KARSINOMA MAMAE
Di Susun Oleh:
Azalika Irsanti Putri, S.Kep
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lahan
LAPORAN PENDAHULUAN
A.
a) Klasifikasi Patologik
1) Pagets disease
Pagets disease merupakan bentuk kanker yang dalam taraf
permulaan manifestasinya sebagai eksema menahun putting susu,
yang biasanya merah dan menebal. Suatu tumor sub areoler bisa
teraba. Sedang pada umumnya kanker payudara yang berinfiltrasi
ke kulit mempunyai prognosis yang buruk namun pada pagets
disease prognosisnya lebih baik. Pagets disease merupakan suatu
kanker intraduktal yang tumbuh dibagian terminal dari duktus
laktiferus.
Secara
patologik
cirri-cirinya
adalah:
sel-sel
3) Medullary carcinoma
Tumor ini biasanya sangat dalam di dalam kelenjar
mammae, biasanya tidak seberapa keras, dan kadang-kadang
disertai kista dan mempunyai kapsul. Tumor ini kurang infiltratif
disbanding dengan tipe scirrbus dan mestatasis ke ketiak sangat
lama. Prognosis tumor ini lebih baik dari tipe-tipe tumor yang lain.
4) Kanker dari Lobulus
Kanker lobulus sering timbul sebagai carcinoma in situ
dengan lobulus yang membesar. Secara mikroskopik, kelihatan
lobulus atau kumpulan lobulus yang berisi kelompok sel-sel asinus
dengan bebrapa mitosis. Kalau mengadakan infiltrasi hamper tidak
dapat dibedakan dengan tipe scirrbus.
b) Klasifikasi klinik
1)
j)
Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada
tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
b. Gejala carsinoma
Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu,
puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang,
berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.
Menurut Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 2008, tanda dan gejala ca
mamae pada umumnya yaitu :
1) Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara
2) Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran
karena mulai timbul pembengkakan
3) Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting
susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada
payudara
4) Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas
5) Ada cairan yang keluar dari puting susu
6) Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi
dan terjadi retraksi
7) Ada rasa sakit
8) Ada pembengkakan didaerah lengan
9) Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
10) Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.
11) Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun
sudah diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik
ke dalam.
12) Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).
13) Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
14) Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh
lain
5. Patofisiologi
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering
terjadi pada sistem duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan
perkembangan sel sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi
carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu
7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang
cukup besar untuk dapat diraba
Mendesak
jaringan sekitar
Mendesak
Sel syaraf
Mendesak
Pembuluh darah
Menekan jaringan
pada mammae
Aliran darah
terhambat
Nyeri
Peningkatan
konsistensi
mammae
Hipermetabolis ke
jaringan
Suplai nutrisi
jaringan lain
Berat badan turun
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
Mammae
membengkak
hipoxia
Ukuran
mammae
abnormal
Massa tumor
mendesak ke
jaringan luar
Perfusi jaringan
terganggu
Necrose
jaringan
Mammae
asimetrik
Bakteri Patogen
Kurang
pengetahuan
Resti Infeksi
Cemas
Infiltrasi pleura
parietale
Expansi paru
menurun
Gg pola nafas
Ulkus
Gg body
image
Gg integritas
kulit/ jaringan
(Sumber : Muchlis Ramli dkk, 2010)
7. Pemeriksaan penunjang
Menurut Lynda Juall Carpenito, 2010, untuk membantu menegakkan
diagnosa Ca mamae dapat dilakukan beberapa pemeriksaan diantaranya:
a) Dasar diagnosis karsinoma mammae :
1) Dasar diagnosis klinis, tumor pada mamae yang tumbuh progtresif
dengan tanda-tanda infiltrasi dan atau metastase
2) Dasar diagnostic patologi, tumor dengan tanda-tanda keganasan
b) Pemeriksaan :
1) Mamografi: memperlihatkan struktur internal payudara, dapat
untuk mendeteksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi
pada tahap awal.
2) Galaktografi: mamogram dengan kontras dilakukan dengan
menginjeksikan zat kontras ke dalam aliran duktus.
3) Ultrasound: dapat membantu dalam membedakan antara massa
padat dan kista dan pada wanita yang jaringan payudaranya keras,
hasil komplemen dari mamografi.
4) Xeroradiografi: menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi
tumor.
