-130 Mg/dl
Pada anak-anak 130-170 Mg/dl
Pada dewasa 200 Mg/dl
8. Membantu mendeteksi dini adanya penyakit dalam tubuh, baik dari gaya hidup, pola
makan atau faktor genetik.
9. Berolahraga, mengatur pola makan, dan makan- makanan yang halal dan toyyibbah.
10.
Resiko : tidak bisa mengetahui penyakit secara dini, biaya pengobatan akan
lebih mahal, akan lebih lanjut menyebabkan kematian.
11.
- Didapat dengan cara yang halal, bukan bangkai, hewan buas yang bertaring,
dan babi.
-Dimulai dengan mengucapkan bismillah
-Makanan yang tidak menyebabkan kemudharatan tubuh.
12. sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG) setiap orang membutuhkan kurang lebih
2000 kalori/hari untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
HIPOTESA
General Medical Check Up adalah program pemeriksaan yang bertujuan untuk
mengetahui kondisi kesehatan serta mendiagnosis dan mendeteksi dini gejala yang
ditemukan. Salah satu tujuannya untuk mengetahui nilai profil lipid darah. Syaratnya berupa
diatas umur 25 tahun,berpuasa 10 jam sebelum melakukan pemeriksaan dan beristirahat yang
cukup. Jika hasil pemeriksaan GMC menunjukkan nilai profil lipid darah abnormal, maka
disarankan agar pasien berolahraga secara teratur dan mengatur pola makan.

SASARAN BELAJAR

LO.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN GENERAL MEDICAL CHECK UP


1.1 Pengertian General Medical Check Up
GMC (General Medical Check Up) merupakan pemeriksaan minimal lengkap, yang harus
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit. General medical Check Up
salah satu cara kita menjaga kesehatan diri dan merupakan salah satu investasi dalam hal
kesehatan.
Menurut website Rumah Sakit Medistra, general medical check up adalah prevensi yang
dapat dilakukan untuk menghindari kekecewaan dan kerugian yangdisebabkan oleh gangguan
kesehatan yang mendadak.
Sedangkan menurut website prodia, general medical check up adalah pemeriksaan
minimal lengkap, yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau
penyakit.
1.2 Tujuan untuk melakukan GMC
a Dapat mengetahui status kesehatan apabila ada penyakit yang dapat di deteksi
sedini mungkin.
b

Bisa untuk memantau perjalanan penyakit yang diderita pasien.

Mencegah timbulnya penyakit dan komplikasi.

Mengatasi penyakit sedini mungkin

Memperpanjang usia harapan hidup dan menghemat biaya pengobatan.

Beberapa penyakit masa kini yang banyak dijumpai dan potensi membahayakan
dapat didetekdi dengan GMS diantaranya yaitu :
a. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
b. Diabetes Melitus (DM)
c.

Hiperlipidemia

d.

Hiperurucemia (Penyakit Rematik Asam Urat/Gout)

e.

Penyakit Darah (Anemia dan Leukemia)

f.

Penyakit Hati dan Kandungan Empedu (Hepatitis, Sirosis Hati, Kanker hati, Dll)

g.

Penyakit Ginjal (Infeksi,Kebocoran dan Gagal Ginjal)

h. Penyakit Paru (TBC,Infeksi lain dan Tumor)

1.3 Jenis Jenis dari general Medical Check Up


Panel check up
Untuk mengetahui keadaan metabolisme tubuh dan mendeteksi kelainan pada
metabolisme tubuh. Contoh : hematologi rutin, cek urine rutin, feses rutin, bilirubin total.
1

Panel uji saring anemia


Mendeteksi kemungkinam adanya kekurangan sel darah merah dalam tubuh
(anemia). Contoh : pemeriksaan hemoglobin, eritrosit, hapusan darah tepi, retikulosit.

Panel resiko trombosis (genetik)


Mendekteksi adanya kelainan herediter atau bawaan yang dapat
mengakibatkan gangguan atau meningkatkan resiko terjadinya gangguan.Trombosis :
faktor pembeku darah yg dpt meningkatkan resiko penyakit jantung. Contoh :
pemeriksaan protein C, protein S, fibrinogen. Terdapat juga trombosis (dapatan) yang
bisa mengakibatkan keguguran. Contoh : pemeriksaan LDL total, trigliserida,
kolestrol total, HDL total.

Panel diabetes melitus


Untuk mengetahui pasien mengidap penyakit diabetes atau tidak serta
mengecek kepatuhan penderita dalam menjalankan terapi. Contoh: pemeriksaan puasa
glukosa, urine, kolesterol HDL, LDL, dan Trigliserida

Panel resiko penyakit jantung koroner


Mendeteksi resiko terkena penyakit jantung koroner. Contoh: pemeriksaan
kolesterol total HDL dan LDL.

Panel ammornhea
Memastikan penyebab infertilitas wanita , kelainan pada organ reproduksi
Contoh: papsmir , USG, monografi.

Panel kesuburan laki-laki


Memastikan penyebab infertilisasi pria, dan mendeteksi jika ada kelainan pada
fisiologi organ reproduksinya. Contoh: pemeriksaan hormon LH, FSH, prolactin,
testosteron.

Panel uji saring tumor


Mendeteksi adanya eesiko terkena penyakit kanker tertentu. Contoh:
pemeriksaan AFP, Hb spesifik, kanker prostat pria, kanker serviks wanita.

Panel uji saring alergi


Mendeteksi kemungkinan adanya alergi. Contoh : pemeriksaan igE total,
jumlah eosinofil, feses rutin.

10

Pemeriksaan Urine Rutin


Pemeriksaan ini dapat mendiagnosis kelainan ginjal termasuk infeksi saluran
kemih, serta penyakit metabolic atau sistemik. Pemeriksaan ini meliputi kimia (berat
jenis, pH, leukosit esterase, nitrit, albumin, glukosa, keton,bilirubin,darah),
maksroskopis (eritrosit, leukosit, slinder, epitel sel, bakteri, kristal), dan makroskopis
(warna dan kerjernihan).

11

Pemeriksaan Feses Rutin


Pemeriksaan ini biasanya mendiagnosis adanya penyakit kelainan pada traktus
gastrointestinal seperti diare,infeksi parasite, pendarahan gasntointestinal, ulkus
peptikum, karsinoma dan sindroma malabsorbsi. Pemeriksaan ini meliputi kimia

(Pemeriksaan darah, urobilin,urobilinogen, dan bilirubin), mikroskopis (pemeriksaan


jika adanya protozoa, telur cacing,leukosit,eritrosit,epitel Kristal, makrofag, sel ragi,
dan jamur), makroskopis (jumlah, warna, bau, lender,nanah, dan jika adanya sisa
makanan).
12

Pemeriksaan Darah Lengkap


Pemeriksaan ini biasanya disarankan kepada pasien yang dating ke suatu
Rumah Sakit yang disertai dengan dengan penyakit klinis tertentu yang memerlukan
pemeriksaan lanjutan.Pemeriksaan ini berguna untuk penilaian dasar dari komponen
sel darah. Pemeriksaan darah lengkap meliputi : Pemeriksaan hemoglobin, hematocrit,
leukosit, eritrosit, indeks eritrosit, laju endap darah, hitung jenis leukosit, platelet
distribution width, red cell distribution width, Hemoglobin, dan laju endap.

