”MANAJEMEN DIRI”
Sebagai Tugas Metodologi
Penelitian
Disusun Oleh :
Nama : Luqman Hadi Saputra
NIM : 41306010012
Pendahuluan
Pada dasarnya setiap hal ysng ada di dunia ini memerlukan sebuah exsistensi
begitupun dengan kata ”Manajemen” agar dapat terus exsist dan relevan menuju
kesempurnaan, semua hal yang menyangkut pada diri kita baik itu berupa pikiran, hati,
waktu dan yang lainnya memerlukan sebuah manjemen untuk menuju kesempurnaan
dalam mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan.
.
Maka oleh sebab itu saya akan sedikit banyak mengulas tentang manajemen pada
diri kita dalam ruang lingkup pikiran, hati dan waktu. Tiga komponen ini sangat penting
dalam pencapaian sebuah tujuan yang akan kita laksanakan. Mudah – mudahan makalah
yang saya tulis ini akan berguna dan menjadi salah satu rujukan untuk mempermudah
dalam memecahkan suatu masalah yang berkaitan dalam pembahasan manajemen,
kurang lebihnya penukis minta maaf, dan mohon bantuannya untuk meberiakan saran dan
kritik demi mebangun dalam penyempurnaan terhadap makalah ini.
Pendahuluan
Kesimpulan
A. Pengertian Umum Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno menagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa
Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari
literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga
pengertian yaitu:
Pengertian yang pertama menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau
kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-
orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Pengertian yang ketiga, menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni
untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Mengenai inipun sesungguhnya
belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah
seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu.
Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Jadi dari tiga literatur diatas dapat disimpulkan bahwa, Manajemen adalah suatu
proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,
penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumberdaya lainnya.
• Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)
A. Planning
B. Controlling
C. Directing / commanding
D. Motivating
E. Coordinating
F. Reporting
G. Staffing
H. Forcasting
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di
antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut
unsur-unsur manajemen.
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang
sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan
yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam
pertanyaan berikut :
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu
untuk mencapai sasaran tadi
Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
• Mengambil keputusan
• Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
• Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak.
Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki
pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Controlling
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi
manajemen adalah sebagai berikut:
Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan
kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil
kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan
fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada
suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
1. Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah
dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga
operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain.
2. Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat
meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah
membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-
kadang juga karyawan operasional.
3. Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil,
manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
B. Manajemen Diri
Manajemen diri adalah orang yang mampu untuk mengurus dirinya sendiri.
Sedangkan kemampuan untuk mengurus diri sendiri itu dilihat dari kemampuan untuk
mengurus wilayah diri yang paling bermasalah. Dan yang paling biasa bermasalah dalam
diri itu adalah hati. Oleh karena itu kita harus bisa memanaj hati.
Setiap orang mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup setiap orang berbeda-beda.
Karena mereka memiliki pemikiran yang berbeda, dan juga keinginan yang berbeda
dalam kehidupannya. Ada yang sangat berambisi, biasa saja, dan ada pula yang hanya
menjalani apa yang sudah tuhan takdirkan.
Tidak mudah menjalani tujuan hidup yang sudah kita rencanakan, karena
terkadang rencana yang sudah kita ingin jalankan terbentur oleh kenyataan yang ada.
Karena kita tidak mempunyai kuasa apapapun untuk dapat menentukan apakah tujuan
yang sudah kita tentukan itu dapat berjalan dengan baik ataukah malah sebaliknya.
Karena ada Tuhan yang menentukan dan mempunyai kuasa atas segala hal yang ada di
dunia ini. Jika DIA sudah menentukan tidak, apakah kita dapat merubahnya? Oleh sebab
itu kita hanya dapat berdoa agar tujuan yang sudah kita rancang dapat berjalan sesuai
rencana.
Perencanaan tujuan hidup yang baik tidaklah mudah. Karena kita harus mampu
konsisten dengan apa yang sudah kita rencanakan. Dan kita sudah memikirkan baik dan
buruknya terlebih dahulu.Merencanakan tujuan hidup yang baik dengan cara manajemen
diri.
