Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) disebut juga sebagai
Hemorrhagic Disease of the Newborn (HDN), dahulu lebih dikenal dengan
Acquired Prothrombin Complex Deficiency (APCD). PDVK adalah perdarahan
spontan atau akibat trauma yang disebabkan karena penurunan aktivitas faktor
koagulasi yang tergantung vitamin K.1
Acquaired Prothrombin Complex Deficiency adalah suatu gangguan
perdarahn serius pada periode awal kelahiran yang pertama kali dijelaskan pada
tahun 1966. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit paling serius yang
mempengaruhi bayi.1
Gangguan pada proses pembekuan darah, dapat berupa kelainan yang
diturunkan secara genetik atau kelainan yang didapat. Gangguan pembekuan yang
di dapat biasanya disebabkan oleh adanya gangguan faktor koagulasi karena
kekurangan faktor pembekuan yang tergantung vitamin K, penyakit hati,
percepatan penghancuran faktor koagulasi dan inhibitor koagulasi.1,2
The American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun1961 memberi
batasan pada HDN sebagai suatu penyakit perdarahan yang terjadi pada hari-hari
pertama kehidupan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin K dan ditandai oleh
kekurangan protrombin, prokovertin dan mungkin juga faktor-faktor lain. Batasan
awal berubah menjadi Vitamin K Dependent Bleding (VKDB)/ atau perdarahan
akibat defisensi vitamin K (PDVK).2
Angka kejadian HDN pada bayi yang tidak mendapat vitamin K
profilaksis diberbagai negara dilaporkan berbeda-beda. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa kejadian HDN lebih sering didapatkan pada bayi-bayi yang
mendapat air susu ibu (ASI) dibandingkan dengan yang mendapat susu formula.
Angka kejadian HDN berkisar antara 1 tiap 200 sampai tiap 400 kelahiran pada
bayi-bayi yang tidak mendapat vitamin K profilaksis.2
Survey di Jepang menemukan kasus ini pada 1:4.500 bayi 81%
diantaranya ditemukan komplikasi perdarahan intrakranial. Angka kejadian ini
juga menurun setelah diperkenalkannya pemberian profilaksis vitamin K pada
semua bayi baru lahir.2
Di Thailand angka kesakitan bayi karena perdarahan akibat defisiensi
vitamin K berkisar 1:1.200 sampai 1:1.400 kelahiran hidup. Angka tersebut dapat
turun menjadi 10:100.000 kelahiran hidup dengan pemberian profilaksis vitamin
K pada bayi baru lahir. Data PDVK secara nasional di Indonesia belum tersedia.2
Tatalaksana

hipoprothombinemia

tergantung

pada

etiologi

yang

mendasarinya. Pada kasus APCD akibat defisiensi vitamin K, vitamin K


digunakan untuk mengobati kekurangan vitamin K. Pada penyakit autoimun,
pengobatan tidak langsung sepenhnya, dan terapi imunosupresif digunakan dalam
kasus yang berat.

Anda mungkin juga menyukai