13

Pemeriksaan faal/fungsi hati\


Meliputi: SGOT, SGPT, kolinesterase, AFP, protein tubuh.

14

Pemeriksaan kadar gula


Meliputi: gula darah puasa, gula darah waktu, gula darah setelah makan, gula darah
2 jam setelah puasa, puasa glukosa, urin, lemak.

15

Pemeriksaan faal ginjal


Meliputi: ureum, kreatinin, asam urat.

1.4 Prosedur General Medical Check Up


1

Wawancara / anamnesa
Wawancara atau Anamnesa dilakukan untuk mengetahui riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit yang pernah di derita sebelumnya dan riwayat
penyakit dalam keluarga.

Pemeriksaan Fisik
Pemriksaan fisik di lakukan mulai dari mengetahui vital sign (tensi, nadi,
pernafasan serta suhu tubuh), di lanjutkan dengan memeriksa tubuh yang
dilakukan sesuai dengan prosedur fisik diagnostic.

3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan tujuan untuk menentukan prognosis
atau memprediksikan perjalanan penyakit. Pemeriksaan laboratorium yang perlu
dilakukan untuk General Medical Check Up, hematologi rutin, urine rutin, faeces
rutin, glucose puasa, profil lemak, tes fungsi hati, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal
dan asam urat.

4. Pemeriksaan penunjang lain seperti foto Rontgen, EKG, dll

1.5 Keuntungn dan kerugian melakukan General Medical Check Up.


Dengan melakukan medical check up secara rutin keuntungan yang dapat kita dapatkan
seperti :
a. Mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan kita saat itu.
b. Apabila ada masalah yang ditemukan dapat segera ditangani.
c. Dapat mencegah agar komplikasi atau hal8hal yang lebih berat tidak terjadi
d. Kita dapat membandingkan status kesehatan kita sekarang dengan sebelumnya,
apakah terjadi peningkatan atau penurunan.
e. Bia hasilnya normal : hati senang, pikiran senang, tubuh semakin bugar dan
produktivitas meningkat
f. Bila hasilnya kelaian : diagnosis dapat di pastikan, pengobatan dapat dilakukan
dengan cepat dan tepat segera di atasi
Dengan tidak melakukan Medical Check Up kerugian yang kita dapatkan adalah :
- Kelainan yang ada tidak dapat diketahui secara dini.
- Saat muncul keluhan, penyakit telah mencapai tahap lanjut, pengobatan sulit dan
perlu biaya lebih tinggi.

LO.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PROFIL LIPID DARAH


2.1 Lipid darah normal
Nilai kolesterol dalam darah untuk dewasa sampai dengan 200 mg/dl (200 240
mg/dl masuk dalam resiko sedang, lebih dari 240 mg/dl resiko tinggi jantung koroner),
sedangkan untuk bayi 90 130 mg/dl dan anak 130-170 mg/dl . (lebih dari 185 mg/dl resiko
tinggi)
2.2 Lipid darah abnormal
Lemak adalah zat yang kaya energi yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk
proses metabolisme tubuh. Hiperlipidemia adalah tingginya kadar lemak. Kadar lemak yang
abnormal dalam sirkulasi darah biasanya menyebabkan resiko terjadinya aterosklerosis dan
penyakit arteri koroner atau penyakit arteri karotis. Penyakit ini meningkat pada seseorang
yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Adanya kadar kolesterol yang berlebih dalam pembuluh darah akan membuat
endapan/lempengan yang akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah. Peningkatan
kolesterol juga dapat menyebabkan aterosklerosis. Untuk nilai kolesterol untuk dewasa
melebihi 240 mg/dl maka akan terkena resiko tinggi penyakit jantung koroner, begitupun
dengan nilai HDL jika perempuan dan laki-laki kurang dari 35 mg/dl maka akan terkena
resiko tinggi penyakit jantung koroner,
Dislipidemia yaitu kadar lemak yang abnormal, yang ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL, penurunan kadar kolesterol HDL merupakan
awal terjadinya plak aterosklerosis. LDL merupakan kolesterol jahat karena dapat menyusup
ke dinding pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya plak. Guguran plak aterosklerosis
meninggalkan luka pada dinding pembuluh darah, sehingga untuk menutup luka itu,
fibrinogen harus diubah menjadi benang-benang fibrin. Peningkatan kadar fibrinogen
merupakan salah satu faktor resiko stroke dan penyakit jantung koroner.
Kadar trigliserida yang sangat tinggi sampai 800 mg/dl atau lebih bisa menyebabkan
pembesaran hati dan limpa.

Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak :


Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
Diet kaya lemak
Kurang melakukan olahraga
Mengkonsumsi alcohol
Merokok
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

2.3 Struktur Lipid Darah


Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal
rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur
seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis
seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan"
biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid
dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asil lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid,
sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil);
serta lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).

Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid
juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya
(termasuk tri-,di-,dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol
seperti kolesterol.
Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan
membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh
melalui makanan.
-Pengertian Lipid dan Klasifikasi Lipid
Istilah lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak yang
umum dikenal di dalam makanan, malam, fosfolipida, sterol dan ikatan lain sejenis yang

terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia. Lipida mempunyai sifat yang sama, yaitu
larut dalam pelarut nonpolar seperti etanol,eter, kloroform dan benzana. Secara umum lipida
dapat dibagi dalam beberapa kelompk yaitu:
A.Lipid Sederhana
Trigliserida
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah
gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.

1.Lilin/Malam

Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak dengan alkohol bukan
gliserol. Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat dan alkoholnya mempunyai atom C
sebanyak 26-34. contohnya adalah mirisil palmitat. (Suharsono Martoharsono, 53).
Pada umunya malam merupakan ester asam lemah dengan alkohol allifatik
bermolekul besar, dan asamnya mempunyai jumlah karbon berkisar antara C 25 sampai C35.
(Purwo Arbianto, 54)
Jika melihat definisi ini maka dapat dikatakan bahwa proses terjadinya lilin adalah
merupakan suatu proses esterifikasi antara asam lemak dan alkohol berantai panjang.
2. Lemak
Terbentuk dari asam lemak dengan gliserol.
B. Lipid Kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Jika melihat
definisi ini maka lipid kompleks dapat dikelompokan menjadi:
a. Fosfolid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.
1. Glisero fosfolipid
1. Asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol
Penting sebagai perantara dalam sintesis triasilgliserol dan fosfolipid, ditemukan
sedikit dalam jaringan.