Pengelolaan Diri
Perubahan dalam diri seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri atau dengan
bantuan orang lain, tapi tetap saja faktor utama adalah pribadi orang itu sendiri dan faktor
pendukungnya adalah orang lain.
Untuk membuat diri sendiri berubah menjadi yang lebih baik sebaiknya seseorang
harus mempunyai komitmen pada diri sendiri. Mengkomitmenkan diri sendiri juga sangat
tidak mudah banyak sekali godaan-godaan dari luar.
Oleh karena itu dalam diri sesorang diperlukan pengelolaan dalam diri sendiri. Karena
memang perbahan dalam diri sendiri diperlukan agar suatu saat kita semua dapat
merubah orang lain. Kita tidak dapat meminta seseorang memperbaiki diri jika diri kita
sendiri tidak mau berubah.
Perubahan dalam diri sendiri dapat kita dengan beberapa cara. Antaranya yaitu :
1. mengenali diri sendiri terlebih dahulu agar lebih mudah dalam merubah apa yang
ingin kita rubah dalam diri kita.
2. minta bantuan kepada orang lain yang bisa membantu agar lebih mudah kita
melakukan perbahan.
3. mempunyai komitmen yang besar pada diri sendiri. Jangan setengah-setangah,
agar benar-benar dapat berjalan dengan baik perubahan itu.
4. lakukan perubahan atas kemauan sendiri. karena semua itu untuk diri kita sendiri
bukan untuk orang lain. Pengaruh perubahan itu memang akan mempengaruhi diri
orang lain.
Dari semua yang disebutkan diatas sebenarnya hanya satu faktor yang paling
penting yaitu komitmen pada diri kita sendiri untuk melakukan perubahan tersebut.
Karena jika kita mempunyai komitmen yang besar pada diri kita akan mudah sekali
perubahan itu dapat terjadi. Memang sangat besar pengaruh lingkungan dalam perubahan
diri sendiri. tanpa kita sadari bahwa lingkungan terkadang membawa dampak positif atau
negatif, karena lingkungan yang baik itu akan menjadi faktor yang sangat mendukung
dalam perubahan diri untuk menjadi yang lebih baik. Karena bagaimanapun yang mampu
untuk mengelola diri kita sendiri adalah jiwa kita bukan jiwa orang lain. tetapi dukungan
dari oarang lain akan jadi salah satu faktor pendukung.
Dalam melakukan perubahan itu juga jangan lupa sekali kita minta bantuan
kepada ALLAh dalam melakukannya karena bagaimanapun, perubahan itu dapat terjadi
karena izin ALLAH. Tetap[i sesungguhnya ALLAH selalu membantu ummatnya, oleh
karena itu kta harus selalu yakin bahwa ALLAH ada di samping kita dalam melakukan
perubahan itu.
Perubahan akan berdampak sangat positif. Karena bagaimanapun perubahan itu akan
sangat berpengaruh buat diri kita pribadi
Dari pemahaman dan pengertian terhadap apa-apa yang baik dan tidak baik, pikiran
diharapkan dapat mempertahankan hal-hal yang baik. Dengan pikiran yang selalu terjaga
baik dan positif maka lebih mudah bagi seseorang untuk mengucapkan hal-hal yang baik
dan melakukan perbuatan badan jasmani yang baik pula.
Pernahkah Anda merasa pada saat bekerja jarum jam sudah menunjukkan pukul 11
menjelang makan siang padahal Anda belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan pun.
Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa
kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif. Anda bisa saja menghabiskan sekian
jam tanpa menghasilkan apa-apa. Sounds familiar? Ada beberapa prinsip yang sebaiknya
Anda pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga Anda bisa bekerja efektif:
1. Menyusun Rencana
Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”. Apabila Anda
menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya ”Apa
yang harus saya kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta apa yang ada
dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga
Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta
waktu pengerjaannya.
Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil
saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak
mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.
Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa
energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara jam
10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang ”on fire”. Disaat itu saya manfaatkan
untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang
tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas
lebih rendah.
Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustment kapanpun. Jangan lupa
untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan manajemen
diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus untuk
disiplin diri.