5) Termografi: mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai
titik panas karena peningkatan suplai darah dan penyesuaian
suhu kulit yang lebih tinggi.
6) Diafanografi (transimulasi): mengidentifikasi tumor atau massa
dengan membedakan bahwa jaringan mentransmisikan dan
menyebarkan sinar. Prosedur masih diteliti dan dipertimbangkan
kurang akurat daripada mamografi.
7) Scan CT dan MRI: teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit
payudara, khususnya massa yang lebih besar atau tumor kecil,
payudara mengeras yang sulit diperiksa dengan mamografi. Teknik
ini tidak bisa untuk pemeriksaan rutin dan tidak untuk mamografi.
8. Komplikasi
Menurut Lynda Juall Carpenito, 2010 penyebaran kanker dapat
menyebabkan beberapa komplikasi lain diantaranya:
B.
1)
Kepala
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
perasa.
7)
Leher
8)
Dada
Hepar
10)
g. Pengkajian (Bio-Psiko-Sos-Spiritual)
1) Persepsi dan Manajemen
(akut)
berhubungan
dengan
proses
penyakit
:
Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui
aktivitas
-
Melaporkan
nyeri
yang
dialaminya,
nyeri
berkurang
-
relaksasi
dan
a.
INTERVENSI
Kaji karakteristik
nyeri,
RASIONAL
a. Untuk mengetahui sejauhmana
dan penyebaran.
b.
Beri
posisi
yang
menyenangkan.
c.
klien
untuk
rileks/istirahat
secara
efektif
d.
e.
Penatalaksanaan pemberian
analgetik
rasa
nyeri
dan
memperlancar sirkulasi O2 ke
seluruh jaringan.
d. Peningkatan tanda-tanda vital
dapat menjadi acuan adanya
peningkatan nyeri
e. Analgetik
dapat
rangsangan
nyeri
memblok
sehingga
Kriteria hasil :
- Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan dengan
kondisi spesifik
- Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan
penyembuhan
a.
b.
INTERVENSI
Kaji integritas kulit untuk
melihat adanya efek samping
perencanaan
therapi
kanker,
amati
penyembuhan luka.
Anjurkan klien untuk tidak
b.
asuhan
dan
teratur.
d.
RASIONAL
Memberikan informasi untuk
a.
tertentu.
Mencegah
trauma
berlanjut
INTERVENSI
Kaji adanya tanda tanda
a.
RASIONAL
Untuk mengetahui secara dini
infeksi.
b.
c.
d.
d.
antibiotik.
rasa
kecap,
nausea),
emotional
distress,
fatigue,
a.
INTERVENSI
Monitor intake makanan a.
setiap
hari,
makan
b.
apakah
sesuai
klien
RASIONAL
Memberikan informasi tentang
status gizi klien.
dengan b.
kebutuhannya.
Timbang dan ukur berat
yang
lambat
keadaan
gizi
dan
d.
Menunjukkan
Kalori
merupakan
sumber
energi.
makanan
e.
Mencegah
mual
muntah,
penurunan
nafsu
berbahaya
makanan
yang
meningkatkan ansietas.
Agar klien merasa
dapat
seperti
yang
berada dirumah sendiri.
pedas.
ingin
f.
makan/membangkitkan
selera makan.
Agar dapat
keluarga.
g.
Anjurkan tehnik relaksasi,
diatasi
secara
Untuk mengetahui/menegakkan
h.
sebelum makan.
Anjurkan
akibat
perjalanan
pengobatan
terbuka
tentang
dan
perawatan
problem
j.
penyakit,
komunikasi
terhadap klien.
Membantu
menghilangkan
meningkatkan
klien.
Mempermudah intake makanan
indikasi
Phenotiazine,
dan
status
tepat
kesehatan
sesuai
antidopaminergic,
kebutuhan.
corticosteroids, vitamins
khususnya A,D,E dan B6,
k.
antacida
Pasang
pipa
nasogastrik
enteral,
imbangi
dengan infus.
e. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan
berhubungan
dengan
kurangnya
informasi,
misinterpretasi,
perubahan
gaya
hidup
dan
INTERVENSI
Review pengertian klien
dan
keluarga
diagnosa,
b.
tentang
pengobatan
dan
persepsi
klien
akibatnya.
Tentukan
a.
RASIONAL
Menghindari adanya duplikasi
dan
pengulangan
pengetahuan klien.
b.