2. Fosfatidilkolin (lesitin)
Lesitin mengandung asam lemak, gliserol, asam fosfat dan kolin. Lesitin tersebar luas
dalam sel-sel tubuh dan mempunyai tugas metabolik dan struktur misal dalam membran.
Dipalmitil lesitin adalah zat yang sangat efektif untuk mencegah perlengketan permukaan
dalam paru-paru yang disebabkan tegangan permukaan. Tidak adanya dipalmitil lesitin pada
paru-paru bayi prematur menyebabkan gangguan pernafasan.

3. Fosfatidiletanolamin (sefalin)
Sefalin berbeda dari lesitin hanya pada penggantian kolin oleh etanolamin.

4. Fosfatidilinositol

5. Fosfatidilserin
Fosfatidilserin mengandung asam amino serin, sebagai pengganti etanolamin.

6. Lisofosfolipid
Adalah fosfoasilgliserol yang mengandung hanya satu radikal asil, misalnya lisolesitin.

7. Plasmalogen
Senyawa ini merupakan 10% fosfolipid otak dan otot. Secara struktural plasmalogen
menyamai fosfatidiletanolamin tetapi mempunyai ikatan eter pada posisi karbon C1 sebagai
pengganti ikatan ester. Radikal alkil merupakan alkohol tidak jenuh.

2. Sfingofosfolipid
1. Sfingomielin

Sfingomielin ditemukan dalam jumlah besar dalam otak dan jaringan syaraf. Pada
hidrolisis sfingomielin menghasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin dan amino alkohol
kompleks yaitu sfingosin.Tidak terdapat gliserol. Kombinasi sfingosin dan asam lemak
disebut seramida, struktur yang juga ditemukan pada glikolipid.
b. Glikolipid
Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula
sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah istilah glikolipid biasanya
dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung fosfor. Glikolipid
dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan sering dimakan gliserida atau sebagai
spingolipida.
c. Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan molekul gliserida dan protein yang disintesis di
dalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagian dari lipoprotein adalah protein dan
selebihnya adalah lipida. Lipoprotein mempunyai fungsi mengangkut lipida di dalam plasma
ke jaringan-jaringan yang membutuhkannya sebagai sumber energy, sebagai komponen
membrane sel atau sebagai prekursormetabolit aktif.

Pencernaan, Absorpsi, Transportasi, dan Metabolisme Lipid


Sebagian besar lemak pada makanan yang terdiri dari trigliserida/ trigliserol harus
dipecah terlebih dahulu untuk mempermudah proses reabsorpsi dalam tubuh. Pada sebagian
orang dewasa lemak dapat dicerna secara efisien hingga 95% dari yang dikonsumsi. Lemak
yang tidak bermuatan listrik sehingga bersifat netral dan hidrifobik. Bila dicampur dengan
air, lemak akan memisah.
Pada enzim, sebaliknya mempunyai bagian-bagian yang bermuatan positif dan
negative. Oleh karena itu enzim bersifat hidrofilik, yaitu dapat bercampur baik dengan air
yang bersifat polar. Agar lemak dapat bercampur baik dengan air, dan enzim dapat bekerja
untuk mencerna lemak, terlebih dahulu harus mengalami proses emulsifikasi.
Emulsifikasi adalah proses dimana terjadi pengikatan lemak oleh garam empedu
sehingga nantinya dalam bentuk emulsi ini dapat mempermudah proses penyerapan dan
pencernaannnya. Emulsi lemak terjadi di dalam usus halus dengan bantuan garam empedu.
Pada waktu lemak memasuki usus halus, hormone kolesitokinin memberi isyarat kepada
kantong empedu untuk mengeluarkan cairan empedu. Cairan empedu terdapat sebagai asam
empedu dan garam empedu. Asam empedu dibuat oleh hati dari kolesterol untuk kemudian
disimpan di dalam kantung empedu hingga saat diperlukan. Pada salah satu ujung molekul
asam empedu terdapat rantai samping yang terdiri atas asam amino yang menarik air,
sedangkan pada ujung lainnya terdapat sterol yang menarik lemak.
Demikianlah asam empedu dapat menarik molekul lemak yang sudah dipecah
menjadi bagian-bagian kecil ini ke dalam cairan tubuh. Enzim lipase yang bersal dari dinding
usus halus dan pancreas kemudian mencrnakan lemak dalam bentuk emulsi ini.
Pencernaan lemak (trigliserida) sebagian besar dilakukan du dalam usus halus. Enzim
utama yang berperan dalam pencernaan lemak ini adalah enzim lipase. Lipase sebagian besar
dibentuk oleh pancreas dan selebihnya oleh didnding usus halus. Hampir separo dari
trigliserida berasal dari makanan dihidrolisis secara sempurna oleh enzim ini menjadi asam
lemak dan gliserol. Selebihnya dipecah menjadi digliserida, monodigliserida dan asam lemak.
Fosfolipid dicernakan oleh enzim fosfolipase yang dikeluarkan oleh pancreas dengan cara
yang sama. Hasil pencernaan ini adalah dua asam lemak dan lisofosfogliserid. Ester
kolesterol dihidrolisis oleh enzim kolesterol esterase yang dikeluarkan oleh pancreas.

Tebel ringkasan proses pencernaan lipid


No Saluran Pencernaan
1
Mulut

Proses pencernaan
Mengunyah, mencampur denganair ludah dan ditelan. Kelenjar

2
3

ludah mengeluarkan enzim lipase lingual


Tidak ada pencernaan
Lipase lingual dalm jumlah terbatas memulai hidrlolisis

Esophagus
Lambung

trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak. Lemak susu


lebih banyak dihidrolisis. Lipase lambung menghidrolisis
4

Usus halus

dalam jumlah terbatas.


Bahan empedu mengemulsi lemak. Lipase berasal dari pancreas
dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk
emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol dan asam
lemak. Fosfolipase berasal dari pancreas menghidrolisis
fosfolipida menjadi asam lemak dan lisofogliserida. Kolesterol

Usu besar

sterase berasal dari pancreas menghidrolisis ester kolesterol.


Sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat
makanan, dikeluarkan melalui feses.

Absorpsi dan transportasi lemak. Absorpsi lipida terutama terjadi dalam jejunum,
hasil pencernaan lipida diabsorpsi dalam membrane mukosa usus halus dengan cara difusi
pasif. Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara :
1

Kehadiran protein pengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak yang
memasuki sel.

Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida, yaitu produk utama


penccernaan yang melintasi mukosa usus halus. Sebelum diabsorpsi kolesterol
mengalami esterifikasi kembali dikatalis oleh asetil-Koenzim A dan kolesterol
asetiltransferase. Pembentukan enzim-enzim ini dipengaruhi oleh konsentrasi tinggi
kolesterol makanan.
Sebagian besar hasil pencernaan lemak berupa monogliserida dan asam lemak rantai

panjang (C12 atau lebih) didalam membrane mukosa usu diubah kembali menjadi trigliserida.
Asam lemak rantai pendek dan sedang diabsorpsi langsung ke dalam vena porta dan dibawa
ke hati untuk segera dioksidasi.oleh kareana itu asam-asam lemak ini tidak mempengaruhi
kadar lemak plasma dan tidak disimpan dalam jaringan.

Trigliserida dan lipida besar lainnya (kolesterol dan fosfolipid) yang terbentuk di dalam
usus halus dikemas untuk diabsorpsi secara aktif dan ditransportasi oleh darah. Bahan
bahan ini bergabung dengan protein-protein khusus dan membentuk alat angkut lipid yang
dinamakan lipoprotein.

Tubuh membentuk empat jenis lipoprotein yaitu :


1.Kilomikron
Kilomikoron adalah lipoprotein paling besar dan mempunyai densitas paling rendah
kilomikron mengangkut lipida berasal makanan dari saluran cerna ke seluruh tumbuh. Lipida
yang diangkut terutama trigliserida.
Hasil pencemaran lipid
Griserol
Asam lemak rantai pendek
Asam lemak rantai menengah

Absorsi
Diserap langsung ke dalam darah

Asam lemak rantai panjang


Monogliserida

Diubah menjadi trisgliserida


di dalam sel-sel usus halus

Trigliserial
Kolestrol
Fosfolipida

Membentuk kilomikron, masuk


ke dalam limfe, kemudian ke
dalam aliran darah

Kilomikron merupakan tetesan besar lipida berupa trigliserida, dan fosfolipida dengan
sedikit protein (terutama berupa apolipoprotein A dan B) yang membentuk selaput pada
permukaannya. Selaput di sekeliling kilomikron ini memungkinkan lipida di dalamnya
mengembang secara bebas di dalam aliran darah.
Kilomikron pada dasarnya mengemulsi lemak sebelum masuk ke dalam aliran darah.
Proses ini seperti kegiatan lesitin dan asam lemak dalam usus halus dalam upaya

mengemulasi lemak makanan selama pencernaan. Perbedaannya adalah bahwa dalam


pencernaan yang mengelilingi tetesan lemak adalah air, sedangkan pada kilomikron, lemak
dikelilingi oleh protein, kolesterol, dan fosfolipida.
Dalam aliran darah trigliserida yang ada pada kilomikron dipecah menjadi gliserol
dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein. Sebagian besar asam lemak yang terbentuk di
dalam tubuh diabsorpsi oleh sel-sel otot, lemak dan sel - sel lain. Asam lemak ini dapat
langsung digunakan sebagai zat energy atau diubah kembali menjadi trigliserida. Sel-sel otot
cenderung menggunakannya sebagai zat energy, sedangkan sel lemak menyimpannya sebagai
trigliserida.
2.Very low density lipoprotein (VLDL)
Di dalam hati lipida dipersiapkan menjadi lipoprotein sehingga dapat diangkut
melalui a;liran darah. Lipoprotein

yang dibentuk dalam hati ini adalah VLDL, yaitu

lipoprotein dengan densitas sangat rendah yang terutama terdiri atas trigliserida. Bila VLDL
meninggalkan hati, lipoprotein lipase kembali bekerja dengan memecah trigliserida yang ada
pada VLDL. VLDL kemudian mengankat kolesterol yang ada pada lipoprotein lain dalam
sirkulasi darah. Dengan berkurangnya trigliserida, VLDL bertambah berat dan menjadi LDL
(Low Density Lipoprotein), yaitu lipoprotein dengan densitas rendah.
3.Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL yang terutama terdiri atas kolesterol bersilkulasi dalam tubuh dan dibawa ke selsel otot, lemak, dan sel-sel lainya. Trigliserida akan diperlakukan sama dengan yang terjadi
pada kilomikron dan VLDL. Kolesterol dan fosfolipida akan digunaka untuk membuat
membrane sel, hormone-hormon atau ikatan lain, atau disimpan. Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi.
Pembentukan LDL oleh reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol
darah. Disamping itu dalam pembuluh darah terdapat sel-sel .perusak yang dapat merusak
LDL. Melalui jalur sel-sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL dioksidasi,
sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah. Kolesterol yang banyak terdapat
dalam LDL akan menumouk pada sel-sel perusak. Bila hal ini terjadi selama bertahun-tahun,
kolesterol akan menumpuk pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan
bercampur dengan protein dan ditutup oleh sel-sel otot dan kalsium. Hal inilah yang
kemudian dapat berkembang menjadi aterosklerosis. Pengatur utama kadar kolesterol dalam
darah adalah hati, karena sebagian besar (50-70 %) reseptor LDL terdapat didalam hati.

4.High Density Lipoprotein (HDL)


Bila sel-sel lemak membebaskan gliserol dan asam lemak, kemungkinan kolesterol
dan fosfolipid akan dikembalikan pula kedalam aliran darah. Hati dan usus halus akan
memproduksi HDL (lipoprotein dengan densitas tinggi) yang masuk kedalam aliran darah.
HDL menyerahkan kolesterol ke lipoprotein lain untuk diangkut kembali kehati guna
diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Nilai LDL dan HDL mempunyai implikasi
terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. Nilai LDL yang tinggi dikaitkan denga
resiko tinggi terhadap serangan jantung. Sebaliknya HDL tinggi dikaitakan dengan resiko
rendah.
Oleh sebab itu, LDL dikatakan sebagai kolesterol jahat sedangkan HDL dikatakan
kolesterol baik. Bagian dalam dari lipoprotein terdiri dari trigliseridan dan kolesterol yang
diselubungi fosfolipida. Protein berada didekat ujung luar fosfolipida menutup struktur
lipoprotein. Penyusunan molekul yang bersifat hidrofobik dibagian dalam dan molekul
hodrofilik dibagian luar memungkinkan lipida diangkut melauli cairan darah.
Komposisi Lipoprotein
No
.
1.
2.
3.
4.