2. Fokus
Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa pekerjaan
sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba menyenangkan boss Anda
dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi tanpa Anda sadari sebenarnya Anda
justru membebani diri Anda dengan stress dan belum tentu juga apa yang Anda kerjaan
akan berkualitas bagus.
Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi
juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk
menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan
mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan
beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan.
3. Hindari Interupsi
Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi
adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan
keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:
• Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang
fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya
seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.
• Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa
coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email tiap
kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan pekerjaan Anda saat itu
dan hindari multi-tasking.
Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur waktu Anda sehari-
hari. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu produktifitas Anda. Apabila
Anda produktif bukan hanya Anda sendiri yang senang tapi juga boss Anda. Hidup Anda
lebih mudah dan stress pun berkurang...
C. Manajemen Pikiran
Kalau kita sedang mendengarkan ceramah dosen lalu pikiran kita ngelantur kemana-
mana dan kita pun tidak menyadarinya, ya pasti saja ngelanturnya kebablasan. Tapi
jika kita cepat mengetahui dan menyadari, ya kita akan cepat bisa mengalihkannya.
Artinya, konsentrasi kita bisa rusak lantaran kita tidak cepat mengetahui dan
menyadari apa yang sedang dipikirkan oleh pikiran kita.
Menurut teori, massa atau volume otak manusia didominasi oleh sekitar 90% ruang
massa untuk menyimpan data, dan untuk berfikir (area aktif) 'cuma' sekitar 3 - 5 persen
saja. Menurut suatu penelitian berdasar hal diatas, otak jenius Einstein mencapai
setingginya, 7% area aktif.
Karena batas kinerja otak manusia tsb, maka gue rasa perlu adanya manajemen pikiran
yang baik. Sebagai contoh : suatu 'bentuk fisik' ke'-iman-an (Faith) kita berdasar pada
pemikiran logika dan pengetahuan. Terkadang, banyak manusia tak sanggup untuk
mengatur 'sistem logika' tersebut untuk bisa mendominasi semua aktivitas berdasar pada
proses imanisasi yang ia miliki. (wah, ribet nih, bahasa gue)
Gini deh biar gampangnya... bagaimana pengalaman Apers untuk menguatkan iman dan
kepercayaan yang bukan saja di-lidah, tapi 100% murni bahwa iman selalu eksis setiap
saat
(bukan spt orang pesimistis lho..) atau bukan seperti slogan politik hamsah has : 'percaya
dan maju!' weekkk.
Penyebab kurang berkonsentraasi
D. Manajemen Waktu
Waktu adalah hal yang unik . kita hidup didalamnya tapi kita tidak dapat
merabanya.tidak bisa melihatnya. Waktu adalah sumber pendapatan yang tidak dapat
diganti, tidak dapat disimpan. Kita tidak mungkin mendapatkan waktu yang kita
butuhkan meskipun mengeluarkan biaya.
Waktu adalah suatu anugerah atau justru pengekang hidup?Jika waktu adalah
anugerah berarti kita mensyukuri waktu yang diberikan kepada-Nya artinya kita dapat m
Manajemen waktu adalah sebuah aktivitas untuk memanfaatkan waktu yang tersedia dan
potensi-potensi yang tertanam dalam diri kita untuk mencapai tujuan-tujuan penting
dalam kehidupan kita Tuhan menganugerahi waktu 24 jam sehari bagi setiap orang untuk
beraktivitas dan menikmati hidup. Sudah cukupkah ? Apakah kita sering merasa
kekurangan waktu, bahkan seolah-olah hidup kita begitu dikendalikan oleh waktu ?
Ketika jam weker berbunyi, kita harus segera bangun dan bersiap ke sekolah, jika
tidak, kita akan terlambat, padahal mata masih terasa berat dan tubuh masih ingin
menikmati kasur yang empuk. Kita harus bekerja keras untuk menyelesaikan setumpuk
tugas-tugas, karena deadline waktu yang tidak boleh kita langgar. Kita harus menghafal
banyak bahan pelajaran karena tiba waktu untuk ulangan. Bahkan kita harus mulai kuliah,
kerja, menikah, pensiun, dan sebagainya, karena sudah tiba waktu untuk semua itu. Jadi
sebenarnya seberapa 'berkuasanya' waktu itu ?