Memungkinkan
pembenaran
tentang
kanker
dilakukan
terhadap
kesalahan
dan
persepsi
pengobatannya,
terhadap
dan
konsepsi
serta
ceritakan
kesalahan pengertian.
pada
klien
tentang
c.
Membantu
klien
dalam
spesifik,
membuat
keputusan
hindarkan
pengobatan.
informasi
d.
yang
tidak
diperlukan.
Berikan bimbingan kepada
e.
klien/keluarga
sebelum
mengikuti
prosedur
pengobatan,
therapy
yang
f.
lama,
komplikasi.
Meningkatkan
pengetahuan
Jujurlah
klien dan keluarga mengenai nutrisi
pada klien.
e.
Anjurkan
klien
untuk
g.
memberikan
umpan
yang adekuat.
Mengkaji
perkembangan
balik
proses-proses penyembuhan dan
verbal
dan
mengkoreksi
tanda-tanda infeksi serta masalah
miskonsepsi
tentang
dengan kesehatan mulut yang dapat
penyakitnya.
f.
Review klien
tentang
/keluarga
pentingnya
status
h.
g.
untuk
minuman.
Meningkatkan integritas kulit
dan kepala.
secara
rutin,
ulcerasi.
Anjurkan klien memelihara
kebersihan kulit dan rambut.
Kriteria hasil :
-
INTERVENSI
Tentukan pengalaman klien
sebelumnya
a.
terhadap
c.
takut,
RASIONAL
Data-data mengenai pengalaman
dasar
untuk
penyuluhan
dan
konfrontasi.
proses penyakitnya.
Dapat menurunkan kecemasan
klien.
d.
sesuai.
Jelaskan pengobatan, tujuan
Membantu
memahami
klien
dalam
kebutuhan
untuk
mempersiapkan
diri
koping
e.
serta
dalam pengobatan.
Catat koping yang tidak
mengatasinya/memberikan
efektif
interaksi
seperti
kurang
dalam
sosial,
ketidak
kekuatan
berdayaan dll.
f.
klien
Anjurkan
upaya
dalam
kecemasan.
f.
Agar
klien
untuk
solusi
meningkatkan
mengatasi
memperoleh
mengembangkan
interaksi
g.
h.
dukungan
g.
dari
orang
terdekat/keluarga.
Memberikan kesempatan pada
klien
h.
dengan wajar.
yang
untuk
berpikir/merenung/istirahat.
Klien mendapatkan kepercayaan
diri dan keyakinan bahwa dia benarbenar ditolong.
a.
INTERVENSI
Dorong pasien untuk a.
mengekspresikan
perasaan
pasien
diri.
Peningkatan
ketergantungan,
manipulasi
RASIONAL
Membantu
untuk
menyadari
atau
c.
tidak
terlibat
pada
perawatan.
Pertahankan
c.
Bantu
pasien/orang
pendekatan
positif
terdekat
untuk
selama
menerima perubahan tubuh dan
aktivitas perawatan.
merasakan
d.
baik
tentang
diri
perubahan d.
Respon
klien
penampilan
(menyangkal
perubahan,
penurunan
kemampuan
merawat
diri,
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M & Esther Matassarin-Jacobs. 1997. Medical Surgical Nursing :
Clinical Management for Continuity of Care, Edisi 5, W.B. Saunders
Company, Philadelphia
Carpenito, Lynda Juall. 2001.
EGC.
Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall (2010), Buku saku diagnosa keperawatan dan
dokumentasi, edisi 4, Alih Bahasa Yasman Asih, Jakarta, EGC
C. J. H. Van de Velde (2009), Ilmu bedah, Edisi 5, Alih Bahasa Arjono
Penerbit Kedokteran, Jakarta, EGC
Carpenito, Lynda Juall (2010), Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih
Bahasa Monica Ester, Jakarta, EGC
Doenges, Marilyn E, et all. 2010. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning
and Documenting Patient Care, Edition 3, F.A. Davis Company,
Philadelphia.
Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.
EGC. Jakarta.
Lab. UPF Bedah, 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi , RSDS-FKUA, Surabaya
Long, Barbara C. 2008. Perawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa: Yayasan
Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran Bandung, Edisi 1,
Yayasan IAPK Pajajaran, Bandung.
Muchlis Ramli dkk, 2010. Deteksi Dini Kanker, FKUI, Jakarta.