Lipoprotein
Kilomikron
VLDL
LDL
HDL

Trigliserida

Kolesterol

Fosfolipida

Protein

%
80-90
55-65
10
5

%
2-7
10-15
45
20

%
3-6
15-20
22
30

%
1-2
5-10
25
45-50

- Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:


1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke
dalam darah.
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah.
C. Turunan Lipid (Derivat Lipid)
Derivat lipid adalah semua senyawa yang dihasilkan pada hidrolisis lipid sederhana
dan lipid majemuk yang masih mempunyai sifat-sifat seperti lemak. Sehingga derivat lipid
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
A.Asam lemak
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat berderajat tinggi
(rantai C lebih dari 6). Asam lemak dibedakan menuru jumlah karbon yang dikandungnya
yaitu asam lemak rantai pendek(kurang dari 6), asam lemak rantai sedang (8-12), asam lemak
rantai panjang (14-18) dan rantai sangant panjang (lebih dari 20). Adapun rumus umum dari
asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengingat semua hydrogen yang
dapat diikatnya dinamakan asam lemak jenuh.
Asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana diikat
tambahkan dengan dengan atom hydrogen disebut dengan asam lemak tidak jenuh. Asam
lemak tak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap disebut dengan asam lemak tak jenuh
tunggal. Asam lemak tak jenuh yang mengandung lebih dari satu ikatan rangkap disebut
dengan asam lemak tak jenuh ganda.
B.Terpen
Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh
tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuolaselnya. Senyawa dasar terpen
merupakan satuan C5 disebut isoprene.
Table 1.1 Turunan lipid

C.
er
d

Jumlah
atom
karbon

St
oi

Nama
Trivial

Sistematik

Rumus
umum/molekul

Asam asetat

Asam binoat

CH3(CH2)COOH

Asam butirat

Asam tetranoat

CH3(CH2)2COOH

Asam kaproat

Asam hekdanoat

CH3(CH2)4COOH

Asam kaprilat

Asam oktanoat

CH3(CH2)6COOH

10

Asam kaprat

Asam dekanoat

CH3(CH2)8COOH

12

Asam laurat

Asam dodekanoat

CH3(CH2)10COOH

14

Asam miristat

Asam tetradekanoat

CH3(CH2)12COOH

16

Asam palmitat

Asam heksadekanoat

CH3(CH2)14COOH

18

Asam stearat

Asam oktadekanoat

CH3(CH2)16COOH

20

Asam arakidat

Asam eiokosnoat

CH3(CH2)18COOH

Suatu steroid adalah senyawa yang mengandung system cincin berikut yaitu tiga
cincin 6 dan 1 cincin 5. Steroid yang banyak terdapat dalam kehidupan adalah sterol, suatu
alkohol yang berintikan perhidroksisiklopentano fenantren. Contohnya adalah kolesterol yang
banyak terdapat dalam otak, system saraf, membrane dan lain-lain. Dalam tanaman terdapat
fitosterol, misalnya stigmasterol dan sitostrol.Mikosterol adalah sterol yang terdapat dalam
jamur dan ragi. Misalnya elgosterol yang merupakan bahan baku vitamin D.
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan
progesteron.

Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme
karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan
sebagainya.
D. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Lemak
a. Obesitas
Obesitas yaitu suatu kondisi yang dicirikan oleh kelebihan lemak tubuh. Kelebihan lemak
pada laki-laki didefinisikan sebagai level lemak tubuh lebih dari 20% dari berat total dan
untuk wanita lebih dari 25% dari total berat badan. Penyebab obesitas, jelas Endang,
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu pertama, suatu asupan makanan berlebih. Dua, rendahnya
pengeluaran energi basal, dan ketiga, kurangnya aktivitas fisik. Terjadinya obesitas karena
adanya ketidakseimbangan antara asupan energi dan energi yang dikeluarkan atau digunakan
untuk beraktivitas.
b. Hiperlipidemia
Yang dimakud dengan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan
kadar lipid/lemak darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan
pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan,
kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah
jaringan kulit).
2. Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu,
misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal.
Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang). Ada juga obat-obatan yang
menyebabkan gangguan metabolisme lemak, seperti : Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral
(Estrogen, Gestagen).
Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung
koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus, gangguan tiroid,
penyakit hepar & penyakit ginjal. Yang paling sering adalah resiko terkena penyakit jantung.
Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung. Kolesterol
yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan meningkatnya resiko.
kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya
resiko dan menguntungkan.
Lalu, apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit
jantung atau stroke, masih belum jelas. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap
abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya

aterosklerosis maupun penyakit jantung koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai
lebih dari 800 mg/dl) bisa menyebabkan pankreatitis (gangguan pada organ pankreas).
Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui hati. Bila terlalu
banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam
darah bisa berlebih (disebut hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar kolesterol dalam darah
akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak
atau ateroma (sumber utama plak berasal dari LDL-Kolesterol. Sedangkan HDL membawa
kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi penumpukan kolesterol di
dalam dinding pembuluh darah). Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung
sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu penebalan
pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri.
Kejadian ini disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi
kolesterol dan zat lemak lainnya). Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan
pada dinding arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yang terbentuk
semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang
dapat menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut.
Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suplai zat-zat
penting seperti oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung. Bila mengenai arteri
koronaria yang berfungsi mensuplai darah ke otot jantung (istilah medisnya miokardium),
maka suplai darah jadi berkurang dan menyebabkan kematian di daerah tersebut (disebut
sebagai infark miokard).
Konsekuensinya adalah terjadinya serangan jantung dan menyebabkan timbulnya
gejala berupa nyeri dada yang hebat (dikenal sebagai angina pectoris). Keadaan ini yang
disebut sebagai Penyakit Jantung Koroner (PJK).

2.4 Pencegahan dan penanganan lipid darah abnormal


-Pencegahan:
1. Melakukan olahraga secara teratur
2. Makan makanan yang bergizi dan sehat
3.jangan stress
-Penanganan:
1.Mengikuti saran dokter
2.Diet sehat
3.Berolahraga
4.Jangan makan makanan yang mengandung banyak kolesterol.
2.5 Metabolisme lipid darah
Metabolisme lemak dimulai dengan proses hidrolisis lemak (trigliserida) dari pangan
yang dikonsumsi oleh enzim lipase (dari pancreas), menghasilkan monogliserida, asam-asam
lemak bebas dan gliserol. Gliserol diserap usus dan ditransportasikan melalui saluran darah

ke hati. Selanjutnya gliserol tersebut dimetabolisasi seperti karbohidrat untuk membentuk