Waktu dapat menjadi pengekang hidup, jika kita membiarkan diri dikendalikan
olehnya, tapi waktu menjadi suatu anugerah, jika kita mampu mengendalikan dan
mengelolanya dengan bijaksana serta melihatnya sebagai kesempatan untuk mengalami
hal-hal yang bermakna. Jadi, kita yang memegang kendali atas waktu, bukan waktu yang
mengendalikan kita.
Seperti yang sudah kita bahas, bahwa penyebab menurunnya konsentrasi itu seabrek.
Namun begitu, jika kita merasa apa yang sudah kita bahas itu relevan dengan masalah
yang kita hadapi, mungkin kita bisa melakukan latihan (drill) di bawah ini:
Temukan orang lain yang kira-kira bisa membuat Anda selalu “connect” dengan
program atau target Anda. Temukan lingkungan yang sejiwa dengan Anda. Kalau
Anda punya target ingin jago di IT, misalnya, tetapi Anda tidak mengenal orang IT,
tidak masuk komunitas IT, jauh dari masyarakat IT, ya tentu saja konsentrasi Anda
kurang mendapat dukungan. Pedagang ber-komunitas dengan pedagang.
Olahragawan atau seniman ber-komunitas dengan orang-orang yang sejiwa dengan
mereka. Anda pun perlu mencontoh begitu.
Yang penting esensinya di sini adalah kita “ingat” pada diri kita, memikirkan diri
kita, memikirkan target kita, memikiran apa yang sudah kita lakukan. Banyak orang
yang hampir tidak pernah memikirkan dirinya dalam arti yang positif. Dari pagi
sampai malam yang dipikirin orang lain, ingat orang lain, ngobrol ke sana ke mari
tentang orang lain, dan seterusnya. Mestinya yang bagus adalah seimbang.
5. Tingkatkan kepedulian
Peduli terhadap diri sendiri berbeda pengertiannya dengan mementingkan diri sendiri.
Peduli di sini artinya kita berperan seoptimal mungkin berdasarkan status kita. Pelajar
yang peduli adalah pelajar yang berusaha berperan seoptimal mungkin sebagai
pelajar: ya belajar, ya berorganisasi, ya demo secara positif, ya bergaul, ya mau
menghormati guru / dosen, ya macam-macam. Karyawan yang peduli adalah
karyawan yang berperan seoptimal mungkin berdasarkan status dirinya sebagai
karyawan: ya belajar, ya bisa menerima bimbingan, ya bekerja keras, ya belajar
bekerja cerdas, ya tidak ngambek-kan, ya macam-macam.
Kenapa peduli ini penting? Alasannya, ketika kita menolak peranan yang seharusnya
kita lakukan berdasarkan status kita, maka yang muncul adalah konflik di batin,
stress, depresi, distress, dan lain-lain. Ini biasanya diikuti oleh rombongannya,
katakanlah seperti: keinginan yang tidak realistis dan akurat, pikiran yang tidak jelas
fokus dan sasarannya, hasil yang tidak pasti, munculnya pikiran-pikiran negatif
terhadap diri sendiri, terhadap orang lain dan terhadap keadaan.
Meski kita sering mengasosiasikan konsentrasi itu dengan cara kerja pikiran, tetapi kalau
perasaan kita terluka atau terganggu, akibatnya pikiran juga terganggu. Banyak hal yang
tidak bisa kita pikirkan dan tidak bisa kita lakukan dengan bagus karena kita sedang
menyimpan perasaan yang tidak bagus. Benar nggak begitu?
Kesimpulan
Manajemen diri sangat diperlukan baik bagi mereka yang bekerja dan berada di
lingkungan profesional maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Pada dasarnya
manajemen diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan
yang dilakukan sehingga mendorong pada penghindaran diri terhadap hal-hal yang tidak
baik dan di saat yang sama meningkatkan perbuatan yang baik dan benar.
Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran, ucapan
dan perbuatan sehingga apa yang diucapkan dan diperbuat sama dan sejalan dengan apa
yang dipikirkan. Integritas seperti inilah yang diharapkan akan timbul dalam diri para
praktisi manajemen diri.