asam piruvat. Tergantung dari kebutuhan tubuh, piruvat tersebut selanjutnya dioksidasi
mengasilkan energy, atau disintesis menjadi glukosa.
Untuk asamasam lemak (berantai panjang) dan monogliserida ( dari asam lemak
rantai panjang), senyawa tersebut diserap dari lumen usus halus dire-sintesis lagi menjadi
trigliserida, yang kemudian digabungkan dengan protein membentuk khilomikron. Asam
lemak rantai pendek dan medium akan diserap oleh usus dan langsung ditransportasikan
melalui saluran darah ke hati tanpa melalui pembentukan khilomikron. Fosfolipida dan
kolesterol yang berasal dari pangan yang dikonsumsi juga akan digabungkan dalam
kilomikron dan ditransportasikan sama halnya seperti trigliserida. Sebelum sampai ke hati
trigliserida dari kilomikron dapat juga digunakan oleh jaringan otot atau jaringan lain atau
disimpan dalam jaringan adipose.
Lemak (trigliserida) yang berasal dari kilomikron yang ditransportasikan oleh hati (dalam
bentuk VLDL) digunakan oleh sel-sel jaringan tubuh untuk berbagai macam keperluan, yaitu:
a. Sebagai sumber energy
b. Sebagai cadangan energy (disimpan sebagai trigliserida dalam jaringan adipose)
c. Digabungkan ke dalam struktur sel (misalnya membrane sel)
d. Digunakan untuk sintesis senyawa tubuh yang esensial (vitamin, enzim, hormone, dll)
Asam lemak dalam hati dapat dimetabolisme sebagai berikut :
a. Disimpan sebagai lemak (trigliserida) di dalam hati.
b. Dioksidasi melalui jalur beta-oksidasi menghasilkan asetil koA, kemudian dioksidasi
sempurna menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) serta energy (ATP)
c. Apabila oksidasi tidak berjalan sempurna akan dihasilkan ketone bodies dan akan
terdapat dalam darah
d. Asetil KoA dapat disintesis menjadi kolesterol di dalam hati, yang selanjutnya dapat
diubah menjadi asam empedu atau hormone steroid
e. Diubah menjadi lipoprotein (VLDL), kemudian berada dalam plasma darah untuk
ditransportasikan dan
f. Dikeluarkan dari hati sebagai asam lemak bebas dan masuk ke dalam darah.

Adapun metabolisme lemak di dalam tubuh. Di dalam sel-sel hati dan jaringan
adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol.Selanjutnya asamasam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses
pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan
energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak
jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke
jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol.Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan
energi jangka panjang.Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat
barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah
cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Asetil-KoA yang dibentuk oleh oksidasi- dapat mengalami beberapa proses :
Seperti asetil-KoA yang berasal dari glikolisis, dan senyawa ini dioksidasi menjadi
CO2+H2O melalui siklus asam sitrat.
Menjadi prekursor untuk membentuk kolestrol dan steroid lain.
Di hati, senyawa ini digunakan untuk membentuk badan keton (asetoasetat dan 3hidroksibutirat) yang merupakan bahan bakar penting pada keadaan puasa lama
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein,
asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan
energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami
lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA.Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol.Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid.Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi
menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik.Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

Ketogenesis diatur 3 tahap penting :

1) Ketosis tidak terjadi in vivo.kecuali jika terjadi peningkatan kadar asam lemak dalam
darah yang berasal dari lipolisis triasilgliserol di jaringan adiposa. Asam lemak adalah
prekursor badan keton di hati.Hati, baik dalam keadaan kenyang ataupun puasa
mengekstraksi 30% asam lemak bebas yang melewatinya sehingga pada konsentrasi tinggi ,
aliran asam lemak yang melewati hati cukup banyak. Karena itu factor-faktor yang mengatur
mobilisasi asam lemak dari jaringan adiposa penting untuk mengontrol ketogenesis.
2) Setelah diserap oleh hati,asam lemak mengalami oksidasi- menjadi CO 2 atau badan
keton Menjadi triasilgliserol dan fosfolipid. Masuknya asam lemak ke dalam jalur oksidatif
Di atur oleh karnitin palmitoiltransferase-I (CPT-I), dan asam lemak lainnya yang Terserap di
esterifikasi.Dalam keadaan kenyang, aktivitas CPT-I rendah sehingga Oksidasi asam lemak
berkurang.Pada keadaan puasa, aktivitas enzim ini meningkat sehingga oksidasi asam lemak
juga meningkat.Melonil KoA, zat antara awal pada biosintesis asam lemak yang dibentuk
oleh asetil-KoA karboksilase dalam keadaan kenyang adalah inhibitor poten bagi CPT-I. Pada
keadaan-keadaan in, asam lemak bebas masuk ke sel hati dalam konsentrasi rendah dan
hampir semua teresterifikasi menjadi asil-gliserol dan diangkul keluar hati dalam bentuk
lipoprotein berdensitas (berberat jenis) sangat rendah (VLDL). Namun, seiring dengan
meningkatnya konsentrasi asam lemak bebas pada keadaan lapar, asetil-KoA karboksilase
dihambat secara langsung oleh asil-KoA, dan [malonil-KoA] menurun, yang membebaskan
inhibis iterhadap CPT-I dan memungkinkan lebih banyak asil-KoA yang mengalami oksidasi.
3) Pada gilirannya, asetil-KoA yang dibentuk dalam oksidasi- dioksidasi dalam siklus asam
sitrat, atau memasuki jalur ketogenesis untuk membentuk badan keton.
- Terdapat 4 jalur transpor lipid :
1. Asamlemak dari jaringan adipose ke jaringan lain dengan albumin.
2. Lipid dari makanan dari usus ke jaringan lain (kilomikron)
3. Lipid yang disintesis dalam tubuh(endogen) dari hati ke jaringan lain (VLDL, LDL)
4. Reserse transfortkolestrol dari jaringan ekstrahepatik ke hati untuk dieksresi melalui
empedu(HDL)
Lipid yang disintesis dalam tubuh adalah endogen, endogen transporter yg berperan
adalah VLDL (very low dencity lipoprotein).VLDL ini terdiri dari trigliserida yg disintesis
dihepar, dan diambil dari sirkulasi darah. Dan bergabung sama VLDL yang juga bawa
apolipoprotein B-100, C-I, C-II, dan C-III. VLDL dibentuk dihati, mengangkut TAG dan
kolestrol hasil sintesis di hati ke jaringan lain ( otot, dan adipose). Komponen utama TAG
terutama disintesis dari karbohidrat dalam makanan, juga dari asupan lemak yang
berlebihan,selanjutnya TAG dikemas sebagai VLDL bersama dengan kolestrol, fosfolipid,
dan protein ke sirkulasi.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka
diangkut oleh miselus (dalam jumlah besar : emulisi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel
usus(enterosit). Di dalam sel ini asam lemak, dan monogliserida dibentuk menjadi trigliserida
dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron.Kilomikron kemudian
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu
dengan sirkulasi darah.Kilomikron kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan
adiposa.

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron kemudian dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol.Kemudian asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk
kembali menjadi simpanan trigliserida, yang prosesnya disebut esterifikasi. Jika tubuh
memerlukan energi dari lipid, maka trigliserida akan dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol, dan kemudian ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi.
proses ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin
ke jaringan yang memerlukan, dan dinamakan asam lemak bebas.
TRANSPORT SENYAWA LIPID DALAM TUBUH
1. Transport lipid pada darah
Ada 4 macam lipoprotein yang digunakan pada transport lipid di darah yaitu:
Kilomikron, kolomikron disintesis dari usus melalui penyerapan TAGb.
Very low density lipoproteins (VLDL) merupakan sintesisi dari liver untuk
mengedarkan TAGc.
Low density lipoproteins (LDL) sebagai acuan katabolisme tahap akhirdari vldld.
High density lipoproteins (HDL) teribat dalam metabolisme vlsl sankilomikron serta
transport kolesterol.
Lipid adalah zat yang tidak larut dalam air dia dipecah denganmenggabungkan lipid non
polar berupa TAG dan kolesterol ester denganlipid antipatik fosfolipid dan kolesterol serta
protein untuk menjadilipoprotein yang larut dalam air.
2. Transport lipoprotein
Makanan akan masuk pada usus halus kemudian monoasilgliserol danasam lemak yang
ada pada makanan akan diserap oleh usus danditransportasikan sebagai kilomikron pada
sistem limfatik menuju darah.LDL akan mentransfer kolesterol dari liver ke jaringan. VLDL
memindahkantriasilgliserol dari liver ke jaringan.HDL membawa kolesterol dari
jaringankembali ke liver.

DEGRADASI LIPID
Oksidasi asam lemak, pencernaan, penyerapan dan transport lemak Oksidasi asam
lemak: Pengaktifan asam lemak oleh enzim asil-Skoa sintase.Dijumpai pada mitokondria.
Enzim asil-Skoa sintase yang memerlukan ATP sebagai sumber energi utama yang diperlukan
Reaksi ini selain Koo ASH memerlukan juga ATPsebagai sumber energi.Energi diperoleh
dari hasil pemecahan ATP menjadiAMP +PPI. Yang akan menghasilkan Asil-KoA.

Asam lemak merupakan bentuk simpanan energi metabolik yang paling efisien.
TAG terdiri dari 3 asam lemak dan gliserol.TAG didegradasi oleh enzim lipase di dalam usus
halus menjadi asam lemak dan gliserol. Asam kemak melewati dinding usus halus, dan TAG
kembali disintesis dan ditransport didalam darah oleh chylomicrons.Chylomicrons terikat
pada sel lemak (adipose) dan TAG didegradasi lagi menjadi asam lemak dan gliserol.
Asam lemak masuk sel adiposa kemudian disintesis kembali mjd TAG dan disimpan.
TAG di dalam adiposa didegradasi menjadi asam lemak sebagai respon terhadap sinyal
hormon. Asam lemak bergabung dengan Co A terlebih dahulu sebelum didegradasi.Degradasi
asam lemak menjadi asetil Co A terjadi dalam matriks mitokondria. Karnitine membawa
asam lemak rantai panjang ke dalam mitokondria untuk didegradasi 4 urutan reaksi
degradasi asam lemak adalah : oxidation, hydration, oxidation, thiolysis.

Penghitungan energi hasil metabolisme lipid


Dari uraian di atas kita bisa menghitung energi yang dihasilkan oleh oksidasi beta
suatu asam lemak. Misalnya tersedia sebuah asam lemak dengan 10 atom C, maka kita
memerlukan energi 2 ATP untuk aktivasi, dan energi yang di hasilkan oleh oksidasi beta
adalah 10 dibagi 2 dikurangi 1, yaitu 4 kali oksidasi beta, berarti hasilnya adalah 4 x 5 = 20
ATP. Karena asam lemak memiliki 10 atom C, maka asetil-KoA yang terbentuk adalah 5
buah. Setiap asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus Krebs yang masing-masing akan
menghasilkan 12 ATP, sehingga totalnya adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP.
Dengan demikian sebuah asam lemak dengan 10 atom C, akan dimetabolisir dengan
hasil -2 ATP (untuk aktivasi) + 20 ATP (hasil oksidasi beta) + 60 ATP (hasil siklus Krebs) =
78 ATP. Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya asetoasetat
berubah menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton dikenal

sebagai badan-badan keton. Proses perubahan asetil-KoA menjadi benda-benda keton


dinamakan ketogenesis. Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya
dinamakan kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk
disintesis menjadi steroid (prosesnya dinamakan steroidogenesis).

JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH


Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen.
1. Jalur eksogen
Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam
bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan
membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami
penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan
kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk
diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan
akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang
akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan
lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa
dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol
ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa
(yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.Kolesterol juga dapat
diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase,
kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari
mengandung karbohidrat yang berlebihan.Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak,
kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk
Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim
lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui
serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan
kolesterol. Kira-kira dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung
partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertamatama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang
kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut
lemak jahat dan HDL-Kolesterol disebut lemak baik.Sehingga rasio keduanya harus
seimbang.Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim
trigliserid ke sel-sel tubuh.VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke selsel tubuh.LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan
pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh.HDL membawa kelebihan kolesterol dari
dalam sel untuk dibuang.

LO.3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN POLA HIDUP SEHAT


3.1 Hubungan olahraga dan mengatur pola makanan dalam lipid darah
Jumlah lemak total yang diperlukan tubuh maksimum 150 mg/dl, kandungan lemak
baik (HDL) optimum 45 mg/dl dan kandungan lemak jahat (LDL) maksimum 130 mg/dl.
Lemak baik masih diperlukan tubuh, sedang lemak jahat justru merusak organ tubuh. Makan
berlebihan dapat menyebabkan kegemukan (obesitas). Kegemukan lebih cepat terjadi dengan
pola hidup pasif (kurang gerak dan olahraga). Jika makanan yang dimakan banyak
mengandung lemak jahat (seperti kolesterol), dapat menyebabkan penimbunan lemak di
sepanjang pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini menyebabkan aliran darah
menjadi kurang lancar. Pada orang yang memiliki kelebihan lemak (hyperlipidemia), dapat
menyebabkan penyumbatan darah sehingga mengganggu suplai oksigen dan zat makanan ke
organ tubuh.
Latihan olahraga yang dianjurkan meliputi tahap-tahap : pemanasan, peregangan,
latihan inti, pendinginan/cool down, peregangan. Olahraga yang baik yaitu yang dapat
membakar energi 10 sampai 20 kalori/kg berat badan. Denyut nadi optimal setelah latihan
berkisar 65 sampai 80 %. Rencanakan secara seksama : macam latihan yang akan dikerjakan,
frekuensi latihan, intensitas latihan dan lama latihan.
LO.4 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN Makanan Halal dan Tayyibah Menurut
pandangan islam
4.1 Pengertian makanan halal dan tayyibah
Pengertian halal
Dalam kitab Mujam Mufradat Alfadh al-Quran al-Karim, al-Raghib al-Isfahani
mengatakan bahwa kata halal, secara etimologi berasal dari kata halla-yahullu-hallan wa
halalan wa hulalan yang berarti melepaskan, menguraikan, membubarkan, memecahkan,
membebaskan dan membolehkan. Sedangkan secara terminologi, kata halal mempunyai arti halhal yang boleh dan dapat dilakukan karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuan
yang melarangnya. Atau segala sesuatu yang bebas dari bahaya duniawi dan ukhrawi.
Al-Jurjani dalam kitab at-Tarifat menjelaskan bahwa pada dasarnya, kata halal merujuk
kepada dua arti. Pertama, kebolehan menggunakan benda-benda atau apa yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan jasmani seperti makanan, minuman dan obat-obatan. Kedua, kebolehan
memanfaatkan, memakan, meminum dan mengerjakan sesuatu yang semuanya ditentukan
berdasarkan ketetapan nash.
Dalam al-Quran, kata halal disebutkan untuk menjelaskan beberapa permasalahan
seperti masalah muamalah, kekeluargaan, perkawinan dan terkait dengan masalah makanan
ataupun rezeki. Namun demikian, kata halal tersebut lebih banyak digunakan dalam
menerangkan masalah makanan, minuman dan rezeki. Keterangan tersebut antara lain kita dapati
dalam Surah al-Baqarah: 168, Surah al-Maidah: 4-5, 87-88, dan 96, Surah an-Nisa: 160, Surah alA`raf: 157, Surah al-Anfal: 69, Surah an-Nahl: 114, Surah at-Tahrim: 1, dan Surah al-Hajj: 30.
Pengertian thayyib (baik)
Kata thayyib menurut al-Isfahani, menunjukkan sesuatu yang benar-benar baik. Bentuk
jamak dari kata ini adalah thayyibt yang diambil dari derivasi thaba-yathibu-thayyib-thayyibah
dengan beberapa makna, yaitu: zaka wa thahara (suci dan bersih), jada wa hasuna (baik dan
elok), ladzdza (enak), dan halal (halal).
Menurut al-Isfahani, pada dasarnya, kata ini berarti sesuatu yang dirasakan enak oleh
indra dan jiwa, atau segala sesuatu selain yang menyakitkan dan menjijikkan. Sedangkan Ibnu

Taimiyah menerangkan dalam kitab Majmu Fatawa bahwa yang dimaksud dengan thayyib
adalah yang membuat baik jasmani, rohani, akal dan akhlak manusia. Menurutnya, lawan dari
kata thayyib ini adalah khabits (bentuk jamaknya khabaits) yaitu sesuatu yang menjijikkan dan
dapat merusak fisik, psikis, akal dan akhlak seseorang.
4.2 Dalil tentang makanan halal dan tayyibah
Kalangan ahli kedokteran islam menyebutkan makanan yang halalan dan tayyiban. Alquran berpesan agar manusia memperhatikan yang dimakannya seperti ditegaskan dalam
ayat:
1. Al- Baqarah (2) ayat 168

Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu.(QS. 2:168)
2. Al-Maidah (5) ayat 88
Artinya :
Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang
halal dan baik dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadaNya.
3. Abasa (80) ayat 24
Artinya :
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
4.3 syarat makanan halal dan tayyibah
Kehalalan suatu zat makanan dan minuman ditentukan oleh zat, sifat, caramemperoleh,
dan akibat yang ditimbulkan jika mengkonsumsinya. Halal berdasarkan ketentuan syari
menurut Quraish Shihab makanan thoyib adalahmakanan yang baik dan bergizi bisa dilihat
dari segi kebersihan, rasa, dan caramenyajikan.
Produk halal menurut LPPOM MUI adalah produk yang memenuhi syaratkehalalan
sesuai syariat Islam baik produksi (penyembelihan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan,
penyajian) dan bahan (bahan baku, bahan penolong, bahan tambahan), secara rinci yaitu:
- Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi.
- Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan: bahan yang berasal dariorgan
manusia, darah, kotoran-kotoran, dsb.
KESIMPULAN
General Medical Check Up adalah program pemeriksaan yang bertujuan untuk
mengetahui kondisi kesehatan serta mendiagnosis dan mendeteksi dini gejala yang
ditemukan. Salah satu tujuannya untuk mengetahui nilai profil lipid darah. Syaratnya berupa
diatas umur 25 tahun,berpuasa 10 jam sebelum melakukan pemeriksaan dan beristirahat yang
cukup. Jika hasil pemeriksaan GMC menunjukkan nilai profil lipid darah abnormal, maka

disarankan agar pasien berolahraga secara teratur dan mengatur pola makan. Serta memakan
makanan yang halal dan toyyibah.

DAFTAR PUSTAKA
-Ganong. W.F. 2012. Fisiologi kedokteran edisi 22. Jakarta : EGC
-Murray Robert K., Daryl K. ganner, & Victor W. Rodewell. Biokimia Harper. 2009. Ed. 27.
Jakarta : EGC
-http://www.dokterku-online.com/index.php/article/26-pentingnya-medical-checkup
-http://www.halalguide.info/2009/01/22/halalan-thayyiban
-http://cholesterol.about.com/od/lipoproteins/a/totalcholesterol.htm
-http://www.farmasiku.com/index.php?target=categories&category_id=194

-http://www.halalguide.info/2009/01/22/halalan-thayyiban/
-http://www.labtestsonline.org/understanding/analytes/lipid/glance.html
-http://medicastore.com/penyakit/61/Hiperlipidemia.html
-Murray Robert K., Daryl K. ganner, & Victor W. Rodewell. Biokimia Harper. 2009. Ed. 27.
Jakarta : EGC
-http://www.rludifkunjani.wordpress.com/2010/11/20/peran-general-medical-check-updalam-upaya-deteksi-penyakit-masa-kini/
-http://www.suryahusadha.com/index.php?option=com_myblog&show=General-MedicalCheck-Up-Upaya-Deteksi-Penyakit-Lebih-Dini.html&Itemid=94
-http://muslimmartsurabaya.blogspot.com
-Murray, Robert K. Biokimia Harper. Ed.27. hal.51
-Ganong. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed.22
-Marks D, dkk. Biokimia Kedokteran Dasar.
-J.B.Suharjo B.Cahyono. 2008. Gaya Hidup&Penyakit Modern. Kanisius:Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai